NIM : B200221010
Penulis
Sri Humaerah
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. LATAR BELAKANG.........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................
C. TUJUAN............................................................................................
D. MANFAAT.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAAN..................................................................................
A. Pengertian Berfikir Kritis Dalam Keperawatan............................
B. Latar Belakang Berpikir Kritis dalam Keperawatan....................
C. Fungsi Dan Manfaat Berfikir Kritis Dalam Keperawatan............
D. Ciri Prilaku Berfikir Kritis Dalam Keperawatan............................
E. Karakteristik Berfikir Kritis Dalam Keperawatan.........................
F. Cara Berfikir Kritis Yang Baik Dalam Keperawatan....................
G. Model Berfikir Kritis Dalam Keperawatan Costa, Dkk
(1985) Mengidentifikasi Model Berfikir Kritis : The Six
Rs......................................................................................................
H. Langkah-Langkah Berfikir Kritis Dalam Keperawatan................
I. Penerapan Konsep Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.............
J. Aspek-Aspek Berpikir Kritis..........................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. KESIMPULAN...................................................................................
B. SARAN..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara
berkesenambungan mencakup interaksi dari suatu rangkayan
pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir kritis merupakan konsep
dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan
proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain
itu juga membahas tentang komponen berfikir kritis dalam
keperawatan yang didalamnya dipelajari defenisi,elemen berfikir
kritis,model berfikir kritis,analisa berfikir kritis,berfikir logis dan
kreatif, krakteristik berfikir kritis,pemecahan masalah dan
langkah-langkah pemecahan masalah,proses pengambilan
keputusan,fungsi berfikir kritis,model penggunaan atribut,proses
intuisi,indikator, dan prinsip utama . Perawat sebagai bagian dari
pemberi layanan kesehatan, yaitu memberi asuhan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan akan selalu dituntut
untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi.
penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan
dengan kasus nyata yang akan memberikan gambaran kepada
perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang
komprehensif dan bermutu. Seseorang yang berfikir dengan cara
kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu
berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan,
dengan tersedianya pengetahuan baru, seseorang profesional
harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang selalu
efektif dan ilmia dan memberikan hasil yang lebih baik untuk
kesejateraan diri maupun orang lain.
Proses berfikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan
dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan
menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita jadi lebih mampu
untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat simpulan yang
valid. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses
berfikir dan belajar. Berpikir bukan suatu proses statis, tetapi
selalu berubah secara konstan dan dinamis dalam setiap hari
atau setiap waktu. Tindakan keperawatan membutuhkan proses
berpikir, oleh karena itu sangat penting bagi perawat untuk
mengerti berpikir secara umum. Pemikir kritis dalam praktik
keperawatan adalah seseorang yang mempunyai keterampilan
pengetahuan untuk menganalisis, menerapkan standar, mencari
informasi, menggunakan alasan rasional, memprediksi, dan
melakukan transformasi pengetahuan.
Pemikir kritis dalam keperawatan menghasilkan
kebiasaan-kebiasaan baik dalam berpikir, yaitu: yakin,
kontekstual, perspektif, kreatif, fleksibel, integritas intelektual,
intuisi, berpikir terbuka, refleksi, inquisitiviness, dan
perseverance.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari berpikir kritis dalam keperawatan?
2. Apa yang melatar belakangi berpikir kritis dalam
keperawatan?
3. Apa karakteristik dari berpikir kritis?
4. Bagaimana cara berpikir kritis yang baik?
5. Apa sajalah model dari berpikir kritis?
C. TUJUAN
Untuk lebih memahami makna dan maksud dari berpikir
kritis dalam keperawatan, serta untuk mengetahui penerapan dan
model berpikir kritis dalam keperwatan,sehingga kita mampu
menyelesaikan suatu masalah serta dapat mengambil suatu
keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
d. Pelaksanaan keperawatan
Pada tahap ini perawat menerapkan ilmu yang
dimiliki terhadap situasi nyata yang dialami klien. Dalam
metode berfikir ilmiah, pelaksanaan tindakan keperawatan
adalah keterampilan dalam menguji hipotesa. Oleh karena
itu pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan suatu
tindakan nyata yang dapat menentukan apakah perawat
dapat berhasil mencapai tujuan atau tidak.
e. Evaluasi keperawatan
Pada tahap ini perawat mengkaji sejauh mana
efektifitas tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat
mencapai tujuan, yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar kien.
Pada proses evaluasi, standar dan prosedur berfikir kritis
sangat memegang peranan penting karena pada fase ini
perawat harus dapat mengambil keputusan apakah semua
kebutuhan dasar klien terpenuhi, apakah diperlukan
tindakan modifikasi untuk memecahkan masalah klien,
atau bahkan harus mengulang penilaian terhadap tahap
perumusan diagnose keperawatan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
J. Aspek-Aspek Berpikir Kritis
Kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat
penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis
itu berlangsung. Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat
dari beberapa aspek:
1. relevance relevansi ( keterkaitan ) dari pernyataan yang
dikemukan.
2. Importance Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran
yang dikemukaan.
3. Novelty Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-
ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima
adanya ide-ide orang lain.
4. Outside material Menggunakan pengalamanya sendiri atau
bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan
5. Ambiguity clarified Mencari penjelasan atau informasi lebih
lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan
6. Linking ideas Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau
pandangan serta mencari data baru dari informasi yang
berhasil dikumpulkan.
7. justification memberi bukti-bukti, contoh, atau justifikasi
terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya.
Termasuk didalamnya senantiasa memberikan penjelasan
mengenai keuntungan dan kerungian dari suatu situasi atau
solusi
PENUTUP
BAB III
A. KESIMPULAN
Berpikir kritis merupakan proses berfikir dalam
menyelesaikan masalah melalui pertimbangan dengan
merumuskan kesimpulan dan berbagai kemungkinan,
sehingga keputusan yang diambil bersifat efektif. Untuk
berpikir kritis dalam keperawatan melalui beberapa model dan
penerapan, seperti penggunaan bahasa keperawatan,
penerapan proses keperawatan serta pengkajian,sehingga
berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar
dalam mempertanggungjawabkan profesi dan kualitas
perawat.
B. SARAN
Mahasiswa keperawatan harus belajar berpikir kritis
dari saat ini, agar ketika terjun kemasyarakat mereka mampu
mengambil suatu keputusan dan menylesaikan suatu
masalah. Kami mengharapkan agar mahasiswa mengerti
tentang berpikir kritis terutama dalam keperawatan, dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.