Anda di halaman 1dari 102

Manajemen Operasional

Pertemuan 1
Perbedaan dan persamaan
Operasi dengan Produksi
Produksi lebih dipersepsikan pada kegiatan manufaktur (pabrik) dalam
mengelola bahan-bahan untuk membuat barang

Operasi merupakan kegiatan yang lebih luas dari produksi, operasi tidak
hanya kegiatan menciptakan barang saja tetapi meliputi kegiatan
administrasi, perdagangan, perbankan, atau kegiatan jasa lainnya.

Persamaannya: kedua-duanya baik operasi maupun produksi sama-sama


menghasilkan nilai tambah.
Barang dan Jasa

Barang dan jasa keduanya merupakan produk (product), sesuatu yang


dihasilkan (to produce) dari suatu kegiatan operasi (operation). Dua-duanya
memiliki karakteristik yang berbeda
Perbedaan Perbedaan barang dan
jasa juga bisa dilihat dari
Barang Jasa cara menghasilkan dan
1. Berwujud 1. Tidak berwujud memproduksinya.
Barang: dihasilkan dari
2. Tahan Lama 2. Tidak tahan lama suatu pabrik yang letaknya
3. Bisa disimpan 3. Tidak bisa disimpan jauh dari konsumen
4. Bisa 4. Tidak bisa dipindahtangankan
dipindahtangankan 5. Tidak bisa dijual kembali Jasa: dihasilkan dari suatu
5. Bisa dijual kembali tempat yang dekat dengan
konsumen
Definisi Operasi
Operasi adalah suatu kegiatan yang mengolah faktor-faktor produksi untuk
menciptakan produk (barang dan jasa) agar bernilai tambah (added value)
melalui proses transformasi.

Faktor-faktor produksi:
1. Sumber daya Alam: hasil tambang, hasil pertanian, kehutanan,
perikanan atau perkebunan
2. Sumber daya manusia: yang memiliki keahlian (expert) & yang berani
mengambil resiko (entrepreneutship)
3. Sumber daya modal: uang (money capital) & Peralatan (capital goods)
Sistem Operasi

Sistem operasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengolah input, proses
(transformation process), menjadi output.

Input Convertion Output


Process

Gambar Sistem Operasi


Manajemen Operasional
Serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output.

Faktor Produksi Manajemen Output


1. Bahan Baku 1. Merencanakan 1. Barang
2. Mesin 2. Mengorganisir 2. Jasa-jasa
3. Tenaga kerja 3. Menetapkan orang-orang 3. Informasi
4. Energi 4. Mengarahkan 4. waktu
5. Informasi 5. Membuat laporan
6. waktu 6. Melakukan penilaian
Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah sesuatu yang ingin dicapai
Tujuan merupakan alasan (motivasi) yang sangat kuat bagi seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan.

Istilah penting dalam pencapaian tujuan:


1. Target (target) : jangkauan waktu yang relative lebih pendek (< 1 thn atau
3 bulan)
2. Sasaran (objective): jangkauan waktu kurang dari dua tahun
3. Tujuan (Goal): jangkauan waktu yang lebih dari dua tahun
4. Cita-cita (aim): jangkauan waktu yang sangat jauh sekali
Tujuan Perusahaan
Ketidakpastian Cita-cita (aims)
tinggi
Lebih dekat rentang waktu
pencapaian tujuan, lebih bersifat Tujuan (Goal)
konkrit dan kuantitatif ujud
jangkauan dicapainya
Sasaran(Objective)

Lebih jauh rentang waktu


pencapaian tujuan, lebih bersifat Target
abstrak dan kualitatif ujud jangkauan
dicapainya
Kepastian Operasional
tinggi
Manfaat Tujuan Perusahaan
Manfaat tujuan perusahaan terdiri dari:
1. Mempertahankan kelangsungan hidup (Survival)
2. Mendapatkan keuntungan (Profitability)
3. Pertumbuhan (Growth)
Tujuan dan Strategis
Tujuan berbeda dengan strategi.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai
Strategis adalah rencana-rencana Tindakan untuk mencapai tujuan itu
sendiri.
Strategi digunakan untuk mencapai tujuan yang sifatnya jangka Panjang
Rencana strategis disusun untuk mencapai tujuan yang timbul karena
adanya perubahan lingkungan
Permasalahan manajemen operasi
Untuk memahami manajemen operasi kita harus memulai dari pembahasan
tentang produk yang akan dihasilkan. Jadi pembahasannya berangkat dari sisi
output.
Pertanyaan yang biasa muncul terkait produk (output)
1. Apakah produk berupa barang dan jasa
2. Adakah konsumen yang mau menyerap produk yang bakal dihasilkan itu?
berapa banyak kapasitasnya?
3. Agar bisa dijul bagaimana kaitannya dengan konsep supply demand dalam
ekonomi makro?
4. Bagaimana mendesign produknya?
5. Bagaimana mendesign kualitasnya?
6. Berapa lama produk itu bisa bertahan?
Permasalahan terkait input, proses dan
output
Berkenaan dengan bahan (input)
1. Bahan-bahan apa yang diperlukan, berapa jumlahnya (inventory)
2. Bagaimana cara penggudangannya (material Handling)
3. Pada tahapan apa saja bahan-bahan itu harus diolah (transformation
process)
4. Pada tahapan pengolahan mana saja persediaan bahan setengah jadi
harus dipertahankan (work in proses)
5. Bagaimana menentukan dan mengendalikan kualitas bahan pada
masing-masing tahapan pengelolaan (quality control)
6. Bagaimana mengatur penjadwalan produksi (production scheduling)
Permasalahan terkait input, proses dan
output
Berkenaan dengan peralatan (Proses)
1. Teknologi apa yang digunakan
2. Berapa jenis mesin yang diperlukan
3. Berapa kapasitas peralatan tersebut (capacity design)
4. Dimana peralatan itu ditempatkan (lokasi & lay out)
5. Bagaimana memeliharanya (maintenance)
Permasalahan terkait input, proses dan
output
Berkenaan dengan manusia
1. tingkat keterampilan kerja dan system pelatihan
2. Pemeliharaan tenaga kerja
3. Pembagian tugas dan peraturan kerja
4. Sistem insentif
Strategi Operasi
Pertemuan 2
Visi, Misi, Strategik, Taktik
Visi adalah pandangan, penglihatan, atau gambaran
Misi adalah tugas pokok berkaitan dengan tugas yang akan diemban oleh
perusahaan untuk mencapai visi

Strategik adalah memenangkan penguasaan suatu wilayah

Taktik adalah suatu cara bagaimana agar persoalan-persoalan yang timbul


selama kegiatan sedang berlangsung teratasi
Jenis-jenis strategik
Tahapan strategik antara lain:
1. Perumusan strategik: kegiatan diarahkan untuk mempelajari lingkungan
perusahaan, baik lingkungan dalam (melihat ancaman yang bakal timbul
dan peluang yang bakal muncul) maupun lingkungan luar (melihat
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan)
2. Implementasi strategik: dalam kegiatan ini strategik didistribusikan ke
masing-masing departemen dalam perusahaan bagaimana organisasi
mewujudkan cita-citanya.
3. Penilaian strategik: untuk melihat dan membandingkan apakah
percapaian yang diperoleh sesuai dengan astrategik atau tidak
Analisis
Strategik
Lingkungan Luar

Taktik

Analisis Operasional
Lingkungan Dalam
Manfaat Strategik bagi perusahaan
Lingkungan luar: Lingkungan dalam :
1. Perubahan konsumen atau 1. Perubahan penjualan produk
pasar yang dijual
2. Perubahan politik 2. Perubahan perilaku karyawan
3. Perubahan demografi 3. Perubahan mesin dan peralatan
4. Perubahan social yang digunakan
5. Perubahan teknologi 4. Perubahan manajemen
6. Perubahan pesaing 5. Perubahan pemilik
7. Perubahan supplier 6. Perubahan organisasi
8. Perubahan ekonomi
Manfaat Strategik bagi perusahaan
Perencanaan strategik akan terlihat Ada tiga cara meningkatkan daya
pada perusahaan dengan adanya saing perusahaaan yaitu:
rencana yang rapih untuk 1. Perbedaan (differentiation)
penyediaan produk yang dibutuhkan
dalam menghadapi peluang atapun 2. Biaya (cost leadership)
ancaman seperti: 3. Kecepatan tanggap (quick
1. Merubah bentuk produk response)
2. Merubah kemasan produk
3. Merubah jumlah produk
4. Merubah kualitas produk
5. Merubah pelayanannya
Tampilan Produk, biaya dan kecepatan
1. Differentiation product: diwujudkan dalam keunikkan yang disajikan
sehingga tampil beda dengan produk lainya
2. Low cost: dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain;
menghilangkan kegiatan pengolahan yang tidak perlu, menggunakan
peralatan sederhana,pemberian manfaat ganda pada produk yang sama
3. Kecepatan tanggap (quick response): Tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam melihat peluang atau ancaman yang bakal timbul.
Kegiatan cepat tanggap tercermin pada kegiatan yang terus menerus
mengamati kehidupan produknya, bagaimana mengambil Tindakan pada
saat : posisi produk dalam phase pertumbuhan(Growth) , phase permintaan
pasar sudah jenuh dan pada tahap perusahaan masuk dalam phase
penurunan (decline)
Strategi Dalam operasi
1. Rancangan produk(product design)
2. Rancangan kualitas Product (quality Design)
3. Rancangan pengolahan (proses Design)
4. Penentuan lokasi kegiatan (location)
5. Rancangan tata letak ( layout design)
6. Penempatan tenaga kerja (Human resources)
7. Manajemen rantai suplai (supply chain management)
8. Manajemen persediaan( Inventory management)
9. Penyusunan jadwal (scheduling)
10. Kegiatan pemeliharaan (maintenance)
Efektif, efisien, dan produktivitas
Efektif adalah penekanannya hanya pada pencapaian sasaran tanpa
memperhitungkan input

Efisien adalah menekankan pencapaian sasaran, juga menekankan


penggunaan input seminimal mungkin.

Produktivitas kemampuan menghasilkan sama dengan efisien yaitu output


dibagi input
Pengukuran produktivitas
Produktivitas dapat ditingkatkan melalui 3 cara yaitu:
1. Menaikkan output dengan input tetap
2. Menurunkan input dengan output tetap
3. Menaikkan output dengan menurunkan input

Faktor yang menentukan tingkat produktivitas antara lain:


1. Tenaga kerja
2. Modal (mesin dan peralatan lainnya)
3. Manajemen
4. Kewirausahaan (entrepreneurshi)
Contoh kasus
Sebuah perusahan konsultan mengeluarkan biaya overhead sebesar $400
dan biaya tenaga kerjanya $640 per hari untuk 4 orang staffnya. Kondisi
seperti itu mampu mengolah dan menyelesaikan 8 dokumen. Baru-baru ini
perusahaan merubah system pengolahan dengan membeli computer dan
peralatan lainnya, sehingga mampu mengolah dan menyelesaikan 14
dokumen. Jam kerja tidak berubah, tapi perusahaan harus mengeluarkan
overhead sebesar $800 per hari. Adakah produktivitas setelah adanya
penambahan alat tersebut?
Contoh soal
Sistem lama Sistem lama
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
8 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 8 8 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 8
= = = =
8𝑗𝑎𝑚 𝑥 4 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 32 $640 + $400 1040
= 0,25 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 0,0077𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟

Sistem baru Sistem baru


𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
14 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 14 14 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 14
= = = =
8𝑗𝑎𝑚 𝑥 4 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 32 $640 + $400 1040
= 0,4375 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 0,0097 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟
Industri dan operasional
Penciptaan barang dan jasa secara nasional, dikelompokkan kedalam 3
sector antara lain:
1. Sektor primer atau ekstraktif: kegiatan penciptaan pada bidang agrikaltur,
pertambangan, kehutanan dan perikanan
2. Sektor manufacturing: penciptaan barang pada bidang manufaktur dan
konstruksi
3. Sektor tertier: penciptaan jasa yang dikelompokan kedalam industri jasa,
perdagangan, dan dsitribusi
Manajeman Proyek
Pertemuan 3
Definisi proyek
Proyek adalah kegiatan penciptaan produk yang sifatnya unik.
Keunikannya dilihat dari:
1.Tempatnya; selalu bepindah-pindah
2.Bentuknya; produk tidak selalu sama
3.Ukuran; relative lebih besar
4.jumlah produk yang dihasilkan sangat sedikit bahkan tunggal.
Perbedaan produksi dan proyek
1.Produksi jumlahnya banyak dan bentuknya sama sedangkan proyek
jumlahnya sedikit sekali dan bentuknya berbeda
2.Dalam produksi sifat pengolahannya berulang karena jumlahnya yang
banyak. Produk yang diciptakan selalu berpindah sesuai dengan tahapan
pengolahannya. Dalam proyek produk yang diciptakan tetap ditempat, tapi
mesin-mesin, orang-orang, bahan-bahan dan tahapannya selalu
berpindah untuk membentuk produk tersebut
Definisi Program
Program adalah suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dan menciptakan
kondisi yang diinginkanberkaitan kondisi social kemasyarakatan bisa
bersifat mikro, makro maupun internasional

Perbedaan program dengan proyek:


Program akan terus dilaksanakan bertahun-tahun dan akan dihentikan
apabila dianggaptelah mencapai tujuannya atau kondisi yang diinginkan
telah tercapai.
Program memiliki waktu kegiatan jangka Panjang, kadang 5, 10, 15 tahun
sedangkan produksi tidak terbatas waktunya.
Untuk mencapai tujuannya program akan dipecah menjadi proyek-proyek
Fase Manajemen Proyek
Manajemen proyek meliputi 3 fase :

1. Perencanaan: Penetapan sasaran, mendefinisikan proyek, dan


penetapan tim.
2. Penjadwalan:Menetapkan orang, uang, dan bahan, serta menetapkan
antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya.
3. Pengendalian: Mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran,
juga merevisi ulang rencana jika diperlukan.
FASE PERENCANAAN PROYEK :
WBS (WORK BREAKDOWN STRUCTURE)

“Membagi proyek menjadi komponen yang lebih dan lebih detail lagi menjadi
seperangkat kegiatan dan biaya yang terkait.”

Struktur WBS :
1. Proyek
2. Tugas-tugas utama
3. Subtugas-subtugas dari tugas utama
4. Aktivitas yang harus diselesaikan
FASE PENJADWALAN PROYEK : GANTT CHART

“Diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber daya


dan alokasi waktu.”

Gantt Chart digunakan untuk memastikan bahwa :


1. Semua kegiatan telah direncanakan
2. Urutan kinerja telah diperhitungkan
3. Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat
4. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat
FASE PENGENDALIAN PROYEK : PERT (PROGRAM EVALUATION AND
REVIEW TECHNIQUE) DAN CPM (CRITICAL PATH METHOD)

PERT
“Teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap
kegiatan.”

CPM
“Teknik manajemen proyek yang hanya menggunakan satu faktor waktu untuk tiap
kegiatan.”
LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT JARINGAN PERT/CPM

1. Membagi keseluruhan proyek menjadi kegiatan-kegiatan.


2. Menentukan jalur kritis (critical path) dan yang bukan jalur kritis.
3. Menentukan lama waktunya proyek.
4. Menyesuaikan kegiatan proyek dengan jadwal waktu.
5. Menyesuaikan kegiatan proyek dengan anggaran.
6. Menyesuaikan kegiatan proyek dengan jadwal waktu.
7. Menyesuaikan kegiatan proyek dengan sumber daya.
8. Mencari kemungkinan cara untuk mempersingkat proyek dengan biaya
seminimal mungkin.
Network planning
Ada dua cara Menyusun network planning
1. AOA (activity on Arrow) : aktivitas-aktivitas proyek yang
dilambangkan dengan anak panah
2. AON (activity on Node) : aktivitas-aktivitas proyek yang
digambarkan dalam lingkaran
A A

C AON AOA
C
B B
JALUR KRITIS (CRITICAL PATH)
“Jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan.”

Cara untuk menentukan jadwal waktu untuk tiap kegiatan :


• Forward Pass : earlies start time dan Earlies finish time
• Backward Pass : lates start time dan last finish time
manfaat lintasan kritis
1. Menentukan lama pengerjaan keseluruhan proyek
2. Menentukan aktivitas-aktivitas mana saja yang harus dikontrol secara
ketat
3. Untuk mempercepat waktu proyek
Tiga perkiraan waktu PERT :
1. Waktu Optimistis (Optimistic Time): Waktu penyelesaian
kegiatan terbaik yang bisa didapatkan dalam sebuah jaringan
PERT.
2. Waktu Pesimis (Pessimistic Time): Waktu penyelesaian
kegiatan terburuk dengan asumsi kondisi yang ada sangat
tidak diharapkan dalam sebuah jaringan PERT.
3. Waktu Realistis (Most Likely Time): Waktu yang paling
mungkin terjadi untuk menyelesaikan sebuah kegiatan dalam
jaringan PERT.
Waktu normal dalam pengerjaan proyek
Pert menganggap bahwa waktu penyelesaian suatu aktivitas mengikuti pola
distribusi kemungkinan dan sifatnya continuous.

Nilai harapan (expected value) dengan standar deviasi


(𝑎 + 4𝑚 + 𝑏)
𝑡=
6
Standar deviasinya
2
𝑏 − 𝑎
𝜎2 =
6
Keterangan:
a = waktu optimis b. Waktu pesimis M = waktu realistis
Contoh kasus
Manajer proyek A membuat (1 + 4(2) + 9)
𝑡=
perkiraan waktu untuk salah satu 6
18
kegiatan dalam proyek tersebut 𝑡= = 3 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
6
dengan a = 1 minggu, m = 2
Varians
minggu, dan b = 9 minggu, maka 𝑏−𝑎
2
9−1
2
carilah waktu yang diharapkan 𝜎= 𝜎=
6 6
dan varians kegiatan tersebut !
8 2 2
𝜎= 𝜎 = 1,33 𝜎 = 1,77
6
Contoh :
KEGIATAN PENJELASAN PENDAHULU WAKTU
LANGSUNG (MINGGU)
A Membangun komponen internal - 2
B Memodifikasi atap dan lantai - 3
C Membangun tumpukan A 2
D Menuangkan beton dan memasang rangka A, B 4
E Membangun pembakar temperatur tinggi C 4
F Memasang sistem kendali polusi C 3
G Membangun alat pencegah polusi udara D, E 5
H Pemeriksaan dan pengujian F, G 2
F

A C E H

G
D

B
0
2
0
3 C 5 F H
A 14 16
3
2 5
3 14 16
2
3 4
B 4 E 5 G
0 D
0 9
9
Peramalan
Pertemuan 4
Definisi
“Seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.”

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang


akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang akan diperkirakan akan
terjadi pada masa yang akan datang.

Peramalan : suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan


pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian
dimasa depan dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu..
Definisi menurut para ahli

1. Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:29), peramalan adalah proses


untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
2. Menurut Sumayang (2003:24), peramalan adalah perhitungan yang
objektif dan dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk
menentukan sesuatu di masa yang akan datang.
3. Menurut Supranto (2000), ramalan merupakan dugaan atau perkiraan
mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan
datang. Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka
dan bisa bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam
bilangan.
Definisi menurut para ahli

4. Menurut Heizer dan Render (2009:162), peramalan (forecasting) adalah


seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini
dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model
matematis. Selain itu, bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat
subjektif. Atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan kombinasi
model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari
seorang manajer.
Definisi menurut para ahli

5. Menurut Murahartawaty (2009:41), peramalan adalah penggunaan data


masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk
mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Jika kita dapat
memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah
kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di
masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan
terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.
Tujuan Peramalan
Peramalan bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan
usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut

1.Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dan di
masa lalu serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.
2.Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat
suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3.Peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
Jenis-jenis peramalan
Berdasarkan horizon waktu, peramalan atau forecasting dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu (Herjanto, 2008:78):
1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar
dari 18 bulan. Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya
dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan
untuk kegiatan litbang.
2. Peramalan jangka menengah, yaitu mencakup waktu antara 3 sampai
18 bulan. Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan,
perencanaan produksi dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
3. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3
bulan. Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan
pembelian material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Jenis-jenis peramalan
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi di masa depan
1.Peramalan ekonomi (economic forecast), peramalan ini menjelaskan siklus
bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.
2.Peramalan teknologi (technological forecast), peramalan ini memperhatikan
tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,
yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang baru.
3.Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan
yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi
input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Jenis-jenis peramalan
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun:
1.Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman
dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil
penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer pendapat para
ahli dan survey konsumen.
2.Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode
yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang
berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
Jenis-jenis peramalan
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dibagi menjadi dua jenis,
yaitu (Ginting, 2007)

1.Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan


atau intuisi dari orang yang menyusunnya.
2.Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-
metode dalam penganalisaan data tersebut.
7 Langkah system peramalan

1. Menetapkan tujuan forecasting


2. Memilih unsur apa yang akan diramal
3. Menentukan horizon waktu
4. Memilih tipe model forecasting
5. Mengumpulkan data yang diperlukan
6. Membuat forecasting
7. Memvalidasi dan menerapkan hasil forecasting
Manfaat ramalan

1. Ramalan dapat menggambarkan kondisi dimasa yang akan dating


2. Sebagai dasar perencanaan
3. Untuk antisipasi agar dapat terhindar kerugian
4. Dapat memaksimalkan keuntungan
5. Menjadi dasar dalam menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan
6. Menjadi dasar untuk menentukan Langkah-Langkah yang harus diambil
dalam mengantisipasi kejadian yang akan dating
7. Menjadi dasar dalam Menyusun koordinasin antar bagian dalam
merencanakan tindakan
Pendekatan umum peramalan
1. Analisis Kualitatif: Menggabungkan faktor, seperti intuisi, emosi,
pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan

2. Analisis Kuantitatif: Menggunakan model matematis yang beragam


dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan
permintaan
Metode kuantitatif
kegiatan peramalan yang menggunakan angka-angkasebagai dasar untuk memperkirakan
kondisi yang akan datang.
Dalam metode kuantitatif terdiri dari dua kelompok yakni time series dan metode sebab
akibat.
Kelompok time series
a. Metode tangan bebas (freehand method)
b. Setengah rata-rata (semi average)
c. Moving average
d. Exponential smooting

Metode sebab akbat


a. Simple regression
b. Multiple reggression
Design Produk dan jasa
Pertemuan 5
Awal permasalahan Bisnis
Sebelum memasuki usaha sederetan pertanyaan sebaiknya diajukan
kepada diri sendiri untuk mengungkap berbagai informasi.

“produk apa yang akan diolah atau yang akan


dihasilkan oleh usaha yang akan kita masuki itu?

Perhitungan-perhitungan yang cermat dan rasional, dimana sebab


akibatnya jelas harus dilakukan dalam memasuki usaha apapun
Definisi produk
Dua pemahaman tentang istilah produk
Ahli manajemen operasi melihatnya dari sisi penciptaan nilai tambah (input,
proses, output). Produk (produk yang berarti hasil) dsesuai dengan artinya
merupakan hasil dari kegiatan suatu sistem. Bisa berwujud (tangible) dan tidak
berwujud (intangible). Yang berwujud disebut barang, sedangkan yang tidak
berwujud disebut jasa.

Ahli pemasaran melihatnya dari sisi pasar. Produk adalah sesuatu yang bisa
ditawarkan kepada pasar untuk perhatian, perolehan, pemakaian, atau untuk
konsumsi dan yang mungkin bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan dan
keinginan konsumen.

Produk adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia atau oleh alam,
ditawarkan untuk dimiliki, untuk digunakan, untuk dibaca, untuk dilihat, untuk
dialami, atau untuk diolah kembali
Merancang produk
Untuk tujuan usaha (survival, profitability, growth), pertanyaan yang harus
dijawab adalah”
1. Untuk siapa produk itu diciptakan
2. Tersediakah supplier yang akan memasok bahan atau peralatan yang
diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut secara terus menerus?
3. Bagaimana kualitasnya agar diterima dan memuaskan konsumen?
4. Bagaimana dengan kualitas produk pesaing?
5. Kelompok consume manakah yang akan dilayani?
6. Bagaimanakah dengan struktur pasarnya?
7. Bagaimana dengan harganya, apakah mampu menutupi biaya
operasional dan mampu bersaing?
Merancang produk

input Conversion OUTPUT


Process

Produk Bagaimana
Apa? Pasarnya
Manfaat Merancang Produk
1. Memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
2. Menentukan spesifikasi, kandungan bahan dan bentuk produk
3. Menentukan jumlah bahan-bahan yang diperlukandan cara-cara
pengelolaannya
4. Mencari cara-cara terbaik dalam mengolah produk sehingga dapat
meminimalkan biaya
5. Menghindari kegagalan dalam pemakaian bahan dan dalam pengolahannya
6. Melihat ketersediaan bahan-bahan di pihak supplier, apakah tersedia setiap
saat atau sangat terbatas
7. Sebagai alat kordinasi antar bagian
8. Menentukan daya saing produk
Produk yang baik merupakan kunci keberhasilan. Sebuah
strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk
dengan investasi, pangsa pasar, siklus hidup produk, dan
menggambarkan luasnya suatu lini produk.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan menerapkan


strategi produk yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan
keunggulan bersaing.
Analisis swot
Analisis swot (strength, weakness, opportunity, threat) adalah analisis
lingkungan baik lingkungan luar maupun lingkungan dalam perusahaan.
Analisi lingkungan luar: menemukan peluang-peluang dan melihat
hambatan-hambatan atau ancaman yang timbul.
Analisis lingkungan dalam: melihat kekuatan-kekuatan dan kelemahan
perusahaan
Analisis swot
O Pada posisi Q IV : posisi
perusahaan sangat bagus karne
peluang yang timbul dari lingkungan
I luar disertai kekuatan yang dimiliki
IV perusahaan.
W S Pada posisi Q II: posisi perusahaan
dalam kondisi tidak menguntungkan
karena adanya ancaman dari luar
II III disertai dengan kondisi perusahaan
yang lemah
T
Sumber ide
Pengamatan sehari-hari dalam kehidupan, seperti dalam perubahan social
(sociological and demographic change), bisa menimbulkan peluang.
Dalam melakukan pengamatan untuk memasuki usaha harus
memperhatikan beberapa hal yakni:
1. Perubahan ekonomi
2. Perubahan kondisi social
3. Perubahan teknologi
4. Perubahan politik dan perubahan kondisi lainnya
Mengembangkan ide
Setiap gagasan sebaiknya diperdebatkan dengan beberapa ahli yang
berbeda (brainstorming) untuk mengkritisi apakah gagasan itu bisa
dilanjutkan atau tidak.

Brainstorming adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda


saling berbagi ide pada topik tertentu tanpa mengkritik.
Tujuannya adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan
ide kreatif tentang produk.
PENGEMBANGAN PRODUK
Ide Evaluasi

Kemampuan
perusahaan Perkenalan

Permintaan
konsumen Tes pasar

Spesifikasi Pengkajian
fungsional ulang desain
Spesifikasi
produk
Pengelompokkan produk
Tidak semua barang-barang yang Barang industry terbagi menjadi:
dihasilkan perusahaan digunaka langsung a. bahan mentah (raw material), mesin
untuk keperluan pribadi, tapi ada yang dan peralatan, suku cadang (spare part)
digunakan untuk memproduksi produk lain. b. Bahan setengah jadi (work in process)
c. Supllies
Barang-barang oleh bagian keuangan
disebut sebagai barang-barang modal Barang konsumsi terbagi menjadi:
(capital goods) a. Barang keperluan sehari-hari
(convenience goods)
Dari sisi pemasaran barang dibagi menjadi
dua yakni barang industry (industrial goods) b. Barang untuk keperluan belanja
(shopping goods)
dan barang konsumsi (consumer goods)
c. Barang-barang special (speciallity
goods)
Barang dan jasa
Suatu produk dikenali melalui wujud, warna dan suaranya. Tapi ada juga
produk yang sulit dikenali karena tidak berwujud, produk ini sering disebut
jasa.

Jasa tercipta karena adanya aktivitas yang berkaitan dengan pengolahan


barang atau kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan penyelasaian
masalah.

Jasa merupakan kebaikan yang bernilai manfaat bagi orang lain atau
konsumen
Siklus hidup produk
Siklus kehidupan produk (product life
cycle) secara garis besarnya dibagi
menjadi empat tahapan yaitu:
1. Tahapan perkenalan (introduction)
2. Tahapan pertumbuhan (growth)
3. Tahapan kejenuhan (maturity)
4. Tahapan penurunan (decline)
Siklus hidup produk
1. Tahapan pengenalan (introduction): tahap awal dari kehidupan produk.
Pada tahap ini produk belum dikenal oleh masyarakat sehingga
perusahaan harus memperkenalkannya secara intensif melalui iklan
serta promosi lainnya.
2. Tahap pertumbuhan (growth) produk sudah dikenal oleh masyarakat dan
masyarakatpun mengakui manfaat dari produk tersebut.
3. Tahapan kejenuhan (maturity) permintaan atas produk mencapai titik
puncaknya
4. Tahapan penurunan (decline) permintaan masyarakat terus menurun
karena masyarakat berpindah pada produk lain.
Umur teknis dan umur ekonomis
Umur teknis: umur suatu produk yang berkaitan dengan daya tahan fisiknya
selama digunakan atau pun disimpan.

Umur ekonomis: umur suatu produk yang selama digunakannnya


memberikan manfaat yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkannya
TEKNIK PERANCANG PRODUK
1. Robust Design 3. Computer Aided Design (CAD)
Produk didesain sedemikian rupa sehingga Penggunaan komputer untuk merancang,
sedikit variasi pada produksi atau perakitan mengembangkan produk secara interaktif,
tidak berdampak banyak pada produk. dan menyiapkan dokumentasi teknis.
Perluasan dari CAD adalah software
2. Modular Design
Design for Manufacture and Assembly
Produk yang didesain dalam komponen (DFMA) yang memusatkan perhatian pada
yang terbagi-bagi (komponen sebuah pengaruh desain terhadap perakitan dan 3D
produk dibagi menjadi komponen yang object modeling untuk pengembangan
dengan mudah dapat ditukar atau prototipe kecil.
digantikan).
TEKNIK PERANCANG PRODUK
4. Computer Aided Manufacturing (CAM) 6. Analisis Nilai
Penggunaan program komputer khusus Memperbaiki cara untuk menghasilkan
untuk memandu dan mengendalikan produk yang lebih baik atau lebih ekonomis
peralatan produksi. Saat informasi CAD saat produk sedang diproduksi.
diterjemahkan menjadi perintah untuk CAM,
hasil kedua teknologi ini disebut sebagai
7. Desain yang Ramah Lingkungan
CAD/CAM.
Membuat produk yang ramah lingkungan
5. Teknologi Virtual Reality
melalui proses yang efisien yang bisa
Bentuk komunikasi secara tampilan dimana menjadi bisnis yang menguntungkan.
gambar menggantikan kenyataan dan
biasanya pengguna dapat menanggapi
secara interaktif.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SECARA
EKSTERNAL
1. Membeli teknologi
2. Membuat joint ventures
Joint ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya diantara dua
perusahaan untuk membentuk satu kesatuan yang baru.
3. Mengembangkan aliansi
Aliansi adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap
bebas tetapi menggunakan kekuatan tambahan untuk mencapai strategi
yang sesuai dengan misi individu mereka.
DOKUMEN PRODUKSI
• Work order • Engineering change notice (ECN)
Merupakan instruksi untuk Pengubahan beberapa aspek
membuat sejumlah produk definisi produk atau dokumentasi
tertentu, biasanya untuk jadwal seperti gambar teknik atau bill of
tertentu. material.
• Assembly drawing
• Route sheet
Memperlihatkan gambar produk
Mendata operasi (termasuk yang terlepas atas komponennya.
perakitan dan pengecekan) yang
dibutuhkan untuk memproduksi • Assembly chart
komponen dengan bahan yang Menunjukkan bentuk skematis
dirinci dalam bill of material. bagaimana sebuah produk dirakit.
Mengelola Kualitas
Pertemuan 6
Definisi
Kualitas adalah kemampuan suatu produk Dengan mengelola kualitas akan membantu
untuk memenuhi kebutuhan konsumen membangun strategi yang sukses terhadap
differentiation, low cost leadership, and
quick responses.
Keseluruhan tampilan-tampilan (features)
dan sifat-sifat dari suatu produk yang bisa
memenuhi kebutuhan dan keinginan Suatu aktivitas yang berhasil dimulai
masyarakat dengan lingkungan organisasi yang
membantu perkembangan kualitas, yang
diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas, dan
Kegiatan inspeksi terhadap produk akhir juga usaha pelibatan karyawan pada
yang dihasilkan untuk memisahkan yang aktivitas yang dibutuhkan untuk
bagus dari yang jelek. menerapkan kualitas.
Definisi kualitas dari sisi produsen
Kualitas adalah kesesuaian dengan standart.

Produk dibuat setelah lebih dahulu dirancang. Rancangan ini meliputi


spesifikasi seperti wujud luar, warna, Panjang, lebar, berat, kandungan
bahan dan jenisnya, serta ukuran-ukuran lainnya. Semua itu dijadikan
standard untuk diwujudkan. Apabila perusahaan dapat mewujudkannya
sesuai standard, maka dianggap bahwa produsen telah membuat produk
yang berkualitas
Manfaat Kualitas
1. Memuaskan konsumen karena fungsi produk sudah maksimal dalam
segi keandalannya, ketersediaannya, pelayannaya
2. Bagi produsen: meningkatkan daya saing produknya sehingga
meningkatkan reoutasi perusahaan
3. Menurunkan biaya dan meningkatkan keuntungan.

Konsumen puas - reputasi perusahan meningkat - penjualan meningkat


Manfaat Kualitas
Untuk mampu memenuhi kebutuhan konsumen, kualitas harus ditinjau dari
tiga pendekatan:
1. User based approach: kualitas terletak dimata konsumen, sehingga
untuk mengembangkan produk harus mendefinisikan harapan konsumen
2. Manufacturing based approach: bagi manajer produksi kualitas
merupakan kesesuaian terhadap standart dan making it right the first
time
3. Product based approach: pendekatan ini memandang bahwa kualitas
merupakan suatu variable yang tepat dan dapat diukur
Kecocokan pakai
Kecocokan pakai (fitness for use) dari suatu produk harus dihubungkan
dengan manfaat produk itu sendiri yang dirasakan konsumen dan kepuasan
konsumen saat pemakaiannya.

Kepuasan konsumen merupakan suatu konsep yang relative yang akan


berbeda dari kpnsumen yang satu dengan konsumen lainnya.

Terdapat perubahan kepuasan pada diri konsumen, dalam arti bahwa


kepuasan itu tergantung dari kondisi konsumen itu sendiri.
Dimensi kualitas Siklus Kualitas Produk

Kualitas harus dikembangan oleh Design Harapan


kegiatan perencanaan (designing), Produk Konsumen
kegiatan pengolahan (processing)
dan kegiatan pelayanan (services)

Empat dimensi kualitas


Penciptaan
1. Quality design: Pelayanan
produk Purna Jual
2. Quality of conformance
3. Availability
4. Field service
Quality of design (rancangan kualitas)
Quality of design (rancangan kualitas) ditentukan sebelum produk tersebut
dihasilkan.
Pihak yang terlibat dalam rancangan kualitas): Engeneering, Marketing,
Produksi, Keuangan
yang dilakukan adalah
1. Market research (riset pasar): untuk mengungkap kebutuhan konsumen
(customers need)
2. Design concept : untuk merespon berbagai kebutuhan calon pelanggan
yang memang bermacam-macam
3. Menentukan spesifikasi
Quality of conformance (kualitas pengolahan)

Menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas rancangannya.

Pihak yang terlibat: bagian produksi

Apabila produk yang dihasilkan sesuai spesifikasi yang dirancangnya


seperti ukuran, warna, kekuatan, kandungan bahan dan sebagainya maka
bagian produksi telah mampu membuat barang sesuai dengan kualitas yang
diinginkan
Availability (kualitas siaga/kualitas andalan)

Kemampuan suatu produk selama digunakan oleh konsumen


Tiga hal yang tergantung dalam availability:
a. Keandalan (reability)
b. Mudah dirawat (maintainability)
c. Ketersediaan logistic (logistical support)
Kualitas pelayanan (Quality of field sevice)

Bentuk pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen yang


sering disebut sebagai customer service atau sales service.

Hal yang terkait dalam kualitas pelayanan:


1. Keramahan
2. Kesopanan
3. Keterampilan dalam memperbaiki
4. Kecekatan dalam melayani konsumen
5. dll
Kepuasan
konsumen

Quality of Quality of
Available Field service
design conformance

Riset pasar Manajemen Tahan Lama Terampil

Spesifikasi
Teknologi Ketersediaan Integritas
Produk

Mudah Cepat
Konsep Tenaga Kerja
dirawat Tanggap
BIAYA KUALITAS
“Biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang
buruk.”

“Biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian,


perbaikan, dan pencegahan kerusakan.”
4 GOLONGAN BIAYA KUALITAS

1. Biaya pencegahan (prevention cost) 3. Biaya kegagalan internal (internal


Biaya untuk mencegah kerusakan produk failure cost)
yang dihasilkan. Biaya yang terjadi karena ada
Contoh : teknik perencanaan kualitas, ketidaksesuaian dengan persyaratan yang
pelatihan, dsb terdeteksi sebelum produk dikirimkan ke
pihak luar (konsumen).
2. Biaya kegagalan eksternal (eksternal Contoh : Sisa bahan, pengerjaan ulang, dsb
failure cost)
Biaya yang terjadi karena ada 4. Biaya deteksi / penilaian (detection /
ketidaksesuaian dengan persyaratan yang appraisal cost)
terdeteksi setelah produk dikirimkan ke Biaya untuk menentukan apakah produk
pihak luar (konsumen). dan jasa sesuai dengan persyaratan
Contoh : Biaya penanganan keluhan, biaya kualitas.
penarikan kembali produk, dsb Contoh : Pemeriksaan dan pengujian bahan
baku, evaluasi persediaan, dsb
STANDAR KUALITAS INTERNASIONAL
1. Malcolm Baldrige National Quality Award: Penghargaan pemerintah Amerika
Serikat kepada perusahaan-perusahaan yang mencapai tingkat kualitas
tertinggi
2. ISO (International Standards Organization): Sekumpulan standar kualitas
yang diakui secara internasional
3. TQM (Total Quality Management): Penekanan kualitas yang meliputi
organisasi secara keseluruhan, mulai dari supplier hingga konsumen
INTERNATIONAL STANDARDS ORGANIZATION
ISO terdiri dari :
• ISO 9000
Pedoman jaminan kualitas
produksi, sekumpulan standar
sistem kualitas internasional.
• ISO 14000
Standar internasional bagi
pelaksanaan suatu proyek yang
berkaitan dengan tanggung
jawab terhadap lingkungan.
6 Konsep TQM : TOTAL QUALITY MANAGEMENT

1. Perbaikan terus-menerus: Perbaikan 3. Benchmarking: Pemilihan standar


yang tidak pernah berhenti meliputi kinerja yang mewakili kinerja terbaik
orang, peralatan, supplier, bahan, dan sebuah proses atau aktivitas.
prosedur untuk mencapai 4. Just in Time (JIT): Konsep
memproduksi dan mengantarkan
kesempurnaan. barang saat dibutuhkan. JIT dapat
2. Pemberdayaan karyawan 85% meningkatkan kualitas dan mengurangi
permasalahan kualitas terletak pada biaya kualitas.
bahan dan proses, bukan pada kinerja 5. Konsep Taguchi: Ketangguhan
karyawan. Oleh karena itu, melibatkan kualitas (quality robust), fungsi kerugian
karyawan pada setiap tahap produksi kualitas (quality loss function (QLF)),
adalah sebaik-baiknya cara untuk kualitas berorientasi target (target
memahami kelemahan sistem. oriented quality)
6. Alat TQM
Diagram Sebab Akibat (Cause
ALAT TQM (1) and Effect Diagram)
Alat untuk mengenali elemen
Diagram Sebar (Scatter Diagram) proses (penyebab) yang mungkin
Sebuah grafik nilai yang menunjukkan memberikan pengaruh terhadap
variabel yang dihadapkan dengan hasil.
variabel lain.
Diagram Alir (Flow Charts)
ALAT TQM (2) Diagram yang menjelaskan langkah-
langkah dalam sebuah proses.
Lembar Pengecekan (Check Sheet)
Suatu formulir yang didesain untuk
mencatat data.
ALAT TQM (2)
Histogram
Diagram Pareto (Pareto Charts) Distribusi yang menunjukkan frekuensi
Grafik untuk mengenali dan memetakan kejadian sebuah variabel.
masalah atau cacat dalam urutan
frekuensi menurun.
ALAT TQM (3)

Diagram Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control (SPC))


Gambaran grafis data yang sejalan dengan waktu yang menunjukkan batas atas
dan bawah proses yang ingin dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai