Anda di halaman 1dari 22

MATA KULIAH ETIKA PROFESI PEMASARAN

ANALISIS PELANGGARAN ETIKA BISNIS PADA PT RIAU


ANDALAN PULP AND PAPER

DISUSUN OLEH :

PURI TYAS KUSUMA AWANGI

3.52.18.0.16

KELAS MP 1A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2018
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “ Analisis
Pelanggaran Etika Bisnis Pada PT Riau Pulp and Paper “.

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Bisnis
jurusan Administrasi Bisnis dengan tenggang waktu yang diberikan sampai
minggu ke enam dari awal asuk kuliah untuk mengumpulkan bahan, menentukan
topik, dan menetapkan judul sampai pada analisis data hingga makalah ini dapat
di selesaikan.

Penulisan ini bertujuan agar perusahaan selalu menggunakan etika dalam


proses bisnis yang dilakukannya. Juga agar mengurangi jumlah pelanggaran
etika bisnis yang mungkin dapat terjadi.

Penyusunan karya tulis ini tidak mungkin diselesaikan tanpa dukungan dan
partisipasi dari semua pihak. Maka penulis mengucapkan terimaksih kepada
semua pihak yang terlibat sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.       

Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk
kesempurnaan karya tulis ini di kesempatan yang akan datang.

Semarang, 6 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Prakata............................................................................................................... 2

Daftar isi............................................................................................................. 3

Bab I Pendahuluan.............................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................4

1.2 Perumusan Masalah..............................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................6

Bab II Tinjauan Pustaka.....................................................................................7

2.1 Definisi Etika Bisnis...............................................................................7

2.2 Tujuan Etika Bisnis................................................................................8

2.3 Fungsi Etika Bisnis................................................................................8

2.4 Prinsip Etika Bisnis................................................................................11

2.5 Pokok – Pokok Etika Bisnis...................................................................12

2.6 Peran Etika Bisnis.................................................................................13

2.7 Ciri – Ciri Bisnis Yang Beretika..............................................................13

2.8 Manfaat Etika Dalam Perusahaan.........................................................14

2.9 Dilema Etika..........................................................................................14

Bab III Pembahasan...........................................................................................16

3.1 Pembahasan Masalah...........................................................................16

3.2 Analisis Penyipangan Masalah..............................................................16

Bab IV Penutup..................................................................................................19

4.1 Kesimpulan............................................................................................19

4.2 Saran.....................................................................................................20

Daftar Pustaka....................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam sebuah perusahaan etika dan nilai bisnis adalah dua hal
penting yang tidak boleh diabaikan dalam lingkungan bisnis yang semakin
kompetitif ini. Dengan memiliki etika dan nilai-nilai bisnis, maka bisnis
yang dijalankan tidak hanya menghasilkan keuntungan secara materi,
namun juga non material seperti citra positif, kepercayaan, dan
keberlangsungan bisnis itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kemajuan perusahaan adalah penerapan etika dalam bisnis. Etika bisnis
perusahan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki dsaya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu
landasan yang kokoh.

Setiap perusahaan memiliki permasalahan etika bisnis yang


berbeda. Hal ini disebabkan karena operasional perusahaan yang sangat
spesifik dalam berbagai bidang kerja, sehingga setiap fungsi perusahaan
memilki masalah etika tersendiri. Tindakan yang tidak etis, bagi
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan
masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan
pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat
menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.Sedangkan
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya
perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis
misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi
perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap
dipertahankan. Karyawan juga harus terpenuhi hak – haknya.

Permasaahan etika bisnis yang menyangkut tentang karyawan


juga dialami oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper. PANGKALAN
KERINCI, JurnalRiau,Com- Akibat persaingan kurang sehat pihak
perusahaan kini melakukan berbagai cara untuk merekrut tenaga kerja
yang diiming-imingi kenaikan gaji. Berawal dari kekecewaan dengan
management PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ratusan
karyawan di masing-masing departemen perusahaan kayu yang berbasis
di Pangkalan Kerinci mengancam bakal hengkang dari perusahaan dan
hijrah Ke PT Indah Kiat.

Kekecewaan tersebut dikarenakan perusahaan ini telah ingkar


janji dengan para karyawan terkait bonus yang akan diberikan. Dimana
sebelumnya, para karyawan yang bekerja di PT RAPP diberikan janji oleh
pihak management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan
tercapai. Namun meski target perusahaan telah tercapai empat bulan
lewat, janji perusahaan yang akan memberikan bonus pada karyawan tak
kunjung terealisasi.

Alhasil, para karyawan yang merasa dikecewakan berniat untuk


hengkang dari perusahaan kayu milik Taipan Sukanto Tanoto itu. Tak
tanggung - tanggung, ada sekitar 80 persen karyawan dari masing-
masing departemen yang berencana akan hengkang ke PT Indah Kiat.
Namun niat para karyawan agak sedikit terhalang, pasalnya pihak
perusahaan tak mau melepaskan begitu saja para karyawannya.

Beberapa Top Management PT RAPP seperti David Ceer, Timo


Hakkinen, Elwan Jumandri dan Jhoni W Sida langsung datang ke lokasi
di Grand Hotel Pangkalan Kerinci, Sabtu (10/4) tempat beberapa
karyawan PT RAPP akan melakukan interview dengan PT. Indah Kiat.
Dari pantauan sendiri di lokasi kejadian, memang beberapa orang dari
pihak perusahaan berpakaian preman terlihat mondar-mandir di
lingkungan hotel. Salah seorang karyawan yang akan diinterview oleh PT
Indah Kiat di Pangkalan Kerinci dan wanti-wanti namanya minta
dirahasiakan mengakui kekhawatirannya. Pasalnya, dia bersama kawan-
kawannya melihat sendiri bahwa pihak perusahaan

PT. RAPP membawa security berpakaian seragam dan bebas


datang ke lokasi hotel. "Jujur saja, kami ketakutan pak, soalnya
management membawa security satu truk dan preman untuk menjegal
kami agar tak jadi diinterview," pungkas salah satu karyawan yang
enggan disebut identitasnya.

Dilain sisi menanggapi hal ini secara pribadi pihak Stokeholder


Relations Manager PT.RAPP Wan Zak kepada JurnalRiau, Minggu
petang (11/04/2010) mengatakan, bahwa hal itu tidak benar, soal
pengancaman untuk hengkang sudah kedua kali. Dan untuk keluar dari
perusahaan karyawan tergantung kesepakatan Mou kontrak kerja
sebelumnya. Jadi tak segampang itu. (diunduh dari https://jurnalriau.com
tanggal 4 Oktober 2018)

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pelanggaran etika seperti apa yang telah dilakukan oleh PT. Riau
Andalan Pulp and Paper?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan PT. Riau Andalan Pulp and
Paper melakukan Pelanggaran tersebut?
3. Bagaimana solusi dari permasalahan yang dihadapi?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui pelanggaran yang telah dilakukan oleh PT,
Andalan Pulp and Paper
2. Untuk mengetahui faktor –faktor apa saja yang menyebabkan
pelanggaran tersebut terjadi
3. Untuk member solusi atas permasalahan yang dihadapi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI ETIKA BISNIS


Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang
berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika
akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan tersebut yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. (dikutip dari Dwi
Handoko 2014)
Sedangkan, etika bisnis adalah penerapan standar etika perilaku
bisnis. Selain itu, etika bisnis juga dapat diartikan sebagai cara-cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. (dikutip dari Dwi
Handoko 2014)
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang
benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat
modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. (dikutip
dari Fenny Faulina 2014)
Bertens (2000) mengatakan bahwa etika bisnis dalam bahasa Inggris
disebut business ethics. Dalam bahasa Belanda dipakai nama
bedrijfsethick (etika perusahaan) dan dalam bahasa Jerman
Unternehmensethik (etika usaha). Cukup dekat dengan itu dalam bahasa
Inggris kadang-kadang dipakai corporate ethics (etika korporasi). Narasi
lain adalah “etika ekonomis” atau”etika ekonomi” (jarang dalam bahasa
Inggris economic ethics; lebih banyak dalam bahasa Jerman
Wirtschaftsethik). Ditemukan juga nama management ethics atau
managerial ethics (etika manajemen) atau organization ethics (etika
organisasi).

2.2 TUJUAN ETIKA BISNIS

Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru


maupun pengusaha yang sudah lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika
bisnis bagi pengusaha adalah untuk mendorong kesadaran moral dan
memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis
untuk menjalankan good business dan tidak melakukan money business
atau dirty business. Di mana, hal itu dapat merugikan banyak pihak yang
terkait.(dikutp dari Fenny Faulina 2014)

Adapun tujuan dari etika bisnis ini adalah agar para pelaku bisnis
sadar dengan jelas mengenai dimensi etis suatu usaha, mampu belajar
mengenai bagaimana mengadakan pertimbangan yang baik, etis maupun
ekonomis, dan mampu melakukan pertimbangan etis dalam setiap
kebijaksanaan yang diterapkan di perusahaan. (dikutip dari Elqorni 2017)

Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang


dapat mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen
bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang yang
memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika
bisnis juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara
kotor dan licik. Bisnis yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah
merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak
membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan
memiliki izin usaha yang sah. (dikutip dari Elqorni 2017)

2.3 FUNGSI ETIKA BISNIS

Etika bisnis juga memiliki fungsi yang pastinya penting bagi


keberlangsungan sebuah perusahaan. Permasalahan etika bisnis yang
terjadi di perusahaan bervariasi antara fungsi perusahaan yang satu dan
fungsi perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena operasi perusahaan
sangat terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi, sehingga setiap
fungsi perusahaan cenderung memiliki masalah etika tersendiri. Berikut
ini akan dibahas berbagai permasalahan etika bisnis yang terjadi di
beberapa bidang fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang
akuntansi (accounting ethics), keuangan (finance ethics), produksi dan
pemasaran (production and marketing ethics), sumber daya manusia
(human resources ethics), dan teknologi informasi (information technology
ethics) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Etika bisnis di Bidang Keuangan (Financial Ethics)

Skandal keuangan yang berasal dari pelaksanaan fungsi keuangan yang


dijalankan secara tidak etis telah menimbulkan berbagai kerugian bagi
para investor. Pelanggaran etika bisnis dalam bidang keuangan dapat
terjadi misalnya melalui praktik window dressing terhadap laporan
keuangan perusahaan yang akan mengajukan pinjaman ke bank. Melalui
praktik ini seolah-olah perusahaan memiliki rasio-rasio keuangan yang
sehat sehingga layak untuk mendapatkan kredit. Padahal sebenarnya
kondisi keuangan keuangan perusahaan tidak sesehat seperti yang
dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah dipercantik. Contoh lain
pelanggaran etika keuangan misalnya melalui penggelembungan nilai
agunan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kredit
melebihi nilai agunan kredit yang sesungguhnya.

b) Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)

Fungsi akuntansi merupakan komponen yang sangat penting bagi


perusahaan. Dengan demikian kejujuran, integritas, dan akurasi dalam
melakukan kegiatan akuntansi merupakan syarat mutlak yang harus
diterapkan oleh fungsi akuntansi. Salah satu praktik akuntansi yang
dianggap tidak etis misalnya penyusunan laporan keuangan yang
berbeda untuk berbagai pihak yang berbeda dengan tujuan memperoleh
keuntungan dari penyusunan laporan keuangan seperti itu. Dalam realita
kegiatan bisnis sering kali ditemukan perusahaan yang menyusun laporan
keuangan yang berbeda untuk pihak-pihak yang berbeda. Ada laporan
keuangan internal perusahaan, laporan keuangan untuk bank, dan
laporan keuangan untuk kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini,
bagian akuntansi perusahaan secara sengaja memanipulasi data dengan
tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan palsu tersebut.

c) Etika bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and


Marketing Ethics)

Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat


menimbulkan berbagai permasalahan etika bisnis di bidang produksi dan
pemasaran. Untuk melindungi konsumen dari perlakuan yang tidak etis
yang mungkin dilakukan oleh perusahaan, pemerintah Indonesia telah
memberlakukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini dijelaskan berbagai
perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha. Antara lain, pelaku
usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang
dan/atau jasa yang:

(1)   tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang


dipersyarakatkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)   tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah
dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket
barang tersebut.

(3)   tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah


hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.

(4)   tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan, atau


kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket, atau keterangan
barang dan/atau jasa tersebut.

d)     Etika Bisnis di Bidang Teknologi Informasi (Information Technology


Ethics)
Salah satu area yang memiliki pertumbuhan masalah etika bisnis paling
besar di era 1990-an sampai awal tahun 2000 adalah bidang teknologi
informasi. Hal-hal yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam
bidang ini meliputi: serangan terhadap wilayah privasi seseorang,
pengumpulan, penyimpanan, dan akses terhadap informasi usaha
terutama melalui transaksi e-commerce, perlindungan hak cipta yang
menyangkut pembuatan software, musik, dan hak kekayaan intelektual.
(dikutip dari Hariaji 2016)

2.4 PRINSIP ETIKA BISNIS


1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya
dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan
harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang
berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan
komunitasnya. 
2. Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang
memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang
ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen,serta
mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
3.  Kehendak Bebas (Free Will)

Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi


kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu
dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang
mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala
potensi yang dimilikinya.

4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran)

Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran


lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan
kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia
niat,sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi)
proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun
dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan
prinsip kebenaran ini maka etika bisnis sangat menjaga dan berlaku
preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang
melakukan transaksi ,kerjasama atau perjanjian dalam bisnis. 
5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)

Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan


sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai
kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.

