Anda di halaman 1dari 14

PROPAGASI MODUL 1

MANAJEMEN OPERASI DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Zulfan Bachrudin Yusuf 205040101111132
Daniel Rabbani Satrio 205040107111003
Fajri Dhaniar Mohammad Jihad 205040107111014
Safna Roifatul Afifah 205040107111020

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2022
1. Gambarkan mekanisme ruang lingkup manajemen produksi dan operasi. Mengapa
operasi dikatakan suatu sistem yang produktif?
Jawab:

Operasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang produktif dikarenakan


didalam manajemen operasinya terdapat sistem transformasi yang memiliki fungsi
mengubah input (bahan baku, tenaga kerja, modal, fasilitas, dll) menjadi output (barang
dan jasa) menggunakan sebuah metode tranformasi tertentu. Suatu sistem juga dapat
dikatakan produktif apabila terjadi proses transformasi input menjadi output (barang
dan jasa) yang lebih berguna (Widyarto, 2013).
2. Apa yang membedakan istilah produksi dengan operasi? Uraikan sejarah hingga
timbulnya manajemen operasi dalam setiap lembaga?
Jawab:
Produksi merupakan aktivitas dalam menghasilkan atau menciptakan suatu jasa
atau barang melalui pengubahan input menjadi output yang diinginkan. Faktor
produksi berdasarkan input mencakup sumber daya manusia, modal, tenaga kerja,
sumber daya alam. Menurut Duwila (2015) produksi dilakukan dengan tujuan untuk
menyediakan keperluan para konsumen dan memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari.
Kegiatan tersebut menambah nilai guna suatu benda yang awalnya tidak berdaya guna
menjadi sesuatu yang berdaya guna dan bermanfaat. Produksi bergerak pada
pengubahan barang baku menjadi barang jadi seperti yang dilakukan pada pabrik-
pabrik produksi barang. Sedangkan, operasi merupakan bentuk pengubahan sesuatu
dari input menjadi output sehingga menjadi bernilai. Operasi lebih memanfaatkan
sumber daya dan mencakup bagaimana cara mengatur dan menentukan bagaimana
melayani pihak luar dengan baik. Bentuk operasi dapat ditunjukkan dengan adanya
layanan seperti di rumah sakit, bank.
Sejarah hingga timbulnya manajemen operasi dalam setiap lembaga adalah
diawali dengan sejak adanya suatu aktivitas pemroduksian barang. Pada awalnya
pembuatan barang diproduksi dengan sifat yang khas yang dimana ahnya
memprooduksi satu produk hanya untuk satu pelanggan saja. Namun dengan seiring
berjalannya waktu mulai muncul adanya manajemen operasi dengan beberapa prinsip-
prinsipnya mengenai konsep yang dikembangkan. Pada tahun 1830 muncul 2 konsep
mengenai yaitu pengendalian kualitas dan motivasi kerja. Kedua konsep tersebut mulai
ditekankan dalam operasi. Perkembangan manajemen operasi makin berkembang
dengan pesat pada tahun 1950 dengan adanya konsep manajemen perbaikan
lingkungan untuk meningkatkan kualitas. Hingga pada tahun 2000 terjadi pesatnya
globalisasi dan manajemen rantai pasokan. Manajemen operasi merupakan perjalanan
dari adanya perubahan manajemen faktur, manajemen produksi, hingga sampai pada
saat ini manajemen operasi tetap berlangsung.
3. Uraikan definisi untuk istilah-istilah di bawah ini, agar mahasiswa memahami arti
dan fungsi dari masing-masing istilah dalam manajemen operasi dan produksi, yaitu:
(1) Produksi (2) Produk (3) Jasa (4) Proses produksi (5) Faktor-faktor produksi (6)
Produsen (7) Produktifitas (8) Sistem produksi dan operasi (9) Perencanaan produk
(10) Perencanaan produksi (11) Urutan proses produksi (12) Skedul produksi (13)
Perintah kerja (14) Bill of material (15) Order pabrik (16) Job lot shop (17) Mass
production shop (18) Luas produksi (19) Luas perusahaan
Jawab:
(1) Produksi
Produksi dapat didefiniskan sebagai sebuah proses tranformasi input menjadi
output. Kegiatan produksi meliputi segala kegiatan untuk mengubah barang atau jasa
(menciptakan, menambah nilai atau guna suatu barang atau jasa) sehingga barang atau
jasa tersebut dapat lebih bermanfaat saat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
(Ilhamsyah, 2012).
(2) Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang merupakan hasil akhir dari kegiatan
produksi yang dapat berwujud barang ataupun jasa yang memiliki nilai dan dapat
ditawarkan ke konsumen dengan tujuan untuk dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan dari konsumen. Menurut Kotler et al. (2008), produk merupakan sesuatu
yang bisa ditawarkan kepada pasar, dengan tujuan untuk menarik perhatian, konsumsi,
dsb, yang bisa memuaskan suatu keinginan maupun kebutuhan.
(3) Jasa
Jasa merupakan jenis dari produk yang tidak memiliki wujud dan tidak dapat
dapat dipindahkan kepemilikannya. Jasa dapat juga didefinisikan sebagai segala
macam tindakan yang dapat ditawarkan ke konsumen (Herjanto, 2007).
(4) Proses produksi
Proses produksi dapat didefiniskan sebagai cara, metode, atau teknik yang
dapat memberi atau menciptakan manfaat pada produk ketika kegiatan tersebut
dilaksanakan. Proses produksi juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk dapat
menciptakan atau menambah kegunaan produk (barang atau jasa) (Herjanto, 2007).
(5) Faktor-faktor produksi
Faktor-faktor produksi merupakan segala macam sumber daya yang dibutuhkan
untuk dapat melakukan kegiatan proses produksi suatu barang atau jasa. Menurut
Setiawan et al. (2011), faktor-faktor produksi merupakan segala sesuatu yang
disediakan oleh alam maupun yang diciptakan oleh tangan manusia yang bisa
digunakan untuk dalam kegiatan memproduksi suatu barang atau jasa.
(6) Produsen
Produsen merupakan pihak berupa badan indiviidu maupun perseorangan yang
memproduksi suatu barang atau jasa dengan cara memanfaatkan input yang ada untuk
menghasilkan output. Menurut Subianto (2007) produsen mengambil peranan yang
begitu penting dalam memenuhi keperluan konsumen.
(7) Produktifitas
Produktifitas merupakan suatu daya yang dimiliki oleh sebuah sistem dalam
menghasilkan berbagai sesuatu. Produktifitas juga merupakan bentuk istilah yang
menjelaskan hubungan perbandingan antara input dan output (Sarjono, 2001).
(8) Sistem produksi dan operasi
Sistem produksi dan operasi merupakan sistem yang menghasilkan suatu jasa
dan barang yang diperlukan melalui pengubahan input menjadi suatu output. Sistem
tersebut berguna dalam mengkoordinasikan penggunakan input untuk menghasilkan
output yang diharapkan (Hediani, 2016).
(9) Perencanaan produk
Perencanaan produk merupakan proses yang dilakukan dalam mengembangkan
suatu produk yang mencakup penciptaan ide mengenai produk. Perencanaan produk
termasuk salah satu bentuk cara strategis dalam perusahaan dalam mengetahui
keperluan pasar (Palandeng, 2014).
(10) Perencanaan produksi
Perencanaan produksi merupakan proses perencanaan mengenai apa dan berapa
jumlah barang yang akan diproduksi oleh perusahaan dalam suatu waktu tertentu.
Menurut Yaqin (2019) perencanaan produksi mendorong adanya ketersediaan
perusahaan di masa yang akan datang untuk memenuhi permintaan atas produk dan
jasa yang diminta.
(11) Urutan Proses Produksi
Urutan proses produksi adalah kegiatan atau metode yang digunakanoleh
perusahaan dalam mengarahkan proses produksi secara bertahap sampaimenghasilkan
output(barang atau jasa). Berfungsi untuk menghasilkan produk yang berkualitas serta
menjagakualitas produk. Menurut Febriansyah (2015), urutan proses ialah salah satu
faktor untuk mempercepat proses pemesinan, sebab dengan urutan proses yang baik
maka waktu yang diperlukan untuk memproduksi akan menghasikan waktu yang baik
atau sesuai dengan harapan.
(12) Skedul Produksi
Menurut Dewi dan Absuni (2010) Skedul produksi adalah hal yang sangat vital
pada proses produksi sebuah produk di perusahaan, produksi sendiri merupakan proses
untuk menambahkan jumlah produk yang menggunakan cara-cara tertentu dengan
memperhatikan tingkat produksi yang memuaskan dengan meminimalkan total waktu
yang digunakan dan juga menghemat jumlah biaya yang dikeluarkan untuk satu kali
produksi.
(13) Perintah Kerja
Menurut Budiono, A. R. (2013) perintah merupakan salah satu elemen
hubungan kerja yang penting, akan tetapi peraturan perundang-undangan tidak
mengaturnya dengan jelas. Perintah sebagai salah satu unsur hubungan kerja bermakna
pernyataan lisan atau tulisan pengusaha, langsung atau tidak langsung, terhadap
pekerja dengan unsur :
1. Perintah itu perintah untuk melakukan pekerjaan.
2. Perintah terdapat di lingkup hubungan kerja.
3. Perintah dilakukan dalam kekuasaan atau kewenangan.
(14) Bill of Material
Menurut Apriliana (2016) Bill of Material (BOM) dibagi menjadi dua yaitu
BOM berdasarkan jenis produk dan BOM berdasarkan produk. BOM Jenis produk
ialah BOM yang menjadi acuan ketika menyusun BOM berdasarkan produk. BOM
berdasarkan produk yang dimaksud merupakan BOM menurut pesanan pelanggan,
sehingga perusahaan dapat mengetahui apa saja kebutuhan bahan baku dan berapa
kuantitas masing-masing kebutuhan bahan baku untuk setiap produk hingga menjadi
produk jadi.
(15) Order Pabrik
Menurut Handoko (1994) order pabrik ialah persediaan yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Persediaan ini adalah sumber daya yang disimpan dengan maksud untuk
antisipasi proses produksi untuk kedepannya sebagai pemenuhan permintaan,
persediaan tersebut dapat juga bahan baku.
(16) Job lot shop
Menurut Nejati et al. (2014), Job lot shop merupakan perusahaan yang
melakukan produksi atas dasar pesanan. Contohnya ialah perusahaan kue yang hanya
membuat kue ketika ada pesanan masuk.
(17) Mass production shop
Mass production shop dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang melakukan
operasinya untuk persediaan atau pesanan (Kulcsar et al., 2005). Ada maupun tidak
adanya pesanan atau persediaan, perusahaan jenis ini akan tetap melakukan kegiatan
produksi.
(18) Luas produksi
Luas produksi dapat didefinisikan sebagai besarnya kuantitas serta keragaman
dari produk-produk yang dihasilkan pada suatu periode waktu tertentu. Luas produksi
juga bisa diartikan sebagai sebuah kapasitas yang dapat digunakan oleh perusahaan
dalam suatu periode waktu tertentu (Sunarso, 2008). Luas produksi dapat berubah-ubah
dari suatu periode waktu ke periode waktu lainnya, tergantung pada situasinya.
(19) Luas perusahaan
Luas perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya kapasitas yang tersedia
dalam suatu perusahaan. Menurut Febriansyah (2015), Luas perusahaan tidak akan
mengalami perubahan dari satu periode waktu ke periode waktu berikutnya, akan tetapi
umumnya dapat berubah jika adanya perluasan dari suatu perusahaan dengan
menambah peralatan-peralatan yang digunakan, sehingga muatan kapasitasnya
bertambah, atau jika terjadi perubahan pada kapasitas yang sudah terpasang.
4. Jenis dari proses produksi ini ada beberapa macam, yang dapat dipisahkan menurut
berbagai sudut pandangan. Penggunaan sudut pandangan yang tidak sama akan
menghasilkan pemisahan proses produksi yang berbeda pula. Sebutkan dan jelaskan
masing-masing proses produksi tersebut.
Jawab:
Sifat proses produksi adalah cara atau metode untuk menentukan jenis atau
bentuk utama yang digunakan dalam transformasi produk (Dermoredjo, 2013).
Berdasarkan sifatnya, proses produksi berdasarkan sifat produksi dapat
diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Proses ekstraktif
Proses ekstraktif merupakan proses produksi yang dilakukan dengan cara
mengambil bahan baku langsung dari alam. Contoh dari proses ekstraktif ialah kegiatan
penambangan kapur.
b. Proses analitik
Proses analitik merupakan suatu proses pemisahan sebuah bahan yang
menghasilkan beberapa macam produk yang bentuk atau jenisnya mirip dengan
aslinya. Contoh dari proses analitik ialah kegiatan penyulingan minyak.
c. Proses fabrikasi
Proses fabrikasi merupakan suatu proses pengubahan suatu bahan menjadi
beberapa bentuk produk. Contoh dari proses fabrikasi ialah proses pembuatan pakaian
dan sandal.
d. Proses sintetik
Proses sintetik merupakan sebuah metode yang mengkombinasikan beberapa
bahan baku untuk membentuk suatu bentuk produk. Contoh dari proses sintetik ialah
pengolahan plastik yang mengkombinasikan minyak, gas bumi, dan bahan baku
lainnya.

Jangka waktu produksi merupakan penentuan waktu produksi yang ditentukan


berdasarkan periode waktu fasilitas produksi digunakan yang akan digunakan (Duwila,
2015). Proses produksi berdasarkan jangka waktu produksi digolongkan menjadi 2
macam, yakni :
1. Proses terus-menerus (continuous process)
Proses terus-menerus digunakan untuk memberitahu suatu keadaan manufaktur
pada mana periode waktu yang panjang, dan dibutuhkan untuk dapat mempersiapkan
mesin & alat-alat yang akan dipakai untuk proses produksi. Contoh dari proses terus-
menerus adalah produksi kendaraan beroda empat pada mana perubahan modelnya
rata-rata hanya terjadi sekali pada satu tahun.
2. Proses terputus-putus (intermittent process)
Proses terputus-putus digunakan ketika terdapat keadaan dalam manufaktur di
mana mesin-mesin produksi beroperasi dan mengalami beberapa kali berhenti serta
dirancang untuk dapat membuat produk lain yang berbeda dari sebelumnya. Contoh
dari proses terputus-putus adalah alat pengecoran logam dimana alat ini memiliki
bentuk yang dapat dirubah setiap saat.

Sifat produk merupakan proses produksi yang dapat ditentukan berdasarkan


sifat dari produknya (Setiawan et al., 2011). Proses produksi berdasarkan sifat produk
dapat dibagi menjadi 2 macam, yakni :
1. Produksi standard
Produksi standard adalah produksi barang yang sering dilakukan oleh produsen,
contohnya adalah produksi alat elektronik. Kegiatan produksi standard memerlukan
jumlah modal yang sangat besar untuk dapat memelihara sejumlah persediaan produk,
menyediakan fasilitas penyimpanan produk yang memadai, dapat menanggung resiko
kemungkinan adanya penurunan harga pasar, serta bencana tidak terduga lainnya.
2. Produksi pesanan
Produksi pesanan dapat digunakan apabila para konsumen menghendaki
membeli produk dengan adanya spesifikasi khusus dari produk yang diinginkan oleh
konsumen. Contoh dari produksi pesanan adalah usaha mebel untuk keperluan khusus
5. Saat ini adalah era globalisasi dan perdagangan bebas, bagaimana usaha dan upaya
yang harus dilakukan oleh para produsen di Indonesia khususnya di bidang operasi agar
mampu memenangkan persaingan baik di pasar dalam negeri maupun di luar negeri?
Strategi dan peran apakah yang dapat dimainkan bidang operasi dalam menghadapi era
globalisasi tersebut? Dapatkah operasi pabrik maupun jasa dikembangkan sehingga
menjadi salah satu cara untuk berkompetisi di pasar internasional?
Jawab :
Perencanaan teknologi modern diperlukannya pertimbangan-pertimbangan
yang teliti mencakup (Ravianto, 1985):
- Diperlukannya dana yang sangat besar.
- Tenaga kerja dan manajemen yang sangat terampil.
- Akses terhadap pencemaran lingkungan.
- Sistem distribusi dan pemasaran yang lebih luas.
- Pemilihan teknologi yang tepat dengan kapasitas yang tidak berlebihan atau
tidak terlalu usang.
Pada era globalisasi inovasi menjadi sebuah keharusan untuk diikuti. Inovasi ialah
suatu sistem aktivitas organisasi yang mentransfer teknologi mulai dari ide sampai
komersialisasi. Terdapat tiga tipe organisasi yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan
inovasi sistem manajerial. 3 kunci sukses suatu organisasi untuk melakukan inovasi
secara efektif, yaitu :
- Struktur organisasi yaitu dengan struktur yang lebih fleksibel, terdapat disiplin
interfungsional, dan orientasi pada tim kerja lintas fungsional.
- Intrepenueral strategi yaitu berani mengambil resiko, melakukan pendekatan
bisnis yang proaktif, dan komitmen manajemen.
- Iklim organisasi yaitu iklim yang terbukan dan promotive, kekuatan dan
kekuasaan dalam organisasi disebarkan tidak terpusat pada jenjang atas, dan
memberikan sistem imbalan yang efektif.
Operasi pabrik dan jasa dapat dikembangkan menjadi salah satu untuk berkompetisi
di pasar internasional sebab dengan pengembangan operasi pabrik dan jasa dapat
meningkatkan mutu dari suatu produk dan juga kualitas pelayanan suatu jasa.
Sehingga produk ataupun jasa tersebut dapat diterima di pasar global. Adapun cara
atau strategi yang digunakan dalam mengembangkan operasi pabrik dan jasa yakni
dengan :
- Menghindari kelebihan ataupun kekurangan muatan dari fasilitas produksi
sehingga kapasitas produksi dapat dimanfaatkan secara efisien.
- Mengatur waktu produksi supaya dapat menjadwal semua barang untuk
penyelesaian yang tepat pada waktunya.
- Meningkatkan pelayanan bagi pelanggan ataupun konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana, C. (2016). TA: Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan
Bahan Baku Pada Umkm Sepatu Dan Sandal Suroso (Doctoral dissertation,
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya).

Budiono, A. R. (2013). Makna “Perintah” sebagai Salah Satu Unsur Hubungan Kerja
Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. Arena Hukum, 5(2), 137-147.

Dermoredjo, S. K. (2013). Analisis Dampak Perdagangan Bebas ASEAN Terhadap


Pengembangan Komoditas Pangan Utama Indonesia (Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
Dewi, I.M. & Abusini, S., 2010. Penjadualan Produksi Flow Shop Menggunakan
Algoritma Modified Ant Colony (Studi Kasus Penjadualan Pengalengan Ikan
PT. Indo Bali di Negara Bali ), e-journal Teknik elektro, 1–4

Duwila, U. (2015). Pengaruh Produksi Padi Terhadap Tingkat Kesejahteraan


Masyarakat Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru. Jurnal Ekonomi. Vol. 7 No.
2: 149 – 158.
Febriansyah, E., Rispianda, R., & Prassetiyo, H. (2015). Alternatif Usulan Perencanaan
Proses Produksi Produk Pin Printer Epson (Studi Kasus Di Laboratorium
SSML). REKA INTEGRA, 3(1).

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor. 192 hal

Herjanto, E. (2007). Manajemen Operasi (Edisi 3). Grasindo.


Ilhamsyah, I. (2012). Kebijaksanaan Manajemen Produksi Dan Operasi Bagi
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 8(4), 49-56.
J. Ravianto. (1985). Produktivitas dan Manajemen. Yogyakarta : UGM Press
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran (Vol. 12, No. 01). edisi.
Kulcsár, G., Hornyák, O., & Erdélyi, F. (2005). Shop Floor Control Decision
Supporting And MES Functions In Customized Mass Production.
Manufacturing Systems Development–Industry Expectation.
Nejati, M., Mahdavi, I., Hassanzadeh, R., Mahdavi-Amiri, N., & Mojarad, M. (2014).
Multi-Job Lot Streaming To Minimize The Weighted Completion Time In A
Hybrid Flow Shop Scheduling Problem With Work Shift Constraint. The
International Journal of Advanced Manufacturing Technology, 70(1), 501-
514.
Panlandeng, Indrie. 2014. Perencanaan Produksi Produk Kecap Dan Saos Pada CV.
Fani Jaya. Jurnal Ekonomi. Vol. 2 No.3 : 1614 – 1621.
Sarjono, Haryadi. 2001. Model Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Pendekatan
Rasio Output Per Input. Jurnal Ekonomi. Vol. 2 No. 2: 130 – 136.
Setiawan, A. B., & Prajanti, S. D. W. (2011). Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor
Faktor Produksi Usaha Tani Jagung Di Kabupaten Grobogan Tahun 2008.
JEJAK: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan, 4(1).
Subianto, Totok. Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomi. Vol. 3 No.3: 165 – 182.
Sunarso, S. (2008). Penentuan Luas Produksi Optimum pada Perusahaan Manufaktur.
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 8(1), 23443.
Yaqin, Muhammad. 2019. Otomasi Perencanaan Produksi pada Permainan Hay Day
Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP). Seminar
Nasional. 65 – 72.
Widyarto, A. (2013). Peran Supply Chain Management Dalam Sistem Produksi Dan
Operasi Perusahaan. Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 16(2), 91-98.

Anda mungkin juga menyukai