Disusun Oleh :
Npm : 16210076
Kelas : Akuntansi 02
FAKULTAS EKONOMI
2019
A. SEJARAH
C. Perkembangan Perusahaan
Rangkaian perjalanan yakult di awal pada tahun 1990 tepatnya pada tanggal 2
Februari. Bersama PT YAKULT INDONESIA PERSADA yang saat itu berkantor di
Jakarta. Yakult mulai diperkenalkan di seluruh plosok tanah air.
Pada awal kehadirannya PT. YAKULT INDONESIA PERSADA memiliki pabrik dengan
kapasitas produksi 60.000botol per hari yang berlokasi di pasar Rebo. Kemudian, Yakult
didistribusikan ke kantor pusat pemasaran yang berlokasi di Saharjo Jakarta Selatan.
Selanjutnya siap sampai ke tangan konsumen melalui sales man dan yakult lady.
Sambutan baik masyarakat akan kehadiran yakult, mendoong PT YAKULT
INDONESIA PERSADA terus meningkatkan efisiensi kegiatan usahanya. Untuk itu,
seluruh kegiatan manajemen dan pamasaran PT YAKULT INDONESIA PERSADA di
pusatkan di Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan. PT Yakult menghasilkan produk dalam
volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi proses yang dipilih adalah focus pada
produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang
digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena
semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional
Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan. Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang
digunakan adalah bakteri, susu bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang
digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat
menggunakan aluminium foil. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai macam
sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk menghasilkan
Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi :
1. Pembibitan :
proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk disteril
sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan
dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
2. Fermentasi :
pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu
mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi
adalah tujuh hari.
3. Pencampuran gula dan air :
pada tahap ini, gula dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin
yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan
halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke
blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
4. Proses pencetakan botol:
Menggunakan 15 mesin Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu
jam dapat menghasilkan 11.000 botol. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter
udara. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah
selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan
kemudian diseleksi.
5. Pengemasan :
terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
PT Yakult juga menggunakan strategi tata letak sel kerja, dimana mengorganisasikan
ulang tenaga kerjanya dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen beragam
sehingga dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu produk yang saling
berkaitan.
Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat
operasi yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki
kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan setiap
harinya dapat berubah sesuai dengan permintaan yang ada.
D. Lokasi Perusahaan
Nama Perusahaan : PT YAKULT INDONESIA PERSADA
Alamat Perusahaan : Plaza PP Lt. 7, Jl. TB. Simatupang No. 57 Jakarta 13760,
Indonesia.
Pabrik 1:
Kawasan Industri Indolakto. Desa Pasawahan,
Cicurug Sukabumi, Jawa Barat 43359.
Telp/Fax :Tel.(62-21)87782138,0266-733130/Fax.(62-21) 87782138
Email : pr-sci@yakult.co.id
Berdiri : 2 Februari 1990
Beroperasi : 1 April 1997
Produk : Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk : Yakult
Produksi : Januari 1991
Status : PMA 100 %. Yakult Honsha Co. Ltd (Japan)
Luas Tanah : 50.000 m2
Luas Bangunan : 12.925 m2
Kapasitas Produksi : 3.300.000 botol/hari
Pabrik 2
Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur.
Telp/Fax : (0321) -6815692/Fax. (0321) – 6815588
Diresmikan : 21 April 2014
Produk : Susu kultur (minuman susu fermentasi)
Merek Produk : Yakult
Luas Tanah : ±52.000 m2
Luas Bangunan : ±9458,78 m2
Kapasitas Produksi : 1.200.000 botol/hari
Struktur organisasi adalah skema atau bagan sistem organisasi suatu badan
usaha, lembaga atau organisasi lainnya. Struktur organisasi ini melukiskan tata
hubungan kerja di dalam suatu organisasi, di mana ia dapat melukiskan tata hubungan
kerja dari tiap fungsi yang ada dan tercakup dalam seluruh operasi badan usaha,
lembaga atau organisasi tersebut. Gambaran dari tata kerja wewenang tersebut di
kenal dengan istilah Organization Chart Line sedangkan lukisan tata hubungan kerja
yang memberikan penekanan yang memberikan tekanan pada fungsi kegiatan
perusahaan ini lebih dikenal dengan istilah Organization Chart Fungsional.
PT YAKULT INDONESIA PERSADA adalah suatu persekutuan yang terdiri
dari sekelompok orang-orang yang melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
tujuan tertentu dalam perusahaan tersebut. Mereka terdiri dari orang-orang yang
langsung memimpin kerja ke arah terdapatnya hasil-hasil nyata. Dalam melaksanakan
tugas-tugasnya, para karyawan saling kerja sama dengan baik sesuai dengan
ketentuanyang telah di tentukan oleh pemimpin perusahaan dalam bentuk kebijakan
perusahaan. Karena PT YAKULT INDONESIA PESADA merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang yang memroduksi barang (manufaktur) yaitu berupa
minuman kesehatan, maka perusahaan menitikberatkan pada masalah penjualan dan
propaganda produk.
untuk bagian yang berhbungan dengan penjualan yaitu sebagai berikut :
1. The Shareholders
a. Menerima laporan dari Board of Commisioner mengenai jalannya
perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diaadakan
pada suatu periode tertentu.
b. Mendapatkan hasil keuntungan perusahaan yang di namakan deviden.
2. Board of Commisioner
a. Berfungsi sebagai wakil pemegang saham dimana tugasnya melakukan
engawasan terhadap jalannya perusahaan oleh para direksi.
b. Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen perusahaan.
1. ASPEK OPERASIONAL
2. Dalam aspek operasional Pt Yakult ini sudah sangat baik terutama dalam
beberapa hal yaitu:
2. MANAJEMEN ENERGI
Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana
untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup
peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan.
Sebagai contoh: Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran
panas. Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal,
memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia. CFC yang digunakan dalam
pendinginan. Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan.
3. PEMASARAN
Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu - ibu rumah tangga kepada
masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat,
Yakult Lady juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai
manfaat Yakult. Saat ini PT Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100
Yakult Lady yang tersebar di 93 center - center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
4. PERENCANAAN PRODUKSI
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis
produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan
pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini
terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan
perusahaan.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah bakteri, susu
bubuk, glukosa, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat
botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil.
Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya
air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan
melakukan beberapa tahap proses produksi :
2. Fermentasi : pada tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper
Short Time), dan susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu
penampungan saat fermentasi adalah tujuh hari.
3. Pencampuran gula dan air : pada tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu.
Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air
sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult
konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil
akhirnya adalah yakult.
5. PENGENDALIAN PRODUKSI
6. PENGENDALIAN MUTU
Pengawasan mutu selama proses produksi dilakukan oleh Quality Control Process
yaitu melakukan system pengendalian mutu proses produksi secara harian dan
melakukan analisa organoleptik, bahan baku, bahan dalam proses dan barang jadi
pada proses produksi serta melaksanakan pengendalian mutu harian. Pengawasan
mutu selama proses dimaksudkan untuk mengawasi dan mengendalikan system
pengendalian mutu terhadap proses produksi sehingga dihasilkan produk yang
berkualitas dan memenuhi standar mutu.
Pengawasan mutu barang jadi atau akhir dilakukan oleh Quality Control Finished
good, yaitu melaksanakan system pengendalian mutu produk akhir dan
memonitoring penyimpanan barang jadi di gudang dan melakukan pemeriksaan
kualitas organoleptik selama disimpan.