Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN OPERASI

SUKOROTO ST. M.MT


Pertemuan 1
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
JURUSAN PERKERETAAPIAN
Bab 1. Operasi dan Produktivitas
Bab 2. Strategi Operasi Global
Bab 3. Manajemen Rantai Pasok
Bab 4. Manajemen Proyek
Bab 5. Manajemen Kualitas
Bab 6. Pengambilan Keputusan
1.1. Pengertian Manajemen Operasi
• Ahli manajemen J.Heizer dan B.Render mendefinisikan manajemen operasional sebagai
bentuk pengelolaan menyeluruh dan optimal pada aspek tenaga kerja, barang-barang (mesin,
peralatan, dan bahan mentah), atau faktor produksi lain yang bisa dijadikan produk barang
dan jasa yang lazim diperdagangkan.
• Manajemen operasional bisa juga diartikan sebagai pengelolaan (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang
berhubungan dengan barang dan jasa secara langsung.
• Pengertian lainnya yakni aplikasi ilmu manajemen untuk mengatur semua kegiatan produksi
agar berjalan efektif dan efisien.
• Pengertian dari ahli lainnya yaitu sebuah proses berkesinambungan dan efektif dalam
memakai semua fungsi manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber daya secara
efisien demi terwujudnya tujuan perusahaan menghasilkan produk (barang dan atau jasa)

INPUT PROSES OUTPUT


1.2. Tujuan Manajemen Operasi
Mengatur penggunaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (bahan,
tenaga kerja, mesin & fasilitas, dan uang/modal) sehingga proses produksi
berlangsung efektif dan efisien. Tujuan dalam sistem manajemen operasi :
• Meningkatkan efisiensi perusahaan (Efficiency).
• Meningkatkan produktivitas perusahaan (Productivity).
• Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh
perusahaan (Economy).
• Meningkatkan kualitas perusahaan (Quality).
• Mengurangi waktu proses produksi suatu perusahaan (Reduced processing time)
1.3. Ciri Kegiatan Manajemen Operasi
Oleh karena itu dalam manajemen opersional bercirikan:
• Bertujuan untuk mengatur secara keseluruhan proses produksi barang dan jasa
untuk menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
• Proses transformasi adalah segala kegiatan atau kelompok kegiatan yang
mengambil satu atau lebih input, mengubah dan menambah nilai bagi mereka,
dan memberikan output untuk pelanggan atau klien.
• Jika input adalah bahan baku, maka akan relatif mudah untuk mengidentifikasi
transformasi yang terlibat, seperti ketika susu diubah menjadi keju dan mentega.
Namun jika dimana input adalah informasi atau orang, sifat transformasi
mungkin kurang jelas. Misalnya, rumah sakit mengubah pasien yang sakit
(input) menjadi pasien yang sehat (output)
• Ciri terakhir dalam manajemen operasional adalah terdapat suatu mekanisme
dalam mengendalikan pengoperasian pada suatu bisnis. Baik untuk
pengoperasian Langkah-langkah dalam proses operasi dasar harus diaplikasikan
pada semua divisi bisnis, seperti meningkatkan kualitas produk, mengurangi
limbah, dan meningkatkan penjualan
1.4. Fungsi Manajemen Operasi Dalam Bisnis

• Tahap ini meliputi semua kegiatan yang • Menentukan jumlah dan jenis sumber
diawali dari penentuan barang atau jasa daya manusia yang diperlukan untuk
yang akan diproduksi hingga jadwal untuk menjalanka semua kegiatan.
pemasaran produk. • Manajer operasional membentuk
• Termasuk juga perencanaan penggunaan struktur individu, grup, atau divisi
sumber daya dan fasilitas lainnya untuk dalam sebuah subsistem operasional
menghasilkan suatu produk. demi meraih tujuan perusahaan.

Fungsi pengendalian mencakup semua


Tahap ini meliputi semua kegiatan untuk
aktivitas yang bertujuan mengarahkan dan
memperoleh keterangan tentang setiap
menjamin agar berbagai kegiatan yang telah
kegiatan yang dikerjakan dalam kegiatan
dan tengah dikerjakan sesuai dengan
operasi dan produksi (Efektivitas)
perencanaan (Produktivitas & Kualitas)
2.1. Pengertian Produktivitas

Produktivitas adalah perbandingan


Proses pembuatan barang
antara output (produk yang berupa
dan jasa memerlukan
barang dan atau jasa) dibandingkan
transformasi sumberdaya
dengan dengan input (sumberdaya :
menjadi barang dan jasa.
tenaga kerja, modal, manajemen).
Semakin efisien kita
Peningkatan produktivitas dapat dicapai
melakukan perubahan ini kita
dengan
menjadi semakin produktif
dua cara, yaitu :
dan nilai yang ditambahkan
• Pengurangan input dengan tetap
pada barang dan jasa yang
menjaga output konstan
dihasil kan menj adi l ebi h
• Peningkatan output dengan tetap
efisienc
menjaga input konstan.
2.2. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas dapat dilakukan secara sederhana. Ketika penggunaan


sumber daya sebagai input untuk mengukur produktivitas, dikenal sebagai
produktivitas faktor tunggal (single-factor productivity). Pengukuran dan contoh
produktivitas faktor tunggal dapat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut:

• Produktivitas = Unit yang dihasilkan/Masukan yang digunakan


• Produktivitas = Hasil/(Buruh+Bahan+Energi+Modal+Lainnya)
2.3. Variable Produktivitas

Ada tiga variabel produktivitas, yaitu : (1) tenaga kerja, (2) modal, dan (3)
manajemen.
• Tenaga kerja memiliki konstribusi sebesar 10% untuk meningkatkan
produktivitas, modal sebesar 38%, sedangkan manajemen memiliki
konstribusi paling besar, yaitu 52%. Tenaga kerja dapat bekerja dengan baik
seandainya ia dibekali keahlian yang mumpuni, kemudian diberikan
pelatihan, dan motivasi. Intinya tenaga kerja membutuhkan pemberdayaan.
• Kemudian modal, modal berperan penting dalam menjalankan suatu usaha,
namun modal bisa datang dari para investor akibat perusahaan kita mampu
dikelola dengan baik.
• Terakhir ialah manajemen yang berperan paling penting dalam kegiatan di
perusahaan. Manajemen bertanggung jawab atas tenaga kerja dan modal,
jika manajerial perusahaan efektif maka tujuan perusahaan akan terwujud
3. Tantangan Baru Manajemen Operasi
• Fokus global. Penurunan biaya komunikasi dan transportasi secara tajam telah
menghasilkan pasar yang mendunia. Disaat yang bersamaan, sumber modal, bahan
baku, talenta, dan tenaga kerja juga menjadi global. Manajer operasi harus tanggap
melihat penemuan-penemuan yang menghasilkan dan menggerakkan ide, produksi,
dan barang secara cepat
• Kinerja just-in-time. Sumber daya keuangan yang besar dan digunakan untuk
persediaan menyebabkan membengkaknya biaya. Persediaan juga menghalangi
respons yang cepat pada perubahan yang terjadi di pasar. Manajer operasi berperan
untuk mengurangi persediaan pada setiap tingkatan, mulai dari bahan baku hingga
barang jadi.
• Bersekutu dengan rantai-pemasok. Siklus hidup produk lebih singkat yang digerakkan
oleh tuntutan dari pelanggan, sebagaimana juga perubahan cepat dalam teknologi
bahan dan proses, mengharuskan para pemasok menyesuaikan diri dengan kebutuhan
para pengguna akhir. Karena pemasok memiliki keahlian unik, maka manajer operasi
berupaya mencari pemasok dan melakukan kerja sama dalam jangka waktu panjang
dengan pihak yang mempunyai peranan yang penting dalam rantai pemasok
3. Tantangan Baru Manajemen Operasi
• Pengembangan produk yang cepat. Waktu siklus produk menjadi lebih pendek ketika
komunikasi internasional bergerak sangat cepat. Manajer operasi dapat mengatasinya
dengan teknologi dan kerja sama yang lebih cepat dan manajemen yang lebih efektif.
• Kustomisasi massal. Kesadaran konsumen akan banyaknya pilihan produk dan jasa
memberikan tekanan terhadap perusahaan. Manajer operasi mengatasinya dengan
proses produksi yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tujuan
utamanya adalah menciptakan produk di saat dan di tempat di mana produk tersebut
dibutuhkan.
• Pemberdayaan pekerja. Manajer operasi mengalihkan lebih banyak proses pengambilan
keputusan pada pekerja secara perorangan, dikarenakan berkembangnya pengetahuan
dan tempat kerja yang memerlukan teknik, membutuhkan kemampuan lebih di
lapangan.
• Produksi yang peka lingkungan. Manajer operasi yang terus berusaha memperbaiki
produktivitas lebih memperhatikan perancangan produk dan proses-proses yang ramah
lingkungan. Artinya, desain produk yang dapat terurai, produksi ulang, atau
pengemasan yang lebih efisien
4. Manajemen Operasi Industri Kereta Api

INPUT PROSES OUTPUT

1. Material dan 1. Pemasaran 1. PC


Komponen 2. Engineering 2. Locomotive
2. Mesin dan 3. Desain & Tek-nologi 3. Wagon
Fasilitas Produksi 4. EMU
3. Tenaga Kerja 4. Perencanaan & 5. DEMU
4. Metode Pengendalian 6. Special Vehicle
5. Modal 5. Pengadaan Purpose
6. Proses Produksi 7. After Sales &
7. Quality Control Service
8. Pengiriman 8. Others
9. After Sales

Anda mungkin juga menyukai