Anda di halaman 1dari 2

GSLC – 4 Ways For Organization To adapt To Change

Nama : Muhammad Raihan Putra Riyanto


NIM : 2201813440

Sejak awal tahun 2020, dunia sedang dilanda pandemic COVID-19 yang memberikan
dampak yang sangat besar terhadap kehidupan kita. Semua sector mengalami masalah besar,
terutama sector ekonomi sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk beradaptasi terhadap
perubahan akibat pandemic COVID-19 ini. Ada 4 cara bagi organisasi untuk beradaptasi
terhadap perubahan yang digambarkan dalam kuadran dibawah:

1. Sluggish Thermostat Management


Berdasarkan kuadran tersebut, sluggish thermostat management memeiliki orientasi
adaptasi yang rendah tetapi memiliki stabilitas linkungan organisasi yang stabil. Tekhnik
manajemen ini didasari oleh resiko yang rendah karena organisasi yan menggunakan tekhnik ini
mempunyai tujuan yang stabil dan struktur yang tersentralisasi. Sehingga ketika perubahan
dating, seperti COVID-19 mereka tidak melakukan adaptasi dengan cepat karena mereka
berfokus pada tujuan mereka.
2. Reactive Management
Reactive management adalah tekhnik yang memiliki orientasi adaptasi rendah dan
stabilitas lingkungan yang cenderung mengalami hyperturbulent. Hal ini dikarenakan tekhnik ini
baru bereaksi setelah terjadi perubahan. Contohnya, perusahaan tidak bersiap-siap terhadap
adanya perubahan seperti pandemic covid-19. Sehingga ketika terjadi pandemic, perusahaan
mengalami kebingungan untuk beradaptasi dan cenderung melakukan reorganisasi perusahaan
dengan gegabah.
3. Satisficing Management
Tekhnik ini memiliki orientasi adaptasi yang tinggi dan lingkungan organisasi yang
stabil. Hal ini dikarenakan didalam tekhnik ini perencanaan dan pengambilan keputusan hanya
dilakukan oleh orang-orang yang berada di puncak organisasi. Sehingga walaupun terjadi
perubahan tiba-tiba seperti pandemic COVID-19 perusahaan dapat beradaptasi dan tetap
menjaga kestabilitasan lingkungan organisasi perusahaan.
4. Renewing/Transformation Management
Tekhnik ini memiliki orientasi adaptasi yang tinggi dan lingkungan organisasinya yang
cenderung mengalami hyperturbulent ketika menghadapi perubahan. Hal ini dikarenakan mereka
berusaha beradaptasi secepat mungkin terhadap sebuah perubahan. Perusahaan yang
menggunakan tekhnik ini sangat cepat dalam mengembangkan ide baru sehingga kestabilitasan
organisasinya rentan. Contohnya sebelum terjadi COVID-19 mereka sudah berusaha bersiap-siap
menghadapi perubahan tersebut.

Sumber Referensi :
Pearson Education. 2011. An Experiential Approach to Organization Development 8 th
Edition:Chapter 2. Prentice Hall. Diakses pada 26 September 2020 dari
https://slideplayer.com/slide/3447745/

Anda mungkin juga menyukai