I. Tujuan Percobaan
1. Memahami pengertian dasar Multivibrator Astabel dengan menggunakan IC 4047
2. Mampu Membuat rangkaian multivibrator astable dari IC 4047
3. Mampu menjelaskan cara kerja rangkaian Astabel IC 4047
Kekuatan multivibrator jenis ini lebih kecil dari IC 556 tetapi hanya menggunakan satu
resistor dan satu kapasitor (jangan gunakan kapasitor elektrolit), dan mempunyai tiga output
astable. Setiap output dapat menyalakan LED, akan tetapi untuk menggerakkan loudspeaker
harus memakai penguat transistor. Pada pengoperasian monostable, multivibrator ini
dinyalakan (triggered) oleh sisi positif dan sisi negatif.
Rangkaian ini tidak mempunyai kondisi yang stabil. Dan akan selalu berpindah ke
kondisi lain. Rangkaian ini disebut rangkaian multivibrator astable disebabkan tingkat
tegangan quasistable, dimana rangkaian ini membentuk pulsa tegangan output sebelum terjadi
peralihan di dalam rangkaian tersebut. Pulsa dari tegangan tersebut akan terjadi selama 1
periode atau T1, yang lama waktu akan ditentukan oleh komponen penyusun di dalam
rangkaian multivibrator ini.
Multivibrator astabel atau "free running" tidak stabil dalam kedua keadaan (karena itu
disebut astabel,yang berarti "tidak stabil') melainkan berubah-ubah dari keadaan yang satu ke-
keadaan yang lain secara bergantian dan memberikan output gelombang siku.
Multivibrator Astabel CMOS IC 4047B ini rnempunyai kekuatan lebih kecil dari IC
556,tetapi hanya menggunakan satu resistor dan satu kapasitor keramik dan mempunyai tiga
output astabel,Setiap output dapat menyalakan LED. Multivibrator Astabel Tidak memiliki
kondisi yang “mantap” jadi akan selalu berguling dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
Disebut sebagai multivibrator astable apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang dihasilkan
oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable. Disebut quasistable apabila rangkaian
multivibrator membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi peralihan tingkat
tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari luar.Pulsa tegangan itu terjadi
selama 1 periode (T1), yang lamanya ditentukan oleh komponen-komponen penyusun
rangkaian multivibrator tersebut
Ketiga output astabel disebut Q,Q’ dan osilator,diperlihatkan pada gambar dibawah
ini.Q dan Q’ merupakan dua output yang saling mengisi;bila yang satu dalam keadaan “tinggi”
maka yang lain “rendah”.Kedua frekuensinya sama,didapatkan dari rumus
f1=0,23/RXC
Gambar 3 IC 4047
Pada rangkaian terdapat 2 fungsi resistor yang kita gunakan, tiga resistor yang
dihubungkan dengan LED dan satu resistor yang dihubungkan dengan kaki reset. Ketiga
resistor yang kita hubungkan dengan LED berfungsi sebagai hambatan yang berarti
resistor ini akan menghambat arus yang mengalir pada LED sehingga LED akan
mempunyai waktu pakai lebih lama karena diberikan arus yang sesuai. Sedangkan fungsi
resistor yang dihubungkan dengan IC berfungsi sebagai pemberi frekuensi atau clock
pada rangkaian. Semakin kita berikan nilai resistor yang besar, maka akan semakin
lambat pergantian LED yang hidup, sebaliknya jika kita menggunakan LED yang
mempunyai nilai rendah maka transisi antar LED akan semakin cepat.
Pada saat rangkaian dihubungkan dengan power berupa baterai, akan terlihat
setiap lampu Q dan Q’ akan bergantian hidup dan matinya dikarenakan kedua output ini
merupakan dua output yang saling mengisi, bila output Q dalam keadaan tinggi, maka
output Q’ dalam keadaan rendah, begitu juga sebaliknya bila output Q dalam keadaan
rendah, maka output Q’ dalam keadaan tinggi. Berbeda dengan output Oscilator, output
Oscilator mempunyai frekuensi dua kali frekuensi Q dan Q’
Sesuai dengan rumus yang telah dipaparkan pada dasar teori, besar kecilnya nilai
resistor dan kapasitor akan mempengaruhi besar frekuensi rangkaian. Semakin besar nilai
resistor dan kapasitor, maka akan kecil frekuensi rangkaian, begitu pula sebaliknya.
