Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BISNIS YANG MELANGGAR ETIKA


PT INDO BERAS UNGGUL
DISUSUN OLEH :
RIFKI SETYO PAMBUDI
3.52.19.1.20
MP-1B

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

TAHUN 2019

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Karena ini
adalah bagian dari mata kuliah Etika Bisnis.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
                                                                                   Semarang, 28 Oktober 2019
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................. I
PRAKATA............................................................................................................. II
DAFTAR ISI..........................................................................................................
III
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
2.1 Pengertian Etika Bisnis.....................................................................................
2.2 Macam-macam Prinsip Etika............................................................................
2.3 Hal-hal yang harus diketahui dalam menciptakan prinsip etika........................
2.4 Jenis masalah yang dihadapai dalam etika......................................................
2.5 Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis........................................................
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................
3.1 Pembahasan Masalah..................................................................................
3.2 Analisis Penyimpangan Masalah..................................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................
4.1 Kesimpulan...................................................................................................
4.2 Saran............................................................................................................

Daftar Pustaka....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar belakang
Dalam sebuah perusahaan etika dan nilai bisnis adalah dua hal penting
yang tidak boleh diabaikan dalam lingkungan bisnis yang semakin
kompetitif ini. Dengan memiliki etika dan nilai-nilai bisnis, maka bisnis
yang dijalankan tidak hanya menghasilkan keuntungan secara materi,
namun juga non material seperti citra positif, kepercayaan, dan
keberlangsungan bisnis itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kemajuan perusahaan adalah penerapan etika dalam bisnis. Etika bisnis
perusahan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu
landasan yang kokoh.

Setiap perusahaan memiliki permasalahan etika bisnis yang


berbeda. Hal ini disebabkan karena operasional perusahaan yang sangat
spesifik dalam berbagai bidang kerja, sehingga setiap fungsi perusahaan
memilki masalah etika tersendiri. Tindakan yang tidak etis, bagi
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan
masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan
pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat
menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.Sedangkan
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya
perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis.

Permasaahan etika bisnis yang menyangkut tentang Kejujuran


juga dialami oleh PT. INDO BERAS UNGGUL, Akibat perusahaan
tersebut diduga membohongi publik dengan mengatakan bahwa
berasnya berkualitas premium dan tidak seperti beras pada umumnya
sehingga mereka mematok harga yang sangat tinggi,sehingga
pemerintah melakukan pengecekan pada beras tersebut pada dua
merknya yaitu “Maknyuss” dan “Cap Ayam Jago”,dan hasilnya kualitas
pada beras tersebut belum memasuki kriteria Beras Premium dan masih
dalam kriteria beras biasa.

1.2.  Rumusan Masalah
1.Pelanggaran etika apa yang telah dilakukan oleh PT. INDO BERAS UNGGUL?
2.Bagaimana solusi dari permasalahan yang dihadapi?

1.3.  Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :


 
1.Mengetahui penjaminan mutu pada produk PT. IBU
2.Menganalisis kronologi yang terjadi pada kasus PT. IBU
3.Mengetahui mutu beras pada produk PT. IBU
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

2.2. Macam-macam prinsip etika

Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu:


1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus-
terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus
hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat
jahat, dan dapat dipercaya.
3. Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,
patuh, tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau
legalitas dengan dalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan
negara, tidak menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga
dalam suatu konteks profesional, menjaga/melindungi kemampuan untuk
membuat keputusan profesional yang bebas dan teliti, dan menghindari hal
yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui
kesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual
dan toleran terhadap perbedaa, serta tidak bertindak melampaui batas atau
mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan / kemalangan orang
lain
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,
tolong menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang
membahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan
dan hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak
merendahkan dan mempermalukan martabat orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati hukum/aturan,
penuh kesadaran sosial, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil
keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan pesonal maupun pertanggung jawaban profesional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas
dengan baik, dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetensi
yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab
atas keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh.

2.3. Hal-Hal yang Harus Diketahui dalam Menciptakan Etika Bisnis

Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan


3 hal pokok yaitu :
1. Produk yang baik
2. Managemen yang baik
3. Memiliki Etika
4. Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
5. Pengendalian diri
6. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility
7. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
8. Menciptakan persaingan yang sehat
9. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
10. Menghindari sifat KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) yang dapat merusak
tatanan moral
11. Harus mampu untuk menyatakan hal yang benar itu adalah benar.
12. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah.
13. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
14. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
15. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan maupun perundang-undangan.

2.4. Jenis masalah yang dihadapi dalam Etika

1.    Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang
muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya
dimana bisnis beroperasi.
2.    Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-
pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini
mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur
organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3.    Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul
seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan
tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

2.5. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis

Ada 3 sasaran dan lingkup pokok etka bisnis disini yaitu:


1. Pertama etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis. Bisnis yang baik dan etis akan mempengaruhi
keberhasilan usaha dalam jangka panjang, Dan berfungsi menggugah
kesadaran moral para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis demi
nilai-nilai luhur tertentu dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis
dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya menyangkut perilaku dan
organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut secara
eksternal
2. Kedua ialah untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau
karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak
boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini berfungsi
untuk menjaga hak hak masing masing dan kewajiban masing masing agar tidak
terdapat kecurangan kecurangan yang berfungsi untuk mengambil hak dan
kewajiban setiap orang yang bersifat merugikan orang tersebut, disini dituntut
harus mengutamakan keadilan dalam setiap bisnis yang dilaukan oleh para
pelaku pelaku bisnis.
3. Ketiga ialah etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat
etis atau tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika bisnis berbicara
tentang oligopoly,monopoli,kolusi dan praktek semacamnya yang akan
merugikan dan mempengaruhi suatu ekonomi di suatu Negara. Disini diperlukan
pentingnya legal-politis bagi praktek yang baik, yaitu sangat pentingnya hukum
dan aturan bisnis serta pera pemerintah yang efektif menjamin keberlakuan
aturan bisnis tersebut secara jelas dan konsekuen tanpa pandang bulu.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN MASALAH


Baru-baru ini, tim satuan tugas (Satgas) pangan menyita 1.161 ton beras PT.
Indo Beras Unggul (PT. IBU) karena diduga melanggar KUHP, Undang-Undang
tentang Pangan, dan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen. Dugaan
tersebut antara lain membeli gabah di atas harga pembelian pemerintah (HPP)
dan menjual beras bersubsidi seharga beras premium. Hal ini dianggap
melanggar dan telah menggelitik para pengamat. Dampaknya tidak hanya
menimbulkan keresahan masyarakat, tetapi juga menstimulasi ketidakpastian
berusaha bagi pedagang  perantara beras dan pedagang lainnya, seperti adanya
anekdot PKL yang menjual gorengan dengan menggunakan LPG 3 kg.
Berdasarkan hal itu, penting melihat  polemik ini secara jelas dari perspektif
pedagang perantara, khususnya menyangkut mekanisme kebijakan harga
gabah/beras dan keberadaan beras bersubsidi dikaitkan dengan kasus PT. IBU.
PT. IBU (Indo Beras Unggul) yang memproduksi beras maknyus dan Ayam Jago
dituduh melakukan pelanggaran berupa monopoli pasar dan kecurangan
sehingga pada hari Kamis 20 Juli 2017 bareskrim Polri melakukan
penggerebekan gudang beras PT. IBU (Indo Beras Unggul), dugaan
pelanggaran muncul setelah Satgas Pangan, yang diawaki Polri, Kementerian
Pertanian, Kementerian Dalam  Negeri, dan KPPU, melakukan penyelidikan
selama satu bulan. Selain dugaan  pelanggaran yang berupa monopoli pasar
dan kecurangan PT IBU (Indo Beras Unggul) juga di tuduh memproduksi beras
dengan kualitas yang tidak sesuai dengan apa yang tertera di kemasan muncul.
Satgas menduga ada juga pelanggaran UU Perlindungan Konsumen. Kasus
beras produksi PT Indo Beras Unggul (IBU) menimbulkan polemik  panjang di
masyarakat. Ada pihak yang setuju dengan langkah pemerintah dan  polisi
membongkar permainan yang diduga dilakukan PT IBU. Namun ada pula yang
menilai pemerintah melakukan blunder dan mengada-ada dalam kasus ini
3.2 ANALISIS PENYIMPANGAN MASALAH
Prinsip Pertama Dari kasus PT. INDO BERAS UNGGUL tersebut penulis
melihat terdapat pelanggaran etika bisnis yang dilakukan, yaitu pelanggaran
prinsip – prinsip dalam etika bisnis, dimana salah satu prinsip yang dilanggar
adalah prinsip kejujuran. PT. INDO BERAS UNGGUL diduga melakukan
kecurangan penjualan beras yang dijual bersubsidi yang berlabel” Cap Ayam
Jago” dan “Maknyus”,padahal beras ini bertuliskan beras premium tetapi tidak
memenuhi klasifikasi kelas premium.Beras pada kedua merk tersebut diduga
IR64 atau beras bersubsidi yang biasa digunakan untuk bantuan sosial
pemerintah bagi masyarakat sejahtera
Prinsip kedua yang dilanggar adalah prinsip keadilan. Pada Prinsip Keadilan,
disini ada kaitanya dengan Prinsip Kejujuran dimana PT INDO BERAS UNGGUL
melakukan pembelian gabah kering panen dengan harga terlalu tinggi yang
dianggap merugikan pelaku sektor penggilingan.perusahaan diduga membeli
gabah kering panen ke petani seharga Rp.3.600 per kilogram dan ke sektor
penggilingan sebesar Rp.4.900 Perkilo.
Prinsip ketiga yaitu, prinsip tidak berbuat jahat (integritas moral), dimana
pada kasus ini yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak PT INDO BERAS
UNGGUL padahal akan lebih baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama
merasa keuntungan,Bukan malah yang dirugikan para konsumen,Dengan
mematok harga eceran beras yang melenbihi harga eceran tertinggi beras yang
ditetapkan pemerintah Sekitar Rp.9.000 perkilo,sedangkan PT IBU membandrol
harga beras Premium yang ternyata beras IR64 dengan harga Rp 13.700 - Rp
20.400 perkilo.Dengan hal ini Konsumen merasa dirugikan dengan harga yang
terlalu tinggi sehingga sangat merugikan konsumen dan malah sangat
menguntungkan perusahaan yang menganggap berasnya kualitas premium.
Solusi yang diberikan oleh pemerintah dengan meningkatkan kapasitas
Bulog,Bulog harus membantu para petani dikala panen harus dibeli dengan
harga standar, sehingga petani tidak menjual ke tengkulak,kemudian menjalin
kemitraan antara Bulog dan petani,pemerintah membantu petani yang punya
penggilingan dan pengeringan,agar tidak ada kesulitan waktu panen atau saat
musim hujan tiba.sehingga tidak ada lagi istilah Anjlok.jangan sampai saat dibeli
murah harganya dan pemerintah harus hadir saat tanam dan panen.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Bisnis bukan hanya mengandalkan barang dan uang untuk


mencapai tujuannya, tapi juga membutuhkan etika yang sesuai norma
yang berlaku untuk dijalankan. Etika bisnis berperan memberikan
kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan dan juga pihak
masyarakat. Jika etika bisnis yang bermoral ditanamkan, maka bisnis
tersebut akan berhasil jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis.
Jadi, betapa pentingnya penegakan etika bisnis itu sendiri didalam
menegakkan iklim persaingan usaha sehat yang kondusif.

Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang


mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan
dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.Prinsip didalam etika ada 10
prinsip yang saling berkaitan dan sangat penting bagi
perusahaan/pebisnis

Pada saat ini tanpa etika bisnis dalam perusaahan itu akan
berjalan kacau karena dengan memiliki etika bisnis dalam
menjalankan suatu perusahaan maka akan mengurangi hal-hal yang
merugikan baik dari pihak perusahaan.Hubungan antara
masyarakat/konsumen akan terjalin dengan baik tanpa adanya kasus
yang telah terjadi pada PT IBU yangtidak menerapkan etika bisnis
dengan baik dengan melakukan penipuan dengan kualitas beras yang
diberikannya yang seharusnya berkualitas Premium bukan kualitas
yang biasa sehingga PT IBU terancam melanggar KUHP, Undang-
Undang tentang Pangan, dan Undang-Undang tentang Perlindungan
Konsumen. Dugaan tersebut antara lain membeli gabah di atas harga
pembelian pemerintah (HPP) dan menjual beras bersubsidi seharga
beras premium. Hal ini dianggap melanggar dan telah menggelitik
para pengamat. Dampaknya tidak hanya menimbulkan keresahan
masyarakat, tetapi juga menstimulasi ketidakpastian berusaha bagi
pedagang  perantara beras dan pedagang lainnya,

4.2 SARAN

1. Jika target perusahaan belum terpenuhi hendaknya berpikir


bagaimana melakukan inovasi dalam perusahaan dan memikirkan
keputusan dengan matang, jangan hanya memikirkan jalan pintas
yang menguntungkan di satu pihak tetapi merugikan pihak lain.
Seperti kasus tersebut,

2.pihak perusahaan sebaiknya melakukan introspeksi kepada


produk produknya sendiri dengan meningkatkan kualitas berasnya ke Premium
sungguhan sehingga masyarakat bisa percaya lagi terhadap produk itu dan ingin
membeli produk itu lagi
3.Pihak perusahaan hendaknya melakukan kompensasi atas
perbuatannya pada masyarakat dengan mungkin memberikan potongan harga
bagi masyarakat yang ingin mencoba produknya yang benar benar berkualitas
premium

DAFTAR PUSTAKA
ttps://www.academia.edu/36343850/KASUS_BERAS_FIX
news.detik.com/berita/d-3827385/kasus-beras-berlabel-palsu-dirut-pt-ibu-
dihukum-16-bulan-bui
ttps://kontan.co.id/topik/kasus-beras-maknyuss
ww.kompasiana.com/julkhaidar/597becb6ba2beb110f6954b2/belajar-dari-kasus-
beras-pt-ibu?page=all

Anda mungkin juga menyukai