Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

TAHU SUSU LEMBANG

Dosen Penguji:

Dadan Soekardan,SE,M.Si.,AK,C.A.

Kelas: 19MJD

Kelompok 5

Sendi Hidayat (194010167)

Dhiesta Perdana (194010178)

Rivaldi Aditya Permana (194010185)

Naufal Hisyam (194010186)

Putri Ulfalah (194010191)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta
hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal Tahu Susu Lembang Penulisan proposal ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
oleh Dosen Dadan Soekardan,SE,M.Si.,AK,C.A. Dalam mata kuliah Studi Kelyakan Bisnis di
Universitas Pasundan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen.
Dalam penulisan proposal ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan proposal ini, khususnya kepada dosen kami
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, dan kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas Kapita Selekta.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bisnis yang akan
dijalankan dengan standarisasi yang baik dan berguna bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, akan kemampuan serta bidang yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahu merupakan salah satu alternatif produk pangan nabati yang telah menjadi menu
sehari-hari manusia terutama bagi diet seimbang para vegan. Selain karena kandungan
proteinnya yang tinggi dan mudah dicerna, tahu juga memiliki kandungan vitamin B, serat,
kalium, thiamin, dan kandungan gizi lainnya yang baik bagi tubuh. Kandungan sodiumnya
yang rendah menjadikannya pilihan makanan yang baik pula bagi sodiumrestricted diets
(Hagler, 2008). Saat ini, olahan tahu masih hanya terbatas pada olahan sup, salad, tahu
goreng/kukus/tumis, maupun tahu marinasi (contoh: tahu bacem). Olahan tahu yang paling
umum digunakan dalam bidang usaha yaitu olahan tahu krispi dengan menggunakan metode
penggorengan secara deep-frying. Metode ini memiliki kelemahan dimana bahan dasar tahu
memiliki tekstur yang halus dan mudah pecah karena kandungan airnya yang cukup tinggi
sehingga sulit dihasilkan produk tahu krispi yang memiliki tekstur luar renyah dan berwarna
coklat merata (Paino & Lisa, 1991).
Proses pre-treatment sebelum proses penggorengan tahu krispi diyakini para chef dapat
menghilangkan kadar air dalam tahu sehingga menyebabkan tahu memiliki tekstur luar yang
lebih kaku (firm), renyah, dan berwarna coklat merata (Stauch, 2018). Metode pretreatment
tahu yang dapat digunakan yaitu parboling, draining, dan steaming. Ketiga metode tersebut
menerapkan prinsip kerja yang serupa yaitu pengeluaran air dari dalam tahu dengan
menggunakan media air panas dan garam (parboiling), pengeringan dengan handuk dalam
kontainer tertutup yang disimpan dalam refrigerator (draining), maupun media uap panas
(steaming) (Shurtleff & Akiko, 1975).
Hingga saat ini belum dapat diketahui secara pasti metode pre-treatment tahu yang dapat
memberikan pengaruh penurunan kadar air paling signifikan dan dapat memberikan tekstur
luar paling renyah pada produk olahan deep-fry tahu krispi sehingga diperlukan adanya
pengujian pengaruh masing-masing metode pre-treatment terhadap karakteristik fisikokimia
tahu yaitu kadar air dan kadar protein tahu (karena maximum crispness diperoleh ketika
kadar air awal bahan rendah) serta organoleptik dari produk olahan tahu krispi.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Gambaran umum perusahaan

Sejarah Perusahaan
Pada awal tahun 2008, seorang pengusaha factory outlet (FO) dan rumah makan di
Bandung bernama Perry Tristianto, tertarik untuk mengembangkan makanan tahu. Hal
yang pertama kali dilakukan oleh Perry adalah mencari berbagai campuran tahu yang
bahannya sangat mudah untuk ditemukan di kota tempat tinggalnya. Setelah mencari,
memilah dan memilih bahan, akhirnya yang beliau pilih adalah susu sapi, yang
merupakan salah satu produk terkenal di Lembang. Setelah beberapa kali mengalami
ujicoba,barulah dibuka sebuah usahaTahu Susu Lembang(TSL) pada tangga 22
Desember 2008.
Profile Perusahaan

Nama perusahaan : Tahu Susu Lembang


Bidang usaha : Industry makanan
Nama pemilik : Perry Tristianto
Alamat perusahaan : Jln. Raya Lembang no.177, Bandung

Visi
Menciptakan variasi yang berbeda dengan tahu jenis lainnya dan Melestarikan budaya
supaya tidak gengsi makan tahu

Misi
Pemilik akan memberikan inovasi yang berbeda setiap tahunnya. Dan Pemilik dan
karyawan berusaha menciptakan rasa dan pelayanan yang lebih baik supaya pembeli
tidak lari ketempat lain.

