NIM : 21142029106
Kelas : 2C
1. Hormon apa yang disekresi oleh kelenjar pituitary anterior dan apa fungsinya?
Jawab : Kelenjar Pituitary (hipofisis) memiliki lobus anterior dan posterior. Bagian
anterior atau adenohipofisis mensekresi berbagai hormone yang ditargetkan terhadap
kelenjar dan jaringan, yaitu:
Growth Hormon yang merangsang pertumbuhan jaringan,
Somatotropin atau hormon pertumbuhan (Growth Hormone) berperan dalam
mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi kecepatan
pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk
mensekresi hormon somatomedin sebuah hormon perkembangan yang
memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel
Thiroid Stimulating Hormone (TSH) yang bekerja terhadap kelenjar thyroid,
hormone adrenokortikotropik (ACTH) merangsang kelenjar adrenal dan
gonadotropin (follicle stimulating hotmone /FSH dan luteinizing hormone (LH).
Ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu rendah, kelenjar pituitari melepaskan
thyroid stimulating hormone (TSH) untuk merangsang produksi lebih
banyak hormon tiroid. Jika kadar hormon tiroid dalam tubuh sudah
memadai, kelenjar pituitari mengurangi produksi TSH
2. Efek apa yang bisa terjadi sebagai akibat penggunaan obat kortikosteroid dosis
tinggi dalam waktu yang lama?
Jawab : Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di
kulit kelenjar adrenal. Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada
tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan tubuh, dan
pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit
darah, serta tingkah laku.
Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat memberikan dampak negatif
mulai dari perdarahan saluran cerna, osteoporosis, meningkatkan risiko penyakit
jantung, penurunan kepadatan tulang, peningkatan risiko infeksi, kulit tipis dan
mudah memar, serta penyembuhan luka lebih lambat.
penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek
samping berupa obesitas, gangguan tumbuh kembang, kejang, osteoporosis, atau
gangguan mental, termasuk depresi, atau insomnia.
penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek
samping berupa obesitas, gangguan tumbuh kembang, kejang, osteoporosis, atau
gangguan mental, termasuk depresi, atau insomnia.