𝟎, 𝟐𝟑
𝑭𝟏 =
𝑹𝒙𝑪
0,23
F1= =1Hz Frekuensi output osilator f2 adalah 2f1 atau 2Hz
2,2𝑥 106 𝑥 10−6
IX. Kesimpulan
1. IC 4047 memiliki 3 output, yaitu Q, Q’ dan Osc (pembangkit clock)
2. Output Q dan Q’ merupakan dua output yang saling mengisi, bila output Q dalam
keadaan tinggi, maka output Q’ dalam keadaan rendah, begitu juga sebaliknya. Berbeda
dengan output Osc, output Osc mempunyai frekuensi dua kali frekuensi Q dan Q’.
3. Besar kecilnya nilai resistor dan kapasitor akan berpengaruh pada frekuensi outputnya,
jika nilai resistor dan kapasitornya besar, maka frekuensi outputnya akan kecil
sedangkan jika nilai kapasitor dan resistornya kecil maka frekuensi akan besar.
PERCOBAAN II
I. Tujuan Percobaan
1. Memahami pengertian dasar rangkaian multivibrator bistable
2. Mampu merangkai rangkaian multivibrator Bistabel dengan menggunakan IC 4013
3. Mampu menganalisa cara kerja rangkaian Bistabel IC 4013
Gambar 3 IC 4013
Multivibrator tipe ini hanya akan berubah keadaan jika diberi pulsa pemicu.
Multivibrator ini sering disebut sebagai flip-flop. Ia akan lompat ke satu kondisi (flip)
saat dipicu dan bergeser kembali ke kondisi lain (flop) jika dipicu. Rangkaian kemudian
menjadi stabil pada suatu kondisi dan tidak akan berubah atau toggle sampai ada perintah
dengan diberi pulsa pemicu.
Flip flop merupakan elemen dasar dari rangkaian logika sekuensial. Output dari
flip flop tergantung dari keadaan rangkaian sebelumnya. Pada saat pertama kali catu
daya diberikan pada rangkaian multivibrator bistable diatas, maka multivibrator
diasumsikan berada pada suatu kondisi stabil. “trigger”.
IC 4013 ini merupakan IC yang bagian kanan dan bagian kirinya itu sama. Pada
rangkaian ini ketika switch 1 dinyalakan, lalu pada rangkaian bistabel pertama jika
switch 2 digeser ke kiri ke kanan sebanyak 4 kali maka LED yang hidup ada sebanyak
2 kali dan seterusnya. Hal ini berarti “rangkaian dibagi dua” karena setiap switch 2
digeser ke kiri ke kanan sebanyak 2 kali maka LED yang hidup ada sebanyak 1 kali,
dan berlaku untuk kelipatan selanjutnya. Rangkaian ini disebut sebagai rangkaian dua
keadaan stabil.
VIII. Kesimpulan
1. Multivibrator bistabel memiliki dua keadaan output yang stabil, outputnya akan
berubah dari suatu keadaan pertama ke keadaan kedua dengan memberikan triger
atau pemicu.
2. Pada rangkaian ini LED akan hidup jika kita geser switchnya sebanyak 2 kali dan
jika kita geser switch lagi sebanyak 2 kali maka LED akan padam.
PERCOBAAN III
I. Tujuan Percobaan
1. Memahami datasheet IC 4011
2. Mampu Membuat rangkaian gerbang dasar AND, OR dan NOR dengan menggunakan IC
4011
3. Mampu menganalisa cara kerja rangkaian 4011 sebagai pembentuk gerbang dasar
logika AND, OR dan NOR.
Dalam komputer terdapat sakelar-sakelar yang disebut gerbang logika (logic gates)
yang “terbuka” dan memberikan tegangan, output tinggi hanya apabila pada inputnya
(biasanya ada lebih dari satu) dipenuhi bebrapa persyaratn tertentu. Ada empat macam
bentuk gate yang penting yaitu gerbang dasar logika AND, NAND, OR dan NOR.
Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan
matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah
sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis
menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan
susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay).
Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa
logika, kita membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika,
kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara
nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika
ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai
banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari
aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu
rangkaian logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel
kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika.
Pada tabel kebenaran (truth table) di bawah ini untuk dua iput -A dan B- output atau
input “tinggi” (yaitu 9 volt) dinyatakan dengan angka ‘1’,sedang output atau input
“rendah” (yaitu 0 volt) dinyatakan dengan angka 0.
AND NAND
A B A B
0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 0
OR NOR
A B A B
0 0 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0
Gerbang AND memberikan output “tinggi” hanya apabila kedua inputnya “tinggi”,
gerbang NOR memberikan output “tinggi” hanya apabila kedua inputnya “rendah”. Kita akan
menggunakan kedua gerbang ini pada percobaan-percobaan di bagian akhir buku ini.Satu jenis
gerbang dapat dibuat dari gabungan satu jenis gerbang yang lainnya.Sebagai contoh gerbang
AND,OR dan NOR dapat dibuat dari gerbang NAND seperti terlihat pada gambar dibawah :
Gerbang And, Nand Gerbang OR Gerbang NOR
IC CMOS 4011B merupakan gerbang NAND quad dua input; terdiri dari empat
gerbang NAND, setiap gerbang mempunyai dua input dan memiliki kaki-kaki catu tegangan
yang sama. Kita akan menggunakan IC ini untuk membuat tiga jenis gerbang yang lain.
Gambar 2 IC 4011
V. Cara Pemasangan Komponen
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu ujung
wadahnya. Tusukan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan posisi yang
benar. Tekan dengan hati-hati jangan sampai ada kaki yang bengkok.
2. Sisipkan kawat-kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif, serta antar
soket pada papan rangkaian.
3. Sisipkan R1.
4. Sisipkan LED. Perlu diingat kaki katoda adalah kaki yang diberi tanda dengan potongan
rata pada wadahnya (kaki katoda c lebih pendek dari kaki anoda a).
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar. Kawat
penghubung S1 merupakan sakelar penyambung dan pemutus baterai. Pasang S1 pada
on. Periksa tabel untuk gerbang AND dengan menghubungkan :
a. A dan B ke jalur positif, sehingga kedua inputnya tinggi, yang menyebabkan LED
menyala.
b. A ke jalur positif (tinggi) dan B ke jalur negatif (rendah) ; ouput menjadi rendah
mengakibatkan LED padam.
c. A dan B ke jalur negatif (keduanya rendah) LED tetap padam; hal ini
memperlihatkan bahwa output rendah lagi.
d. A ke jalur negatif (rendah) dan B ke jalur positif (tinggi); output rendah juga.
2 0 1 Mati
3 1 0 Mati
4 1 1 Hidup
b. Gerbang OR
Logika Output
No Gambar
A B (LED)
1 0 0 Mati
2 0 1 Hidup
3 1 0 Hidup
4 1 1 Hidup
c. Rangkaian NOR
Logika Output
No Gambar
A B (LED)
1 0 0 Hidup
2 0 1 Mati
3 1 0 Mati
4 1 1 Mati
Percobaan kali ini kita merangkai rangkaian gerbang logika AND, OR dan NOT
dengan menggunakan IC gerbang NAND (4011). Untuk menghasilkan keluaran berupa
gerbang dasar logika AND, kita menghubungkan satu gerbang NAND dengan gerbang
NAND yang lain. Untuk menghasilkan keluaran gerbang dasar logika OR, kita
menghubungkan 2 gerbang logika NAND dengan satu gerbang NAND pada tahap
akhirnya. Sedangkan untuk menghasilkan keluaran gerbang NOR, kita menghubungkan
keluaran pada rangkaian OR yang sudah kita rangkai dengan gerbang NAND yang lain.
Gerbang logika AND adalah apabila semua masukan pada input bernilai satu maka
hasilnya adalah satu. Dan jika salah satu dari inputnya bernilai nol maka hasilnya nol
apalagi kedua-dua inputnya bernilai nol sudah pasti hasilnya nol. Gerbang logika OR
akan bernilai 1 apabila salah satu masukannnya berlogika 1. Sedangkan gerbang NOR
berkebalikan dengan gerbang OR, yaitu gerbang NOR akan berlogika 1 apabila seluruh
masukannya berlogika 0.
VIII. Kesimpulan