Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang
diberikan oleh dosen kami yaitu ibu Dr. Dira Ernawati ST..MT yang berisi
tentang “Manajemen Operasi”.
Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini, Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari kelompok.
Sebagai penyusun, kami menyadari masih banyak kekurangan dari
makalah ini, baik dari penyusunan maupun tata bahasa dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga menginspirasi pembaca.

Surabaya, 29 November 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Operasi.................................................................3
2.2 Perancangan Sistem Produksi...................................................................3
2.3 Sejarah.......................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.2 SARAN...................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan
manajemen produksi. Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan
jasa. Hasil produksi barang atau jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi
dan pengawasan manajer operasi.
Manajemen Operasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam
mengatasi masalah yang terjadi dalam perusahaan manufaktur karena selalu
berhadapan dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah. Peningkatan kualitas
produktifitas merupakan hal yang harus diprioritaskan oleh manajer operasi
sebagai upaya dalam memenangkan persaingan antar perusahaan. Salah satu
upaya untuk memenangkan persaingan dibidang operasional yaitu merancang dan
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan selera pelanggan yang efektif dan
efisien.
Menurut Heizer & Render (2009:56) terdapat 10 keputusan manajemen
operasi yaitu perancangan produk dan jasa, pengelolaan kualitas, perancangan
produk dan kapasitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya manusia dan
perancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan perencanaan bahan
baku, penjadwalan dan perawatan merupakan aktivitas yang perlu dilaksanakan
oleh manajer operasi. Kemampuan dalam bidang persediaan dan mengalokasian
sumber daya untuk menjamin efektifnya pelaksanaan produksi.
Perencanaan sistem produksi sangat penting diperhatikan oleh kalangan
industri. Kualitas dan kuantitas output atau produk yang dihasilkan tergantung
dari sistem produksi yang diterapkan. Apabila sistem produksi yang 2 diterapkan
sesuai dengan perencanaannya, maka ouput atau produk yang diinginkan pun
dapat tercapai. Sistem produksi memiliki beberapa komponen yang berperan
penting dalam menunjang proses operasional suatu industri. Salah satu komponen
penting dalam sistem produksi yang perlu diperhatikan yaitu bahan baku. Suatu
perusahaan perlu merencanakan pembelian dan melakukan kontrol persediaan
bahan baku untuk mengendalikan biaya bahan baku.

3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diata, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Apa itu Manajemen Operasi?
2. Mengapa diperlukan Manajemen Operasi?
3. Seberapa penting Perancangam Sistem Produksi dalam sebuah industri?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain antara lain yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem manajemen operasi
pada suatu perusahaan dalam memproduksi suatu barang atau jasa
2. Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi manajemen operasi pada dunia industry
3. Mahasiswa dapat mengimplementasikan manajemen operasi dalam suatu
perusahaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Operasi


Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup
bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat
sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat
keputusan-keputusan jangka panjang serta keputusan-keputusan pada waktu
menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya, yang
umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek. Tujuan perencanaan dan
pengendalian produksi tidak lain adalah mengusahakan agar terjadi
keseimbangan, keselarasan serta keserasian antara faktor-faktor produksi yang ada
dengan kebutuhan atau kesempatan yang terbuka baginya, sehingga dapat
menimbulkan adanya perkembangan yang menguntungkan (profitable growth).
Dalam tahap pencapaian tujuan bagian produksi maka perlu dilihat kesempatan-
kesempatan (opportunities) yang ada serta tekanan-tekanan (threats) dari luar yang
dialami perusahaan itu. Setelah itu analisa intern terhadap faktor-faktor produksi
akan menghasilkan rumusan tentang kekuatan-kekuatan (strengths) yang dimiliki
serta kelemahan-kelemahan (weakness) yang ada. Ruang lingkup manajemen
produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi
dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi
produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-mata
dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak
langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat
menghasilkan barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi
sasaran-sasaran lainnya.
Perancangan Sistem Produksi
Perencanaan sistem produksi yaitu perencanaan sebuah produk yang
nantinya akan diproduksi, merancang produk merupakan sebuah syarat untuk
produksi. Selanjutnya hasil desain produk yang telah sudah disetujui akan
teruskan ke bagian operasi untuk dijadikan sebagai spesifikasi produk. Desain
produk termasuk hal yang begitu penting dalam menjaga kelangsungan hidup
sebuah perusahaan.

5
Perencanaan sistem produksi meliputi perencanaan lokasi pabrik,
infrastruktur pabrik, sarana dan fasilitas produksi, lingkungan kerja, penentuan
jenis barang yang diproduksi, jumlah barang yang akan diproduksi, desain
produksi, bahan baku yang dibutuhkan, dan cara pengolahan.
Perancangan berfungsi agar kegiatan produski dan operasi yang akan
dilakukan terarah bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi
produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Pembahasan dalam
perancangan atau desain dari sistem produksi dan operasi meliputi:
1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi (produk), Kegiatan
produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa barang
atau jasa, secara efektif dan efisien, serta dengan mutu atau kualitas yang
baik.
2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan. Setelah produk didisain,
maka kegiatan yang harus dilakukan untuk merealisasikan usaha untuk
menghasilkannya adalah menentukan jenis proses yang akan dipergunakan
serta peralatannya.
3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit perusahaan. Kelancaran
produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh kelancaran
mendapatkan sumbersumber bahan dan masukan (inputs), serta ditentukan
pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau supply produk yang
dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar.
4. Rancangan tata-letak (lay-out) dan arus kerja atau proses. Kelancaran
dalam proses produksi dan operasi ditentukan pula oleh salah satu faktor
terpenting di dalam perusahaan atau unit produksi, yaitu rancangan tata
letak (lay-out) dan arus kerja atau proses.
5. Rancangan tugas pekerjaan. Rancangan tugas pekerjaan merupakan bagian
yang integral dari rancangan sistem. Dalam melaksanakan fungsi produksi
dan operasi, maka organisasi kerja harus disusun, karena organisasi kerja
sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan, merupakan alat atau wadah
kegiatan yang hendaknya dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan
atau unit produksi dan operasi tersebut.

6
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas. Sebenarnya
rancangan sistem produksi dan operasi harus disusun dengan landasan
strategi produksi dan operasi yang disiapkan terlebih dahulu.
Di dalam perencanaan sebuah sistem produksi pastinya ada tahapan-tahapan yang
harus dilalui. Berikut ini adalah tahapan-tahapan kegiatan perencanaan sistem
produksi:
 Perencanaan jangka panjang: dalam kegiatan ini yaitu meliputi peramalan
usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi
perencanaan kebutuhan bahan baku, dan juga perencanaan financial.
 Perencanaan jangka menengah: dalam kegiatan ini yaitu meliputi
perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk
produksi dan perencanaan kebutuhan untuk distribusi.
 Perencanaan jangka pendek: dalam kegiatan ini yaitu meliputi
penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-
output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan serta pengendalian
purchase, dan juga manajemen proyek.
2.3 Sejarah
Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan
pengetahuan pada komponen yang distandardisasi dengan lint produksi, semu
pada proses pengepakan daging dan industri mailorder. Selain itu, menambahkan
konsep baru pada lint produksi, yaitu para pekerja berdiri, sementara bahan
bergerak.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi.
Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan
pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik serta
pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu.
W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat bahwa
manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan
proses agar mutu menjadi lebih baik.
Pada perjalannya, manajemen operasi akan terus berkembang dengan
adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management

7
science. Seiring dengan kemajuan statistik, manajemen dan ilmu ekonomi telah
berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika), juga
memberikan kontribusi terhadap kemajuan manajemen operasi, termasuk bahan
perekat baru, proses kimiawi untuk papan sirkuit, sinar gamma, diperlukan untuk
mensterilkan produk makanan, dan meja yang terbuat dari timah diperlukan untuk
membuat gelas kualitas tinggi. Dengan demikian, desain produk dan proses sering
bergantung pada ilmu biologi dan fisika.
Selanjutnya, kontribusi terpenting bagi manajemen operasi datang dari
ilmu informatika, yang didefinisikan sebagai proses sistematis serta dapat
dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika, internet, dan
e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan produktivitas dan
menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi kepada masyarakat.
Keputusan dalam manajemen operasi membutuhkan individu yang ahli
dalam ilmu manajemen, ilmu informatika, dan ilmu biologi atau fisika. Pada
kenyataannya, yang dapat dilihat pada beragamnya cara dapat ditempuh seorang
mahasiswa untuk mempersiapkan karier di bidang manajemen operasi.
Dengan demikian, terdapat beberapa peluang yang tersedia untuk manajer
operasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Manajer Pabrik
Sebuah divisi di perusahaan Fortune 1000 mencari manajer pabrik di
wilayah Upper Hudson. Pabrik ini memasok peralatan galangan kapal untuk pasar
komersial. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon manajernya,
antara lain:
a. harus berpengalaman dalam manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang
perencanaan produksi, manajemen pembelian, dan persediaan;
b. memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi yang baik;
c. menguasai teknik dan strategi dalam mengatur karyawan.
2. Direktur Pembelian
Distributor makanan yang sangat terkenal mencari agen pembelian yang
berpengalaman untuk mendukung penjualan makanan yang sangat meningkat.
Oleh karena itu, calon direktur pembelian harus memenuhi persyaratan, yaitu:

8
a. memiliki pengetahuan menyeluruh dalam bidang fungsi pembelian harian;
b. memiliki kemampuan menelaah program penjualan;
c. memiliki kemampuan membina kerja sama di antara sesama distributor dan
mengoordinasikan aktivitas dengan operasi;
d. siap bekerja sama dengan penjual untuk membangun katalog di intenet;
e. harus terbiasa dalam semua kategori makanan;
f. dapat bekerja sama dalam tim dan mempunyai orientasi terhadap keuntungan.
Imbalan akan disesuaikan dengan pengalaman.
3. Konsultan Perbaikan Proses
Sebuah perusahaan konsultan yang sedang berkembang mencari konsultan
untuk mendesain dan menerapkan produksi serta rencana pengurangan waktu
siklus dalam proses jasa dan manufakturnya.
Perusahaan sedang bekerja dengan bank internasional untuk memperbaiki
operasi administrasi kantornya serta beberapa perusahaan manufaktur. Oleh
karena itu, dibutuhkan lulusan bisnis, dan lebih baik jika memiliki sertifikat
APICS.
4. Manajer Mutu
Beberapa posisi manajer mutu tersedia pada fasilitas proses pengepakan di
Northeast, Florida, dan Southern California.
Posisi yang mempunyai pandangan luas ini membutuhkan penggunaan
kemampuan statistik untuk mengawasi semua aspek layanan dan penghitungan
beban kerja. Pekerjaannya meliputi:
1) perpaduan antara aplikasi nyata dan analisis terperinci menggunakan
spreadsheets dan lembar kerja;
2) proses audit untuk melihat daerah yang masih dapat ditingkatkan;
3) mengatur penerapan perubahan;
4) posisi yang tersedia mengharuskan adanya jam kerja pada malam hari dan
pada akhir minggu.
5. Manajer dan Perencana Rantai-Pasokan
Tanggung jawab termasuk negosiasi kontrak dan membina hubungan
jangka panjang dengan pemasok. Hal ini akan bergantung pada calon yang telah

9
diseleksi untuk mempertahankan keakuratan sistem pembelian, kuitansi, dan
pengembalian produk. Oleh karena itu, dibutuhkan:
a. lulusan S1 yang memiliki pengalaman kerja di bidang yang sesuai selama
dua tahun;
b. pemahaman akan MRP, kemampuan menggunakan umpan balik pada
penjadwalan induk dan pemasok, dan menggabungkan pemesanan untuk
harga dan pengantaran terbaik;
c. terlatih menggunakan semua aplikasi Windows, terutama Excel dan
Word; d. memahami akan sistem bisnis merupakan kelebihan;
e. kemampuan komunikasi dan menulis yang efektif.
6. Pembagian Kerja
Pembagian kerja (division of labor) didasarkan atas konsep yang sangat
sederhana. Spesialisasi tenaga kerja (specialization of labor) untuk suatu tugas
tunggal dapat menghasilkan produktivitas dan efisiensi lebih besar dibandingkan
dengan banyak tugas untuk seorang pekerja.
Konsep ini sudah dikenal oleh Plato sejak 400 tahun sebelum Masehi.
Plato menyatakan bahwa, “Seseorang yang mengerjakan tugas yang terbatas
(misal: penjahit sepatu) harus ahli pada bidangnya.
” Bangsa Yunani kuno telah mengenal konsep pembagian kerja ketika
mereka menugaskan beberapa pekerja untuk tidak mengerjakan pekerjaan lain,
kecuali mengasah batu pahat.
Ahli ekonomi pertama yang membicarakan konsep pembagian kerja
adalah Adam Smith dalam bukunya yang terkenal Wealth of Nations (1776).
Smith menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja akan meningkatkan keluaran
disebabkan oleh tiga faktor, antara lain:
a. peningkatan keterampilan para pekerja;
b. penghematan waktu kerja karena pertukaran pekerjaan;
c. penambahan peralatan dan mesin.
Pada tahun 1832, Charles Babbage mengembangkan gagasan ini dengan
studinya pada pembuatan peniti. Babbage menyatakan bahwa spesialisasi tenaga
kerja tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memungkinkan
perusahaan untuk membayar upah hanya untuk keterampilan khusus yang

10
diperlukan. Walaupun pembagian kerja telah diterapkan secara luas, konsep ini
perlu ditinjau kembali karena dampaknya pada moral tenaga kerja, perputaran
tenaga kerja, kebosanan kerja, dan prestasi kerja.

7. Pembakuan Bagian
Menurut Chase dan Aquilano, pembakuan sudah dipraktikkan di Venesia,
yaitu ketika kemudi kapal perang dibuat untuk dapat dipertukarkan. Hal ini
memberikan kegunaan yang besar. Ketika kemudi rusak dalam peperangan, Eli
Whitney (1947) menggunakan bagian-bagian yang dapat dipertukarkan pada
pembuatan senjata api.
Dahulu, bagian dari senjata api dan amunisi dibuat secara khusus untuk
setiap senjata. Ketika Henry Ford memperkenalkan perakitan mobil berjalan
(Moving automobile assembly line) pada tahun 1913, konsepnya memerlukan
pembakuan bagian seperti spesialisasi tenaga kerja.
8. Revolusi Industri
Revolusi industri pada dasarnya merupakan pertukaran tenaga manusia
dengan tenaga mesin. James Watt memberikan sumbangan yang besar terhadap
revolusi industri dengan penemuan mesin uapnya pada tahun 1764, yang
merupakan sumber utama tenaga mesin penggerak untuk pertanian dan pabrik-
pabrik. Revolusi industri dikembangkan lebih lanjut pada akhir tahun 1800-an
dengan pengembangan bahan bakar mesin dan listrik.
Pada awal abad itu, konsep produksi massal telah dikembangkan, tetapi
tidak digunakan secara luas sampai Perang Dunia I, ketika permintaan akan
produksi meningkat dengan pesat di industri Amerika. Abad pemasaran dan
produksi massal telah dilanjutkan dengan penekanan pada otomasi dan volume
produksi yang berskala besar. Bagaimanapun juga, masyarakat telah mulai 10
Manajemen Operasi memasuki masa pascaindustri, yang ditandai dengan
pergeseran ke sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap
lingkungan alam dan sosial.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengolah sumber daya
yang tersedia secara optimal dalam suatu proses transformasi, sehingga menjadi
output yang memiliki manfaat lebih dari sebelumnya.
Tujuan dari manajemen operasional yakni mengatur dan mengelola
keseluruhan sumber daya perusahaan dan memastikan seluruh proses produksi
berjalan efisien dan efektif. Sumber daya tersebut terdiri dari bahan baku, pekerja,
alat atau mesin, teknologi seperti software ERP, dan perlengkapan lainnya.
Dalam manajemen operasional terdapat jenis jenis manajemen sistem
diantaranya yaitu :
 Proses.
 Jasa-jasa.
 Perencanaan/planning.
 Pengawasan/control.
 Bidang Ilmu Manajemen Operasional Menurut Heizer Dan Render.
 Perancangan produk dan jasa.
 Pengolahan kualitas.
 Perancangan proses dan kapasitas.

SARAN
1. Untuk pembaca dapat menambah wawasan mengenai manajemen
operasional dan perancangan sistem produksi dan bisa memberikan kritik
yang membangun bagi penulis.
2. Untuk Lembaga Pendidikan diharap agar bisa mengimoplementasikan
faktor-faktor dan sejarah dalam Manajemen Operasional dan perancangan
sistem produksi.

12
3. Untuk Lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang
lebih baik dan membuat suatu standar manajemen operasional dan
perancangan sistem produksi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Mohammad Zainul, S.E., M.M.. 2019. “Manajemen
Operasional”. http://eprints.uniska-bjm.ac.id/3558/1/BUKU
%20MANAJEMEN%20OPERASIONAL.pdf. Diakses pada
tanggal 29 November 2022.
Ir. AMRI. MT. 2014. “PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI”.
https://repository.unimal.ac.id/675/1/08-Ebooks-Bahan%20Ajar
%20Pengantar%20Teknik%20Industri-Ir.AMRI-2014.pdf.
Diakses pada tanggal 29 November 2022.
Prof. Dr. H. Moh. Ali Ramdhani,M.T.. 2014. “MANAJEMEN
OPERASIONAL”. https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku
%20Manajemen%20Operasi.pdf. Di

13

Anda mungkin juga menyukai