2.2 Rencana Pengembangan

1. Untuk memperluas jangkauan konsumen yang mungkin belum tahu tentang tahu susu lembang
ini maka diperlukan promosi melalui periklanan, koran, majalah, dan media sosial yang lainnya
yang dapat memperluas target pasar.

2. Menambah mitra kerja karena perusahaan sering kewalahan dalam memenuhi pesanan
konsumen .

3. Memperluas usaha dengan menambah cabang dan tidak memfokuskan pada satu tempat.

4. Meningkatkan inovasi dengan membuat terobosan terbaru untuk tahu susu lembang.

5. Meningkatkan popularitas tahu susu lembang supaya tidak disaingi oleh pengusaha lain.
BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1 Pengukuran dan Peramalan Permintaan

3.1.1 Pengukuran permintaan

Untuk mengukur jumlah permintaan efektif pada 5 tahun terakhir dari (2017-2021) kami
memilih metode link ratio. Berikut data jumlah penduduk

Tahun 2017 2018 2019 2020 2021


Jumlah penduduk 2.490.622 2.497.938 2.503.708 2.507.888 2.510.103
Pendapatan perkapita 15.805.000 16.033.000 16.630.000 17.254.000 16.887.000
Keterangan berdasarkan ratio penduduk dan pendapatan 10-50 tahun.

Metode link ratio

Tahu susu crispy 15%


Sandang 20% Makanan berat 50%
Makanan 50% kentang goreng 20%
Pangan 55% Makanan ringan 50% Cemilan 100%
Pendapatanper kapita

Minuman 50% gorengan 25%


55%

Papan 5%
DLL 40%
Pendidikan 20%
Permintaan Efektif

2017 = 55% x 55% x 50% x 50% x 100% x 15% x 2.490.622 = 28.252

2018 = 55% x 55% x 50% x 50% x 100% x 15% x 2.497.938 = 28.335

2019 = 55% x 55% x 50% x 50% x 100% x 15% x 2.503.708 = 28.401

2020 = 55% x 55% x 50% x 50% x 100% x 15% x 2.507.888 = 28.448

2021 = 55% x 55% x 50% x 50% x 100% x 15% x 2.510.103 = 28.473

3.1.2 Peramalan permintaan

Tahun Y X X2 XY
2017 28.252 15.805.000 249.798.025.000.000 446.522.860.000
2018 28.335 16.033.000 257.057.089.000.000 454.295.055.000
2019 28.401 16.630.000 276.556.900.000.000 472.308.630.000
2020 28.448 17.254.000 297.700.516.000.000 490.841.792.000
2021 28.473 16.887.000 285.170.769.000.000 480.823.551.000
Jumlah 141.909 82.609.000 1.366.283.299.000.000 2,344,791,888,000

n Ʃ XY −ƩXƩY
b= 2
nƩ X −( ƩX ) ²
5 x 2,344,791,888,000−( 82.609.000 x 141. 909)
b=
5 x 1.366 .283 .299 .000.000−( 82.609.000) ²
11. 723 . 959 . 440.000−11.697 .517 .009.000
b=
6.831.416 .495 .000.000−6.824 .246 .881.000 .000
26.442.431 .000
b=
7.169 .614 .000 .000
b=0.00 3

ƩY ƩX
a= −b
n n
141.909 82.609 .000
a= −0.003
5 5
a=28.3 81−49 .565
a=−21.184,4
Y=26.173 + 0.003 x
Tahun 2022 = y = −21.184,4 + 0.003 ( 17.333.000 )=30.815
Tahun 2023 = y = −21.184,4 + 0.003 ( 17.500.000 )=31.316

Tahun 2024 = y = −21.184,4 + 0.003 ( 17.830.000 )=32.306


Tahun 2025 = y = −21.184,4 + 0.003 ( 18.210.000 )=33.446
Tahun 2026 = y = −21.184,4 + 0.003 ( 18.400.000 )=34.016

3.2 Pengukuran dan Peramalan Penawaran

Tahun 2022 2023 2024 2025 2026


PE 30.815 31.316 32.306 33.446 34.016
Pesaing 10.200 10.350 9.835 10.120 9.910
Proyeksi Penjualan 20.615 20.966 22.471 23.326 24.106

3.3 Penetapan Harga

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Manajer Operasional Perusahaan


Tahu Susu Lembang, maka penetapan harga pada produk Tahu Susu Lembang didasarkan atas
biaya, persepsi pembeli, dan persaingan. Maka perusahaan kami menetapkan harga dengan
mempertimbangkan kualitas produk, biaya produksi, tempat yang menarik, dan tujuan pangsa
pasar yang dampaknya terhadap profit dan kepuasan customer. Perusahaan kami juga mencari
titik balance antara permintaan dan persediaan dalam menentukan harga yang seimbang.

 Tahu susu Krispi ( isi 10 Pcs ) Rp. 20.000

3.4 Perencanaan Program Pemasaran

 Analisis 4P

1. Product

Tahu susu Lembang mulai muncul kemudian populer sebagai salah satu oleh-oleh khas
Bandung. Jika dilihat dari bentuk tahu ini sama seperti tahu pada umumnya ada yang berwarna
putih dan kuning permukaannya berubah menjadi kering dan renyah saat digoreng sementara
bagian dalamnya lembut gurih dan enak . Namun dari tahu tersebut kami melakukan pengolahan
yang lebih lanjut yaitu membuat tahu susu krispi yang memiliki banyak varian rasa yang
menarik.
2. Price

Untuk harga produk kami sendiri terbilang cukup murah dan ramah di kantong,
yaitu memiliki harga :

• Tahu susu Krispi Rp. 20.000

3. Place

Untuk tempat penjualan produknya kami memiliki stand di daerah


cimahi,tepatnya di Jl. Encepkartawiria no.133 dikarenakan lokasi tersebut sangat
strategis.

4. Promotion

Untuk mempromosikan produknya, kami menggunakan media sosial dengan cara


membuat video dan foto konten yang di upload melalui Instagram yang berisikan tentang
tahu susu krispi dengan gambaran yang unik serta menarik konsumen untuk membeli
produk tersebut.

3.5 Perkiran Penjualan / Market Share

Tahun 2022 2023 2024 2025 2026


PE 30.815 31.316 32.306 33.446 34.016

Pesaing 10.200 10.350 9.835 10.120 9.910

Market Potensial / perkiraan 20.615 20.966 22.471 23.326 24.106


penjualan

Persentase Market Share 65% 65% 65% 65% 65%

Kapasitas Produksi ( unit ) 13.399 13.627 14.606 15.161 15.668

Proyeksi Penjualan ( unit ) 10.000 11.000 12.000 13.000 14.000


 Analisa perkiraan penjualan (STP)

Segementasi

Berdasarkan wilayah pemasaran,sikap dan pemasaran konsumen yang menjadi


segmentasi pemasaran dari tahu susu krispi yaitu untuk masyarakat yang ingin sesuatu yang
berbeda dari olahan tahu yang berada dibandung.

Target

Target pemasaran Tahu Susu Krispi yaitu semua kalangan usia . Karena menu dari
produk tahu susu krispi sangat diminati masyarakat dengan memiliki cita rasa yang familiar

Positioning

Berdasarkan keunggulan produk yang dimiliki tahu susu krispi dengan memiliki rasa serta
tekstur yang lembut di dalam dan krispi di luar , dengan packaging yang menarik , sehingga
memiliki nilai lebih oleh konsumen pemasaran produk ini.
BAB IV

PENILAIAN ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI


4.1 Penetapan Skala Produksi

Dalam memproduksi produknya perusahaan kami mengolah produk tahu tersebut setiap
hari. Dan dalam kegiatan produksinya perusahaan kami menjual 500 pcs tahu/hari.

 Bahan baku

keterangan unit ket Harga/unit jumlah


(rupiah)
Bahan baku :
Tahu susu 100 pcs 700 70.000
Tepung terigu 5 kg 10.000 50.000
Tepung tapioka 2 kg 25.000 50.000
Bumbu peyedap ( royko ) 2 (sachet) pcs 1.000 2.000
Bumbu penyedap ( garam ) 1 (sachet) Pcs 1.000 1.000
Minyak goreng 2 liter 18.000 36.000
Bumbu asin 1 Pcs 5000 5000
Bumbu pedas 1 pcs 5000 5000
Bumbu keju 1 Pcs 5000 5000
Gas (3kg) 1 tabung 25.000 25.000
Total 249.000
Jumlah biaya produksi / bulan 7.470.000
Jumlah biaya produksi / tahun 89.640.000

Biaya tenaga kerja :


gaji karyawan 2 orang 1.500.000 / bulan 3.000.000
total biaya tenaga kerja 12 bulan 7.500.000 36.000.000

Biaya overhead
biaya sewa lahan 12 bulan 700.000 8.400.000
biaya kebersihan 12 bulan 50.000 600.000
Jumlah biaya overhead 9.000.000
Harga pokok produksi 134.640.000

4.2 proses produksi

a. Bahan bahan
 Tahu susu
 Tepung terigu
 Tepung tapioka
 Bumbu peyedap ( royko )
 Bumbu penyedap ( garam )
 Minyak goreng
 Bumbu asin
 Bumbu pedas
 Bumbu keju
 Gas (3kg)

b. Langkah-langkah

 Tahu susu di cuci terlebih dahulu


 Setelah tahu tersebut bersih, maka tahu susu dipotong dadu
 Lalu siapkan terigu kering dan basah dan diberi bumbu agar tidak hambar
 Setelah bumbu terigu tercampur rata,maka campurkan tahu susu kedalam terigu kering
dan basah hingga tercampur rata
 Panaskan minyak di wajan
 Setelah minyak panas lalu masukan tahu susu ke dalam wajan
 Tunggu hingga golden brown,setelah kekuningan maka tahu tersebut diangkat
 Lalu tiriskan tahu susu krispi yang sudah matang
 Setelah itu tahu susu krispi dimasukan kedalam kemasan
 Setelah itu maka tinggal ditaburi varian bumbu rasa berdasarkan keinginan konsumen.

c. Mesin dan perlengkapan

 Kompor
 Wajan/penggorengan
 Spatula
 Wadah terigu
 Sendok
 Saringan
 Wadah bumbu
 Pisau
 Gas
 talenan
 packaging ( dus popcorn )

4.3 Pemilihan Tata Letak Produksi

Tahu susu krispi memiliki stand/booth serta bagian operasional produksinya dan
pengolahannya di toko stand/booth sendiri, jadi dalam sistem produksi serta pengolahan tahu
susu krispi di bagian stand/booth yang telah di fasilitasi alat serta perlengkapan untuk pembuatan
tahu susu krispi , dengan pemotongan,penggorengan,penataan dll. Setelah produk dan
pengolahannya jadi maka tahu susu krispi di pindahkan di bagian depan stand/booth untuk
dilakukan packaging dan langsung akan di jual kepada konsumen.

4.4 Pemilihan Lokasi dan Letak Produksi

pemilihan lokasi produksi dan pengolahan tahu susu krispi cimahi Jl. Encepkartawiria No
133 dikarenakan lokasi tersebut sangat strategis karena dirumah sendiri, sehingga memudahkan
tahapan proses pengolahan dan produksi tahu susu krispi dan tidak menganggu masyarakat
sekitar

4.5 Penyusunan Skedul Kerja

Dalam menjalankan usaha ini tahu susu krispi tentunya harus membuat sebuah penjadwalan
atau skedul jam kerja operasional agar kegiatan berjalan dengan baik maka diberlakukannya
skedul kerja yaitu;

-Jam operasional tahu susu krispi : Pukul 09.00-20.00 WIB

4.6 Pemilihan Jenis Teknologi


Pemilihan jenis teknologi tahu susu krispi ini dengan cara mengaplikasikan secara
manual atau tradisional atau bisa disebut juga dengan handmade karena menurut kami dengan
cara ini pengolahan tahu susu krispi menjadi lebih mudah dan simple.

BAB V

ASPEK KEUANGAN
5.1 Analisis Kebutuhan

Kebutuhan Dana/tahun Harga satuan unit jumlah


Interior
Kontener/standbooth Rp. 700.000 12 Rp. 8.400.000
Lampu Rp. 25.000 2 Rp. 50.000
Peralatan masak
Kompor Rp. 238.000 1 Rp. 238.000
Wajan Rp. 60.000 1 Rp. 60.000
Spatula Rp. 22.000 2 Rp. 44.000
Pisau Rp. 15.000 2 Rp. 30.000
Talenan Rp. 10.000 2 Rp. 20.000
Saringan Rp. 19.000 1 Rp. 38.000
Sendok set Rp. 12.000 1 Rp 12.000
Wadah toples Rp. 15.000 5 Rp. 75.000
Peralatan penyajian
Packaging (Dus Popcorn) per100Pcs Rp. 60.000 5 Rp. 300.000
Penusuk tahu ( Tusuk Sate )per500Tusuk Rp. 20.000 1 Rp. 20.000
Kebersihan
Kain lap Rp. 3.000 2 Rp. 6.000
Sabun cuci Rp. 5.000 2 Rp. 5.000
Sapu Rp. 15.000 1 Rp. 15.000
Total Rp. 9.313.000
Bahan baku
Pembelian bahan baku 134.640.000
Biaya tenaga kerja
Gaji karyawan Rp. 1.500.000 12 Rp. 18.000.000
Gaji karyawan Rp. 1.500.000 12 Rp. 18.000.000
Biaya overhead
Biaya sewa lahan Rp. 700.000 12 Rp. 8.400.000
Jumlah kebutuhan dana Rp. 188.353.000
Table pendukung

Bagian Jumlah karyawan Gaji perorang Total gaji setahun


Gaji karyawan 1 1 1.500.000 18.000.000
Gaji karyawan 2 1 1.500.000 18.000.000
Jumlah 5 7.500.000 36.000.000

5.2 Sumber Dana

Sumber Dana
Modal sendiri
Investasi Rp. 9,313,000
Modal kerja Rp. 188.353.000

Kredit bank Rp.0


Kas
Jumlah Rp. 197.666.000

Proyeksi Biaya

Proyeksi Biaya 2022 2023 2024 2025 2026


Tahun ke
Unit produksi 10.000 11.000 12.000 13.000 14.000
Biaya bahan 134.640.000 134.640.000 134.640.000 134.640.000 134.640.000
baku
Biaya tenaga 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
kerja
Total biaya 170.640.000 170.640.000 170.640.000 170.640.000 170.640.000
langsung

Biaya overhead 8.400.000 8.400.000 8.400.000 8.400.000 8.400.000


Biaya 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
ADM&umum
Penyusutan 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
aktiva
Total biaya 15.900.000 15.900.000 15.900.000 15.900.000 15.900.000
tetap
Jumlah 186.540.000 186.540.000 186.540.000 186.540.000 186.540.000
Proyeksi Laba Rugi

Tahun = proyeksi penjualan x harga

2022: 10.000 x 20.000 = 200.000.000

2023: 11.000 x 20.000 = 220.000.000

2024: 12.000 x 20.000 = 240.000.000

2025: 13.000 x 20.000 = 260.000.000

2026: 14.000 x 20.000 = 280.000.000

Keterangan Tahun
Penjualan : 2022 2023 2024 2025 2026
Tahu Susu Rp 200.000.000 Rp 220.000.000 Rp 240.000.000 Rp 260.000.000 Rp 280.000.000
Krispi
Total Rp 200.000.000 Rp 220.000.000 Rp 240.000.000 Rp 260.000.000 Rp 28.000.000
Penjualan
Harga Pokok Rp. 134.640.000 Rp. 134.640.000 Rp. 134.640.000 Rp. 134.640.000 Rp. 134.640.000
Produksi
Laba Kotor Rp 65.360.000 Rp 85.360.000 Rp 105.360.000 Rp 125.360.000 Rp 145.360.000

Biaya:
Biaya Sewa Rp 8.400.000 Rp8.400.000 Rp8.400.000 Rp 8.400.000 Rp 8.400.000
Biaya ADM Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
dan Umum
Biaya Gaji Rp. 36.000.000 Rp . 36.000.000 Rp. 36.000.000 Rp 36.000.000 Rp. 36.000.000
Total Rp.45.900.000 Rp.45.900.000 Rp.45.900.000 Rp.45.900.000 Rp.45.900.000
Laba Sebelum Rp 19.460.000 Rp 39.460.000 Rp 59.460.000 Rp 79.460.000 Rp 99.460.000
Pajak
Pajak 10% Rp 1.946.000 Rp 3.946.000 Rp5.946.000 Rp 7.946.000 Rp 9.946.000

Laba Bersih Rp 17.514.000 Rp 35.514.000 Rp 53.514.000 Rp 71.514.000 Rp 89.414.000


Rata Rata Rp 195.938.800
Laba

Proyeksi Arus Kas

Tahun Ke 2022 2023 2024 2025 2026


Unit 10.000 11.000 12.000 13.000 14.000
Produksi
Penjualan Rp 200.000.000 Rp 220.000.000 Rp 240.000.000 Rp 260.000.000 Rp 280.000.000
Jumlah Rp 200.000.000 Rp 220.000.000 Rp 240.000.000 Rp 260.000.000 Rp 280.000.000
Arus Kas
Masuk
Biaya Bahan 134.640.000 134.640.000 134.640.000 134.640.000 134.640.000
Baku
Gaji 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
Karyawan
Biaya Sewa Rp 8.400.000 Rp 8.400.000 Rp 8.400.000 Rp 8.400.000 Rp 8.400.000
Biaya Adm Rp1.500.000 Rp.1.500.000 Rp.1.500.000 Rp.1.500.000 Rp.1.500.000
dan Umum
Pajak Rp 1.946.000 Rp 3.946.000 Rp 5.946.000 Rp 7.946.000 Rp 9.946.000
Jumlah Rp.182.486.000 Rp.184.486.000 Rp 186.486.000 Rp 188.486.000 Rp 190.486.000
Arus Kas
Keluar
Jumlah Rp.17.514.000 Rp35.514.000 Rp.53.514.000 Rp.71.514.000 Rp 89.414.000
Arus Kas
Bersih

Analisis Kelayakan Bisnis


 Payback Period

Investasi Awal -Rp 9,313,000


Arus Kas 2022 Rp 17.514.000
  -Rp 8.201.000
Arus Kas 2023 Rp 35.514.000
  -Rp 27.313.000
Arus kas 2024 Rp 53.514.000
  Rp 26.201.000
Arus Kas 2025 Rp 71.514.000
  Rp 45.313.000
Arus Kas 2026 Rp 89.414.000
  Rp 44.101.000

Bep:1.05

PP = 1.05 tahun (12 bulan dibulatkan)


Berdasarkan hasil perhitungan Payback Period di atas dimana proyek ini akan mengalami balik
modal pada tahun ke1 artinya kurang dari 5 tahun sehingga proyek ini cocok atau layak untuk
dijalankan

 Net Present Value (NPV)


NPV
Periode Cash Flow PVIF 18% PV
2022 Rp 17.514.000 0,8474458 Rp. 14.842.165
2023 Rp 35.514.000 0,718184 Rp.25.505.586
2024 Rp 53.514.000 0,608631 Rp.32.570.279
2025 Rp 71.514.000 0,51578 Rp.36.885.490
2026 Rp 89.414.000 0,437108 Rp. 39.083.574
PV Rp 148,887,094
Investasi
Awal Rp 9,313,000
NPV Rp 139.574.094

NPV 2

Periode Cash Flow PVIF 22% PV


2022 Rp 17.514.000 0,819672 Rp 14,355,735
2023 Rp 35.514.000 0,671851 Rp 23,860,116
2024 Rp 53.514.000 0,550707 Rp 29,470,534
2025 Rp 71.514.000 0,451399 Rp 32,281,348
2026 Rp 89.414.000 0,401878 Rp 35,933,519
PV Rp 135,901,252
Investasi Awal Rp 9,313,000
NPV Rp 126.588.252

 Profitability Index (PI)


Profitability Index = Total PV : Io
= Rp 266.162.346÷ 9.313 .000
= 28,5
Profitability Index >1 sehingga proyek ini sangat layak untuk dijalankan

 ARR ( Accounting Rate of Return)


ARR = pendapatan rata-rata pertahun / biaya investasi
ARR = 195.938.800 / 9.313.000
ARR = 21,03 x 100 %
ARR = 21,03%
Jadi tingkat pengembalian akuntansi atau Accounting Rate of Return ( ARR ) pada proyek
tersebut adalah 21,03%

5.3 Penyusunan Proyeksi Keuangan

Dalam pembahasan studi kelayakan ini aspek keuangan merupakan suatu aspek yang
paling penting untuk menentukan berjalan atau tidaknya investasi yang diterapkan. Dikarenakan
dalam hal ini suatu investasi dapat dinilai berdasarkan perhitungan biaya serta manfaat yang
muncul dari suatu investasi. Aspek ini juga dapat dikatakan sebagai suatu pondasi untuk
terlaksana atau tidaknya suatu investasi yang diharapkan,oleh karena itu dalam penilaian ini
perlu perhatian khusus apakah da yang telah di realisasikan dapat berjalan maksimal demi tujuan
dari perusahaan ini. Dalam aspek ini membicarakan bagaimana memperkirakan suatu kebutuhan
dana yang digunakan dapat berjalan dengan maksimal.
BAB VI

PENILAIAN ASPEK MANAJEMEN


1.1 Manajemen dalam Masa Pembangunan Proyek

Manajemen Proyek adalah salah satu manajemen atau tata cara dalam mengelola
sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai
selesainya proyek tersebut. Atau bisa didefinisikan sebagai usaha pengerjaan suatu
proyek yang dibatasi oleh anggaran,jadwal,dan mutu dengan tujuan tercapainya proyek
tersebut secara efisien dan efektif. Yang meliputi proses planning ( perencanaan ),
organizing ( pengorganisasian ), pengarahan ( briefing ),dan controlling ( pengendalian ).

Dalam pelaksanaanya kondisi manajemen dalam proyek yang kami jalani yaitu
dengan mengkoordinasikan semua rencana dan pelaksanaannya dengan sumber daya
yang disediakan agar proyek yang kami jalani dapat mencapai target yang sesuai.

 Perencanaan

Tahu susu krispi ini telah melakukan perencanaan proyek yang baik. Yang nantinya akan
berpengaruh terhadap keberhasilan proyek yang kami kerjakan dan diharapkan dapat
mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Pengorganisaian

Perusahaan ini akan melakukan inovasi-inovasi yang baru, yang artinya proyek yang kita
kerjakan harus memiliki sebuah perbedaan yang dapat menjadikan produk kami berbeda
dengan produk yang lainnya atau produk sejenis yang ada di pasaran.

 Pengarahan

Pengarahan dilakukan oleh owner secara langsung terhadap karyawannya. Bentuk


pengarahan ini bersifat secara terkoordinir yang disesuaikan dengan jobdesknya masing
masing.

 Pengendalian

Pengendalian dalam kegiatan ini dimaksudkan agar semua proses produksi dan
penjualannya berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya, serta untuk meminimalisir resiko yang terjadi dalam semua proses yang
telah dilakukan.
1.2 Manajemen dalam Masa Operasi

Manajer operasional memiliki tugas antara lain:

1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan aktivitas produksi dan distribusi unit

operasional

2. Berperan aktif dalam perencanaan dan koordinasi penyusunan anggaran revenue

tiap unit operasional secara terukur dan mengendalikan realisasi anggaran secara

efisien dan efektif

3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan sistem dan prosedur berkaitan

dengan produksi dan distribusi,

4. Melakukan analisis proses bisnis secara detail di bidang produksi dan distribusi unit
operasional

5. Berpartisipasi dalam mengembangkan SOP produksi dan distribusi unit opersional

6. Melakukan evaluasi kompensasi dan memberikan pelatihan proses produksi dan


disribusi

7. Mewakili manajemen dalam komunikasi yang konstruktif dengan pelanggan berkaitan


dengan aktivitas produksi dan distribusi unit operasional

8. Monitoring penerimaan atau pembayaran piutang hasil penjualan

9. Mengevaluasi laporan operasional dan SOP

Kepala Produksi memiliki tugas antara lain:

Mengatur segala permasalahan yang menyangkut proses produksi

Marketing

Mempromosikan produk kepada masyarakat luas.


BAB VII

PENILAIAN ASPEK HUKUM


7.1 Aspek Hukum

1. Bentuk Badan Usaha yang Akan Dipergunakan

Bentuk badan usaha yang akan kami gunakan yaitu CV (Commanditaire


vennootschap/Persekutuan komanditer). Yang dimana CV ini adalah suatu bentuk
bandan usaha berupa persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana
sebagian para anggotanya memiliki tanggung jawab yang tak terbatas dan sebagian
anggota lainnya memiliki tanggung jawab yang terbatas. CV biasanya didirikan
dengan akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan
hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.

2. Jaminan-Jaminan Atas Dana yang Berasal dari Penjualan

Dana yang kami gunakan dalam mengembangkan usaha tahu susu krispi lembang yaitu
menggunakan modal sendiri,selain itu tidak ada jaminan atas dana pinjaman lain.

3. Penyiapan Akta, Sertifikat dan Perijinan yang Dilakukan

Izin Edar BPOM MD adalah perizinan berupa izin edar untuk produk pangan yang
diproduksi oleh industri Dalam Negeri yang lebih besar dari skala rumah tangga, atau
industri yang menghasilkan produk pangan yang wajib wajib memiliki Izin Edar BPOM
MD. Izin ini dikeluarkan oleh BPOM RI, khususnya untuk setiap usaha yang
menghasilkan produk pangan dengan bahan dasar susu, menggunakan Bahan Tambahan
Pangan tertentu (seperti pengawet, penguat rasa, pewarna, dll), atau mengusung klaim
tertentu seperti fungsi makanan sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI), Makanan
untuk Lansia, dan lain sebagainya.
BAB VIII

PENILAIAN ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL


8.1 Aspek Ekonomi

8.1.1 Pengaruh proyek terhadap peningkatan penghasilan negara

Proyek pembuatan tahu susu krispi ini berpengaruh terhadap penghasilan negara republik
Indonesia melalui pembayaran pajak sebagaimana tertera pada PPH 25 badan

8.1.2 Pengaruh proyek terhadap devisa

Berdasarkan analisis , proyek CV Tahu Susu Krispi ini tidak memiliki pengaruh terhadap
devisa ,karena dalam menjalankan proyek ini tidak adanya ekspor barang dagang.

8.2 Aspek Sosial

8.2.1 Penambah kesempatan kerja

CV. Tahu susu krispi berpengaruh terhadap lingkungan sosial yaitu menambah
kesempatan kerja bagi para warga sekitar dan mengurangi pengangguran

8.2.2 Pengaruh proyek terhadap industry lain

Proyek ini dapat mempengaruhi industry lain seperti bahan makanan karena dalam
proyek ini membeli bahan-bahan yang di gunakan untuk proyek yang menjadikan bahan baku
tetap dalam produksi dan menambah juga penghasilan bagi industry lain.

8.2.3 Pengaruh proyek terhadap lingkungan disekitar proyek

Proyek ini tidak memiliki pengaruh buruk terhadap lingkungan sekitar proyek, karena
proyek ini berpengaruh baik untuk warga sekitar serta proyek lain. Dengan menambah lapangan
pekerjaan bagi penduduk local.
BAB IX

KESIMPULAN DAN SARAN


9.1 Kesimpulan

Bep:1.05

PP = 1.05 tahun (12 bulan dibulatkan)


Berdasarkan hasil perhitungan Payback Period di atas dimana proyek ini akan mengalami balik
modal pada tahun ke1 artinya kurang dari 5 tahun sehingga proyek ini cocok atau layak untuk
dijalankan

Anda mungkin juga menyukai