Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Pengertian Manajemen Operasi


Manajemen operasi pada awalnya selalu identik dengan proses pabrikasi
(manufacturing), tetapi setelah kegiatan bisnis berkembang dan meluas keberbagai
sector manufacturing, maka manajemen oprasi mempunyai arti yang lebih luas.
Beberapa penulis seperti Krajewski (1999), Gaither (1994), Hezer (1990) cenderung
mengartikan manajemen operasi sebagai manajemen dari sebuah organisasi produksi
yang mengkonversi/mentransformasi/ mengubah input menjadi output yang berupa
barang maupun jasa. Input seperti bahan baku, mesin (peralatan) tenaga kerja,
manajemen dan modal akan diubah/ ditransformasikan menjadi output (barang dan
jasa).
Bagaimana karakteristik dan jumlah input yang dibutuhkan sangat tergantung
sekali pada karakteristik dan jumlah output yang ingin dihasilkan. Berdasarkan
definisi yang disampaikan oleh para ahli diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa
manajemen operasi adalah sekumpulan aktivitas organisasi produksi dagang dan jasa
yang dapat memberikan nilai dalam proses pembuatan barang dan jasa yang
dihasilkan melalui mengubah input menjadi output.

2.2 Tugas Utama Manajer Operasional


Tugas utama manajer operasional yang penulis ketahui diantaranya adalah
bertanggung jawab untuk memastikan organisasi/perusahaan/lembaga tempat dia
bekerja berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi
harapan para pelanggan dengan cara yang efektif dan efisien. Inti dari tugas manajer
operasional ini adalah bagaimana membuat perusahaan/organisasi/lembaga bisa
mendapat keuntungan yang lebih tinggi dengan biaya modal yang lebih rendah.
Uraian tugas manajer operasional adalah sebgai berikut :
1. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.
2. Melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak
menguntungkan perusahaan.
3. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi.
4. Monitoring produksi barang / penyediaan jasa (perusahaan jasa).
5. Monitoring persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional.
6. Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
7. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung
perusahaan dalam mencapai visi dan misi.
8. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara berkala.
9. Mengatur anggaran dan mengelola biaya.
10. Mengelola program jaminan kualitas / quality control.

2.3 Perkembangan Manajemen Operasional


Manajemen operasi telah ada sejak adanya perusahaan memulai memproduksi
barang dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran
utama. Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan
manajemen operasi. Pembagian Kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada
suatu tugaas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar
daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip pembagian kerja
ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-
industri perakitan.
Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi
mempunyai dua arti. Arti yang pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan
metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan masalah-masalah operasi.
Sedangkan arti yang kedua, manajemen ilmiah adalah teknik atau metode untuk
meningkatkan efisiensi operasi organisasi / perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
menemukan metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi
ilmiah untuk calon karyawan, melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan,
dan membangun kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja lainnya.
Pendekatan hubungan manusiawi, melalui pendekatan maka dapat
menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan
kebutuhan-kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah
melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan
produkivitas barang dan jasa. Pendekatan hubungan manusiawi ini telah
mengarahkan pentingya perluasan kerja, yang sekarang merupakan suatu metode
untuk lebih memanusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas barang
dan jasa.
Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer
untuk manajemen persediaan, mengatur jadwal produksi, melakukan pengawasan
kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu
pelaksanaan otomtisasi dikantor-kantor dan pabrik, memecahkan masalah komunikasi
dan transportasi yang kompleks, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa
dan produksi.

2.4 Tujuan Manajemen Operasional


1. Efficiency (meningkatkan efisiensi)
Untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan yaitu dengan memaksimalkan
output barang dan jasa dengan input sumberdaya minimal.
2. Productivity (meningkatkan efektivitas)
Untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan dengan memproduksi barang
dan jasa yang tepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Economy (mengurangi biaya)
Untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan yaitu dengan
meminimalkan biaya produksi barang dan jasa yang akan dibuat.
4. Quality (meningkatkan kualitas)
Untuk meningkatkan kualitas didalam perusahaan dengan memastikan bahwa
barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard an kualitas yang
ditentukan.
5. Reduced processing time (mengurangi waktu proses produksi)
Untuk meminimalkan waktu yang terbuang sia-sia pada proses produksi dengan
mengontrol waktu dan memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang
digunakan ke dalam aktfitas lain.
2.5 Ciri-ciri Manajemen Operasional
1. Memiliki sebuah tujuan yaitu untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Memiliki sebuah kegiatan yaitu dalam kegiatan proses transformasi.
3. Adanya suatu mekanisme yang mengendalikan suatu pengoperasian.

2.6 Fungsi Manajemen Operasional


Fungsi manajemen operasi terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penelaahan (analysis), dan pengawasan atau
pengendalian (controlling).
1.Perencanaan
Perencanaan meliputi seluruh kegiatan mulai dari penentuan jenis barang atau
jasa yang akan dibuat, perencanaan pengadaan dan penanganan (procurement and
handling) sumberdaya-sumberdaya yang akan diolah, penentuan jumlah dan jenis
serta penataan letak (layout) mesin-mesin dan peralatan yang akan digunakan,
penentuan cirri-ciri dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh barang atau jasa yang
bersangkutan sudah harus siap untuk dipasarkan. Dalam kegiatan perencanaan,
perencana harus menetapkan sasaran-sasaran (objectives) perusahaan, termasuk
berbagai kebijakan dan aturan yang harus diikuti di dalam pencapaian sasaran
tersebut.

2.Pengorganisasian
Pengorganisasian meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan, termasuk
keahlian terendah yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan ditugaskan untuk
menangani satu jenis kegiatan tertentu. Pengorganisasian ini juga meliputi penentuan
susunan organisasi, yaitu penentuan hubungan antara setiap orang dengan orang-
orang lainnya di dalam organisasi. Susunan organisasi ini akan mengatur arah
keterangan (information) di antara setiap orang atau bagian di dalam organisasi, dan
dengan susunan organisasi ini juga akan jelas wewenang dan hak setiap orang.
3.Penelaahan
Penelaahan (analysis) meliputi seluruh kegiatan untuk mendapatkan
keterangan tentang setiap kegiatan yang dilaksanakan didalam kegiatan operasi dan
produksi. Penelaahan ini akan membantu pemimpin untuk memperoleh keterangan
yang berkaitan dengan seluruh kegiatan dari segala sisi yang pada gilirannya akan
berguna di dalam pengambilan putusan tentang perlu tidaknya suatu kegiatan
diteruskan, atau perlu tidaknya cara pelaksanaan kegiatan itu disempurnakan atau
diubah. Hasil penelaahan ini adalah perbaikan-perbaikan di mana berbagai
keterangan yang diperoleh akan menjadi masukan bagi fungsi-fungsi perencanaan
dan pengawasan.
4.Pengawasan
Pengawasan meliputi seluruh kegiatan yang dimaksudkan untuk mengarahkan
dan menjamin agar berbagai kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan itu sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Salah satu hal yang harus diperiksa adalah
apakah barang atau jasa yang dibuat sudah memenuhi syarat-syarat yang sudah
ditetapkan di dalam perencanaan. Hal ini dilakukan melalui pemeriksaan (inspection).
Jika penyimpangan sudah terjadi, maka penyesuaian harus dilakukan. Jika sudah
memenuhi syarat, kegiatan berikutnya dapat dilaksanakan. Kegiatan pengawasan ini
dapat berhasil dan bermanfaat apabila dibantu oleh umpan balik keterangan yang
baik, yang gunanya adalah untuk membantu menemukan sumber masalah serta
merumuskan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai