Leterature :
(1) Iwan Setiawan, Programable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol,
Yogyakakarta, C.V. Andi Offset, 2006, Bab 1
(2) Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second
Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 8
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1
PENGERTIAN PLC
• Programable logic controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah
komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses
atau mesin.
• Proses yang dikontrol dapat berupa regulasi variabel secara
kontinu seperti pada sistem servo, atau hanya melibatkan
kontrol dua keadaan (On/Off) saja, tetapi dilakukan berulang-
ulang seperti pada mesin penggurdian, sistem konveyor, dan
sebagainya.
• Konsep pengontrolan yang dilakukan oleh sebuah PLC adalah
seperti gambar berikut ini.
Proses/Mesin
Input Output
PLC
O
I
U
N
T
P CPU
P
U
U
T
T
Processor Memory
Power supplay
(1) (2)
Baca input
Eksekusi program
Update output
LS2
Push Button (Normally Open) Push Button (Normally Closed) Contact (Normally Open)
Limit Switch (Normally Open) Limit Switch (Normally Closed) Contact (Normally Closed)
Temperature Switch (Normally Open) Temperature Switch (Normally Closed) Relay Coil
Time Delay Switch (Normally Open) Time Delay Switch (Normally Closed) Pilot Light
M
Proximity Switch (Normally Open) Proximity Switch (Normally Closed) Motor
LS1 LS2
LS2
Instruksi di dalam memori PLC
LS1 tertutup
PLC-nya. Dalam gambar se-
LS3
LS2 LS3 LS2 terbuka belah kiri terlihat berbagai
LS3
LS3 tertutup
PL mati/off
kombinasi masukan yang
L1 L2 L1 L2 L1 L2 mungkin terjadi beserta kon-
LS1 LS2 LS1 LS1 LS2
PL
sekuensinya pada keluaran
LS3
LS2 LS3
LS1 tertutup
LS2 tertutup ladder tersebut, garis warna
LS3 LS3 terbuka merah menunjukkan adanya
PL hidup/on
L1 L2 L1 L2 L1 L2
aliran daya pada lini terse-
LS1 LS2 LS1 LS1 LS2
PL but, sedangkan gambar sebe-
LS2 LS3
LS1 terbuka
LS2 tertutup
lah kanannya menunjukkan
LS3
LS3 LS3 tertutup diagram ladder PLC beserta
PL hidup/on
diagram penyambungan ekui-
L1 L2 L1 L2
LS1 LS2
L1 L2
PL valennya.
LS1 LS2 LS1
LS1 tertutup
LS2 LS3 LS2 tertutup
LS3
LS3 LS3 tertutup
PL hidup/on
A A A A ON
OFF ON
A-1 A-1 A-1 A-1 ON
terbuka tertutup
A-2 A-2 A-2 A-2 ON A-2 ON
tertutup terbuka
10C
10C
10C
L1 PB1 PB2 L2
PL
L1 L2 L1 L2 L1 L2 L1 L2
PB1 PL PB1 PL
PB1 PB2 PL PB1 PB2 PL
PB2
PB2
(a) (b)
PB2 PB2
Power Power
Supplay
PB1 Supplay
PB1
PLC PLC
Modul Modul
input input
Ladder Ladder
PLC PLC
Modul Modul
output output
220 PL 220 PL
VAC VAC
(a) (b)
Terlihat dari gambar (a) dan gambar (b) beserta ilustrasinya,
lampu PL akan menyala jika dan hanya jika push button PB1
ditekan. OTOMASI SISTEM PRODUKSI 18
Contoh dan Penyelesaian
Contoh 1 :
Kontrol level muka air dalam tandon penampung.
Gambar (a) berikut ini adalah diagram ladder elektromekanis yang
digunakan untuk menggambarkan proses kontrol level pada
sebuah tandon air seperti ditunjukkan dalam gambar (b).
