KELOMPOK
1. IRMA 7. JAMILA
TAHUN 2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan kunjungan PKL industri ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Semoga dengan laporan ini akan membantu mengetahui tentang
PT. Sidomuncul, PT. Ultra Jaya Milk IndustrI Tbk, UPTD Materia Medica, PT. Victoria
Care (Herborist) Dan Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI
AD)
Laporan ini kami buat sesuai dengan tata tertib STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU
RAYA Palopo. Kami menyadari walaupun telah bekerja keras untuk menyusun laporan
kunjungan PKL industri ini, namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa
mengharapkan kritik dan saran semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan kepada
semua pihak agar membri berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan
kami mengucapkan tertima ksih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan PKL industri ini. Sekali lahi kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kelengkapan laporan ini. Kami sadar akan kekurangan dalam laporan
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
2. Personalia .................................................................................... 9
4. Peralatan ..................................................................................... 11
6. Produksi ....................................................................................... 12
iii
9. Penangan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk
10. Dokumentasi............................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Dalam kaitan ini pendidikan tenaga
Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopoyang menghasilkan tenaga kesehatan dibidang
farmasi tingkat ahli madya yang mampu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan
secara terpadu. Oleh karena itu luarana kademi ini harus terampil, terlatih dan dapat
bidang kesehatan.
1
Saalah satu upaya yang dilakukakn untuk memberikan bekal pengalaman
Lapangan atau biasa di sebut PKL. Hal ini di pilih karena PKL di anggap cara terbaik
mengikuti pendidikan.
Selain itu, PKL merupakan sarana pengenalan lapangan kerja bagi peserta
teknologi kesehatan yang ada di masyarakat sehingga hal tersebut menjadi orientasi
menerbitkan buku panduan sebagai petunjuk bagi peserta, pembimbing dan semua
B. PENGERTIAN PKL
PKL merupakan salah satu proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada
sarana kesehatan pemerintah atau swasta untuk mencapai tujuan pendidikan secara
menyeluruh.
Proses produksi
Pendistribusian
2
Administrasi dan pengawasan mutu sediaan farmasi, makanan, minuman dan
alat kesehatan
sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan
menyeluruh baik ditinjau dari apek administrasi, teknis maupun sosial budaya.
PESERTA PKL
3
Memahami tugas dan fungsi industri farmasi
Mempelajari tentang
farmasi
a. Manajemen mutu
b. Personalia
d. Peralatan
f. Produksi
g. Pengawasan mutu
j. Dokumentasi
4
BAB II
5
Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 1799 MENKES/PER/XII/2010
tentang industri farmasi adalah bidan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan
untuk melakukan kegiatan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Fungsi industri
farmasi yaitu pembuatan obat dan atau bahan obat, pendidikan dan pelatihan,
twntang industri farmasi, setiap pendirin industri farmasi wajib memperoleh izin
industri farmasi dari direktur jendral. Industri farmasi yang membuat obat dan atau
bahan obat yang termasuk dalam golongan narkotika wajib memperoleh izin khusus
Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN),
pemohon harus memperoleh surat persetujuan penanaman modal dari instansi yang
undangan.
persetujuan Rencana Induk Pembangunan (RIP) dari kepala badan. Dalam hal
6
peralatan, termasuk produksi percobaan dengan memperhatikan ketentuan peraturan
izin industri farmasi, persyaratan untuk memperoleh izin industri farmasi terdiri atas:
Memiliki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang apoteker WNI masing-
pengawasan mutu
Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak
kefarmasian.
7
Perusahaan industri yang melakukan pemindahan lokasi usaha industri tanpa
mutu lingkungan
1. Manajemen mutu
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan
dokumen izin edar (register) dan tidak menimbulkan resiko yang membahayan
penggunaannya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. Untuk
pada:
Bahan awal
Proses pembuatan
Pengawasan mutu
8
Bangunan
Personalia
Untuk menjamin mutu produk suatu industri farmasi, maka tiap industri farmasi
selalu memiliki bagian quality management. Tugas utama dari bagian quality
management adalah memastikan bahwa mutu produk obat itu dibangun sejak
awal kedalam produk, dan memastikan bahwa mutu produk tidak akan
2. Personalia
penunjang, salah satu faktor terpenting adalah faktor manuasia. Oleh karena
itu alur produksi hanya bisa terjadi apabila personel yang mengerjakan
9
Personel yang bekerja di industri farmasi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Sehat
Berpengalaman
4. Peralatan
10
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat hendaklah memiliki rancang
bangun dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan
sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk obat terjadi secara seragam
hanya terdapat satu alat, ini bertujuan agar tidak terjadi pencemaran silang.
Peralatan yang digunakan untuk produksi juga harus di desain sedemkian rupa
prosedur tertulis yang rinci serta di simpan alam keadaan bersih dan kering.
dan perlengkapan, alat produksi beserta wadahnya, dan setiap hal yang dapat
dihilangkan melalui suatu program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan
terpadu.
kesehatan lingkungan sekitar, dengan tujuan agar tidak timbul penyakit yang
kebersihan individu.
6. Produksi
11
Produksi obat hendaknya dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah
Hal-hal yang dapat dilakukan agar tidak terjadi pencemaran silang adalah :
yang mengandung bakteri hidup dan produk biologi lain serta produk
darah)
disirkulasi ulang atau masuknya udara yang tidak diolah atau udara
Agar mutu obat selalu terjaga, maka dilakukan IPC (In Process Control) oleh
12
pabrik. Maka proses dihentikan sementara dan segera dilakukan pembenahan
yang diperlukan.
7. Pengawasan Mutu
obat yang baik, untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten
bahwa semua pengujian yang relevan telah dilakukan, dan bahan tidak
diluluskan untuk dipakai atau produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya
Pengawasan Mutu tidak terbatas pada kegiatan laboratorium, tapi juga harus
memuaskan.
13
9. Penanganan Keluhan Terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk dan Produk
Kembalian
10. Dokumentasi
kerjakan selalu terdokumentasi. Dan setiap hal yang dikerjakan selalu mengacu
Kontrak tertulis antara Pembuat Kontrak dan Penerima Kontrak harus dibuat
masing pihak.
Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen yang setara. RIV hendaklah
14
BAB III
1. Sejarah Perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun
15
Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan
industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada
Industry & Trading Company. Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri
Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia
juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta
memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek
Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk
Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu. Perusahaan yang
Prawirawidjaja.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara
segmen susu cair. Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran
tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai
bahan baku produk kami. Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung
di dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High Temperature ( UHT )
16
Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di
seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke
beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika
Visi
dan menjungjung tinggi kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja
perusahaan.
Misi
3. Struktur organisasi
17
STRUKTUR ORGANISASI
diantaranya :
1. Board of Directors
2. Corpurate Secretary
18
3. Internal Audit
5. Marketing
c. Berkerja sama dengan pihak lain seperti biro iklan atau Departemen lain
6. Manufacturing
19
a. Bertanggungjawab penuh dalam hal penerimaan karyawan pelatihan
ketenagakerjaan.
informasi di PT Ultrajaya.
10. Engineering
pengemasannya. Pabriknya yang serba otomatis diakui sebagai salah satu mesin
pengolahan makanan dan minuman yang paling canggih di Indonesia. Mesin yang
20
kesegaran dan nilai gizi dari bahan baku yang sudah terpilih untuk menghasilkan
Indonesia untuk memroduksi produk yang dapat disimpan dalam jangka waktu
memberikan posisi kuat sebagai pemimpin pasar di industri ini. PT Ultrajaya saat ini
5. Produksi
teknologi UHT (Ultra High Temperatur)dan dikemas dalam kemasan karton seperti
minuman susu,sari buah, the minuman tradisional dan minuman untuk kesehatan.
Perseroan juga memproduksi teh celup(tea bags) dan konsentrat buah-buahan tropis
kerjasama dengan Kraft Foods Internasional Inc., USA, dengan mendirikan perusahaan
industri keju.
21
Produk yang di produksi PT. Ultra jaya milk industry tbk
d. Ultra mimi
22
2. Minuman teh UHT
23
b. Ultra sari asem asli
a. cap sapi
6. Pengawasan Mutu
24
PT Ultrajaya selalu berusaha untuk tetap berada di baris terdepan untuk
produk tunggal pada tahun 1975 menjadi lebih 60 produk saat ini yang mana
sebagian besar adalah pemimpin pasar.PT Ultrajaya sangat bertekad penuh akan
kualitas produk. Mulai dari bahan baku hingga produk jadi, sistem pengawasan mutu
dijalankan dengan ketat, tidak hanya pada produknya saja, tapi juga pada proses
kualitas produk halal. Semua produk PT Ultrajaya sudah mendapatkan Sertifikat Halal
kualitas PT Ultrajaya ini telah mendapatkan reputasi terbaik dari semua konsumen.
7. Distibusi
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus terus
menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan dan
termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki jaringan distribusi yang
25
paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulaidari Sumatera di ujung Barat
hingga Papua di ujung Timur. Hal ini dapat dicapaioleh adanya sistem distribusi yang
terdiri dari 2,500 grosir yang bersama-samamelayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko
moderen dan tradisional), hotel dan pelanggan komersial.Jaringan distribusi ini juga
didukung oleh jaringan penjualan PT Ultrajayayang terdiri dari lebih 300 tenaga
penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 depodan kantor cabang di kota-kota besar,
Pasar utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta orangyang
memiliki tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari
total produksi perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan inimulai aktif memasuki
lingkungan hidup merupakan salah satu dari tujuan jangka panjang tanggung jawab
sosial Perseroan sebagai produsen makanan dan minuman. Perseroan selalu mentaati
berbagai perundangan dan peraturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan
perizinan yang ada. Perseroan yakin bahwa kegiatan operasi yang Perseroan lakukan
lingkungan hidup.
26
standar lingkungan hidup yang ditetapkan. Kegiatan pengelolaan limbah terutama
sekali melibatkan pemantauan dan pembuangan limbah padat dan limbah cair.
karton yang ramah lingkungan. Perseroan juga turut aktif berperanserta dan
mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai dan turut memelihara lingkungan
hidup dengan tidak membuang sampah dimana saja, menghemat penggunaan air
dan enerji listrik, turut menanam berjuta pohon di seluruh Indonesia, dan lain-lain.
Materia Medica Batu merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Batu. Tugas
Tanaman Obat Tradisional dan Tanaman Obat yang mengandung bahan baku
obat. Materia Medica Batu yang terletak di Jl. Lahor No. 87 Batu. Materia
bangunan seluas 2.1 Ha. Selain itu, Materia Medika Batu juga mempunyai dua
27
lahan lain yang digunakan untuk penanaman tanaman obat yaitu yang terletak
Pasuruan. Materia Medica didirikan sejak tahun 1960 oleh almarhum Bapak
R.M.Santoso yang juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medikus Tawang
Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Berdirinya UPT Materia Medica diawali
dari hasil pengamatan beliau bahwa tidak semua tanaman obat yang ada di
Indonesia dapat dikoleksi pada satu daerah saja. Hal ini disebabkan karena
berbeda, mengingat bahwa Indonesia secara garis besar terdiri dari tipe iklim
basah, daerah sedang dan daerah kering, maka kebun Tawang Mangu yang
berdiri sejak tahun 1948 merupakan daerah iklim sedang sampai basah.
Sedangkan untuk tanaman daerah sedang sampai kering perlu adanya kebun
cocok untuk didirikan kebun koleksi tanaman obat dari tipe iklim sedang
sampai kering. Sebagai realisasi dari gagasan beliau itu untuk mendirikan
kebun koleksi tanaman obat didaerah sedang dan kering di wilayah Batu dan
Nongko Jajar, karena waktu itu Nongkojajar adalah daerah yang sulit
kebun koleksi sampai sekarang dan dikenal sebagi Balai Materia Medica
28
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Sebelum kebun percobaan
Balai Materia Medica oleh Bapak Dr.Modarso selaku Inspektur Kesehatan Jawa
Jawa Timur sebagi tenaga tetap di Kebun Materia Medica hingga tahun 1970.
Soeprapto. Pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status dari milik swasta
menjadi milik pemerintah yaitu Dinas Kesehatan daerah Tingkat I Jawa Timur
Direktorat Farmasi Jawa Timur. Tahun 2000 hingga April 2005 selaku Pelaksana
Teknis Materia Medica Batu dipegang oleh Dra.Hj. Siti Hidjrati Arlina.
Selanjutnya April 2005 secara definititif Materia Medica dipimpin oleh Bapak
untuk sementara kepala Materia Medica dipegang oleh Bu Etty Retno, Apt.
(Sebagai PLt). Sejak 1 Januari 2009 hingga sekarang yang mejadi kepala UPT
Materia Medica adalah Drs. Husin RM., Apt, Mkes. Setelah tahun 1978 dengan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang sekarang menjadi Badan POM,
29
maka pengelolaan Materia Medica Batu diserahkan kepada Dinas Kesehatan
VISI
MISI
maupun ekstrak.
industri terkait.
3. struktur organisasi
KEPALA BALAI
KEPALA BALAI
30
4. Sarana dan fasilitas
Museum dan etalase tanaman obat Indonesia, seperti tanaman obat yang hampir
punah atau langka, tanaman obat yang telah dilakukan penelitian secara ilmiah
terbukti khasiatnya
obat baik secara in-situ atau ex-situ sehingga dapat menghasilkan tanaman obat
Tempat dan alat untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
obat bahan alam seperti pelatihan budi daya tanaman obat bagi calon pelatih di
Daerah, produsen/petani tanaman obat dan pihak lain yang berminat, pelatihan
5. Produksi
a. Alat:
kunyit.
31
5) Kompor Untuk memanaskan panci dan
kunyit.
b. Bahan
instan kunyit
kunyit
pemanasan.
c. Cara membuat
32
7) Memasukkan instan kunyit ke dalam kemasan.
33
Nama daerah: Pronojiwo
34
Nama daerah: Nyamplung
Khasiat: Obat pencahar, rematik, penyakit kulit, batu ginjal, keputihan, wasir.
35
Nama daerah: Pandan wangi
masakan
36
Khasiat : penyembuhan luka luar, detokk, plak gigi
makanan.
masakan
37
Nama daerah: Legundi
Khasiat: Obat cacing, tipus, obat haid tidak teratur, peluruh air seni, batuk.
6. Pengawasan mutu
Pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial dari cara pembuatan obat
tradisional yang baik. Rasa keterikatan dan tanggung jawab semua unsur dalam
bermutu mulai dari bahan awal sampai pada produk jadi. Untuk keperluan tersebut
- Sistem
bahwa tiap produk mengandung bahan dengan mutu yang benar dan dibuat
pada kondisi yang tepat serta mengikuti prosedur standar sehingga produk
jadi.
38
Pemeriksaan dan pengujian secara berkala hendaklah dilakukan terhadap
Produk jadi yang masih berada dalam industri maupun yang ada di
- Tugas Pokok
Menyiapkan instruksi tertulis yang rinci untuk tiap pengujian yang akan
dilaksanakan.
untuk pengujian.
Meluluskan atau menolak tiap bets bahan baku, produk antara, produk
ruahan dan produk jadi serta hal yang telah ditentukan, sekurangkurangnya
untuk didistribusikan.
Mengevaluasi stabilitas semua produk jadi secara berlanjut, bahan baku jika
39
dan produk jadi di industri berdasarkan data stabilitas yang ada,sekurang-
butir
ditemukan mengenai sesuatu bets, dan bila perlu bekerja sama dengan
apakah produk tersebut dapat diedarkan kembali atau diproses ulang atau
hendaklah dimusnahkan.
Ikut serta dalam program inspeksi diri bersama bagian lain dalam industri.
hendaklah dicatat;
40
c. Jenis dan jumlah pereaksi disesuaikan dengan pengujian mutu yang
dilakukan.
7. Distribusi
penyakit yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Pusat penyedia produk
kapsul, permen, dan sabun yang terbuat dari tanaman obat, yang telah
terbukti secara empiris, maupun jamu hasil penelitian klinis yang telah ter-
saintifikasi, hingga posisi jamu bisa sejajar dengan obat keluaran pabrik
farmasi.
Medica Batu, masyarakat Indonesia pada umunya dan masyarakat jawa Timur
41
8. Pengolahan limbah
atau penghancuran simplisia tersebut. Simplisia dengan tekstur ysng lebih kasar maka
akan dibakar akan menjadi abu yang dapat dicampurkan kedalam campuran
pembuatan pupuk, dan simplisia yang tekstur lunak maka akan dapat dihancur
penghancur pupuk. Simplisia serbuk dan simplisia yang telah melewati jangka waktu
layak pakai yaitu maksimal 2 tahun setelah tanggal pembuatan. Maka akan dilakukakn
kompenen pembuat pupuk dan dapat pula langsung ditaburkan ketanaman yang
Pencampuran bahan pupuk dimulai dari pengumpulan bahan yang akan dibuat
menjadi pupuk seperti dekomposer, pestisida, sampah atau bahan yang akan didaur
ulang dan tanah. Dekomposer merupakan bahan pengurai sampah untuk menjadi
bentuk sederhana seperti pupuk. Dekomposer dapat berupa dari bahan kimia yang
memiliki bakteri pengurai, dan dapat berupa dari bahan alamai seperti urin kelinci
dan urin sapi. Pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk membunuh bakteri,
42
jamur, hama penyakit yang dapat tumbuh pada pupuk tanaman. Pestisida yang
dicampurkan dengan 25 liter air. Pestisida kimiawi tidak digunakan karena dikonsumsi
Pupuk dicampur rata pada seluruh bagian dan ditutup dengan penutup tertentu
seperti tong atau tenda terpal. Hal ini bertujuan untuk menghindari masuknya air
kedalam campuran bahan baku pupuk tersebut. Biar air masuk kedalam campuran
tersebut. Selain itu, peletakan campuran pupuk diolah dengan alas yang bukan tanah
kompenen nutrisi pupuk tersebut. Pupuk yang telah ditutup akan mengoptimalkan
proses fermentasi oleh bakteri pengurai yang ada didalam pupuk sehingga di
C. PT. SIDOMUNCUL
Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem Thiam Hie yang lahir pada
tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat
Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio
dan wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha
43
Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang
ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan
mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian
memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian,
berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu
Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu
menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang
kedua di tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu
dengan nama Sido Muncul, yang artinya “ impian yang terwujud”. Di Jalan Mlaten
Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan dibantu oleh tiga
orang karyawan.
beliau memproduksi jamu Tolak Angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat
Jamu & Farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha industri jamu
pun berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha dan aset dari CV Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul digabungkan, dan dilanjutkan oleh perseroan terbatas ini.
44
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl.Mlaten Trenggulun
ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang semakin besar.
Oleh sebab permintaan pasar yang semakin tinggi , membuat generasi kedua dari
modern, hingga dapat berkembang pesat seperti saat ini, dan menjadi pelopor
untuk membangun pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada tahun 1997
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas
Sosial Republik Indonesia, pada 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido
Muncul menerima dua sertifikat sekaligus, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Sertifikat inilah
farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas sekitar 8 hektar
45
Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1951, Sido Muncul yang kini
awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004
Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi “Kuku Bima Energi”
dengan rasa original. Kemudian produk berikutnya adalah permen yaitu Permen
Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Disusul dengan
minuman kesehatan seperti Sido Muncul VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng,
Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill. Untuk minuman
energi “Kuku Bima Energi” Sido Muncul mengeluarkan beberapa varian rasa yaitu
rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima
Produk-produk yang telah di produksi sampai saat ini oleh Sido Muncul ada
lebih dari 250 jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima
Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu
Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dan lain-lain), Australia, Korea, Nigeria,
Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini perseroan
46
juga tengah melakukan penjajakan dengan distributor dan perusahaan asal
Tepat tanggal 18 November 2013, Sido Muncul yang memiliki 109 distributor di
naik kelas menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini
langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Saat ini PT. Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul, Tbk. telah menjadi Pabrik Jamu terbesar di Indonesia dan masih akan
terus berkembang dan kini tercatat dengan Kode saham dari Perseroan SIDO di
Visi:
Misi:
berkesinambungan.
47
dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan
3. Struktur organisasi
48
4. Sarana dan fasilitas
Saat ini PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk didukung lebih dari 3000
perusahaan ini juga memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi,
ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro,
dan lain-lain.
49
mendukung pengembangan perusahaan juga merekrut tenaga konsultan yang ahli di
bidangnya.
Berdasarkan fungsi tersebut, bangunan pada PT. Sido Muncul Tbk sudah
memberikan perlindungan baik bagi karyawan maupun perlindungan terhadap
sarana dan prasarana dalam perusahaan karena terbuat dari bahan yang kuat dan
kokoh. Bangunan gedung tersebut selalu terlihat lebih bersihseperti bangunan baru.
Hal ini disebabkan setiap tahun sekali, dinding-dindingnya selalu dicat ulang
agar terlihat lebih bersih. Bangunan tersebut dibagi menjadi beberapa ruang yang
dibagi menurut fungsinya. Setiap orang mempunyai luas yang disesuaikan denganke
butuhan serta kegiatan yang dijalankan sehingga memberikan suasana keluasan dan
kenyamanan saat kerja.Bagian-bagian dari bangunan perusahaan yang berkaitan
dengan sanitasi meliputi:
50
Disamping itu, dinding tempat produksi juga dicat ulang secara rutin setiap 1
tahun sekali. Sebab hal ini diharapkan dapat memberikan kesan yang lebih bersih dan
b. Lantai Bangunan
Lantai bangunan berbeda-beda ditiap ruangan. Untuk ruang kantor terbuat dari
keramik, sedangkan pada pabrik/ produksi terbuat dariteraso. Untuk bangunan lantai
antar ruang produksi pun juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu lantai antar ruang
produksi pada umumnyadibuat miring seperti punggung sapi. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi terjadinya kontaminasi, sehingga kotoran-kotoran
atau benda asing yang terjadi selama proses produksi dapat terbuang dengan
sendirinya. Sedangkan Lantai produksi pada umumnya di buat datar, sebab
pembangunan lantai di PT. Sido Muncul Tbk di sesuaikan dengan bentuk topografi
tanahnya. Lantai antar ruang produksi dipisahkan dengan jalan setapak yang tidak
terlalu lebar dan cukup untuk lewatnya traktor pengangkut barang dan jalan ini di
tutup dengan kanopi sehingga terasa lebih teduh. Lantai di ruang produksi biasanya
dibuat lebih tinggi dari pada lantai antar ruang produksi. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi kontaminasi.
c. Ventilasi
Ventilasi berguna untuk mengatasi sirkulasi udara, uap air dan panas. Di PT.
Sido Muncul Tbk ventilasi berasal dari atap yang bertingkat sehingga memudahkan
hembusan udara dari luar. Ventilasi berupa jendela
51
terdapat pada gudang/ruang penyimpanan produk jadi siap pasar. Pada umumnya
d. Penerangan
a. Unclassified Area
52
Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan (Unclassified area) tetapi
untuk kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang dipantau. Termasuk
didalamnya adalah laboratorium kimia (suhu terkontrol), gudang (suhu
terkontrol untuk cold storage dan cool room), kantor,kantin, ruang ganti dan
ruang teknik.
b. Black Area
Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang termasuk
dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti dengan area
produksi, area staging bahan kemas dan ruang kemas sekunder. Setiap
karyawan wajib mengenakan sepatu dan pakaian black area (dengan penutup
kepala).
c. Grey Area
Area ini disebut juga area kelas D. Ruangan ataupun area yang masuk
dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang pengemasan
primer, ruang timbang, laboratorium
mikrobiologi(ruang preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi),ruang sampling d
igudang. Setiap karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan
gowning (pakaian dan sepatu grey). Antara black area dan grey areadibatasi
d. White Area
Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah LAF). Ruangan yang
masuk dalam area ini adalah ruangan yang
digunakanuntuk penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixing untuk
produksi steril ,Background ruang filling, laboratorium mikrobiologi (ruang uji
sterilitas). Setiap karyawan yang akan memasuki area iniwajib mengenakan
pakaian antistatik (pakaian dan sepatu yang tidakmelepas partikel).
53
Antara grey area dan white area dipisahkan olehruang ganti pakaian white dan
airlock.
Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengankelas
kebersihan yang berbeda untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari
ruangan dengan kelas kebersihan lebih rendah keruang dengan kelas
kebersihan lebih tinggi. Berdasarkan CPOB, ruang diklasifikasikan menjadi kelas
A, B, C, D dan E, dimana setiap kelas memiliki persyaratan jumlah partikel,
5. Produksi
Beverage & Confectionery (Minuman & Permen): Kopi Jahe Sido Muncul, Kopi
Jahe Sido Muncul RG, Kuku Bima Kopi Jahe, Kuku Bima Kopi Ener-G, Permen
Energy Drink (Minuman Energi): Colla Mill, Kuku Bima Ener-G! Vitamin C, Kuku
Healthy Drink (Minuman Kesehatan): Susu Jahe Sido Muncul, Sido Muncul C
Herbal Medicine (Obat Herbal): Anak Sehat, Jamu (Kuku Bima, Kuku Bima
Ginseng, Kuku Bima TL Ginseng Plus Kuda Laut, Kuku Bima TL Plus Tribulus,
Bancar Darah, Batuk, Bersalin, Cabe Puyang, Encok, Galian Delima Putih, Galian
Montok, Galian Parem, Galian Putri, Galian Sepet Wangi, Galian Singset, Gatal,
Gemuk Sehat, Hamil Muda, Hamil Tua, Jampi Usus, Jerawat, Kencing Batu,
Klingsir, Lancar Seni, Mejen, Nifas, Param Tahun, Pa’Tani, Pegal Linu, Pegal Linu
Ginseng, Pewangi Bulan, Pria Perkasa, Raga Prima, Sakit Pinggang, Resikda,
Sakit Perut, Sariawan, Sari Turas, Sariawan Usus, Sawanan, Segar Bugar, Sehat
54
Pria, Sekalor, Sehat Wanita, Selesma, Selokarang Sekalor, Sesak Napas,
Tambah Darah, Tensi/Darah Tinggi, Tujuh Angin, Ulu Hati, Wasir), Jamu
Komplit (Jamu Kuku Bima Komplit, Jamu Pegel Linu Komplit, Jamu Tolak Angin
Komplit, Jamu Komplit Sehat Wanita, Jamu Komplit Sehat Pria, Jamu Komplit
Sakit Pinggang), Tolak Angin (Tolak Angin Anak, Tolak Angin Flu, Tolak Angin
Supplement & Others: Sido Muncul Herbal (Sari Kulit Manggis, Sari Daun
6. Pengawasan mutu
pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang
belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak
dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat.
mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang
7. Distribusi
55
Beberapa produk unggulan dari PT. Sido Muncul antara lain Tolak Angin
dan Kuku Bima Ener-G . Tolak Angin kini lebih difokuskan pada segmen
kini market share Tolak Angin di kelas obat cair mendominasi hingga 70%.
Penjualan Tolak Angin mencapai 3 juta sachet per bulan, lebih tinggi dibanding
rata-rata penjualan pada tahun 2008 sekitar 2,5 juta sachet per bualan. Variasi
Produk dari Tolak Angin sendiri antara lain adalah Tolak Angin Flu dan Permen
Tolak Angin. Diharapkan dari adanya variasi produk ini akan meningkatkan
8. Pengolahan limbah
jawab sosial perusahaan dan sangat percaya bahwa kemajuan perusahaan juga
cair.
pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa
56
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan diolah
lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Belanda yang berfungsi sebagai tempat
Pada tanggal 23 Januari 1950 dibentuk panitia pengalihan dari MSL kepada
TNI AD, pada tanggal 1 Juni 1950 dilaksanakan serah terima MSL berdasarkan
telegrafisch order No. 13579 tanggal 8 Mei 1950 dari chief generale staf van de
hari jadi Lafi Ditkesad. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Dirkesad Nomor :
Skep/23/I/1997 tanggal 31 Januari 1997 ditetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari jadi
Lafi Ditkesad.
terhitung mulai tanggal 8 Juni 1960 LKAD dan DOAD disatukan menjadi Lembaga
57
Farmasi Angkatan Darat (Lafiad). Kemudian pada tanggal 15 Oktober 1970 Lafiad
Jankesad).
2. Depot Obat Angkatan Darat (DOAD), selanjutnya menjadi Depot Alat Peralatan
Pada tahun 1985 antara Lafi Jankesad dan Dopusbekkes Jankesad disatukan
kembali menjadi Lafi Ditkesad. Terhitung mulai tanggal 30 Januari 2004 Lafi Ditkesad
dipisah kembali menjadi Lembaga Farmasi Ditkesad (Lafi Ditkesad) dan Gudang Pusat II
Pada awalnya, kegiatan produksi Lafi Ditkesad dilakukan di Jl. Gudang Utara No.
25 Bandung dengan luas tanah 6.562 m2 dan luas bangunan 3.382 m2.Namun
berdasarkan hasil evaluasi Direktur Jenderal Balai Pengawasan Obat dan Makanan
43/MENKES/SK/II/1988 tentang pedoman CPOB dan Surat Keputusan Dirjen POM No.
544/A/SK/XII/1989 tentang penerapan CPOB. Oleh sebab itu, pada tahun 1995
diajukanlah Rencana Induk Perbaikan (RIP) Lafi Ditkesad dengan lokasi di Jl. Gudang
Utara No. 26 Bandung dengan luas tanah 12.152 m2 dan luas bangunan 6.087,25 m2.
Gedung baru Lafi Ditkesad dirancang sesuai dengan persyaratan CPOB. Pada tanggal 28
Februari 1996, RIP tersebut mendapat persetujuan dari Dirjen POM Depkes RI.
58
Pada tahun 1997, pembangunan sarana fasilitas Lafi Ditkesad dimulai sesuai
dengan RIP (Rencana Induk Perbaikan) yang sudah disetujui Dirjen POM Depkes
Visi
Misi
AD.
Eselon Pimpinan
59
Kalafi dijabat oleh seorang Perwira Menengah (Pamen) Angkatan Darat berpangkat
kepada Dirkesad.
Wakalafi dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat, berpangkat Letnan Kolonel
kepada Kalafi.
Pa Ahli Lafi dijabat oleh 3 (tiga) orang Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan
Mutu
Dalam melaksanakan tugasnya Kabagminlog dibantu oleh 2 (dua) Kepala Seksi yang
masing-masing
60
dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ckm, terdiri
dari:
Kasirenprogar \
Kepala Seksi Tata Usaha dan Urusan Dalam (Kasituud) dijabat oleh seorang Pamen
bertanggung jawab kepada Kalafi. Kasituud merupakan unsur pelayanan Lafi Ditkesad
Kasituud dibantu oleh tiga kepala urusan yang masing-masing dijabat oleh dua orang
Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten Ckm, satu orang PNS golongan III dan satu
Perwira Urusan yang dijabat oleh Pama Angkatan Darat berpangkat Letnan Ckm.
Eselon Pelaksana
61
1. Kepala Instalasi Penelitian dan Pengembangan disingkat Kainstallitbang, dijabat
oleh seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel Ckm yang dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh dua Kepala Seksi (Kasi) yang masing-masing
b. Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan Sistem Metoda dan Personel, disingkat
Kasilitbangsistodapers.
pelaksanaan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Kalafi dan dibantu
oleh empat Kepala Seksi yang masing-masing dijabat oleh Pamen Angkatan Darat
Kainstalwastu dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh dua Kepala Seksi yang
62
masing-masing dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ckm, terdiri
dari:
a. Kepala Seksi Pengujian Kimia, Fisika, dan Mikrobiologi disingkat Kasiuji Kifis dan
Mikro.
Kalafi.
Sisjang dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ckm. Kainstalhar &
Sisjang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh dua Kepala Urusan yang masing-
masing dijabat oleh Pamen Angkatan Darat berpangkat Kapten Ckm, terdiri dari:
oleh satu Kepala Urusan yang dijabat oleh Pama Angkatan Darat berpangkat Kapten
Ckm dan satu Perwira Urusan yang dijabat oleh Pama Angkatan Darat berpangkat
63
b. Perwira Urusan Penyimpanan Obat Jadi, disingkat Paursimpan Obat Jadi.
Wakalafi.
pendukung (utility) yang ada di Lafi Ditkesad adalah: Pengolahan air baku
farmasi, instalasi listrik, instalasi boiler (steam), instalasi udara bertekanan, Instalasi
Pemeliharaan dan Sistem Penunjang (Kainstalhar & Sisjang). Fasilitas utility terdiri dari:
1. Listrik
Sumber listrik Lafi Ditkesad berasal dari PLN dengan daya sebesar 1000 kW.
Pada saat ini belum digunakan generator. Tetapi pada produksi steril
2. Pengolahan Air
Air merupakan salah satu aspek kritis (vital) dalam pelaksanaan CPOB. Hal
tersebut disebabkan karena air merupakan bahan baku dalam jumlah besar,
terutama untk produk sirup, obat suntik cair, cairan infus dan lain-lain. Tujuan
sesuai dengan standar kualitas air yang telah ditetapkan (priyambodo, 2007).
64
a. Grade I : Raw Water
Fungsi : Untuk Pemadam Kebakaran, menyiram tanaman dan lain- lain, contoh:
Air yang digunakan di Lafi Ditkesad yaitu sumber air bersih yang didapat dari
suplai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kemudian diolah menjadi air baku
farmasi melalui instalasi pengolahan air. Air baku farmasi adalah air yang telah
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku air untuk produksi steril
maupun nonsteril.
Pemilihan PDAM sebagai sumber air oleh Lafi Ditkesad adalah karena
Sumber air bersih berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kemudian
65
Air yang berasal dari PDAM terlebih dahulu ditampung pada tangki yang tertanam di
dalam tanah (ground tank) kemudian dialirkan melalui pipa ke dalam suatu alat
filtrasi. Air yang diolah menjadi air demineralisata mengalami beberapa tahap:
Menyaring secara fisik menggunakan pasir silika dan berfungsi untuk mengikat
organik dan unsur klor yang ditambahkan pada pengolahan air di PDAM.
3) Resin Kation
Resin kation berfungsi untuk menghilangkan ion-ion positif pada air dan
4) Resin Anion
dengan ion hidroksida, sehingga menghasilkan air dengan kandungan Total Dissolved
Solid (TDS) kurang dari 8 ppm dan silika kurang dari 0,1 ppm. Setelah mengalami
a. Tanki penampung
ruangan produksi untuk digunakan sesuai dengan keperluan. Partikel yang lolos pada
66
b. Air Suling
Instalasi air suling merupakan kelanjutan dari instalasi air demineralisata yang
dihubungkan dengan alat pemroses aquadest, dengan alat ini dihasilkan air suling.
3. Boiller (Steam)
Proses pemanasan pada produksi Lafi Ditkesad digunakan uap panas yang
berasal dari steam atau boiller. Penggunaan uap panas lebih dipilih daripada
Air baku untuk menghasilkan uap panas adalah aqua demineralisata yang
diberi tekanan melalui pompa air masuk ke filter kemudian ditampung di dalam
tangki stainless steel untuk mensuplai steam. Air dipanaskan melalui boiler hingga
menjadi uap. Alat ini bekerja secara semi otomatik dengan alat-alat pengaman yang
lengkap. Udara panas yang dihasilkan dialirkan melalui pipa ke ruang-ruang produksi
yang membutuhkannya.
4. Udara Bertekanan
bekerja secara otomatis dengan alat pressure switch. Kompresor juga dilengkapi
dengan air dryer, main line filter, mist separator dan micro mist separator. Instalasi
kompresor ini digunakan hanya pada peralatan yang memerlukan udara bertekanan
pemotong strip).
67
5. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Limbah dari industri farmasi harus diolah sedemikian rupa sehingga memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar industri
tersebut. Limbah Lafi Ditkesad berasal dari proses produksi dan proses pengujian
Pada produksi obat Non Betalaktam, pengolahan limbah padat dilakukan dengan
menggunakan dust collector dimana limbah berupa debu disedot dari ruang produksi
Khusus untuk limbah dari proses penyalutan tablet, terlebih dahulu diolah dengan air
air washer, dimana limbah padat (debu-debu) disedot oleh blower dari ruangan yang
berdebu seperti ruang strip, isi kapsul, cetak, coating, campur dan ruang isi sirup
kering, kemudian disemprot dengan air bertekanan 4 bar sehingga debu akan jatuh
di bak penampungan. Air dialirkan ke bak destruksi yang dilengkapi dengan dozing
pump dan pH meter. Cairan ini didestruksi untuk memecah cincin Betalaktam dengan
menggunakan larutan NaOH 0,1 N yang diteteskan secara otomatis sampai diperoleh
produksi obat Non Betalaktam tidak mengalami proses destruksi. Selanjutnya, limbah
hasil produksi Betalaktam dialirkan ke IPAL untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut.
68
Pengolahan limbah pada IPAL menggunakan prinsip fisika, kimia dan
mikrobiologi. Cara fisika dilakukan dengan cara mengendapkan kotoran pada bak
Alumunium Chloride) dengan kekuatan 50 kg/1000 L pada bak koagulan dan polimer
elektrolit dan poli anionik dengan kekuatan 1 kg/1000L pada bak flokulasi. Cara
menjaga pertumbuhan bakteri ditambahkan pupuk urea atau NPK sebagai nutrisi
untuk bakteri. Tahapan pengolahan air limbah di IPAL meliputi beberapa tahap
sebagai berikut :
Air limbah yang masuk dari produksi β-laktam (dari bak destruksi) maupun non
β-laktam dan laboratorium akan ditampung dan pengotornya diendapkan dalam bak
kembali dengan proses fisika. Air limbah dari bak ini akan mengalir ke bak ekualisasi.
b. Bak Ekualisasi
Bak penampungan air limbah yang mengalir dari bak sedimentasi awal, di bak
ini mengalami proses fisika atau pencampuran endapan air limbah. Bak equalisasi
- Pump/pompa
69
Berfungsi untuk mengendalikan fluktuasi jumlah air kotor yang tidak merata baik pada
jam kerja ataupun di luar jam kerja serta mengalirkan air limbah dari bak ekualisasi ke
- Pengaduk
Pada Bak Aerasi terjadi proses biologi. Bak ini dilengkapi dengan dua alat yaitu:
- Diffuser
Berfungsi untuk mengaduk air limbah supaya tidak ada yang mengendap
- Aerator
Berfungsi untuk memasukkan oksigen ke dalam air limbah dan juga ditanam bakteri
aerob (jenis SGP-50) yang berguna untuk dekomposisi limbah organik dengan
bantuan oksigen. Prosesnya 18-24 jam. Sebagai nutrisi berupa pupuk NPK (urea).
pengendapan lumpur yang terbawa atau tersuspensi dalam air limbah. Air dari bak
aerasi bila diffuser tidak aktif, air akan mengalir ke dalam lubang dalam bentuk
tersuspensi. Bila diffuser aktif, pengendapan atau lumpur akan masuk kembali ke bak
aerasi.
e. Bak Koagulasi
Pada bak ini terjadi proses kimia dimana terdapat dua alat yaitu:
- Dozing pump
70
Berfungsi untuk menambahkan koagulan PAC (Poli Ammonium Clorida) yang
berfungsi untuk mengikat protein rantai panjang yang masih ada dalam air limbah.
- Pengaduk
f. Bak Flokulasi
Limbah yang berasal dari bak koagulasi mengalir ke bak flokulasi melalui pipa
besar. Pada bak flokulasi menggunakan zat kimia yaitu poli elektrolit/polimer anionik
polimer anionik, air akan mengendap dan bagian yang bening/bersih akan mengalir
ke bak kontrol melalui bidang miring dan air yang masih mengandung endapan akan
berfungsi sebagai penyaring endapan kemudian cairan ini akan masuk ke bak
h. Bak Kontrol
Air yang terdapat dalam bak ini diperiksa kadar COD (Chemical Oxygen
Demand), BOD (Biological Oxygen Demand) dan TDS (Total Dissolve Solid) dan pH.
Jika hasilnya memenuhi syarat, maka air dapat dibuang ke saluran pembuangan air
umum. Sebagai kontrol pada bak ini dipelihara ikan bila ikannya mati berarti air
71
Air Handling System (AHS) adalah sistem pengaturan udara yang berfungsi
pengatur suhu dan kelembaban. Parameter ini dapat mempengaruhi kualitas produk
dari industri farmasi, selain itu juga terdapat parameter lainnya antara lain air change
(pertukaran udara), tekanan udara, kontaminasi mikroba dan cemaran partikel. Tujuan
dari sistem ini adalah untuk menyediakan aliran udara kering, bersih dan dingin yang
Pada ruang kelas C dan D terdapat prefilter dan medium filter, sedangkan
pada ruangan kelas A selain terdapat prefilter, medium filter dan HEPA filter juga
dilengkapi dengan LAF (Laminar Air Flow). Pengendalian udara di kelas B sama
Pada ruang produksi tablet dan sirup kering tekanan udara ruangan akan lebih
negatif dari tekanan udara pada koridor. Sebaliknya, untuk ruang produksi sirup cair
tekanan udara di ruang produksi akan lebih positif dibandingkan koridor hal ini
tekanan yang tinggi ke yang lebih rendah. Pada ruang produksi Betalaktam, tekanan
udara di dalam ruang produksi harus lebih rendah daripada koridor supaya tidak
Pengumpul debu (dust collector) adalah suatu pembersih yang bekerja dengan
cara menghisap debu-debu yang terdapat pada ruang-ruang produksi. Untuk wet
dust collector (air washer) dilakukan pencampuran aliran udara yang berdebu dengan
air (Roto Klon). Hasil olahan air washer tersebut selanjutnya dibawa ke IPAL untuk
72
diolah lebih lanjut, khusus untuk hasil olahan air washer dari produksi Betalaktam
a. Cooling Coil
c. Filter
ruang produksi. Filter biasanya ditempatkan di dalam rumah filter (filter house) yang
di desain sedemikian rupa agar mudah untuk dibersihkan atau diganti. Filter yang
digunakan untuk AHU dibagi menjadi beberapa tipe yaitu pre- filter (efisiensi
penyaringan 35%), medium filter (efisiensi penyaringan 95%) dan HEPA (High Efficiency
d. Ducting
Secara umum, ducting merupakan sebuah sistem saluran udara tertutup yang
meghubungkan blower dengan ruangan produksi yang terdiri dari udara masuk
73
(ducting supply) dan saluran udara yang keluar dari ruangan produksi dan masuk
e. Dumper
produksi.
Cara Kerja AHS, sistem tata udara secara umum dapat dijelaskan secara singkat
yaitu suplai udara dalam sistem tata udara berasal dari udara luar (udara terbuka)
dikenal istilah fresh air. Volume fresh air yang masuk ke sistem ditentukan oleh
volume damper yang telah terpasang. Udara tersebut disaring pada saringan pertama
/ pre filter yang mampu menangkap partikel yang berukuran ≥ 1 μm. Udara tersebut
akan disaring kembali untuk yang kedua kalinya oleh medium filter yang mampu
menangkap partikel yang berukuran ≥ 0.5 μm. Selanjutnya oleh Cooling Coil udara
tersebut diatur suhunya sesuai dengan yang dikehendaki. Tahap selanjutnya udara
akan melewati Heating Coil yang berfungsi untuk mengatur kelembaban sesuai
dengan yang dikehendaki. Udara yang sudah terkondisi tersebut akan dihembuskan
oleh fan coil ke kelas C dan D. Fan Coil berfungsi sebagai pengatur jumlah sirkulasi
udara (air change) yang dalam kerjanya dikombinasikan dengan sistem damper. Udara
bersih yang dihembuskan ke kelas D 100 % berasal dari fresh air yang diproses. Suplai
udara untuk ruang kelas A dan B merupakan udara recycle yang bersirkulasi terus
Untuk mencukupi suplai oksigen di kelas A dan B, dimasukkan udara segar melalui
damper yang dapat mencukupi suplai oksigen ± 20%. Sistem ini dibuat dengan proses
74
pengolahan seperti aliran udara untuk kelas D kemudian langsung disalurkan melewati
5. Produksi
Proses produksi dimulai dari penimbangan bahan baku dan penyiapan bahan
kemas yang akan digunakan dan dikeluarkan dari Instal simpan berdasarkan catatan
pengolahan bets dan catatan pengemasan bets untuk setiap produk. Barang yang
masing-masing seksi produksi, yaitu seksi sediaan Non Betalaktam, seksi sediaan
Seksi sediaan Non Betalaktam dikepalai oleh seorang kepala seksi (Apoteker)
yang bertanggung jawab kepada Kainstalprod. Pada seksi ini dilakukan kegiatan
produksi sediaan tablet, kapsul, sirop, cairan obat luar. Kegiatan pada seksi ini
penyalutan dan stripping. Hasil dari seksi ini kemudian dikirim ke seksi kemas untuk
dikemas.
1) Sediaan Tablet
Ruang produksi tablet terdiri dari ruang staging, ruang mucilago, ruang campur,
ruang granulator, ruang FBD (Fluid Bed Dryer), ruang oven, ruang pengayakan, ruang
cetak, ruang IPC, ruang penyalutan, ruang stripping, ruang produk antara, ruang
produk ruah, ruang cuci alat, ruang simpan alat, dan ruang pengering. Ruangan –
75
ruangan ini dilengkapi dengan lampu penerangan yang memadai, HVAC dengan
Metoda pembuatan tablet yang umum digunakan adalah metoda granulasi basah.
Tablet yang diproduksi adalah tablet biasa, tablet kunyah, tablet dan tablet salut film.
- Proses produksi tablet dengan metoda granulasi basah terdiri dari tahapan
sebagai berikut :
c. Granulasi basah
mesh dengan ukuran tertentu sesuai ukuran tablet yang akan dibuat.
d. Pengeringan
76
e. Pengayakan
Granul kering dilewatkan pada mesh sesuai ukuran tablet yang akan dibuat.
g. Pencampuran/massa cetak
zat aktif.
i. Pencetakan
diameter, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, kadar zat aktif dan disolusi
k. Penyalutan
l. Penyetripan
Setelah tablet selesai dicetak atau disalut (untuk tablet salut) maka dilakukan
77
Pada hasil penyetripan dilakukan uji mutu (IPC) meliputi tes kebocoran strip.
Tablet yang telah lulus uji mutu siap dikemas sekunder (pengepakan) dan obat
b. Pengayakan
Beberapa bahan baku dilewatkan pada ayakan dengan ukuran mesh tertentu.
Dalam proses pencetakan langsung sifat alir dan kompresibilitas bahan awal
c. Pencampuran
aktif.
e. Pencetakan
78
Sebelum dikemas primer, dilakukan pemeriksaan keseragaman bobot, tebal,
diameter, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, kadar zat aktif dan uji disolusi
g. Penyetripan
Setelah tablet selesai dicetak atau disalut (untuk tablet salut) maka dilakukan
h. Pada hasil penyetripan dilakukan uji mutu (IPC) meliputi tes kebocoran strip.
Tablet yang telah lulus uji mutu siap dikemas sekunder (pengepakan) dan
2) Sediaan Kapsul
Ruang produksi kapsul terdiri dari ruang pencampuran, ruang pengisian dan
polishing, serta ruang stripping. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan kapsul
diantaranya adalah mesin pencampur, mesin pengisi kapsul, mesin polishing dan
mesin strip. Proses produksi kapsul terdiri dari tahapan sebagai berikut:
b. Pencampuran
Bahan yang diisikan ke dalam cangkang kapsul ada yang harus digranulasi
79
terlebih dahulu untuk memperbaiki sifat alirnya sedangkan untuk bahan yang
d. Pengisian kapsul
Setelah massa kapsul diluluskan oleh Instalwastu maka massa kapsul diisikan ke
dalam cangkang kapsul. Selama pengisian, dilakukan uji mutu (IPC) terhadap
keseragaman bobot.
e. Polishing
kapsul.
Sebelum kapsul distrip dilakukan uji mutu (IPC) yang meliputi kadar zat aktif,
g. Penyetripan
Setelah dipolishing maka kapsul siap distrip dengan cara yang sama seperti
80
Pada hasil penyetripan dilakukan uji mutu (IPC) meliputi tes kebocoran
strip.Kapsul yang telah lulus uji mutu siap dikemas dan dikirim ke Instalasi
Simpan.
i. Sediaan Sirup
Ruang produksi sirup terdiri dari ruang pencampuran dan ruang pengisian.
Peralatan yang digunakan antara lain mixer, colloid mill, tangki pemanas
(double jacket), filter, drum stainless, mesin pengisi sirup, penutup botol dan
pemasangan etiket yang merupakan satu rangkaian (In Line Process). Proses
menggunakan uap air yang dihasilkan oleh ketel uap (Steam Boiller).
l. Pencampuran
Zat aktif dan zat tambahan lain (zat pewarna dan pengawet) yang telah
81
Pada saat pencampuran dilakukan uji mutu (IPC) terhadap homogenitas, kadar
Setelah lulus uji mutu dilakukan pengisian, penutupan dan pemberian etiket
atau label dilakukan dengan mesin ban berjalan yang bekerja secara
pH larutan dan bobot jenis. Setelah lulus uji mutu dilakukan pengemasan
System), air washer, air shower, dan ruang penyangga. Lantai, dinding dan
82
Sistem pengaturan udara (AHS atau AHU) di ruang produksi produk steril
injeksi terpisah dari AHS atau AHU untuk sediaan produksi peroral. Tekanan
udara di ruangan dengan tingkat kebersihan lebih tinggi (ruang produksi steril)
memiliki tekanan udara lebih positif dari ruang dengan tingkat kebersihan yang
lebih rendah.
C. Seksi Sefalosporin
D. Seksi Kemas
ruahan tablet, kapsul, sirup dan salep. Pengemasan tablet dan kapsul dilakukan
yang sudah distrip, dipilih yang baik kemudian dimasukkan ke dalam sak
plastik dilengkapi dengan brosur lalu diseal, setiap sak plastik berisi 25 strip,
tiap-tiap strip berisi 10 tablet. Hasil seal kemudian dimasukkan ke dalam dus
yang dilengkapi dengan slip pak dimana setiap dus isinya berbeda sesuai
dengan ukuran diameter tablet. Untuk tablet dengan diameter 6,5-7,5 mm,
setiap dus berisi 50 sak plastik. Untuk tablet dengan diameter 10-13 mm, setiap
dus berisi 30 sak plastik. Untuk kaplet setiap dus berisi 20 sak plastik.
Untuk sediaan kapsul, setelah kapsul distrip, dipilih yang baik kemudian
dimasukkan ke dalam sak plastik dilengkapi dengan brosur lalu diseal. Hasil
83
seal kemudian dimasukkan ke dalam dus yang dilengkapi dengan slip pak
dimana tiap dus berisi 20 sak plastik, setiap sak plastik berisi 25 strip dan setiap
Untuk sirup dipak ke dalam dus. Tiap dus berisi 25 botol dilengkapi
dengan brosur, sendok takar dan slip pak. Pengemasan cairan obat luar,
pengemasan menggunakan dus, dimana tiap dus berisi 36 botol untuk botol
Instalasi Simpan.
SEDIAAN TABLET
SEDIAAN KOMPOSISI
Buscofiad Hyoscine-N-butylbromide 10 mg
84
Ifenad -
Lafihistin Interhistin50 mg
Lafitens
Neo lafimag
50 mg.
Solvonad
Sultrim
SEDIAAN KAPLET
SEDIAAN KOMPOSISI
85
Floxad 500 mg Ciprofloxacin 500 mg
Yudhavit
SEDIAAN KAPSUL
1. Sangobiad
Komposisi : Besi glukomat 250 mg, Mangan sulfat 0,2 mg, Tembaga
sulfat 0,2 mg, Vitamin C 50 mg, Asam folat 1 mg, Vitamin B12
2. Thiamfi 250 mg
SEDIAAN SIRUP
3. Lafodil DMP
86
4. Sultrim
6. Pengawasan mutu
diantaranya adalah :
Pengawasan Mutu
hal mutu (standar) dapat tercermi dalam hasil akhir dengan kata lain pengawasan
mutu semua produk harus diawasi dengan standar dengan penyimpangan yang
terjadi harus dicatat serta dianalisis agar dpat digunakan untuk tidakan-tindakan
pengawasan mutu adalah agian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan
telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta
produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan
dilakukan terhadap semua obat terdaftar, termasuk produk ekspor dengan tujuan
87
untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan
pengemas dan obat jadi untuk melihat trend dan mengidentifikasi perbaikan yang
Personalia
harus memilki kesehatan mental dan fisik, sehingga mampu menyelesaikan tugasnya
secara profesional, memiliki sifat dan kesadaran yang tinggi untuk mewujudkan CPOB.
bangun kontruksi serta letak yang memadai agar memudahkan dalam pelaksanaan
kerja, pembersihan dan pemeliharaan yang baik. Tiap sarana kerja hendaklah
berbagai kesalahan lain yang dapat menurunkan mutu obat dapat dihindarkan
Peralatan
rancang bangun dan kontruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta
ditempatkan dengan tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk obat
88
terjamin secara seragam dari bets ke batch serta untuk memudahkan
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap
aspek pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan hygiene meliputi personalia,
bangunan, peralatan dan perlengkapan, bahan produksi serta wadahnya dan setiap
Pada hasil penyetripan dilakukan uji mutu (IPC) meliputi tes kebocoran strip. Tablet
yang telah lulus uji mutu siap dikemas sekunder (pengepakan) dan dikirim ke Instalasi
Simpan.
7. distribusi
saja.
8. Pengolahan limbah
a. Sumber limbah
1) Obat kadaluarsa
89
2) Kegiatan produksi meliputi debu bahan formulasi yang terkumpul
dari Dust Collector dan Vaccum Cleaner, bekas kemasan bahan baku,
kadaluarsa
bekas reagen.
90
2) Kegiatan produksi meliputi debu yang berasal dari kegiatan proses
produksi antara lain terdiri dari proses granulasi, proses massa kapsul,
proses pencetakn tablet dan proses penyalutan Buangan gas atau debu
b. Pengolahan Limbah
- Limbah cair selain B-3 diolah sendiri dalam Instalasi Pembuangan Air
Limbah (IPAL)
Proses yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi proses fisika,
Proses Fisika
Pada proses ini air limbah hanya dikenakan pada proses penyaringan saja,
sebagainya.
Proses Kimia
91
kapur sampai mencapai pH diatas 11 kemudian dilanjutkan proses
air kapur sampai mencapain pH 7-8. Penambahan larutan kapur ini dengan
menerus. Pada waktu sirkulasi kran air limbah menuju bak anerob ditutup,
Proses Biologi
Prinsip dari pengolahan dari biologi ini adalah penguraian zat organik oleh
nutrien dipakai pupuk NPK. Dalam proses biologi dibagi menjadi 2 yaitu :
Proses Aerob
Overflow air limbah yang berasal dari proses anaerob akan mengalir ke dalam
bak aerob, sehingga zat organik yang masih ada diuraikan kembali oleh bakteri
aerobik. Sebagai nutrisi ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai dengan
92
kebutuhan. Proses aerobic dilakukan pada bak terbuka dengan kedalaman
kurang dari 3 m yang dilengkapi dengan aerator tipe injection, dengan lumpur
aktif sebanyak kurang dari 20 % dari volume limbah dan proses berlangsung
secara kontinu.
Proses anaerob
proses ini melibatkan bakteri anaerob untuk menguraikan zat-zat organik yang
tekandung dalam air limbah tersebut menjadi zat0zat yang sederhana. Proses
anaerobik dilakukan pada bak tertutup dengan kedalam >3m dan berjalan
secara kontinu. Sebagai nutrisi ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai
kebutuhan.
d. Proses Pengendapan
bak aerasi yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah lumpur yang ada,
e. Bak Biokontrol
93
indikator. Air yang mengalir ke dalam bak biokontrol, diperiksa secara rutin
dua kali seminggu sesuai SK GUB. KDKI NO 582/1995 parameter yang diperiksa
Demand (BOD), Total Solid Suspensi (TSS), pH, phenol dan zat organik
(KmnO4).
PT. Victoria care indonesia saat ini telah menjadi mitra kerja
terpercaya bagi banyak perusahaan ritel besar di tanah air. Kepercayaan yang telah di
raih ini tak lain karena PT. Victoria Care Indonesia senantiasa inovatif dan selalu
toilet, dan perawatan kesehatan. Selain itu, produknya juga aman dipakai serta cocok
Secret Garden Villa berada di daerah dataran tinggi di atas lahan sekitar 3,7 hektar
dengan arsitektur yang unik dengan design kontemporer yaitu design modern
dipadukan dengan tradisional Bali. Saat anda berada di destinasi wisata ini, anda bisa
menjelajahi tiap ruang yang disediakan dengan ciri khasnya masing – masing.
94
Secret Garden Village memiliki bangunan mewah dan megah yang berlantai 2
dirancang oleh Andra Martin seorang arsitektur ternama. Di sini anda bisa menikmati
berbagai aktivitas dan produk unggulan yang dimiliki Secret Garden Villa.
Saat memasuki area Secret Garden Village, anda akan disambut pemandu tempat
ini untuk memulai dan mengantar dalam tour edukasi ini.Aktivitas pertama yaitu anda
akan mengunjungi Beauty Heritage Museum yang menjadi bagi Oemah Herborist
kecantikan Indonesia dari masa lampau hingga modern saat ini.Terdapat sekitar 20
benda yang dipamerkan yaitu peralatan antik untuk meracik jamu dan produk
Tujuan berikutnya yaitu pabrik mini produk perawatan tubuh dan kecantikan
termasuk juga meracik jamu tradisional, anda bisa melihat proses pembuatan sampai
pengemasan produk Oemah Herborist. Pabrik mini ini adalah replika dari pabrik
Oemah Herborist yang ada di Semarang. Selanjutnya menuju beauty outlet yang
menjual semua produk Oemah Herborist yang bisa anda beli. Terdapat Fragrance Bar
95
Visi
Misi
POM
dan immunosupresif
96
- Memiliki fasilitas water treatment yang dapat menjamin air yang
dihasilkan setara dengan city water serta bebas kuman patogen, lumut
& jamur
di bagian bangunan( Memiliki fasilitas water treatment yang dapat menjamin air
yang dihasilkan setara dengan city water serta bebas kuman patogen, lumut & jamur)
dan di kedua industri ini memiliki fasilitas water treatment seperti di bagian kegiatan
kunjungan di herborist menggunakan air RU air steril yang digunakan untuk bahan
5. Produksi
a. Persiapan
menggunakan masker, jas laboratotium, head cap, shoes cap serta harus mencuci
Terdapat 2 lantai area industri, lantai pertama untuk proses filling, pelabelan
produk dan juga area packing serta gudang, dan lantai 2 adalah tempat produksi
skala besar. Hampir 90% proses produksi sudah otomatis menggunakan mesin, tetapi
97
tetap membutuhkan SDM sebagai operatornya. Dilantai 2 terdapat 3 ruangan utama
yaitu :
Produk yang di proses disini adalah sabun, handbody dan sampo. Untuk sabun dapat
menampung sampai dengan 500 kg bahan baku untuk sekali produksi, waktu yang
dibutuhkan untuk sekali produksi kurang lebih 4-6 jam kerja, sedangkan untuk cream
kapasitasnya sampai 2 ton. Dari proses mixing ini kemudian bahan setengah jadi akan
di cetak di lantai 1.
Perusahaan ini sudah memiiki produk yang tersertifikasi halal MUI yaitu produk daun
Kapasitas produksi mesin ini hingga 2 ton dan dapat menghasilkan sampai 20.000
botol/ 10 ml .
akan ada staf yang bertugas untuk mengecek kembali produk-produktersebut. Jika
ada label yang terlipat atau miring maka akan dipisahkan dandilakukan labelling
ulang. Untuk produk liquid, produk akan dikemas terlebihdahulu kemudian baru
diberi label. Sebaliknya untuk produk liquid dan semisolid,wadah akan diberi label
98
terlebih dahulu selanjutnya diisi dengan produk. Hal ini bertujuan agar tidak
packing. Sebelum produk dimasukkan dalam wadah tersier (kardus) akan adastaf
layakdipasarkan atau belum. Jika ada kesalahan, maka produk tersebut akan
sebelumnya, bahwa dalam setiap akhir proses akan ada bagian QC (Quality Control)
metode FIFO (First in First Out) untuk mencegah adanya produk yang kadaluwarsa
99
c. Pada tahap produk jadi
matahari langsung.
1. Spesifikasi Produk
Serum
Lotion
100
10. Miranda Hair Color 25. Nu Fack Facial Cotton
11. Miranda Hair Vitamin 26. Iria Goats Milk Hand &
Body Lotion
- Kapasitas produk
PRODUK KAPASITAS
12 juta pcs/th
4. Pengawasan mutu
101
Untuk pengawasan mutu selama proses produksi / Process Quality Control
(PQC) dilakukan pada setiap tahapan proses yang berlangsung, dimana pengawasan
mutu proses produksi ini sangat penting untuk dilakukan karena mencakup semua
proses awal pengolahan bahan baku hingga akhirnya menghasilkan produk jadi atau
melakukan pengamatan untuk setiap tahapan proses produksi sehingga tidak akan
terjadi penyimpangan dari standart yang telah ditetapkan. Divisi QC proses produksi
akan melakukan pengamatan sebanyak dua kali pada tiap shift produksi.
menjadi beberapa bagian, ada yang bersekat/ruangan khusus dan ada yang hanya
dibatasi menggunakan garis berwarna kuning. Bagian yang pertama adalah ruang
fisika, disinilah proses pembuatan produk pertama kali dimulai yaitu proses
bahan yang harus ditimbang, sedangkan untuk penimbangan bahan skala produksi
terdapat tempat yang terpisah. Selain itu diruang fisika juga dilakukan pengukuran pH
102
Selanjutnya yaitu ruang kimia, disinilah semua sediaan yang diproduksi diolah
dan di uji secara kimiawi diantara uji tersebut yaitu penggunaan string hot plate yang
digunakan untuk melelehkan padatan skala kecil, alat untuk menguji kelembaban
produk pada kulit, alat untuk uji saponifikasi untuk herborist sampo zaitun. Ruang
ketiga yaitu rak standar bahan baku, sampel bahan baku yang digunakan untuk
produksi di letakkan pada temapt kusus dan disimpan dalam rak/lemari standar
bahan baku, begitu juga dengan sampel seluruh produk jadi, fungsi dari ruangan ini
ulang, standar bahan baku diantaranya ekstrak sabun sere, bibit parfum, dan lain lain.
Terdapat beberapa ruang lain seperti ruang uji mikrobiologi, R&D dan ruang standar
bahan kemas.
5. Distribusi
diserahkan kepada salah satu perusahaan dari SSS Grup yakni PT. Suka Sukses Sejati
(3S) sebagai distributor eksklusif Indonesia.PT. Suka Sukses Sejati adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, yang berlokasi di Jalan Daan Mogot
km 11, Jakarta. PT. Suka Sukses.Sejati menjual kosmetik, perlengkapan mandi dan
pabrik bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar dan juga sebagai batu loncatan
103
6. Pengolahan limbah industri
Dalam pengolahan limbah ini akan dipisahkan antara limbah padat dan cair.
PT.Victoria Care tidak mengolah limbah padat, melainkan akan diberikan kepada
pihak yang berwenang dan dipercaya serta telah bersertifikasi untuk mengolah
limbah padat tersebut Sedangkan untuk limbah cair akan diolah oleh IPAL(Instalasi
Pengolahan Air Limbah) yang berada di PT. Victoria Care itu sendiri.
Air limbah ini tidak akan langsung dibuang, melainkan akan diuji terlebih
dahulu dengan 2 cara. Cara pertama yaitu setelah air limbah ini diolah kemudian akan
disiramkan pada tanaman. Selanjutnya tanaman akan dicek secara berkala apakah
ada tanaman yang mati dan layu setelah pemberian air limbah ini. Cara keduayaitu
akan dialirkan ke kolam ikan lalu diperiksa kesehatan ikan tersebut secara berkala.
Jika kedua pengujian air limbah ini telah selesai, barulah air limbah akandibuang ke
sungai. Pengujian-pengujian ini perlu dilakukan agar tidak mencemari lingkungan dan
membahayakan masyarakat.
BAB IV
A. KESIMPULAN
104
Farmasi pada PT. Sidomuncul, PT. Ultra Jaya Milk IndustrI Tbk, UPTD Materia Medica,
PT. Victoria Care (Herborist) Dan Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan
Darat (LAFI AD) maka banyak ilmu dan wawasan yang didapatkan yaitu khususnya di
bidang ilmu kefarmasian karena adanya kunjungan PKL ini mahasiswa/i dapat
memahami dan melihat secara langsung proses dan alur produksi yang ada diindustri
kefarmasian seperti produksi yang berskala laboratorium dan produksi yang berskala
besar, proses pengolahan bahan, pemeriksaan, penimbangan, mixing, hingga proses
pingisian dan pengemasan ada yang secara manual maupun secara otomatis dengan
memakai alat khusus, mahasiswa/i juga bisa mengetahuan bagaimana sejarah
perkembangan, visi dan misi, struktur dan fasilitas produksi, pengawasan mutu,
Pada kunjungan PKL Industri ini dapat disimpulkan bahwa pada semua industri
yang kami kunjungi sudah memiliki standar dan sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang baik) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Pada suatu
perusahaan industri, proses produksi adalah hal yang sangat memiliki peranan
penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk menghasilkan suatu produk
yang berkualitas maka harus melakukan pemilihan bahan baku serta pengawasan
selama produksi. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diharapkan perusahaan tersebut. Untuk pencapaian yang maksimal sebuah
industri harus juga diimbangi dengan kerjasama dari berbagai bidang dalam
perusahaan.
B. SARAN
105
- Diharapkan bisa memberikan video penjelasan untuk daerah yang
tidak bisa terjangkau sehingga kami dapat mengetahui lebih luas lagi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Cara Pembuatan Obat Baru (CPOB). Depkes RI. Jakarta.
BPOM RI. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawas Obat
Syamsuni, H.A, 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC . Jakarta
106
file:/// Perancangan ulang dengan penerapan prinsip konservasi air.pdf
file:/// profile-pt.victoria-care-indonesia.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sido_Muncul
http://lafi.kesad.mil.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Islam_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Fakultas_Farmasi_Universitas_Indonesia
http://kimiafarma.co.id/profil/ruang-lingkup-usaha.html
http://materiamedicabatu.jatimprov.go.id/profile
https://materiamedicabatu.wordpress.com/fasilitas/
http://petaniberdasi-laporan-fieldtrip-materia-medica-batu.html
https://materiamedicabatu.wordpress.com/
https://www.academia.edu/25885334/universitas_indonesia_konsep_herbal_indonesia_pema
stian_mutu_produk_herbal
https://www.scribd.com/pengolahanmateriamedica
https://www.kintamani.id/secret-garden-village-bedugul-pilihan-wisata-edukatif-
kekinian-yang-ngehits-di-bali-006174.html
www.ultrajaya.co.id
107
108
LAMPIRAN
109
2. PT. VICTORIA CARE (HERBORIST) BALI
110
3. PT. ULTRA JAYA MILK INDUSTRI Tbk BANDUNG
111
4. LEMAGA FARMASI DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT (LAFI AD)
BANDUNG\
112
113
114
TERIMA KASIH
115