Anda di halaman 1dari 87

TELAAH TEORITIS ≡ TINJAUANPUSTAKA

≡ KERANGKA TEORITIS ≡ LANDASAN


TEORI

>Menjadi Landasan (dasar yang kokoh) untuk


Jawaban masalah/ Pertanyaan Penelitian.

>Dapat memberikan Jawaban Sementara terhadap


Hipotesis penelitian sebelum dibuktikan
kebenarannya melalui pengujian fakta.
PENTINGNYA TEORI
 > Merupakan suatu kumpulan Construct ataupun
 konsep, defenisi dan proposisi yang sistematis
 untuk menggambarkan penentuan hubungan antara
 variabel dengan tujuan untuk menjelaskan
 permasalahan.

 > Ada 3(tiga) hal yang dianggap penting dalam teori :


 (1). Elemen teori (konsep, konstruk, defenisi,
 proposisi).
(2). Memberikan gambaran sistematis
(3). Menjelaskan dan memprediksi permasalahan.
GARIS-GARIS BESAR PROSES PENELITIAN

 Masalah/Pertanyaan
 Penelitian

 Telaah Hipotesa
 Teorotis

 Pengujian Hasil
 Fakta

 KESIMPULAN
KONSEP - KONSTRUK
 Merupakan dasar pemikiran Peneliti yang
 dikomunikasikan kepada orag lain
 Contoh : Penelitian yang menguji :
 “Apakah kemampuan komunikasi mempunyai
 pengaruh terhadap Prestasi Akademik
Mahasiswa”
 Untuk dapat dirumuskan dengan baik perlu diartikan
 Apakah yang dimaksud dengan :
 “Kemampuan Komonikasi ”,”Prestasi Akademik
 dan “Mahasiswa”.
VARIABEL
 Variabel adalah :
 = segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam
 nilai.
 = Merupakan proksi atau repersentasi dari
 konstruk yang dapat diukur dengan berbagai
macam nilai
 = Merupakan mediator antara konstruk yang
 abstrak dengan fenomena yang nyata.
 = Memberikan gambaran yang lebih nyata
 mengenai fenomena-fenomena yang
 digeneralisasi dalam konstruk.
NILAI VARIABEL
 Dapat dinilai berupa angka atau berupa atribut
yang menggunakan ukuran skala dalam suatu
kisaran nilai,
 Contoh variabel a/l :
 - Sikap nilai : (+) atau (-).
 - Motivasi nilai : tinggi,sedang. Kurang.
 - Prestasi akademik Nilai :
 Sangat memuaskan, memuaskan,
 Cukup, kurang.
 - Absensi nilai : 0 s/d jumlah tertentu.
SKEMA HUBUNGAN TEORI-CONSTRUK-VARIABEL-FENOMENA

Kebutuhan
Abstrak Imiah CONSTRUK
TEORI

Proksi
Pengukuran

VATIABEL
VARIABEL

Gambaran
Sistematis

FENOMENA SUBYEK/OBYEK
Realitas PENELITIAN
ALAM
TIPE-TIPE VARIABEL PENELITIAN
 1. Berdasarkan Fungsi Variabel :
 - Var. Independen dan Dependen
 - Var. Moderating.
 - Var. Intervening
 - Var. Kontrol
 2. Berdasarkan Skala Nilai Variabel :
 - Var. Kontinu.
 - Var. Katagoris.
 3. Berdasarkan Perlakuan terhadap Var.
 - Var. Aktif.
 - Var. Atribut
1.Berdasarkan Fungsi Variabel
 1.1. VARIABEL INDEPENDEN DAN VARIABEL
 DEPENDEN
 Var. Independen
Tipe Variabel Yang Menjelaskan (mempengaruhi)
diduga sebagai sebab.
Var. Dependen :
Tipe Variabel Yang Dijelaskan (dipengaruhi) diduga
Sebagai Akibat.
Misalnya : Penelitian Menguji Pengaruh Saham
Terhadap Perubaha Harga Saham

 Pemecahan Saham Harga Saaham


 (Independen) (Dependen)
1.2 VARIABEL MODERATING

 Variabel yang mempengaruhi hubungan


antara variabel-variabel independen dan
variabel-variabel dependen.
 Pengaruh (memperkuat atau
memperlemah)
 Mis: Pengaruh Struktur Organisasi
 (desentralisasi atau Sentralisasi)
 terhadap hubungan antara partisipasi
 dalam penyusunan anggaran dengan
 kinerja
s Str. Organisasi Desentralisasi Sentralisasi

Partisipasi
Tinggi Kinerja tinggi Kinerja rendah
Rendah Kinerja rendah Kinerja tinggi

Partisipasi Kinerja
(Var.Independen) (Var. Dependen)

Struktus Organisasi
(Var. Moderating)
1.3 VARIABEL INTERVENING

=Merupakan tipe var-var. Yang mempengaruhi


hubungan antara var-var independen dengan
var-var Dependen menjadi hubungan tidak
langsung.
=Terletak diantara Var. Indenpenden(partisipasi),
Variabel Intervening(motivasi) dan Variabel
dependen(kinerja).

Partisipasi Motivasi Kinerja


(Var.Indp) (Var.Inter) (Var.Dep)
1.4. VARIABEL KONTROL
 Variabel ini ditetapkan oleh peneliti jika peneliti
ingin mengontrol supaya variabel diluar yang
diteliti tidak mempengaruhi hungungan antara
Var. Independen dan Dependen atau ingin
melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.
 Mis: membandingkan penampilan kerja petugas
pemasaran antara lulusan SMU dan SMK
dengan menggunakan var. kontrol seperti
pekerjaan yang dikerjakan , alat untuk
mengerjakan atau pun pengalaman kerja.
2 Berdasarkan Skala Nilai Variabel
2.1.Variabel Kontinu
= Tipe variabel penelitian yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam
kisaran tertentu.
= Nilai tersebut dapat menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan
skala tertentu.
Mis.(A) Perbedaan Lebih atau Kurang
Tinggi-Sedang-Kurang
(1) (2) (3)

(B) Skor Nilai 1 s/d 7


1 2 3 4 5 6 7
Sangat penting Sangat tidak penting
Sangat sering Tidak pernah
Sangat wangi Tidak wangi
Sangat ganteng Sangat Loyo
Sangat baik Sangat nakal
Sangat bersih Sangat jorok
f
2.2 Variabel Katagoris
=Tipe variabel Penelitian yang memiliki nilai
berdasarkan katagori tertentu atau lebih
dikenal dengan skala nominal.

Contoh: Jenis kelamin (pria,wanita)


Perilaku (baik,buruk)
Agama(……………...)
Tingkat Pendidikan(……………..)
Kewarganegaraan(………………)
3. Berdasarkan Perlakuan Terhadap Variabel
 3.1. Variabel Aktif.
 = Tipe variabel yang dapat dimanipulasi untuk
 keperluan penelitian (eksperimen)
 Contoh : Suhu untuk pemanasan
 Jumlah pupuk untuk tanaman

 3.2. Variabel Atribut.


 = Tipe variabel yang tidak dapat dimanipulasi
 untuk keperluan penelitian.
 Contoh : Jenis kelamin, ekonomi,
 intelegensi dll
Judul : Pengembangan Sistem Informasi Operasional
Sekolah Pada SMA --- X di Medan
 Bab II. Tinjauan Pustaka.
 2.1. Sistem Informasi Dan Pengembangan Sistem
 2.1.1. Pengertian Sistem
 2.1.2. Pengertian Informasi
 2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
 2.1.4. Pengembangan Hidup Sistem Informasi
 2.2. Analisis dan Perancangan Berorentasi Obyek
 2,2,1. Pendekatan Berorentasi Obyek
 2.2.2. Unifed Modeling Languate (UML)
 2.2.3. Diagram Aktifitas
 2.2.4. Diagram Use-case
 2.2.5. Diagram Kelas.
 2.2.6. Package Diagram
 2.2.7. Diagram Sequence
 2.2.8. Deployment Diagram
 Judul : Pengembangan Sistem Informasi Operasional
Sekolah Pada SMA --- X di Medan

 2.3. Metodologi Pengembangan Sistem


 2.4. Perancangan Basis Data
 2.5.Operasional Sekolah
 2.5.1. Proses Belajar Mengajar
 2.5.2. Sumber Dana SEkolah.
Masuk Kuliah Ke-V
HIPOTESA
 JAWABAN MASALAH PENELTIAN DAPAT DICAPAI DENGAN
2(Dua) Hal:
 1. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada
 taraf teoritis yang dicapai melalui membaca (studi
 kepustakaan)
 2. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada
 taraf praktek, dicapai setelah penelitian selesai
 melalui pengumpulan/ pengolahan data.
 HIPOTESA = Sebagai suatu jawaban yang bersifat
 sementara terhadap permasalah penelitian
 sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
 Hipo = dibawah dan dan Thesa = kebenaran
 Hipotesa = Sebagai suatu kebenaran apa adanya
 = Merupakan hubungan yang diduga secara
 logis antara dua variabel.
FUNGSI/KEGUNAAN HIPOTESA
 1. Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahaannya
 secara rasional.
 2. Menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu
 diuji secara empiris.
 3. Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-
 metode pengujian data.
 4. Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
 5. Dapat memberi batasan serta memperkecil
 jangkauan penelitian dan kerja penelitian
 6. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan
 fakta yang bercerai berai tanpa koordinasi dalam satu
 kesatuan penting dan menyelutuh.
 7. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
 dengan fakta dan antara fakta.
CIRI-CIRI HIPOTESA
 HIPOTESA HARUS :
 a. Menyatakan hubungan
 b. Sesuai dengan fakta
 c. Berhubungan dengan ilmu
 d. Dapat diuji
 e. Sederhana
 f. Dapat menerangkan fakta
FORMAT HIPOTESA
 Rumusan hipotesa dapat dinyatakan dalam berbagai
bentuk :
 (1) Pertanyaan “jika” maka atau proposisi
 (2) Hipotesa Nol (null hypotheses)
 (3) Hipotesa Alternatif
 Format pernyatan “Jika-Maka” atau proposisi.
 Contoh : Jika karyawan mengalami tekanan
 maka mereka akan memperoleh
 kinerja kerja yang lebih rendah.
 Karyawan yang mengalami tekanan dalam
 bekerja lebih rendah akan memperoleh
 kinerja kerja yang lebih tinggi.
DALAM PROSES PENELITIAN
 > Hipotesa perlu diuji kebenarannya
 > Setelah dilakukan pengujian terdapat 2
 (dua) hal :
 1. Menerima keputusan seperti apa
 adanya seandainya hipotesa tidak
 benar
 2. Mengganti hipotesa seandainya
 melihat tanda-tanda bahwa data yang
 terkumpul tidak mendukung
 terbuktinya hipotesa
KEDUDUKAN HIPOTESA
 1. Perlu diuji apakah ada data yang
 menunjukkan hubungan antara variabel
 penyebab dan variabel akibat
 2. Adanya data yang menunjukkan bahwa
 akibat yang ada memang ditimbulkan
 penyebab itu
 3. Adanya data yang menunjukkan bahwa
 tidak ada penyebab lain yang bisa
 menimbulkan akibat itu.
JENIS-JENIS HIPOTESA
 Dalam penelitian dikenal 2 jenis hipotesa yakni : Hipotesa kerja dan
Hipotesa nol.
 1. HIPOTESA KERJA = HIP. Altertatif=Ha.
 Hipotesa yang menyatakan adanya hubungan antara variabel X
 dan Y atau adanya perbedaan 2 kelompok

 Rumusan Hip. Kerja :


 a. Jika … …. Maka ………..
 Contoh : Jika banyak makan makan maka berat badan akan naik.
 b. Ada perbedaan antara ……… Dan ……….
 Contoh : Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk
 desa dalam cara berpakaian.
 c. Ada pengaruh ……… terhadap ……….
 Contoh : Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.
2.Hipotesa nol (Hipotesa Nihil) = Null Hypotheses
d
Ho = disebut juga Hipotesa statistik, karena pengujian
secara statistik.
 = Menyatakan tidak adanya perbedaan antara 2 variabel
 atau tidak adanya pengaruh penting Var. X terhadap
 Var. Y.
RUMUSAN HIPOTESA NOL :
a. Tidak ada perbedaan antara ……….. Dengan
………. Dalam …………
Contoh : Tidak ada perbedaan antara Mahasiswa
tingkat l dan tingkat ll dalam disiplin kuliah.
b. Tidak ada pengaruh ………… Terhadap …………….
Contoh : Tidak ada pengaruh jarak rumah ke sekolah
terhadap kerajinan mengikuti kuliah.
MERUMUSKAN HIPOTESA
 Perumusan Hipotesa terdapat 2 (dua) kekeliruan :
 a. Menolak Hipotesa yang seharusnya diterima
 Kekeliruan alpa (α )

 b. Menerima Hipotesa yang seharusnya ditolak


 Kekeliruan beta (β )
PENGUJIAN HIPOTESA
 HIPOTESA DIUJI, DAN SETELAH SELESAI
PENGUJIAN FAKTA DIPEROLEH HASIL
 KESIMPULAN 1) Menerima Hipotesa
 2) Menolak Hipotesa
 Untuk membuktikan diterima atau ditolak maka Ha
diubah menjadi Ho.
 Contoh penerapannya digambarkan pada sebuah
populasi berdistribusi normal (statistik)
 Mis : Daerah Penerimaan = 95% (Ho)
 Daerah Kritik (Penolakan) = 5% (Ha) atau
 taraf signifikan (α) = 0,05
Daerah Penerimaan (Ho)

95%
2,5% 2,5%

Daerah Penolakan
KEKELIRUAN YANG TERJADI DALAM
HIPOTESA
Rumusan Data Kesimpulan
Hipotesa Terkumpul/
Dianalisa
Benar Salah Hipotesa
ditolak

Salah Salah Hipotesa


Diterima
Macam Kekeliruan Ketika Membuat
Kesimpulan Tentang Hipotesa

KESIMPULAN KEADAAN SEBENARNYA


DAN Hipotesa Benar Hipotesa Salah
KEPUTUSAN

TERIMA TIDAK KEKELIRUAN


HIPOTESA MEMUAT MACAM II (β)
KEKELIRUAN
TOLAK KEKELIRUAN TIDAK
HIPOTESA MACAM I (α) MEMUAT
KEKELIRUAN
 (α) = Taraf Signifikan, mis α = 1% (0,01)