L1 L2 LSA (Level Switch Atas) : NC
PB Start
PB Stop RM
LSB (Level Switch Bawah) : NC
LSA
Tandon Air
LSB
Pompa Air
RM
PB Start (Manual) : NO
RM : Relay motor pompa PB Stop (Manual) : NC
(a) (b)
Sumur
LSB
RM
Catatan : LSB sesungguhnya adalah normally closed (NC), tetapi hampir seluruh waktu
operasinya dalam kondisi terbuka (ditekan ke atas oleh air → terbuka). LSB ini akan tertutup
pada saat air berada di bawah LSB tsb. dan ini hanya terjadi sesaat saja, karena pada kondisi
LSB tertutup pompa akan hidup, air mengisi tandon dan menekan kembali LSB hingga
terbuka. Jadi kondisi LSB hampir selalu berlawanan dengan kondisi LSA, sehingga LSB
digambarkan sebagai normally open (NO) dan LSA sebagai normally closed (NC).
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 20
2. Diagram pengabelan lengkap untuk sistem pengontrolan di
atas dapat mengambil bentuk seperti gambar di bawah ini.
Terlihat bahwa dalam pengabelan lengkapnya, relai motor
pompa (RM) yang digunakan pada dasarnya harus memiliki dua
buah kontaktor. Kontaktor pertama berfungsi sebagai penahan
aliran daya (latching) seperti terlihat pada diagram ladder-nya,
sedangkan kontaktor kedua berfungsi mengontrol aliran arus
yang menggerakkan motor pompa tersebut.
Start Manual
Motor Pompa
Level Bawah
M
RM
Sumber
RM RM
PLN
Stop Manual
Level Atas
PB Stop
Program PLC
LSB
LSA
LSB
RM
Program PLC
PB Stop LSB
RM
LSA
LSB
Program PLC
(a) (b)
Penyelesaian
Berdasarkan prinsip kerja relai latch (LR), lampu PL akan terus
menyala setelah tompol PB1 ditekan sesaat (kontaktor LR terus
tertutup). Lampu PL ini hanya akan mati jika tombol PB2 ditekan.
Gerbang OR
A Y=A
A
Y=AB
B
=A+B
Catatan : Relay digunakan dalam diagram ladder (terutama dalam format elektro-
mekanik dan format PLC realisasi langsung) bila: (1) satu parameter input
digunakan untuk lebih dari satu gerbang logika, (2) diperlukan komplemen
parameter input, misal dalam gerbang logika : NOT, NAND, NOR, dan gerbang
logika gabungannya.
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
35
Gerbang XOR
Simbol gerbang XOR dua input beserta persamaan-persamaan
Booleannya.
A A+B
B
A
Y = (A + B).AB
B
= A B+ AB Y =A + B
AB
Transformasi ke diagram ladder
Y = ABC + ABC
= BC
Dua kotak yang bernilai 1 adalah ABC dan
ABC. Dari proses looping kotak-kotak yang
bernilai 1 tersebut tidak dipengaruhi oleh A
atau komplemennya A, sehingga ekspresi
output dapat disederhanakan menjadi BC.
(b)
OTOMASI SISTEM PRODUKSI 40
2. Kotak-kotak yang bernilai 1 terletak pada baris yang sama
Y = ABC + ABC
= AB
Dua kotak yang bernilai 1 adalah ABC dan
ABC. Dari proses looping kotak-kotak yang
bernilai 1 tersebut tidak dipengaruhi oleh C
atau komplemennya C, sehingga ekspresi
output dapat disederhanakan menjadi AB.
(a)
Terdapat empat kotak yang bernilai 1 yaitu ABCD, ABCD, ABCD, dan
ABCD. Kolom dan baris ini tidak dipengaruhi oleh A atau
komplemennya A, dan C atau komplemennya C, sehingga ekspresi
output dapat disederhanakan menjadi BD.
Perhatikan peta K di atas, misalnya urutan kombinasi baris dirubah
menjadi CD, CD, CD, dan CD maka penyederhanaan ekspresi
outputnya memerlukan penyelesaian yang lebih panjang. Jadi
kemudahan pemakaian peta K tergantung pada urutan kombinasi
parameter input yang dipilih.
Penyelesaian
Y = ((AD + AD).B + ABC).B = (AD + AD).B
= AB.(D + D)
= AB
B Y = AB + BC
BC
C
Penyelesaian
(a) Y = AB + BC
= (A + C).B
(b) Implementasi ke diagram ladder
AC
ABD
Y = AC + ABD
Diagram ladder