Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

EKONOMI BISNIS

Dosen Pengampu

Akbar Wahbi., S.Pd. M. A

Oleh

Kelompok VII

1. Yusliana Febri (S1B122053)


2. Adelia. S (S1B121054)
3. Febri (S1B121070)
4. Jul Ferdiansyah (S1B121081)
5. Mutiara rahmadani (S1B121097)
6. Nabila Wardana (S1B121099)

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang


berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian
yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka
manajemen produksi atau operasi merupakan proses pengambilan keputusan
di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran
yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien.
Teknik manajemen operasi diterapkan di seluruh dunia pada seluruh usaha
produksi, baik di kantor, gudang, restoran, pusat perbelanjaan maupun pabrik.
Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan
manajemen operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien
membutuhkan penerapan konsep, alat-alat dan teknik Manajemen Operasi
yang efektif. Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya
masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang
memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi,
barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi
menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas


hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas
dapat di lakaukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga
medapatkan hasil yang baik. Apa bila seorang individu saja membutuhkan
adanya manajemen untuk mengatur hidupnya, pastinya sebuah organisasi atau
pun perusahaan akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur
kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan dan
mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang penting ialah
adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun perusahaan.
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja
sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana
serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi
perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus
peredaran uang baik eksternal maupun internal. Namun, Manajemen keuangan
juga herkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi
pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan Sumber dari luar.
perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang
atau modal sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain :
1. Apa itu Manaemen Operasi ?
2. Apa itu Manajemen Keuangan ?

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajamen Operasi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen Keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MANAJEMEN OPERASI

1. Konsep Dasar Manajemen Operasi


Konsep manajemen operasi merupakan kegiatan menciptakan barang
dan jasa yang ditawarkan oleh perushaan kepada konsumen, dan
kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan.

2. Pengertian Manajemen Operasi

Manajemen produksi operasional merupakan salah satu fungsi penting


dalam perusahaan (organisasi), selain manajemen sumber daya
manusia manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan akuntansi
atau akuntansi keuangan yang menghasilkan produk (barang dan jasa).

Sofjan Assauri (2004;12)"Manajemen produksi dan operasi merupakan


proses pencapaian dan pengutillisasian sumber daya untuk
memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang
berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi "

3. Fungsi Terpenting dalam Produksi dan Operasional

 Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk


pengelohan masukan.
 Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa
pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan
metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
 Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan
pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan
dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
 Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk
menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan,
sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan
masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

4. Tujuan manajemen operasional atau produksi

1) Dapat menghasilkan barang sesuai dengan apa yang telah


direncanakan sebelum proses produksi dimulai.
2) Memproduksi atau mengatur produksi barang-barangdan jasa-
jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktuserta tempat tertentu
sesuai dengan kebutuhan.
3) Untuk menciptakan beberapa jenis nilai tambah, sehingga
keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada
sekedarjumlah masukannya masing-masing.

5. Peran Teknologi dalam Kemajuan Manajemen Operasi

Teknologi memainkan peran kunci dalam kemajuan manajemen


operasi. Perusahaan yang menggunakan teknologi dengan baik dapat
berkembang, sedangkan perusahaan yang tidak menggunakan
teknologi mungkin tidak akan bertahan.

Dengan demikian, manajemen operasional berfokus pada cara untuk


memastikan bahwa perusahaan berhasil mengubah input menjadi
output dengan cara yang efisien.
Input dapat berupa bahan, peralatan, teknologi hingga sumber daya
manusia seperti staf atau pekerja.

6. Proses Operasi Barang dan Jasa

Proses operasi adalah serangkaian metode dan teknologi yang dipakai


dalam memproduksi barang atau jasa.
Misalnya proses pembelian, manufaktur, pengiklanan, pemasaran, dan
penjualan.