 KESIMPULAN :
 Penyimpangan sebanyak 1% (Ditetapkan
tergantung kepada keberadaan / Kesediaan
Peneliti mengalami kesalahan tipe I.
 Harga α dalam penelitian telah ditetapkan lebih
dahulun mis : 0,15; 0,1; 0,01 dst.
DESAIN PENELITIAN
 Desain Penelitian Merupakan :
 1. Rencana untuk memilih sumber-sumber dan
 jenis informasi yang dipakai untuk menjawab
 pertanyaan penelitian
 2, Kerangka kerja untuk mencari hubungan
 antara variabel dalam kajian untuk menjawab
 pertanyaan penelitian.
 3. Untuk mendapatkan garis besar dari setiap
 prosudur mulai dari hipotesa sampai kepada
 analisa data.
DALAM DESAIN PEN. MEMBERIKAN JAWABAN ATAS
PERTANYAN-PERTANYAAN BERIKUT:

 > Teknik yang dipakai untuk mengambil


data.
 > Cara Penarikan sampel yang akan
 digunakan.
 > Cara menghadapai kendala waktu/
 Biaya
Aspek-aspek Yang terkait dalam Desain
Penelitian (Elemen-elemen Des. Pen)
 (1) Tujuan Studi
 (2) Tipe Hubungan Antar Variabel
 (3) Lingkungan (setting Study)
 (4) Unit Analisis
 (5) Horizon Waktu
 (6) Pengukuran Construk (pemilihan,
 pengumpulan dan analisa Data)
(1) TUJUAN STUDI
 Meliputi Sasaran Apakah Pengembangan Ilmu (Teori)
atau Pemecahan Masalah :

Suevei Pengalaman

Analisa Data
Studi Sekunder
Eksplorasi
 Studi Kasus
Tujuan
Studi Studi
Uji Coba
Deskriptif

Pengujian
Hipotesa
 STUDI EKSPLORASI (PENJAJAKAN)
 > Dilakukan jika peneliti memiliki keterbatasan informasi
 mengenai masalah penelitian tertentu
 > Pada Dasarnya untuk memahami fenomena atau masalah
 yang diteliti
 STUDI DESKRIPTIF
 > Pen. Terhadap permasalahan atau populasi tertentu yang
 diperoleh peneliti dari subjek berupa : Individu, organisasi,
 Industri atau perspektif
 > Dapat menjelaskan karakteristik suatu permasalahan
 yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan
 keputusan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis
 PENGUJIAN HIPOTESA
 Penelitian yang umumnya menjelaskan permasalahan
 dalam bentuk hubungan antara variabel ( Berupa hub.
 Sebab akibat atau korelasional )
(2) Tipe Hubungan Antara Variabel
HUBUNGAN KORELASIONAL

TIPE HUBUNGAN
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

 Hubungan Korelasional
 Asosiasi antara variabel yang satu dengan variabel yang lain yang
bukan merupakan sebab akibat

 Hubungan Sebab Akibat


 Independen Dependen
 (Penyebab) (akibat)
 Contoh :
 Apakah Sikap Seseorang Mempengaruhi
Keahliannya Dalam Menggunakan Komputer
(Hub. Korelasionaal)

 Apakah Umur, Jenis Kelamin, Pengalaman,


Sikap dan Kepribadian Seseorang
Mempengaruhi Dengan Keahliannya Dalam
Menggunakan Komputer? (Hubungan Sebab
Akibat)
(3) LINGKUNGAN (SETTING) STUDI

STUDI LAPANGAN

SETTING
ALAMIAH
EKSPRIMEN LAPANGAN

SETTING
PENELITIAN

SETTING
ARTIFISIAL EKSPRIMEN LABORATORIUM

Lingkungan Artifisial
Kejadian yang sengaja dibuat oleh peneliti untuk keperluan
penelitian eksprimen yang menguji hubungan sebab akibat
pada lingkungan artifisial (buatan)
> Dilakukan Manipulasi terhadap variabel Tertentu,
(4). Unit Analisis
 >Merupakan Tingkat Agregasi Data Yang
 Dianalisis Dalam Penelitian
 > Ditentukan Berdasarkan Pada Rumusan/
 Pembatasan Masalah atau Pertanyaan
 Penelitian.
 Misalnya :
 > Harga Sahap Perusahaan (Unit Analisis
 Tingkat Perusahaan).
 > Harga Saham Perusahaan Industri (Unit
 Analisis Tingkat Industri)
INDIVIDU KELOMPOK ORGANISASI

UNIT ANALISIS

PERUSAHAAN INDUSTRI NEGARA


(5). HORIZON WAKTU
 > Menggambarkan Titik Waktu Untuk
 Pengumpulan Data Penelitian
 > Pengumpulan Data Penelitian Dapat Berupa:
 - Pengumpulan Sekaligus Pada Pereode
 Tertentu (satu titik)
 - Pengumpulan Secara Bertahap Dalam
 Beberapa Pereode Waktu, relatif Lebih lama
 (lebih dari 2 titik).

 Dalam Hal ini tergantung kepada


karakteristik penelitian yang dijawab.
(6)PENGUKURAN KONSTRUK
> Dapat diukur dengan Angka atau Atribut.
Skala Pengukuran terdapat dalam 4
(empat) bentuk tipe :
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinat
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
1. Skala Nominal
 >Skala Pengukuran Menyatakan Katagoriatau Klasifikasi dari
 konstruk yang diukur dalam bentuk variabel.
 >Misalnya : Jenis Kelamin ( pria, wanita)
 Contoh:
 1. Jenis Kelamain: pria wanita
 2. Status Perkawinan: menikah tidak menikah
 3. Agama : Islam katolik kristen
 Budha Hindu
 4. Departemen : Pemasaran Keuangan
 Produksi Personalia
 Akutansi Lainnya
2. Skala Ordinal
 >Pengukuran disamping menyatakan
 katagori tetapi juga menyatakan peringkat
 >Responden diminta untu menyusun Urutan
 pilihan terhadap masing-masing pilihan :
 Contoh : Sebutkan peringkat pilihan saudara
 terhadap wilayah pemasaran produk
 usahanya :
 ……….Kab Karo ……Kab. Deli Serdang
 ……….Kab. Langkat ……..Kab. Tap. Utara
 ……… Kab. Simalunagan.
3. Skala Interval

 >Skala Pengukuran yang menyatakan katagori


dan jarak konstruk yang diukur:
 Contoh : Seberapa sering atasan anda meminta
pendapat dan/ atau usulan ketika anggaran
sedang diusulkan:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat sering tidak pernah


4. Skala Rasio (Rasio scale)
 > Skala pengukuran yang menunjukkan
 katagori peringkat, jarak dan perbandingan
 konstruk yang diukur
 Contoh :
 1. Berapa total penjualan bersih perusahaan
 bapak/ ibu dalam 1(satu) Tahun :
 Kurang dari 500 juta
 Antara 500 juta s/d 1 Miliyar
 Lebih dari 1 miliyar s/d 100 miliyar
 Lebih dari 100 miliyar s/d 500 miliyar
 Lebih dari 500 miliyar
SKALA PENGUKURAN

SKALA TIPE PNGUKURAN

Katagori peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya tidak tidak tidak


Ordinal Ya Ya tidak tidak
Interval Ya Ya ya tidak
Rasio Ya Ya ya ya
METODE PENGUKURAN SIKAP

 1. SKALA SEDERHANA
 2. SKALA KATAGORI
 3. SKALA LIKERT
 4. SKALA PERBEDAAN SEMANTIS
 5 SKALA NUMERIS
 6. SKALA GRAFIS
1. SKALA SEDERHANA
 >Menggunakan Skala Nominal (Metode
Pengukuran Sikap paling sederhana).
 Mis : Setuju a tidak setuju, Ya atau tidak
 Contoh :
 Berikan tanggapan anda tentang Sistem
Perkuliahan di STMIK Mikroskil;
 1. Menarik Ya tidak
 2. Memuaskan Ya tidak
 3. Bermanfaat Ya tidak
 4. Kecewa Ya tidak
2. SKALA KATAGORI
 >Metode Pengukuran Sikap menggunakan
 beberapa katagori yang memungkinkan
 berkaitan dengan 1) Urgensi 2) Menarik
 3) Kepuasan 4) frekuensi:
 Contoh :
 Menurut penilaian saudara prosudur
akutansi pengeluaran produk dari gudang di
perusahaan tempat saudara bekerja :
 sangat bagus bagus sedang
 Jelek sangat jelek
3. Skala Likert
 > Metode yang digunakan untuk mengukur sikap
 dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuan
 terhadap subyek, Obyek atau kejadian tertentu:
 > Umumnya menggunakan 5 angka penilaian
 yaitu : 1. Sangat setuju(ST), 2. Setuju(S), 3. Tdk
 pasti a netral(TP), 4. Tidak Setuju(TS) dan 5.
 Sangat tdk Setuju(STS)
 Contoh :
 Atasan langsung saudara sangat mendukung
penggunaan Teknologi komputer untuk
melaksanakan tugas-tugas pokok sdr:
 STS TS TP S SS
 (1) (2) (3) (4) (5)
4.SKALA PERBEDAAN SEMANTIS

 Metode pengukuran sikap dengan


menggunakan skala penilaian 7 butir yang
menyatakan secara verbal dua kutup
penilaian yang ekstrerm.
 Contoh : Berilah penilaiaan saudara atas
produk baru X dengan memberikan tanda
pada ruang yang tersedia :
 Bagus : Jelek
 suka tdk suka
 Positip negatif
5. SKALA NUMERIS
 >Metode Yang terdiri dari 5 atau 7 alternatif nomor untuk
 mengukur sikap responden terhadap subyek.
 Contoh: Seberapa besar wewenang didelegasikan kepada
para manajer untuk masing-masing kelompok keputusan
berikut ini :
 a. Pengembangan produk baru
1 2 3 4 5 6 7

Tdk ada didelegasikan. Dideg.Sepenuhnya


b. Penentuan Investasi dalam jumlah besar
1 2 3 4 5 6 7
6. SKALA GRAFIS
 Metode pengukuran Sikap yang disajikan
dalam bentuk grafis atau gambar :
 Contoh : Berikut penilaiaan saudara terhadap
pelayanan kunjungan sdr ke PT ………
 10 sangat baik

5 cukup

1 sangat jelek
Bagaimana menurut penilaian saudara
terhadap metode pemasaran yang
diterapkan oleh perusahaan sdr selama
ini. Lingkarilah pada alternatif nomor pada
gambar berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

 Sangat efisien sangat tdk efisien


 dan efektif tidak efektif
PEMILIHAN DATA PENELITIAN

Pemilihan Data

Kegiatan Awal Dari Tahap Pengujian FAKTA PENELITIAN


Sebelum Pengumpulan Dan Analisa Data

PEMILIHAN DATA

PENGUJIAN FAKTA PENGUMPULAN DATA

ANALISA DATA
JENIS DATA PENELITIAN
 .
DATA KUANTITATF
MENUNJUKKAN JUMLAH / BANYAKNYA
SESUATU
MIS : - PENDAPATAN
- NILAI PERSEDIAAN
- GAJI KARIAWAN
- UANG BANK dll
JENIS/ TIPE
DATA PENELITIAN
DATA KUALITATF
MENUNJUKKAN KATAGORI SESUATU
MIS : - JENIS PEKERJAAN RESPONDEN
- PROSES YANG DIGUNAKAN
- JENIS SISTEM INFORMASI
- TANGGAPAN SESEORANG
POPULASI (PEN. PARAMETER)

PEMILIHAN DATA

SAMPEL ( STATISTIK)

PROSUDUR METODE
PEMILIHAN PEMILIHAN
SAMPEL SAMPEL
 Populasi Sekelompok Orang, Kejadian
 atau segala sesuatu yang
 mempunyai karakteristik
 tertentu

 Elemen Anggota Populasi

 JIKA SELURUH ELEMEN POPULASI SEBAGAI


DATA DISEBUT PENELITIAN SENSUS,
TETAPI JIKA SEBAGIAN DARI ELEMEN
DISEBUT PENELITIAN SAMPEL
PENELITIAN SAMPEL DAN SENSUS
 Alasan Penelitian Sampel
 1. Jumlah elemen populasi relatif banyak
 (biaya dan tenaga relatif tidak sedikit)
 2. Kualitas data yang dihasilkan peneliti
 sering lebih baik dibandingkan sensus
 3. Proses relatif lebih cepat
 4. Untuk pengujian yang bersifat merusak
 (mis. Uji kendali mutu bola lampu yang
 bersifat merusak)
 Alasan Penelitian Sensus.
 1. Elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas
 setiap elemen cukup tinggi (heterogen)
 2. Jika yang diteliti karakteristik suatu elemen
 (harus diteliti masing-masing)
 HUBUNGAN SAMPEL dan POPULASI
 Sampel Populasi

 Statistik Parameter
 (X, S, S2) (µ,δ, δ 2)
 Estimasi
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
Catatan :
> Pen. Dengan Menggunakan Sampel Yang
Repersentatif akan memberikan hasil yang
mempunyai kemampuan untuk
digenerasisasi
 Kriteria sampel yang repersentatif
Tergantung Kepada dua aspek yang
berkaitan yaitu :
 - Akurasi (Tingkat Keyakinan) dan
 - Presisi (Ketelitian/ Ketepatan) Sampel
 AKURASI :
 Semakin akurat suatu sampel akan semakin tinggi
 keyakinan bahwa statistika Sampel mengistimasi
 parameter populasinya semakin tepat.
 Mis: Tingkat Keyakinan 95%, berarti estimasi parameter
 populasi benar= 95%. Estimasi Parameter populasi
 salah = 5% (Tingkat Signifikasi = 0,05, P= 0,05).
 PRESISI :
 Menyatakan tingkat Ketepatan hasil Penelitian berdasarkan
 Sampel menggambarkan Populasinya. Dinyatakan dengan
 Interval Keyakinan dari sampel yang dipilih
 Mis; Pengamatan berdasarkan Penelitian produk bahwa
 penjualan berkisar antara 60 s/d 70, ternyata realisasi
 = 65, maka estimasi tersebut lebih presisi
 dibandingkan dengan antara 50 s/d 70.
PEMILIHAN SAMPEL
PROBABILITAS
PEMILIHAN SAMPEL MELALUI CARA::
-Acak Sederhana (simple rondom sampling)
-Sistematis Systematic Sampling)
- Acak Berdasarkan Strata (Strtified Rondom
Sampling)
-Berdasarkan Kelompok
- Secara Area
PEMILIHAN
SAMPEL
NON PROBABILITAS
PEMILIHAN SAMPLE SECARA :
-Kemudahan
-Bertujuan
-Berdasarkan Pertimbangan
-Berdasarkan Knota (Jumlah Tertinggi)
PROSUDUR PEMILIHAN SAMPEL
Populasi Spesifik
Mengindentifikasi Populasi Target Yang Relevan dengan
Tujuan atau Masalah Pen.

Daftar elemen-elemen populasi


Memilih Kerangka Pemilihan Sampel Yang dijadikan sebagai dasar
Untuk Mengambil Sampel

Sampel Probabilitas (Acak)


Metode Pemilihan Sampel Sampel Non probabilitas(tdk acak)

Merencanakan Prosudur Pemilihan


Unit Sampel

Menentukan Ukuran Sampel

Menentukan Unit Sampel


CONTOH
DAFTAR MAHASISWA (KERANGKA SAMPEL)

Dipilih
BERDASARKAN JURUSAN Unit Sampel Primer

Dipilih

BERDASARKAN TAHUN AJARAN Unit Sampel Sekunder


Dipilih
BERDASARKAN INDEKS PRESTASI Unit Sampel Tersier
KESALAHAN STATISTIK
 JIka Data sampel yang diteliti menghasilkan nilai statistik tidak sesuai dengan
nilai parameter populasinya secara akurat dan presisi dapat disebabkan oleh
2 (dua) faktor :1. Sampling Error dan 2. Systematic Error.
Kes. Kerangka sampel

Kesalahan Pemi- Kes. Unit Sampel


lihan Sampel
Kesalahan Kes. Pemilihan Sampel
Statistik Secara Acak
non Respons bias
Kesalahan Sistematik Kes. Responden
Respondenbias

Kes. Administrasi Kes. Pemrosesandata


Kes. Pewawancara

Kecurangan
Pewawancara
Kesalahan Pemilihan Sampel:
 > Kesalahan disebabkan oleh berbagai
kemungkinan a/l: kerangka sampel,
penentuan unit sampel, pemilihan sampel
secara acak.
 PELAJARiTEORI SAMPLING
DAN ANALISA DATA SECARA
STATISTIK
SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA

 JENIS DATA

 1. Data Subyek - Lisan (verbal.


 - Tertulis
 - Ekspresi
 2. Data Fisik

 3. Data Dokomenter
1.DATA SUBYEK

 >Jenis data penelitian yang berupa :


 -opini, sikap, pengalaman atau
 karakteristik (seseorang atau kelompok )
 menjadi subyek penelitian (responden)
 >Dapat diperoleh secara lisan
 (pertanyaan & wawancara ), tertulis dan
 ekspresi (proses observasi)
2.DATA FISIK
 Jenis data penelitian yang berupa obyek
atau benda-benda fisik a/l:
 - bentuk bangunan atau bagian dari
bangunan
 - pakaian
 - buku
 - senjata
 Merupakan benda berwujud yang menjadi
bukti keberadaan masa lampau
 Dikumpul melalui proses observasi
3. DATA DOKUMENTER
 Jenis data penelitian yang a/l berupa:
 - faktur
 - jurnal
 - surat-surat
 - notulen hasil rapat
 - memo
 - laporan program
 Memuat apa dan kapan suatu kejadian &
transaksi
 Dapat digunakan sebagai bahan atau dasar
analisa data yang komplek
 Dikumpul melalui analisa dokumen (content
analysis)
. SUMBER DATA

 Merupakan faktor penting yang menjadi


pertimbangan dalam penentuan metode
pengumpulan data disamping jenis data.
DATA
SUBYEK
DATA PRIMER
DATA
SUMBER FISIK
DATA
DATA SEKUNDER DATA
DOKUMENTER
DATA PRIMER
 Merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara)
 Dapat berupa data subyek atau fisik
 Dapat diperoleh sesuai dengan yang
diinginkan berdasarkan Tujuan Penelitian
(yang tidak sesuai dapat dihilangkan atau
dieliminer)
 Dapat dikumpul melalui
 - metode survei
 - metode observasi
DATA SEKUNDER
 Data yang diperoleh secara tidak langsung
(diperoleh dari catatan oleh pihak lain)
 Dapat berupa bukti, catatan atau laporan,
berup dokumen/ arsip
PENELITIAN DATA SEKUNDER
 Umumnya menggunakan data secundeir adalah
Penelitian Arsip (memuat data masa lampau,
historis)
 Pengumpulan data relatif lebih cepat dan lebih
murah dibandingkan pengumpulan data primer.
 Umumnya tidak dirancang secara spesifik untuk
memenuhi kebutuhan penelitian tertentu
(kemungkinan sebagian tidak sesuai kebutuhan
st penelitian)
 Sebelum menggunakan data sekunder harus
melakukan evaluasi apakah data sekundeir yang
tersedia dapat memenuhi kebutuhan.
BEBERAPA ASPEK YANG PERLU DIEVALUASI OLEH PENELITIAN TENTANG
DATA SEKUNDER

 Kemampuan data yang tersedia untuk menjawab


masalah (kesesuaian dengan tujuan Penelitian)
 Kesesuaian waktu yang tersedia dengan periode
waktu yang diinginkan
 Kesesuaian antara populasi data yang ada dengan
populasi yang diinginkan
 Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang
digunakan
 Biaya
 Kemungkinan bias
 Kemungkinan akurasi
TIPE DATA SEKUNDER
 Berdasarkan sumbernya data secara dapat
dikelompokkan menjadi data internal dan
data eksternal.
Mis: Faktor penjualan, jurnal
DATA Penjualan, laporan penjualan
INTERNAL
Periodik, surat-surat notulen
Hasil rapat, memo menejemen
TIPE DATA
SEKUNDER Buku, jurnal, majalah atau buletin yang
Memuat a/l:
- Indeks atau refrensi
- Hasil sensus
- statistik
DATA - pasar
EKSTERNAL - industri
- direktori perusahaan
- investasi
DATA INTERNAL
 Berupa dokumen-dokumen akuntasi dan operasi
yang dikumpulkan, dicatat dan dismpan di dalam
suatu organisasi
 Peneliti yang bukan dari organisasi umumnya
untuk mendapat data ini mengalami kesulitan
 DATA Eksternal
 Umumnya disusun oleh suatu entitas selain
peneliti oleh organisasi bersangkutan
PENELUSURAN DATA SEKUNDER

 1. Penelusuran Secara Manual


 untuk data dalam format kertas hasil catatan
 relatif lebih lama dibandingkan dengan secara komputerisasi
 saat ini masih banyak data tersedia dalam bentuk manual?
 Contoh-contoh a/l : Jurnal, Majalah, Buletin, Buku, dll.
 2. Penelusuran dengan komputer
 Dengan cara ini lebih cepat, lengkap dan efektif dibandingkan
cara manual.
 Memerlukan penelusuran dengan komputer (data disajikan
dalam format Elektronik)
 Data dapat berupa : Numerik, textdatabase
 Contoh-contoh: katalog perpustakaan, data base informasi,
laporan-laporan, artikel hasil penelitian
METODE SURVEI
 Merupakan metode pengumpulan data
primer yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli
 Dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
langsung pertanyaan penelitian
 Dapat dilakukan dengan menggunakan
pertanyaan lisan (wawancara), dan tulisan
(kuisioner)
 Dapat terjadi komunikasi peneliti dengan
responden (dua arah)
WAWANCARA
 Teknik pengumpulan data menggunakan
pertanyaan langsung secara lisan dengan
responden
 Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka
atau dengan telepon?
KUISIONER
>Jawaban responden dapat dikemukakan
secara tertulis
>Dapat dilakukan secara Personal atau
lewat pos
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEKNIK WAWANCARA
DAN TEKNIK KUISIONER
Teknik Survei KELEBIHAN KELEMAHAN
Wawancara -Menghasilkan Lebih banyak
1,Memungkinkan terjadinya
Data
Tatap Muka bias pewawancara
-Kontak Langsung Dengan
2.Memerlukan biaya dan waktu
responden shg peneliti dapat
yang relatif banyak, Jika
menanyakan masalah yang
jumlah responden
lebih komplek, sensitif atau
(sampel) relatif besar
kontraversial
serta secara geografis
-Tingkat partisipasi letaknya terpencar
responden relatif tingg
1.Pewawancara tdk dpt
Wawancara -Waktu pengumpulan Data mengamati ekspresi
Via Telepon responden relatif lebih cepat responden saat
dengan tenaga dan biaya memberikan jawaban.
relatif lebih sedikit
2. Responden Setiap saat
-Memperoleh tanggapan dapat menolak untuk
segera dari responden menanggapi pertanyaan
setelah pewawancara dapat dengan memutus
menghubunginya lewat hubungan telepon
ltelepon

Anda mungkin juga menyukai