Anda di halaman 1dari 3

PROPAGASI MODUL 2

PRAKTIKUM PEMASARAN HASIL PERTANIAN

COVER

Oleh:
Fajri Dhaniar Mohammad Jihad NIM. 205040107111014

Kelas: K
Program Studi: Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
PROPAGASI
B. Tugas Kelompok
1. Lakukan pengamatan terhadap proses pemasaran suatu komoditi yang kelompok anda pilih.
Pada lembaga pemasaran mana sajakah terjadi proses konsentrasi, equalisasi, dan distribusi?
Jelaskan pula kaitan antara lembaga pemasaran dengan pertambahan utiliy dari komoditi yang
kelompok anda amati tersebut.
Jawab:
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa pada komoditas beras khususnya pasar indonesia, proses pemasarannya menggunakan
pemasaran bersifat konsentratif-distribusif. Dimana terdapat banyak lembaga pemasaran yang
terlibat didalam prosesnya, hal ini meliputi proses konsentrasi, equalisasi, dan distribusi. Pada
proses pemasaran komoditas beras lembaga yang terlibat diantara lain adalah petani,
tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang besar, agen distribusi, pengecer, dan konsumen.
Pada sistem pemasaran komoditas beras ini, proses konsentrasi produk terletak pada
tengkulak, pedagang pengumpul, dan pedagang besar. Proses konsentrasi terjadi dari para
petani ke tengkulak, kemudian dari tengkulak ke pedagang pengumpul, lalu diakhiri dari
pedagang pengumpul ke pedagang besar. Pada proses distribusi produk lembaga yang terlibat
diantara lain adalah pedagang besar, agen distribusi, pengecer, dan konsumen. Proses
distribusi terjadi dari pedagang besar ke agen distribusi, lalu dari agen distribusi ke pengecer,
dan diakhiri dari pengecer ke tangan konsumen. Pedagang besar terlibat dalam dua proses
pemasaran, yaitu proses konsentrasi dan distribusi, selain kedua proses tersebut, lembaga
pemasaran pedagang besar juga terlibat dalam proses equalisasi dalam sistem pemasaran
komoditas beras. Equalisasi sendiri merupakan proses tahap kedua dari proses pemasaran
komoditas beras, proses equalisasi ini berlangsung diantara proses konsentrasi dengan proses
distribusi, proses equalisasi ini merupakan segala tindakan penyesuaian jumlah permintaan
dan penawaran produk berdasarkan tempat, waktu, jumlah dan kualitas produk sebelum
melakukan proses distribusi.
Kaitan lembaga pemasaran komoditas beras dengan utility atau tingkat kepuasan
konsumen terhadap komoditas beras adalah semakin sedikit lembaga pemasaran yang terlibat
dalam proses pemasaran beras, maka kepuasan konsumen akan semakin meningkat. Hal ini
karena semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran maka harga
yang harus dibayar konsumen di akhir akan semakin membesar. Faktor yang mempengaruhi
pembesaran harga ini adalah karena perpindahan produk beras itu sendiri dari satu pihak ke
pihak lain, saat terjadi perpindahan kepemilikan produk beras maka pihak yang membeli
produk dari pihak sebelumnya akan menjual lagi produk yang mereka beli ke pihak
selanjutnya dengan harga yang lebih tinggi. setiap kegiatan perpindahan kepemilikan produk
inilah yang menyebabkan membengkaknya marjin pemasaran di masing-masing pihak, dan
menyebabkan konsumen yang merupakan penerima barang paling akhir harus membayar
dengan jumlah yang besar, dan menyebakan tingkat kepuasan konsumen menurun, karena
efek tersebut juga para produsen atau petani itu sendiri menerima laba yang sedikit. Marjin
pemasaran sendiri adalah tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar. Agar
kepuasan konsumen meningkat maka sebaiknya harus dilakukan sebuah perbaikan efisiensi
pasar, yaitu dengan melakukan pemangkasan terhadap banyaknya pihak dalam proses
pemasaran beras. Hal ini dikarenakan semakin sedikit lembaga pemasaran yang ikut
berpartisipasi maka akan semakin kecil juga marjin pemasaran, dan hal ini akan berdampak
langsung pada meningkatnya harga jual bagi produsen (petani) dan menurunnya harga bagi
konsumen yang disebut sebagai efek dari perbaikan efisiensi pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA
Andrian, M., Idrus S., dan Wa O. Y. (2018). Analisis Pemasaran Beras Di Desa Ameroro
Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe. J. Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian. 3(2): 26-29.
Arbi, M., Thirtawata, dan Yulian J. (2018). Analisis Pemasaran dan Tingkat Efisiensi Pemasaran
Beras Semi Organik Di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. J. SEP. 11(1): 22-
32.
Hildayani, R., Rustam A. R., dan Sulaeman. (2013). Analisis Pemasaran Beras Di Desa Sidondo
I Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. J. Agrotekbis. 1(5): 485-492.

Anda mungkin juga menyukai