Anda di halaman 1dari 9

BENGKEL ELEKTRONIKA 2

JOB 4 : SAKLAR SENTUH (TOUCH SWITCH)

A. Gambar Rangkaian

Gambar 1 : Rangkaian Touch Switch

B. Pin-out PCB

Gambar 2 : Pin-Out PCB

Gambar 3 : Pemasangan Sensor Touch Switch pada PIN Input


C. Daftar Komponen

TABEL 1 : DAFTAR KOMPONEN


No. Nama Komponen Posisi Ukuran Jumlah Keterangan
1 Resistor R 2K2 1
2 Dioda D 1N4002 1
3 Transistor Tr BD139 1
4 IC D-FF IC 7474 1 Dgn soket
5 Sensor Touch Switch Touch Sensor TTP 223 1

D. Sensor Touch Switch TTP 223

Gambar 4 : Pin-Out Touch Sensor Tampak Atas dan Bawah

E. IC 7474 (Dual D-Flip Flop)

Gambar 5 : Pin-Out IC 7474 (Dual D-FF)


Dalam membuat lay-out PCB, bisa dipilih salah satu dari Logic Diagram seperti
pada gambar 6, memilih membuat lay-out dengan Logic Diagram bagian atas atau
Logic Diagram bagian bawah. Jangan sampai lupa setiap IC yang digunakan
walaupun pada gambar tidak digambarkan hubungan catu dayanya, tetapi pada
lay-out PCB harus selalu dihubungkan dengan catu daya.

Gambar 6 : Diagram Logika dan Fungsi pin IC 7474

Gambar 7: Tabel Kebaran IC 7474


F. Pin-out Transistor BD 139 (NPN)

Gambar 8 : Pin-out Transistor BD 139

G. Prinsip Kerja Sensor Touch Switch

Gambar 9 : Sentuhan Permukaan Atas Sensor

Setiap kali sensor touch switch pada permukaan atas disentuh atau didekati
dengan telunjuk tangan, pada pin out-put akan menghasilkan sebuah pulsa,
dengan lebar pulsa yang acak (random) tergantung dari lamanya telunjuk tangan
mendekati sensor. Karena sensor ini bersifat kapasitif, jika permukaan atas sensor
disentuhkan atau hanya didekati dengan benda yang bersifat logam, maka pada
pin out-putnya selalu menghasilkan sebuah pulsa. Dua kali sentuhan pada
permukaan atas sensor akan menghasilkan dua pulsa pada pin out-putnya, seperti
terlihat pada gambar 9.
Sensor touch switch type TTP 223 ini sangat sensitive terhadap sentuhan, tidak
hanya pada permukakan atas sensor saja dapat disentuh. Pada permukaan bagian
bawahpun jika disentuh atau didekati dengan telunjuk atau benda yang bersifat
logam, maka pin out-putnya tetap membangkitkan sebuah pulsa, seperti terlihat
pada gambar 10. Pulsa-pulsa yang dibangkitkan dari sensor sentuh menjadi
masukan (input) bagi D- Flip Flop (IC 7474) pada pin Cp (Clock pulse)

Gambar 10 : Sentuhan Permukaan Bawah Sensor

H. D Flip-Flop dengan Fungsi Togle

Untuk membuat D-FF menjadi fungsi toggle, Out-put inverting (Q not) harus
dihubungkan/diumpanbalikan ke In-put Data (D), seperti gambar 11.

Gambar 11: D-Flip Flop dengan Fungsi Togle


Dengan fungsi toggle, maka out-put (Q) selalu berubah keadaan (dari tinggi ke
rendah atau rendah ke tinggi) setiap kali ada pulsa sebuah masuk ke pin Clock
(CLK), seperti terlihat pada gambar 12. Perubahan out-put (Q) terjadi pada saat
pulsa clock berubah dari kondisi rendah ke tinggi (transisi tinggi), hal ini sesuai
dengan tabel kebenaran IC 7474 (Dual D-FF) baris 4 dan 5 gambar 7.
Pulsa toggle D-FF dari out-put (Q) menjadi masukan pada transistor yang
berfungsi sebagai switch.

Gambar 12 : Bentuk fo/Pulsa Out-put (Q) Terhadap fin/Pulsa Clock (CLK)

I. Transistor Sebagai Switch

Gambar 11 : Transistor sebagai Switch


Transistor sebagai switch dirangkai dari sebuah transistor NPN (BD 139) dengan
konfigurasi kolektor terbuka (open colektor), sebuah resistor pada basis digunakan
sebagai pembatas arus basis. Sebuah Dioda penyearah dipasang pada colektor
bagian anodanya dan terhubung ke +Vcc bagian katodanya berfungsi sebagai
proteksi transisitor terhadap tegangan balik jika beban transistornya bersifat
induktif yang bisa menimbulkan tegangan balik saat terjadi switching.
Pin Q D-FF yang membangkitkan pulsa out-put dihubungkan dengan basis
transistor melalui resistor basis (R), emitor terhubung dengan catu 0 (GND),
kolektor terbuka terhadap catu daya positif (+Vcc) sebagai Vout-putnya.
Transistor akan bersifat seperti switch terbuka (Open/Off) jika Vb berhubungan
dengan pulsa berlogika rendah atau sama dengan 0 dan akan bersifat seperti
switcth tertutup (Close/On) jika Vb berhubugan dengan pulsa yang berlogika
tinggi atau sama dengan +Vcc. On dan Off-nya transistor akan mempengaruhi
beban dalam rangkaian ini adalah SSR yang terpasang pada colektornya. SSR
yang dibebani lampu memjadi menyala jika transistor ON dan lampu menjadi
padam jika transistor Off.
Kerja Transistor terhadap lampu seperti terlihat pada tabel 2.
Tabel 2: Transistor sebgai Switch
No. Vin Basis Transistor SSR Keterangan
1 Pulsa rendah (0) OFF OFF Lampu Padam
2 Pulsa tinggi (+Vcc) ON ON Lampu Menyala

J. Hubungan SSR dan Lampu (Beban)

SSR (Solid State Relay) adalah perangkat elektronika yang berfungsi sebagai
switch elektronik, dengan kemampuan mengontrol daya beban yang cukup besar.
Hanya dengan tegangan input (Vin) yang kecil (3 s/d 32 Volt DC) mampu
mengontrol tegangan AC 220 Volt dengan Arus sampai dengan 60 Ampere
tergantung dari spesifikasi SSR-nya. Dalam pemakaiannya pada sisi input positif
dihubungkan +Vcc dan sisi input negatif dihubungkan kolektor, pada sisi out-put
satu terminal dihubungkan ke sumber tegangan 220 Volt, terminal yang lain
dihubungkan ke lampu (beban) kemudian dihubungkan ke sumber tegangan.
Rangkaian hubungan dari transistor, ke SSR, dengan beban lampu dan sumber
tegangan AC 220 Volt seperti terlihat pada gambar 12.

Gambar 12 : Hubungan SSR dan Lampu


K. Uji Coba Rangkaian

Gambar 13 : Rangkaian Uji Coba


1. Periksa rangkaian
2. Pasang IC 7474 pada soket
3. Hubungkan out-put dengan modul lampu
4. Hubungkan Catu Daya 5 Volt pada rangkaian..................(lampu mati)
5. Sentuh sensor Touch Switch......................(lampu menyala)
6. Sentuh lagi sensor Touch Switch..................(lampu mati)
7. Selesai
L. Pengukuran Tegangan pada Rangkaian

Ukurlah tegangan dengan menggunakan Voltmeter pada titik pengukuran pin


Data (D), Q, dan Q not IC 7474 dan Colektor Transistor pada saat lampu menyala
dan mati.

Tabel 1: Data Hasil Pengukuran


No. D (Data) Q Q not Colektor Keterangan
1 Lampu Mati
2 Lampu Nyala

Anda mungkin juga menyukai