Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MORBILI

DENGAN MASALAH TERMOREGULASI HIPERTERMI


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
Disusun guna memenuhi salah satu syarat kelulusan Tahun 2023

Disusun oleh :
Khalimatu Syadiah
NISN: 0064733806
NIS: 1610210005

PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN


KOMPETENSI KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN
SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Indusri (PRAKERIN) yang disusun oleh :


Nama : Khalimatu Syadiah
NIS : 1610210005
NISN : 0064733806
Program Keahlian : Asisten Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan
Dengan Judul :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MORBILI DENGAN
MASALAH TERMOREGULASI HIPERTERMI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Telah disahkan pada :


Hari : ..................................
Tanggal : ..................................

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Larassati Surya Kartika, S, Psi. Asep, AMAK

Mengetahui,
Pembimbinig Perusahaan/Instansi Kepala Sekolah
SMK AR – RAIHAN

ii
Fatma, AMD Margiyanto, M. Pd

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rezeki dan karunia kepada kita semua, sehingga penyusun
mampu membuat Laporan Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
Lewat kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang sudah membantu dalam pelaksanaan praktik dan pembuatan
Laporan Praktik Kerja Industri ini. Rasa terima kasih itu disampaikan kepada:
1. Bapak Margiyanto selaku Kepala Sekolah SMK 1 AR-RAIHAN.
2. Ibu Fatma selaku pembimbing PRAKERIN di Klinik Sehat
3. Bapak Asep selaku pembimbing Materi
4. Ibu Laras selaku pembimbing Sistematika
5. Bapak Ibu guru di Sekolah SMK AR-RAIHAN.
6. Rekan satu angkatan.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini bisa mempunyai manfaat
besar bagi kemajuan SMK AR-RAIHAN. Sekali lagi, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyusun laporan ini.

Karawang, 25 Januari 2023

Khalimatu Syadiah

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Maksud dan Tujuan .............................................................. 5
D. Manfaat ................................................................................. 6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 7
1. Sejarah Singkat Klinik Sehat Cikampek ........................ 7
2. Visi Misi Perusahaan ...................................................... 7
a. Visi Perusahaan ........................................................ 7
b. Misi Perusahaan ....................................................... 8
3. Struktur Organisasi Klinik Sehat Cikampek .................. 9
B. Uraian Kerja ......................................................................... 9
1. Absensi Siswa ................................................................ 9
2. Kegiatan Sehari-hari (Activity Daily Living) ................. 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ................................................................................ 10
1. Asuhan Keperawatan ............................................................ 10
2. Penyakit Morbili ................................................................... 10
a. Definisi Morbili .............................................................. 10
b. Etiologi Morbili .............................................................. 11
c. Manifestasi Klinis Morbili ............................................. 11

iv
d. Patofisiologi Morbili ...................................................... 12
e. Penatalaksanaan Morbili ................................................ 13
3. Penyakit Hipertemi ............................................................... 13
a. Definisi Hipertemi .......................................................... 15
b. Etilogi Hipertemi ........................................................... 16
c. Patofisiologi Hipertemi .................................................. 16
d. Manifestasi Klinik .......................................................... 18
B. Temuan Studi ............................................................................. 19
1. Pengkajian ............................................................................ 19
BAB 1V PENUTUP .............................................................................. 28

A. Kesimpulan ................................................................................. 28

B. Saran ........................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 29

LAMPIRAN .......................................................................................... 30

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pantogenis Inflasi Campak ..................................................... 13


Tabel 3.2 Pemeriksaan Nilai Normal Tanda Vital ................................. 20
Tabel 3.3 Pemeriksaan Laboratorium Morbili ....................................... 23
Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan .................................................................. 24

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Klinik Sehat Cikampek ...................................................... 7


Gambar 1.2 Struktur Klinik Sehat Cikampek ........................................ 9

vii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Pengesahan ......................................................................... ii


2. Absensi Siswa ................................................................................. 30
3. ADL (Activity Daily Living) .......................................................... 30

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Morbili merupakan penyakit infeksi yang sangat menular dan
disebabkan oleh virus morbili yang ditandai dengan tiga stadium yaitu
stadium inkubasi, stadium prodromal, dan stadium erupsi. Penyakit morbili
yang dikenal dengan nama lain campak, rubella, dan measles banyak terjadi
di negara berkembang, khususnya Indonesia. Penyakit ini menyerang anak-
anak yang daya tahan (kekebalan) tubuhnya tidak baik walaupun sudah
mendapatkan imunisasi (marni 2016). Penyakit morbili adalah penyakit
menular dengan gejala kemerahan berbentuk mukolo papuler selama 3 hari
atau lebih yang disertai panas 38°C atau lebih dan disertai Salah satu gejala
batu, bila, dan mata merah.
Profil Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2015
menyatakan terdapat 12. 9 4 3 kasus morbili. Menurut umur proporsi mobili
terbesar terdapat pada kelompok umur 5-9 tahun (30%). Umur 1-4 tahun
(27,6%) dan bayi <1 tahun sebanyak 1.117 kasus atau 8,6%. Berdasarkan
profil Dinas Kesehatan kota Sidoarjo tahun 2015 ditemukan sebanyak 762
kasus. ( Depkes RI tahun 2015). Berdasarkan data yang didapatkan oleh
penulis di rumah sakit H.M Mawardi Krian, pada tahun 2016 ditemukan
sebanyak 71 kasus morbili dengan presentasi sebanyak 1,4%
Morbili adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rubella
Oleh karena itu morbili juga sering disebut demam rubella. Virus morbili
ditularkan lewat infeksi droplet udara Menempel dan berbiak. Infeksi dimulai
saat orang yang rentan, menghirup percikan yang mengandung virus dari
secret nasofaring pasien morbili. Pada stadium kataral akan timbul eksentema
insiden bersamaan dengan munculnya action tema adalah deteksi antibodi
morbili yang beredar dalam serum yang ditemukan pada hampir 100% pasien
di hari kedua timbulnya ruam dengan ditandai munculnya bintik atau bercak
kemerahan pada kulit, dan disertai dengan hipertermi, suhu biasa mencapai
39-40,5°C. Dan akan turun 2 hari setelah timbul ruam lengkap apabila setelah

4
3 hari timbul ruam lengkap dan demam belum turun, maka dicurigai adanya
komplikasi. Komplikasi muncul Apabila penyakit tidak segera ditangani.
Komplikasi yang sering muncul Pneumonia, gastroenteritis, ensefalitis,
infeksi telinga, bahkan kebutaan (nelson, 2012)
Hipertermi yang dialami akibat virus morbili tersebut harus segera
ditangani oleh petugas kesehatan terutama perawat. Dalam hal ini perawat
berperan dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari melakukan
pengkajian, analisa data, menentukan diagnosa keperawatan, menentukan
intervensi yang tepat serta melakukan tindakan keperawatan yaitu
penanganan hipertermi yang diberikan untuk mengurangi resiko terjadi
Penanganan yang tepat pada pasien morbili dengan hipertermi yaitu
memonitor suhu tubuh sesering mungkin, kompres pasien pada lipatan paha
dan aksila, anjurkan pasien untuk meningkatkan intake cairan tubuh, selimuti
pasien, kolaborasi pemberian antipiretik, kolaborasi pemberian cairan
intravena.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Asuhan Keperawatan?
2. Apa yang dimaksud dengan Morbili?
3. Apa yang dimaksud Hipertermi?
4. Bagaimana tanda dan gejala pada pasien dengan Morbili?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit morbili?
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Karya ilmiah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
kelulusan Tahun Pelajaran 2022/2023, selain itu sebagai bukti telah
menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Karya tulis
ini mampu memberikan pengetahuan bagi penulis/ pembaca. Selain
itu, sebagai bahan pembelajaran yang diharapkan serta menambah
wawasan bagi penulis/pembaca mengenai asuhan keperawatan pada
pasien morbili dengan keluhan utama hipertermi.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Morbili

5
2. Untuk mengetahui apa itu Hipertermi
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Morbili
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari Morbili
D. Manfaat
Karya ilmiah Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini bertujuan sebagai
berikut:
a. Dapat mengetahui perbandingan antara praktik kerja dilapangan
dengan teori yang di dapat dibangku sekolah.
b. Sebagai acuan dasar meningkatkan kemampuan dalam dunia bekerja
yang nyata.
c. Menerapkan sebagian ilmu yang telah di dapat di sekolahan pada
praktik kerja nyata.
d. Sebagai referensi serta bahan acuan untuk membuat karya ilmiah
selanjutnya.

6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 1.1 Klinik Sehat Cikampek


1. Sejarah Singkat Klinik Sehat Cikampek
Klinik Sehat yang beralamat di Jl. Pawarengan No.37 Dawuan-
Cikampek didirikan oleh para pendiri (owner) yaitu dr. R. Hasan Sadikin,
dr. H. Slamet Riyadhi dan M. Ridwan Fauzi, pada tanggal 10 Maret 2008
dengan luas tanah 1.202 M2. Ruang lingkup pelayanan tersebut meliputi
konseling, diagnostik, terapethik, rehabilitatif dan dietetic. Bentuk
bangunan Klinik SEHAT 24 JAM Cikampek bertujuan agar pasien
merasa nyaman, merasa seperti tinggal di rumah, dengan terlindungi
Privasinya saat memperoleh pelayanan.
2. Visi dan Misi Klinik Sehat Cikampek
a. Visi Klinik Sehat Cikampek
Menjadikan klinik yang mempunyai jaringan seluruh Indonesia
dengan pelayanan prima, standarisasi terbaik, profesional dan
kepuasan konsumen tertinggi.

7
b. Misi Klinik Sehat Cikampek
1) Menumbuh kembangkan Klinik Sehat bersama mitra bisnis secara
professional dan saling menguntungkan dalam memberikan
kepuasan kepada konsumen dengan penuh dedikasi dan loyal
sebagai bagian dari pengabdian kepada sesama manusia.
2) Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui
solusi inovatif dan kompetitif bagi konsumen atas kebutuhan
pelayanan kesehatan terbaik.
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang memperlakukan
pasien sebagaimana layaknya sebuah keluarga besar.
4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan sungguh-sungguh
mengacu pada standar professional, bijaksana, jujur dan etis.
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat memberikan
nilai tambah, baik bagi pelanggan internal maupun pelanggan
eksternal.
6) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terus menerus
ditingkatkan kualitasnya sehingga memenuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan serta sejalan dengan kaidah-kaidah good
corporate govermance dan good clinical govermance.
7) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dikembangkan
berdasarkan best practices yang telah terbukti efisien serta
penerapan hasil penelitian dan pengembangan yang terus menerus
dilakukan oleh seluruh staf melalui proses belajar berkelanjutan.
8) Menjadi tempat pilihan untuk numbuh dan berkembangnya
karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan
kompetensi di bidang pelayanan kesehatan terbaik.
9) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam suasana lingkungan
kerja yang nyaman bagi para pemberi layanan maupun pasien dan
dengan sungguh-sungguh menghormati harga diri dan kepercayaan
yang diberikan pasien.
10) Menjadikan klinik yang mempunyai jaringan seluruh Indonesia
dengan pelayanan prima, standarisasi terbaik, profesional dan
kepuasan konsumen tertinggi.

8
3. Struktur Organisasi Klinik Sehat Cikampek

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Klinik Sehat Cikampek

B. Uraian Kerja
1. Absensi Siswa
Terlampir
2. Kegiatan Sehari-hari (Activity Daily Living)
Terlampir

9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Asuhan Keperawatan
Menurut Manurung, (2011) dalam purba, (2019: 1). Asuhan
keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikakn secara langsung kepada klien atau pasien
diberbagai tatanan pelayan tindakan. Dilaksanakan berdasrkan kaidah-
kaidah keperawawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan pada
kebutuhan objektif klien atau pasien. Asuhan keperawatan dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmial yaitu logis,
sistematis, dinamis dan restruktur. Proses keperawatan adalah suatu
metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam memberikan
asuhan keperawatann pada pasien yang berfokus ada respon individu
terhadap gangguan tindakan yang alami. Proses keperawatan adalah
aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan yang
dilakukan dengan cara yang sistematik.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa asuhan
keperawatan merupakan suatu indakan yang dilakukan dalam proses
keperawatan. Asuhan keperawatan dilakukan sesuai prosedur terhadap
pasien yang telah ditentukan dalam proses pemberian asuhan
keperawatan. Pada awalnya proses keperawatan terdiri dari tiga tahap
yaitu pengkajian, prencanaan, dan evaluasi. Setelah mengikuti
perkembangan zaman, proses keperawatan terbagi menjadi lima tahap
yaitu, pengkajian, tindakan, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
2. Penyakit Morbili
a. Definisi Morbili
Campak adalah suatu penyakit akut dengan daya penularan
tinggi, yang ditandai dengan demam. Korisa, konjungtivitis batuk
disertai enanthem spesifik (koplik's spot) diikuti ruang

10
makulopapular menyeluruh. Komplikasi campak cukup serius
seperti diare, Pneumonia, otitis media, eksaserbasi dan kematian.
Kematian akibat campak sering terjadi pada anak dengan
malnutrisi terutama di negara berkembang. Terapi untuk campak
dan komplikasinya menyedot banyak sumber daya medis di
sebagian besar Afrika, Asia dan Amerika Latin.
b. Etiologi Morbili
Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh
RNA virusgenus Morbillivirus, famili paramyxoviridae. Virus ini
dari famili yang samadengan virus gondongan (mumps), virus
parainfluenza, virus humanmetapneumovirus, dan RSV
(Respiratory Syncytial Virus). (Halim, 2016)
Virus campak berukuran 100-250 nm dan mengandung inti
untai RNAtunggal yang diselubungi dengan lapisan pelindung
lipid. Virus campakmemiliki 6 struktur protein utama. Protein H
(Hemagglutinin) berperan pentingdalam perlekatan virus ke sel
penderita. Protein F (Fusion) meningkatkan penyebaran virus dari
sel ke sel. Protein M (Matrix) dipermukaan dalam lapisan
pelindung virus berperan penting dalam penyatuan virus. Di
bagiandalam virus terdapat protein L (Large), NP
(Nucleoprotein), dan P (Polymerase phosphoprotein). Protein L
dan P berperan dalam aktivitas polymerase RNAVirus, sedangkan
protein NP berperan sebagai struktur protein nucleocapsid.Karena
virus campak dikelilingi lapisan pelindung lipid, maka mudah
diinaktivasi oleh cairan yang melarutkan lipid seperti eter dan
kloroform.Selain itu, virus juga dapat diinaktivasi dengan suhu
panas (>37C), suhu dingin (<20C), sinar ultraviolet, serta kadar
(pH) ekstrim (pH <5 dan >10).Virus ini jangka hidupnya pendek
(short survival time), yaitu kurang dari 2 jam. (Halim, 2016)
c. Manifestasi Klinis Morbili
Gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang
mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke
wajah dan anggota badan. Selain itu, timbul gejala seperti flu

11
disertai mata berair dan kemerahan (konjungtivis). Setelah 3-4
hari, kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman
yang akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apabila
sembuh, kulit akan tampak seperti bersisik. (Supartini, 2016 :
179). Menurut ahli lain manifestasi yang timbul adalah:
1) Stadium Kataral (prodromal). Biasanya stadium ini
berlangsung selama 4-5 hari disertai panas, malaise, batuk,
fotofobia, konjungtivis, dan koriza. Menjelang akhir stadium
kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak
koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang
dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu sebesar ujung
jarum dan dikelilingi oleh eritema, lokasinya di mukosa
bukalis berhadapan dengan molar bawah
2) Stadium erupsi Koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul
enantema atau titik merah di palatum durum dan palatum
mole. Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik. Terjadinya
eritema yang berbentuk makula-popula disertai menaiknya
suhu badan diantara macula terdapat kulit yang normal.
Mulamula eritema timbul di belakang telinga, dibagian atas
lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang
bawah, kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit,
rasa gatal, muka bengkak.
3) Stadium Konvalesensi Erupsi berkurang meninggalkan bekas
yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama
kelamaan akan hilang sendiri. Suhu menurun sampai menjadi
normal, kecuali bila ada komplikasi 
d. Patofisiologi Morbili
Penyebaran infeksi terjadi jika terhirup droplet di udara
yang berasal dari penderita. Virus campak masuk melalui saluran
pernapasan dan melekat di sel sel epitel saluran napas. Setelah
melekat, virus bereplikasi dan diikuti dengan penyebaran ke
kelenjar limfe regional. Setelah penyebaran ini, terjadi viremia
primer disusul multiplikasi virus di sistem retikuloendotelial di

12
limpa, hati, dan kelenjar limfe. Multiplikasi virus juga terjadi di
tempat awal melekatnya virus. Pada hari ke-5 sampai ke-7
infeksi, terjadi viremia sekunder di seluruh tubuh terutama di kulit
dan saluran pernapasan. Pada hari ke-11 sampai hari ke-14, virus
ada di darah, saluran pernapasan, dan organ organ tubuh lainnya,
kemudian virus mulai berkurang. Selama infeksi, virus
bereplikasi di sel sel endotelial sel sel epitel, monosit, dan
makrofag.
Tabel 3.1 Patogenesis infeksi campak (Halim, 2016)
Hari Patogenesis
0 Virus campak dalam droplet terhirup
dan melekat pada permukaan epitel
nasofaring ataupun kongjutiva. Infeksi
terjadi di sel epitel dan virus
bermultiplikasi.
1-2 Infeksi menyebar ke jaringan limfatik
regional
2-3 Viremia primer
3-5 Virus bermultiplikasi di epitel saluran
napas, virus melekat pertama kali, juga
di sistem retikuloendotelial regional
dan kemudian menyebar
5-7 Viremia sekunder
7-11 Timbul gejala infeksi di kulit dan
saluran napas
11-14 Virus terdapat di darah, saluran napas,
kulit, dan organ organ tubuh lain.
15-17 Viremia berkurang dan menghilang.

e. Penatalaksanaan Morbili
Penatalaksanaan pada Morbili yaitu :
1) Penatalaksanaan medis

13
Kecuali tindakan pendukung umum, tidak ada terapi
terbaru bagi pasien yang tidak mengalami komplikasi.
Walaupun ribavirin menghambat replikasi virus campak
invitro, tidak terlihat hasil yang nyata pada pemberian invivo.
Penggunaan antipiretik yang bijksana untuk demam tinggi dan
obat penekan batuk mungkin bermanfaat secara simptomatik.
Pemberian pengobatan yang lebih spesifik seperti pemberian
anti mikroba yang tepat harus digunakan untuk mengobati
komplikasi infeksi bakteri sekunder.
Oleh karena campak jelas menurunkan cadangan vitamin
A, yang menimbulkan tingginya insiden xeroftalmia dan ulkus
kornea pada anak yang kurang gizi, WHO menganjurkan
supplement vitamin A dosis tinggi di semua daerah dengan
defisiensi vitamin A. supplement vitamin A juga telah
memperlihatkan penurunan frekuensi dan keparahan
pneumonia dan laringotrakeobronkitis akibat kerusakan virus
campak pada epitel traktus respiraturius bersilia. Pada bayi
usia di bawah 1 tahun diberi vitamin A sebanyak 100.000 IU
dan untuk pasien lebih tua diberikan 200.000 IU. Dosis ini
diberikan segera setelah diketahui terserang campak. Dosis
kedua diberikan hari berikutnya, bila terlihat tanda kekurangan
vitamin A dimata dan diulangi 1 sampai 4 minggu kemudian.
2) Penatalaksanaan keperawatan
Penyakit campak merupakan penyakit yang mudah sekali
menular. Selain itu sering menyebabkan kematian jika
mengenai anak yang keadaan gizinya buruk sehingga mudah
sekali mendapatkan komplikasi terutama bronkopneumonia.
Pasien campak dengan bronkopneumonia perlu di rawat di
rumah sakit karena memerlukan perawatan yang memadai
( kadang perlu infuse atau oksigen ). Masalah yang perlu
diperhatikan ialah kebutuhan nutrisi, gangguan suhu tubuh,
gangguan rasa aman nyaman, risiko terjadinya komplikasi.
a) Kebutuhan nutrisi

14
Campak menyebabkan anak menderita malaise dan
anoreksia. Anak sering mengeluh mulut pahit sehingga
tidak mau makan atau minum. Demam yang tinggi
menyebabkan pengeluaran cairan lebih banyak. Keadaan ini
jika tidak diperhatikan agar anak mau makan ataupun
minum akan menambah kelemahan tubuhnya dan
memudahkan timbulnya komplikasi.
b) Gangguan suhu tubuh
Campak selalu didahului demam tinggi, demam yang
disebabkan infeksi virus ini pada akhirnya akan turun
dengan sendirinya setelah campaknya keluar banyak,
kecuali bila terjadi komplikasi demam akan tetap
berlangsung lebih lama. Untuk menurunkan suhu tubuh
biasanya diberikan antipiretik dan jika tinggi sekali
diberikan sedative untuk mencegah terjadinya kejang.
c) Gangguan rasa aman nyaman
Gangguan ini dirasakan anak karena adanya demam,
tidak enak badan, pusing dan sakit tenggorokan. Biasanya
anak juga tidak tahan melihat sinar karena silau, batuk
bertambah banyak dan akan berlangsung lebih lama dari
campaknya sendiri. Anak kecil akan sangat rewel, pada
waktu malam anak sering minta di gendong saja. Jika
eksantem telah keluar anak akan merasa gatal, hal ini juga
menambah gangguan aman dan kenyamanan anak.
3. Penyakit Hipertemi
a. Definisi Hipertemi
Hipertermi merupakan keadaan ketika individu
mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh
<37,8oC (100oF) per oral atau 38,8oC (101oF) per rektal yang
sifatnya menetap karena faktor eksternal (Lynda Juall, 2012).
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran
normal (36,5-37,5) (NANDA, 2012). Hipertermi adalah suhu

15
tubuh meningkat di atas rentang normal (SDKI, 2017).
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan
dengan ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas
ataupun mengurangi produksi panas. Hipertermi terjadi karena
adanya ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk
mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi
peningkatan suhu tubuh.Hipertermi tidak berbahaya jika
dibawah 39oC. Selain adanya tanda klinis, penentuan
hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang
berbeda dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal
individu tersebut (Potter & Perry,.2010). Dari beberapa pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa hipertermi adalah keadaan dimana
suhu inti tubuh diatas batas normal fisiologis sehingga
menyebabkan peningkatan suhu tubuh dari individu.
b. Etiologi Hipertemi
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami
hipertermi menurut SDKI (2017) adalah:
1. Dehidrasi
2. Terpapar lingkungan panas
3. Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker, dll)
4. Ketidak sesuaian dengan suhu linkungan
5. Peningkatan laju metabolisme
6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebihan
c. Pantofisiologi Hipertemi
Hipertermi adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh
(respon imun) terhadap infeksi atau zat asing yang masuk ke dalam
tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan
merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya
pirogen. Pirogen adalah zat penyebab hipertermi, ada yang berasal
dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen
eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau

16
merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).
Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima
(reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke Pusat
pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini
akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan
peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan
menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara
menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi
kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah
ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas, inilah
yang menimbulkan hipertermi.
Pada keadaan demam kenaikan suhu 1°C akan
mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10-15 % dan
kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Pada anak 3 tahun
sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh dibandingkan
dengan orang dewasa yang hanya 15% oleh karena itu kenaikan
suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel
neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium
maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas
muatan listrik ini Demikian besarnya sehingga dapat meluas ke
seluruh sel ataupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan
"neurotransmitter" dna terjadi kejang. Kejang demam yang
berlangsung lama (lebih dari 15 menit) biasanya disertai apnea,
meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot
Skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis
laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik, hipotensi artenal
disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh
meningkat yang disebabkan makin meningkatnya aktivitas otot dan
mengakibatkan metabolisme otak meningkat.
Infeksi

Pirogen eksogen dan pirogen endogen

17
Pirogen eksogen menstimulasi monosit limfosit, dan neutrofil

Leukosit mengeluarkan zat kimia (pirogen endogen)

Hipotalamus anterior dirangsang oleh pirogen eksogen dan


pirogen endogen

Prostaglandin

Terjadi mekanisme untuk meningkatkan panas antara


menggigil, vasokontraksi kulit dan Mekanisme volunter seperti
memakai selimut.

Hipertermi
d. Manifestasi Klinik
Berikut beberapa tanda dan gejala menurut SDKI (2017)
1. Kulit merah
2. Kejang
3. Takikardia
4. Takipnea
5. Akral hangat
Fase – fase terjadinya Hipertermi :
Fase 1 : Awal
a) Peningkatan denyut jantung
b) Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan
c) Menggigil akibat tegangan dan kontraksi obat
d) Kulit pucat dan dingin karena vasokontraks
e) Merasakan sensasi dingin
f) Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontraksi
g) Rambut kulit berdiri

18
h) Pengeluaran keringat berlebih
i) Peningkatan suhu tubuh
Fase II : Proses Demam
a) Proses menggigil lenyap
b) Kulit terasa hangat atau panas
c) Merasa tidak panas atau dingin
d) Peningkatan nadi dan laju pernafasan
e) Peningkatan rasa haus
f) Dehidrasi ringan sampai berat
g) Mengantuk, delirium atau kejang akibat iritasi sel saraf
h) Lesi mulut
i) Kehilangan nafsu makan
Fase III : Pemulihan
a) Kulit tampak merah dan hangat
b) Berkeringat
c) Menggigil ringan
d) Kemungkinan mengalami dehidrasi
B. Temuan Studi
6. Pengkajian
Pengkajian pada pasien An.s dengan penyakit morbili :
Nama: An. Salma Afni Subandi
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 7 tahun
Agama: Islam
Pendidikan terakhir: SD
Alamat: Pondok Melati Blok J8 No 16
No Regester: 2023A0001739
Tanggal MRS: 01-02-2023
Tanggal Pengkajian: 01-02-2023
RIWAYAT KESEHATAN
1). Keluhan Utama/alasan masuk klinik
a. Saat masuk klinik

19
Orang tua pasien mengatakan Sakit tenggorokan, Batuk,
Lemas, Demam Selama 5 hari
b. Saat pengkajian
Orang tua pasien mengatakan Lemas, Batuk, Demam, Sakit
tenggorokan, Ada ruam kemerahan pada kulit. Setelah
melakukan pengkajian hasil pemeriksaan dapat dilihat berikut
ini:
Tabel 3.2 Nilai Normal Tanda Vital
Hasil Normal
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Tanda Vital
Suhu 37,8 C
Nadi Berdenyut 122
Respirasi 21
Berat Badan 19 kg

d) Riwayat penyakit sekarang : Morbili


e) Riwayat kesehatan yang lalu : Ispa
POLA AKTIVITAS SEHARI HARI
a. Pola tidur/istirahat
1) Waktu tidur: 6 jam
2) Masalah tidur: pasien mengatakan tidur kurang nyenyak karena
merasakan tidak enak badan
3) Hal hal yang mempermudah tidur: Matikan lampu, tempat yang
nyaman
4) Hal hal yang mempermudah terbangun:
Ketika ada suara brisik, Demam masih naik turun
b. Pola eliminasi
1) BAB : Normal
2) BAK : Normal
c. Pola makan dan minum
1) Jumlah dan jenis makanan: bubur

20
2) Waktu pemberian makan: pagi, siang, sore
3) Jumlah dan jenis cairan: 1 gelas 300cc.
4) Waktu Pemberian Cairan: pagi, siang, sore, malam
5) Masalah makan dan minum:
a) Kesulitan menelan: saat makan dan minum
b) Tidak dapat makan sendiri: dibantu orang tua

DATA PSIKOSOSIAL
a. Pola komunikasi: berbicara lancar
b. Orang yang paling dekat dengan pasien: ibu
c. Dampak dirawat dirumah sakit: cemas
d. Hubungan dengan orang lain/interaksi sosial: bagus
e. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan: ibu
DATA SPIRITUAL
Ketaatan beribadah: taat
PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesan umum/keadaan umum: lemas
b. Tanda tanda vital
 Suhu tubuh: 37,8
 Nadi 118
 Respirasi 21
 Berat badan 19 kg
c. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan rambut
 Bentuk kepala: normal
 Rambut: lurus
Penyebaran dan
Keadaan rambut: halus
Warna: hitam
 Wajah: oval
Warna kulit: sawo matang
Struktur wajah: simetris

21
Warna kulit: sawo matang
2. Mata
 Kelengkapan dan kesimetrisan: normal
 Kelopak mata (palpepbra): normal
 Pupil: normal
3. Hidung
 Tulang hidung dan posisi septum nasi: simetris
 Lubang hidung: normal
 Cuping hidung: normal
4. Telinga
 Bentuk telinga: normal
Ukuran telinga: normal
Ketegangan telinga: normal
 Lubang telinga: normal
5. Mulut dan faring
 Keadaan bibir: kering
d. Pemeriksaan integumen (kulit)
 Kebersihan: normal
 Kehangatan: demam
 Warna: sawo matang
 Turgor: normal
 Tekstur: halus
 Kelembapan: lembab
 Kelainan pada kulit: terdapat ruam merah di seluruh tubuh
e. Pemeriksaan thorak/dada
1. Inpeksi thorak
 Bentuk thorak: normal
 Pernafasan
- frekuensi: 21
- irama: normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Diagnosa Medis: Morbili

22
b. Pemeriksaan diagnostik/penunjang medis:
1. Laboratorium

Tabel 3.3 Pemeriksaan Laboratorium Morbili

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL

HEMATOLOGI
DARAH
RUTIN
Hemoglobin 13,10 gr/dl 10-16
5,000 –
Leukosit 5,620 mm3
10,000
150,000 –
Trombosit 340,000 mm3
400,000
Hematokrit 38 % 33 45
Eritrostit 5.09 mm3 3.60 – 4.80
HITUNG JENIS
LEUKOSIT
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 1–3
Netrofil Batang 1 % 2-6
Netrofil Segmen 69 % 50 - 70
Limfosit 27 % 20 - 40
Monosit 3 % 2-8
SEROLOGI
Salmonella typhi
1/80 Negatif
O

23
Salmonella para
Negatif Negatif
typhi AO
Salmonella para
Negatif Negatif
typhi BO
Salmonella para
Negatif Negatif
typhi CO
Salmonella typhi
Negatif Negatif
H
Salmonella para
Negatif Negatif
typhi AH
Salmonella para
Negatif Negatif
typhi BH
Salmonella para
1/160 Negatif
typhi CH

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI


1. Penatalaksaan secara medis
a. D5 20 tpm
b. Norages 1
c. Biocombin 1
d. Busmin syr 3x1
e. Erdomex syr 3x1
f. Nikolam syr 3x1
2. Penatalaksanaan secara keperawatan
a. Anjurkan untuk mengompres air hangat pada bagian demam
Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan
KLASIFIKASI DAN ANALISA DATA
Nama pasien : An. S
No. Reg : 038199
Kemungkinan
Tanggal Kelompok Data Masalah Ttd
Penyebab

24
Ds. Pasien mengatakan
demam sejak 5 hari
Do. Pasien terlihat lemas
Suhu : 37,8
Proses penyakit Peningkatan suhu
01/02/23 Nadi : 122
morbili tubuh
Respirasi : 21
Spo2 : 97

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : An. S
No. Reg : 038199
Tanggal
No. Diagnosis Keperawatan Tanggal Teratasi Ttd
Ditemukan

1. Gangguan suhu tubuh 01/02/23 03/02/23

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama pasien : An. S
No. Reg : 038199
Tujuan dan
Diagnosis Rencana
Tanggal Kriteria hasil Rasional Ttd
Keperawatan Tindakan (NIC)
(NOC)
01/02/23 Gangguan suhu Suhu tubuh -Kompres air -kompres air
tubuh dalam batas hangat hangat dapat
normal -Menganjurkan menginduksi
(kurang dari banyak minum vasodilatasi
37 derajat air putih perifer
celcius) -Pengecekan sehingga

suhu tubuh meningkatkan

secara berkala pengeluaran

25
panas tubuh
-menjaga
dehidrasi
yang tepat
-Pemberian -untuk
obat penurun mengetahui
panas sesuai perubahan
intruksi dokter suhu tubuh
pasien
-agar suhu
tubuh cepat
turun

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : An. S
No. Reg : 038199
Diagnosa
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Ttd
Keperawatan
-orang tua pasien mengatakan
demam
Gangguan suhu -menganjurkan mengompres
01/02/23
tubuh dengan air hangat
-cek suhu
-pemberian obat

EVALUASI
Nama pasien : An. S
No. Reg : 038199

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evalusi Ttd

01/02/23 Gangguan suhu tubuh Dalam waktu 4x24 jam


diharapkan keluhan gangguan

26
suhu tubuh hilang
S: Orang tua pasien
mengatakan demam sudah
turun
O: Suhu: 36, Nadi: 88,
Respirasi: 21, Spo2: 97
A: Masalah gangguan suhu
tubuh teratasi
P: Intervensi lanjutkan

BAB IV PENUTUP

27
A. Kesimpulan
1. Asuhan keperawatan adalah proses atau tahapan kegiatan dalam
perawatan yang diberikan langsung kepada pasien dalam berbagai
tatanan pelayanan kesehatan.
2. Morbili atau campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus anggota
famili paramiksoviridae yang sama seperti gondongan dan virus sinsitial
pernapasan.
3. Asuhan keperawatan pada pasien Morbili dengan keluhan utama Demam
tinggi dan ruam makulopapel adalah yang timbul secara berurutan mulai
dari leher, wajah, badan, dan anggota badan lainnya.
B. Saran
Masyarakat harus memiliki wawasan mengenai penyakit Morbili, agar
angka penyakit Morbili dapat menurun. Meningkatkan pengetahuan Morbili
tentang imunisasi campak melalui penyuluhan secara individu atau secara
masal, pemberian informasi imunisasi campak bisa melalui berita di internet.
Penulis dapat lebih memahami tindakan yang seharusnya dilakukan dengan
tepat. Penulis harus memanfaatkan waktu dengan lebih baik untuk
kedepannya. Pengkajian yang diberikan pada pasien dapat menjadi bekal
utama untuk penulis dalam melakukan suatu tindakan.

DAFTAR PUSAKA

28
Setiawan, heru. 2017. Asuhan Keperawatan Anak Yang Mengalami Morbili
Dengan Hipertermi Di Rsu. Al-Islam H.M Mawardi Krian Sidoarjo
Nurdiansyah, doni. 2018. Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Campak Atau
Morbili
Saputro, Ragil Hartono. 2019. Laporan Pendahuluan Gangguan Rasa Aman
Nyaman : Hipertermi Keperawatan Dasar Profesi Di Ruang Ahmad Dahlan
RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabuaten Klaten
Sapta. 2019. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada An.s Dengan
Diagnosa Medis Campak Dan Kebutuhan Dasar Manusia Dengan
Oksigenasi Di Ruang Flamboyan RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya

LAMPIRAN

29
30

Anda mungkin juga menyukai