Tipe produksi dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan pada


proses operasinya.
a. Proses Operasi Barang :
1. Proses analitis adalah proses produksi di mana sumber
daya diuraikan menjadi komponen untuk menciptakan
produk jadi.
2. Proses sintetis adalah proses produksi di mana sumber
daya dikombinasikan untuk menghasilkan barang jadi.
b. Proses Operasi Jasa :
1. Sistem kontak tinggi, di mana pelanggan menjadi
bagian dari sistem selama penyampaian jasa
2. Sistem kontak rendah di mana pelanggan tidak harus
menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa.

7. Perbedaan dalam operasi manufaktur dan jasa:

 Transaksi manufaktur (barang) memiliki beberapa ciri khas yaitu :


1. Mempuyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang
saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu
kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen
structural yang membangun system produksi itu.
2. Terdapat tujuan yang mendasari keberadaannya, berupa
menghasilkan produk (barang atau jasa ) berkualitas yang
dapat dijual dengan harga komptetif di pasar.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai
tambah untuk menjadi output secara efektif dan efesien.
4. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoprasiannya
berupa optimasi pengalokasian sumber daya.

 Transaksi jasa memiliki empat ciri khas yaitu :


1. intangibility bermakna jasa tidak dapat dirasakan lewat
panca indera sehingga dinilai dari intangible value-nya
seperti kepuasan,kegembiraan dan sebagainya.
2. customization bermakna bahwa konsumen mengharapkan
layanan jasa didesain sesuai kebutuhan pribadi masing-
masing
3. unstorability bermakna jasa tidak dapat disimpan,
melainkan proses produksi dan konsumsi dilakukan pada
saat bersamaan.
4. Fokus pada pertimbangan kualitas layanan. Kualitas barang
dan jasa tidak dapat diukur dengan standar yang sama.

8. Perencanaan Operasi

 Pengertian Rencana Operasional


Rencana operasional adalah perencanaan yang memusatkan
perhatiannya pada operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama
berkenaan dengan tujuan mencapai efisiensi.

 Tujuan Perencanaan Operasional


Untuk melihat pengaruh operasional Anda pada pekerjaan bisnis
secara real-time, sehingga Anda tahu persis kapan harus
menjalankan strategi utama Anda.

 Perencanaan Operasional yang khas :


1. Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan
yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan.
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans) : Perencanaan
yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk
aktivitas operasional.
3. Perencanaan fasilitas (Facilites Plans) : Perencanaan yang
berhubungan dengan fasilitas & layout pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mendukung tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans) : Berhubungan
dengan keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa.
5. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource
Plans): Berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan
penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.

 Ada lima aktivitas kegiatan perencanaan operasi yaitu :


1. Perencanaan kapasitas
Kapasitas merujuk pada jumlah produk yang dapat
dihasilkan perusahaan dalam kondisi kerja normal.
Perencanaan kapasitas untuk produksi barang dilakukan
dengan tujuan menjamin bahwa kapasitas perusahaan
sedikit melebihi permintaan normal dari produknya.
Sedangkan perencanaan kapasitas untuk produksi jasa
sistem kontak rendah dilakukan dengan menetapkannya
sesuai tingkat permintaan rata-rata.
2. Perencanaan Lokasi
Perencanaan lokasi untuk produksi barang dipengaruhi
kedekatan sumber bahan baku dan pasar, ketersediaan
tenaga kerja dan sumber energi dan biaya transportasi.
Sementara perencanaan lokasi untuk produksi jasa sistem
kontak rendah memperhatikan penyedia perlengkapan,
tenaga kerja, transportasi dan sistem jasa kontak tinggi
dilakukan dengan memperhatikan lokasi pengguna jasa.
 Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
menilai lokasi :
a. Metode kualitatif, metode ini berdasar pada
penilaian oleh suatu tim yang dibentuk khusus
terhadap faktor faktor yang ditentukan terlebih
dahulu
b. Metode transportasi yaitu metode yang
digunakan apabila perusahaan telah memiliki
beberapa lokasi pabrik dan bermaksud untuk
menambah pabrik atau adanya relokasi
pelayanan dari setiap pabrik yang telah
c. Metode analisis biaya, konsepnya berdasar pada
pemanfaatan biaya variabel untuk membantu
pemilihan lokasi sehingga dapat disusun
hubungan persamaan untuk masing-masing
alternatif lokasi antara biaya yang ditanggung
oleh masing-masing lokasi dengan volume
produksi yang diinginkan

3. Perencanaan Tata Ruang


Untuk produksi barang, terdapat tiga ruang berbeda yang
direncanakan:
1) Fasilitas produktif: bengkel kerja dan peralatan
untuk mengubah bahan mentah.
2) Fasilitas non-produktif berupa daerah penyimpanan
dan pemeliharaan
3) Fasilitas pendukung berupa kantor, kamar kecil,
areal parkir, kafetaria dan lain-lain.
Untuk produksi jasa, pengaturan tata ruangnya diatur
sebagai berikut:
1) Jasa kontak rendah: fasilitas diatur untuk
mempermudah pemberian jasa.
2) Jasa kontak tinggi: fasilitas diatur sesuai kebutuhan
konsumen.

4. Perencanaan kualitas
Setiap tahapan dalam perencanaan operasi harus dapat
memastikan bahwa barang yang diproduksi dapat
memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Lebih
lanjut perencanaan kualitas akan dibahas dalam sub pokok
bahasan pengelolaan kualitas.

5. Perencanaan metode
Perencanaan metode bermakna bahwa dalam perancangan
sistem operasi maka manajer harus dapat secara jelas
mengidentifikasi setiap tahap produksi dan metode spesifik
untuk melaksanakannya. Dengan secara seksama meneliti
setiapprosedur tahap demi tahap maka diharapkan
inefisiensi dan kinerja yang buruk dapat dikurangi. Oleh
karena itu pendekatan ini disebut pula perbaikan metode.

9. Penjadwalan Operasi

Penjadwalan atau scheduling Adalah pengaturan waktu dari suatu


kegiatan operasi, mencakup kegiatan mengalokasi fasilitas, peralatan
dan tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi serta menentukan urutan
pelaksanaan kegiatan operasi.

 Tujuan Penjadwalan
Tujuan penjadwalan adalah untuk mengurangi waktu
keterlambatan dari batas waktu yang ditentukan agar dapat
memenuhi batas waktu yang telah disetujui dengan konsumen,
penjadwalan juga dapat meningkatkan produktifitas mesin dan
mengurangi waktu menganggur.

 Penjadwalan operasi untuk barang tergantung dari jadwal produksi


induk yaitu jadwal yang memperlihatkan produk mana yang akan
diproduksi, kapan produksi akan dimulai dan sumber daya apa
yang akan digunakan.
Sedangkan untuk operasi jasa penjadwalan operasi dilakukan
tergantung waktu penyelesaian dan kedatangan order.

10. Pengendalian Operasi

Pengendalian operasi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan


sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana,
kemampuan produksi berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan
serta melakukan perbaikan rencana.
Pengendalian operasi merupakan proses mengawasi produksi dengan
membandingkan hasil dengan perencanaan. Tahapan ini sangat penting
untuk mengetahui apakah produksi sudah sesuai dengan yang
diinginkan. Adapun tahap ini terdiri dari:

1) Manajemen Bahan Baku


Manajemen bahan produksi mencakup perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian aliran bahan baku dari
desain sampai distribusi barang jadi. Proses ini menekankan
standarisasi komponen dalam proses produksi. Dalam
manajemen bahan produksi terdapat lima bidang utama yaitu:
 Transportasi mencakup alat-alat transportasi sumber
daya ke perusahaan dan barang jadi ke pembeli
 Pergudangan mencakup penyimpanan bahan produksi
maupun barang jadi
 Pembelian mencakup perolehan seluruh bahan produksi
dan jasa yang diperlukan suatu perusahaan untuk
memproduksi produk-produknya.
 Seleksi pemasok mencakup upaya menemukan dan
menentukan pemasok untuk membeli kebutuhan jasa
dan bahan produksi.
 Pengendalian persediaan mencakup penerimaan,
penyimpanan, penanganan dan penghitungan seluruh
bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi
sehingga dapat dipastikan bahwa persediaan bahan
produksi dapat memenuhi jadwal produksi.

2) Pengendalian Proses Operasi


Dalam proses pengendalian operasi terdapat beberapa alat yang
dapat digunakan:
 Pelatihan karyawan merupakan pelatihan yang
diberikan agar para karyawan dapat bekerja lebih baik
lagi dalam memberikan kepuasan bagi pelanggan
(customer oriented).
 Lean production system adalah sistem produksi yang
didesain untuk aliran proses produksi yang
menghindarkan terjadinya inefisiensi, menghilangkan
persediaan yang tidak perlu dan secara terus-menerus
meningkatkan proses produksi.
 Material Requirements Planning adalah metode
pengendalian produksi dengan memanfaatkan bill of
materials sehingga dapat menjamin bahwa jumlah
bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat
pada waktu yang tepat pula.
 Pengendalian mutu/ kualitas, bermakna bahwa proses
operasi yang digunakan untuk memproduksi barang
atau jasa harus dapat memenuhi standar kualitas yang
telah ditetapkan.

 Fungsi Pengendali Operasi

Pengendali operasi bertujuan mencapai efisiensi yang lebih tinggi.


Dia mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan operasional bisnis untuk produktivitas yang lebih
baik.Pengelolaan operasional juga bertujuan mengurangi biaya
bisnis dengan menghindari pemborosan sumber daya.

Pentingnya Pengendali Operasi dalam Bisnis :


a. Membantu pencapaian tujuan
b. Meningkatkan produktivitas karyawan
c. Meningkatkan niat baik

11. Pengelolaan Kualitas

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk


memenuhi kebutuhan pelanggannya. Kualitas didefiniskan sebagai
totalitas ciri dan karakteristik suatu produk atau jasa yang mendukung
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dijanjikan. Secara
umum kualitas dapat dilihat dari perspektif produsen selaku pembuat
produk maupun konsumen selaku pembeli produk.
 Dalam melakukan penilaian terhadap kualitas, konsumen akan
mempertimbangkan berbagai dimensi kualitas yaitu:
a. Performance atau kinerja, merupakan karakteristik
pengoperasian produk yang utama, misalnya dimensi
performance TV adalah kejelasan gambar dan kejernihan
suara.
b. Features adalah karakteristik tambahan bagi suatu produk,
misalnya layanan delivery dari Pizza Hut.
c. Reliability adalah konsistensi prestasi produk selama
periode tertentu misalnya daya tahan baterai laptop dalam
periode pemakaian 24 jam.
d. Conformance adalah kemampuan produk dalam memenuhi
standar.
e. Durability adalah tingkat keawetan produk misalnya baterai
Energizer yang dapat dipakai lebih lama dibandingkan
produk pesaingnya.
f. Serviceability adalah kemudahan produk untuk direparasi
misal ketersediaan suku cadang sepeda motor Honda.
g. Aesthethic adalah dimensi keindahan, rasa, bau suatu
produk, misalnya kelembutan dan rasa es krim Walls.
a. Perceived quality adalah image kualitas yang diciptakan
melalui pemasaran, merek dan reputasi misalnya reputasi
Honda untuk sepeda motor.

 saat ini semua perusahaan mengimplementasikan Manajemen


Kualitas Total (Total Quality Management/ TQM) yaitu suatu
pendekatan untuk mengintegrasikan kualitas pada semua level
organisasi Pengelolaan kualitas berdasarkan prinsip TQM tersebut
meliputi tahapan berikut:

a) Perencanaan kualitas. Perencanaan untuk kualitas harus


dimulai sebelum suatu produk dirancang. Guna mendapat
hasil terbaik, perusahaan dapat diundang untuk
berpartisipasi dalam perencanaan.
b) Pengorganisasian kualitas. Tahap ini berarti bahwa
perusahaan menanamkan keyakinan bahwa produksi barang
dan jasa yang berkualitas hanya dapat dilakukan dengan
seluruh upaya dari semua bagian/ departemen dalam
organisasi.
c) Pengarahan kualitas. Di sini berarti bahwa manajer harus
memotivasi karyawan di seluruh perusahaan untuk
mencapai tujuan kualitas. Manajer harus membantu
karyawan mengetahui bagaimana mereka dapat
memengaruhi kulaitas dan bagaimana kualitas
memengaruhi pekerjaan mereka maupun perusahaan.
d) pengendalian kualitas. Dalam proses produksi barang
maupun jasa, manajer harus dapat menetapkan standar dan
pengukuran kualitas secara spesifik sehingga mampu
mendeteksi kesalahan dan melakukan tindakan koreksi
yang diperlukan.

 Salah satu standar kualitas internasional yang dapat dipakai adalah


seri ISO, yang telah ditetapkan oleh International Organization for
Standardization (ISO). Perolehan sertifikat ISO 9000 (sistem
manajemen mutu) maupun ISO 14000 (sistem manajemen
lingkungan) saat ini telah menjadi kebutuhan mutlak perusahaan
besar, BUMN dan bahkan perusahaan dalam skala yang lebih
kecil, baik barang maupun jasa. Penggunaan ISO diawali tahun
1987 dan diadopsi lebih dari 100 negara.

2.2 MANAJEMEN KEUANGAN

1. Konsep Dasar Manajemen Keuangan


Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk
mendapatkan dana, mengelola dana dan merencanakan penggunaan dana.
Tugas ini secara organisasional dibebankan pada manajer keuangan.

Aktivitas yang dijalankan manajer keuangan antara lain adalah


perencanaan keuangan, penganggaran dana, mendapatkan dana,
mengendalikan dana, pemeriksaan, pengelolaan pajak dan memberi
nasihat atau saran kepada manajemen puncak mengenai masalah
keuangan.

Agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat maka seorang


manajer keuangan wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Secara
normatif tujuan keputusan keuangan perusahaan adalah memaksimalkan
nilai perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai perusahaan
adalah harga yang sanggup dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual.

2. Keputusan Penting Yang Harus Diambil oleh Manajer Keuangan meliputi


tiga hal yaitu :
 memperoleh dana (keputusan pendanaan)
Keputusan investasi akan tercermin dalam sisi aktiva perusahaan
sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan
tercermin dalam sisi pasiva perusahaan.
 penggunaan dana (keputusan investasi)
Keputusan investasi akan mengakibatkan perusahaan memiliki
aktiva riil seperti tanah, gedung, mesin, merek dagang dan
sebagainya, keputusan pendanaan akan mengakibatkan perusahaan
menerbitkan aktiva finansial berupa surat berharga yaitu selembar
kertas yang memiliki nilai pasar karena memiliki hak untuk
mendapatkan penghasilan seperti saham dan obligasi.

 pembagian laba (kebijakan dividen)


kebijakan dividen merujuk pada keputusan perusahaan terhadap
laba yang diperoleh, apakah sebaiknya dibagi kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen ataukah sebaiknya diinvestasikan
kembali dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai keperluan
investasi perusahaan.

3. Keputusan Pendanaan Perusahaan


Dalam menjalankan operasionalnya setiap perusahan berskala besar
maupun kecil pasti memerlukan dana dengan berbagai alasan, antara lain:
a) Pembiayaan operasional sehari-hari misalnya membayar gaji
pegawai, membayar sewa, membayar bunga, pajak dan kewajiban
lain yang telah jatuh tempo
b) Pembiayaan penjualan kredit. Banyak perusahaan menggunakan
penjualan kredit sebagai strategi untuk menghadapi tingkat
persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya
c) Pembiayaan persediaan. Ketersediaan produk pada saat yang
dibutuhkan merupakan salah satu cara perusahaan dalam
memenuhi kepuasan pelanggan
d) Pembelian aset pendukung operasional yang penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan, misalnya gedung, tanah,
peralatan. Pembelian ini biasanya bersifat jangka panjang dan
memerlukan dana relatif besar sehingga harus diperhitungkan
dengan cermat oleh perusahaan.

4. Lingkungan Keuangan
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat memanfaatkan jasa
lembaga keuangan. Berikut ini adalah pasar finansial dan lembaga
keuangan yang ada di Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat
dipilih perusahaan.

 Pasar Finansial
Pasar finansial yang merupakan pertemuan antara permintaan dan
penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar kertas yang
mempunyai nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas
penghasilan atau asset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan
asset finansial tersebut, misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak
futures dan sebagainya.

 Bank, terdiri dari:


 Otoritas moneter (Bank Sentral/ Bank Indonesia)
 Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas
pembayaran.
 Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa lalu lintas pembayaran.

 Lembaga pembiayaan
Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada
individu dan bisnis. Tidak seperti lembaga simpanan,
perusahaan pembiayaan tidak menerima simpanan tetapi
pembiayan untuk hutang jangka pendek dan jangka panjang.
 Perusahaan sewa guna (leasing)
 Pegadaian
 Perusahaan anjak piutang

5. Analisis Keuangan Perusahaan

Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha,


stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.Analisis
keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan
dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji
dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan
puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan
perusahaan.
Analisis laporan keuangan adalah aktivitas yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, menilai, mengolah hingga membandingkan informasi
yang terdapat dalam sebuah laporan keuangan

Analisis laporan keuangan sangat krusial agar data keuangan bisnis atau
perusahaan dapat dimanfaatkan dalam mendukung keputusan yang akan
diambil baik oleh manajemen maupun pihak eksternal yang mempunyai
kepentingan terhadap perusahaan, seperti:
 Manajer perusahaan
 Investor pasar modal
 Karyawan perusahaan
 Pemberi kredit
 Auditor internal dan eksternal
 Regulator

 Tujuan Melakukan Analisis Laporan Keuangan Usaha :

a) Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.


b) Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu.
c) Sumber informasi untuk mengambil keputusan strategis sebuah
perusahaan.
d) Bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di suatu
perusahaan.
e) kinerja perusahaan, baik dengan perusahaan lain ataupun kondisi
perusahaan lintas periode akuntansi.
f) Memberikan informasi mengenai kesanggupan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman serta bunganya.

 Langkah-langkah Menganalisis Laporan Keuangan :

 Memahami latar belakang data keuangan perusahaan, mencakup


pemahaman tentang bidang usaha dan kebijakan akuntansi yang
dianut dan diterapkan oleh perusahaan.
 kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, mencakup
informasi mengenai tren atau kecenderungan industri di mana
perusahaan beroperasi seperti perubahan teknologi, perubahan
selera konsumen dan perubahan faktor-faktor ekonomi seperti
perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi
dan pajak. Selain itu, perhatikan juga perubahan yang terjadi di
dalam perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi manajemen
kunci.
 Mempelajari dan mengamati laporan keuangan secara
menyeluruh. Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa
laporan keuangan sudah jelas dalam menggambarkan data
keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan.
 Menganalisis laporan keuangan. Gunakan berbagai metode dan
teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan
menginterprestasikan hasil analisis tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

manajemen produksi atau operasi merupakan proses pengambilan keputusan di


dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang
berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien.
Manajemen produksi operasional merupakan salah satu fungsi penting dalam
perusahaan (organisasi), selain manajemen sumber daya manusia manajemen
pemasaran, dan manajemen keuangan akuntansi atau akuntansi keuangan yang
menghasilkan produk (barang dan jasa).
Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk
mendapatkan dana, mengelola dana dan merencanakan penggunaan dana. Tugas
ini secara organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas yang
dijalankan manajer keuangan antara lain adalah perencanaan keuangan,
penganggaran dana, mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan,
pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak
mengenai masalah keuangan.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai