Dosen Pengampu:
Mei Widyawati, S. Kep., Ns., M. Kep.
Disusun Oleh:
1. Afivah (21.14.2.029.099)
2. Ahmad Bagus Eka M. (21.14.2.029.100)
3. Ahmad Luthfyllah Asy'ari (21.14.2.029.101)
4. Alfiah Baituzzahro (21.14.2.029.102)
5. Andika Murdiansyah Wahyu F. (21.14.2.029.103)
6. Ari Andini (21.14.2.029.104)
7. Ayun Afro Cahyani P. (21.14.2.029.105)
8. Bachtiar Ichwan (21.14.2.029.106)
9. Berlian maharani (21.14.2.029.107)
10. Cindy Ayu lestari (21.14.2.029.108)
11. Dellanikita (21.14.2.029.109)
12. Diah Ayu Nadia N. F. (21.14.2.029.110)
13. Dian Maida Sari (21.14.2.029.111)
14. Dila Antika Novita I. P. (21.14.2.029.112)
15. Erika Dwi Endah Damayanti (21.14.2.029.113)
16. Fajar Ristanto (21.14.2.029.114)
17. Feri Bayu Saputra (21.14.2.029.115)
18. Fitria Anggraeny (21.14.2.029.116)
19. Galuh Rahayu Slamet R. (21.14.2.029.117)
20. Herlina Aprilia (21.14.2.029.118)
21. Iffah Rabiatul Adawiyah (21.14.2.029.119)
22. Laila Ketrin Damayanti (21.14.2.029.122)
23. Lik Andrian (21.14.2.029.123)
24. M. Syihab Sa’dy Amir (21.14.2.029.124)
25. Miftakhunnafiah (21.14.2.029.115)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Manajemen risiko k3 didalam dan diluar
gedung".
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
3. Actuanting/pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan atau pengerakkan adalah kegiatan
mendorong semangat kerja, mengerahkan aktivitas,
mengkoordonasikan berbagai aktivitas yang akan menjadi aktivitas
yang kompak (sinkron). Sehingga semua aktivitas sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya Pelaksanaan program
kesehatan dan keselamatan kerja gedung sasarannya ialah tempat
kerja yang aman dan sehat. Untuk itu setiap individu yang bekerja
maupun masyarakat dalam gedung wajib mengetahui dan
memahami semua hal yang diperkirakan akan dapat menjadi sumber
kecelakaan kerja dalam rumah sakit/instansi kecelakaan, serta
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk
melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja
tersebut. Kemudian mematuhi berbagai peraturan atau ketentuan
dalam menangani berbagai spesimen reagensia dan alat-alat. Jika
dalam pelaksanaan fungsi pergerakkan ini timbul permasalahan,
keraguan atau pertentangan, maka menjadi tugas semua mengambil
keputusan penyelesaiannya
4. Controlling/pengawasan
Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang
diterapkan atau hasil yang dikehendaki. Untuk dapat menjalankan
pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:
a. Adanya rencana.
b. Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada
bawahan. Dalam fungsi pengawasan tidak kalah penting adalah
sosialisasi tentang perlunya disiplin, mematuhi segala peraturan
demi keselamatan kerja bersama di gedung Sosialisasi perlu
dilakukanterus-menerus karena usaha pencegahan bahaya yang
bagaimanapun baiknya akan sia-sia bila peraturan diabaikan.
Dalam instansi gedung perlu dibentuk pengawasan rumah
sakit/instansi kesehatanyang tugasnya antara lain:
1. Memantau dan mengarahkan secara berkala praktek-praktek
di dalam gedung yang baik, benar dan aman.
2. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang
keamanan kerja gedung.
3. Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa
berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu
ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial dan tidak terlepas dari tanggung
jawab keselamatan dan kesehatan kerja baik dari segi perencanaan maupun
pengambilan keputusan dan organisasi, baik kecelakaan kerja, gangguan
keschatan, maupun pencemaran lingkungan harus merupakan bagian dari
biaya produksi. Faktor resiko K3 ada di dalam gedung dan di luar gedung,
adapun cara pengendalian K3 di dalam gedung adalah tahap planing/
perencanaan, organisasi keselamatan kerja, tahap pelaksanaan, dan tahap
pengawasan. Dan cara pengendalian K3 di luar gedung yakni eliminasi
memodifikasi desain, substitusi, kontrol teknik, kontrol administratif, dan
alat pelindung diri (APD).
3.2 Saran
1. Setiap Perusahaan dapat memperhatikan penerapan K3 yang baik bagi
pekerjanya agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan risiko
yang sangat tinggi (Very High Risk).
2. Perusahaan dapat melakukan pemeriksaan yang rutin terhadap
pekerja, alat dan berbagai hal yang menyangkut Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
3. Pekerja dapat mengikuti setiap instruksi ataupun aturan yang
ditetapkkan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan
sehingga target zero accident dapat tercapai
DAFTAR PUSTAKA