6. Prinsip Tidak Berniat Jahat (Integritas moral)

Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip


kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

7. Tanggung jawab (Responsibility)

Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh
manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan
akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia
perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. secara logis prinsip ini
berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan
mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan
bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya. (dikutip dari Hariaji
2016)

2.5 POKOK – POKOK ETIKA BISNIS


Ada beberapa pokok-pokok etika bisnis (F. Magnis Suseno, 1991:158-
167) (dikutip dari Hariaji 2016) yaitu :
a. Beberapa sikap langsung terhadap pekerjaannya.
Dapat disebut juga nilai-nilai seperti pelayanan pelanggan, loyalitas
terhadap perusahaan, efisiensi organisatoris. Keberhasilan dan
produktivitas tinggi.
b. Tanggung Jawab Lebih Luas.
Pemimpin perusahaan secara spontan memperhatikan serta merasa
bertanggung jawab atas atau terhadap semua pihak, dan juga perlu
memiliki perasaan tanggung jawab menyeluruh yang jauh melampaui segi
untung rugi material langsung perusahaannya.
c. Beberapa bisnis supaya dapat menjadi efektif harus dirumuskan
secara kongkrit.
Orang-orang bisnis sendiri harus merumuskan tantangan-tantangan etika
yang dihadapi dan menyepakati sikap-sikap mana yang hendak diambil.
d. Sikap-sikap Pribadi.

Kejujuran dan tanggung jawab serta perinciannya dalam cara sebuah


perusahaan melakukan bisnisnya mengandaikan bahwa mereka yang
menentukannya, memiliki sikap moral atau karakter yang sesuai. Sikap-
sikap itu adalah masalah mutu orang yang bersangkutan sebagai
manusia.

2.6 PERAN ETIKA BISNIS


Adapun etika bisnis  perusahaan memiliki peran yang sangat penting,
yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-
creation) yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh
untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari perencanaan
strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan
didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Menurut Richard De George (dikutip dari beaseliasy 2015), bila
perusahaan ingin sukses/berhasil
memerlukan 3 hal pokok yaitu :
a)  Memiliki produk yang baik
b)  Memiliki managemen yang baik

c)  Memiliki Etika

2.7 CIRI – CIRI BISNIS YANG BERETIKA


Ciri-Ciri Bisnis yang beretika yaitu:
1. Tidak merugikan siapapun
2. Tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada
3. Tidak melanggar hukum
4. Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis
(dikutip dari beaseliasy 2015)
2.8 MANFAAT ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi
perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling
mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara
intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama,
sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap
kasus sejenis yang timbul.
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu)
dibidang etika. (penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak,
kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab
sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya,
kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat
berupa meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena
adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para
investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka
panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable
company). (dikutip dari Aldi Irwinsyah 2013)

2.9 DILEMA ETIKA


Dalam menjalankan usaha, sebuah perusahaan pasti akan
dihadapkan dengan masalah, salah satu masalah yang dihadapi adalah
kebingunan dalam menganmbil keputusan yang tepat. Masalah ini
disebut dengan dilema etika. Menurut Arens dan Loebbecke (1995: 74)
(dikutip dari Aldi Irwinsyah 2013) yang dimaksud dengan dilema etika
adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang pantas harus dibuat.
Ada beberapa alternatif pemecahan dilema etika, tetapi harus
berhati-hati untuk menghindari cara yang merupakan rasionalisasi
perilaku pendekatan sederhana untuk memecahkan dilemma etika:
1. Memperoleh fakta-fakta yang relevan.
2. Mengidentifikasi isu – isu etika dari fakta-fakta yang ada.
3. Menentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang
dipengaruhi oleh dilema.
4. Mengidentifikasi alternatif yang tersedia bagi orang yang harus
memecahkan dilema.
5. Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap
alternatif.
6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN MASALAH

Masalah ya berawal dari kekecewaan dengan management PT


Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ratusan karyawan di masing-
masing departemen perusahaan kayu yang berbasis di Pangkalan Kerinci
mengancam bakal hengkang dari perusahaan dan hijrah Ke PT Indah
Kiat.

Kekecewaan tersebut dikarenakan perusahaan ini telah ingkar


janji dengan para karyawan terkait bonus yang akan diberikan. Dimana
sebelumnya, para karyawan yang bekerja di PT RAPP diberikan janji oleh
pihak management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan
tercapai. Namun meski target perusahaan telah tercapai empat bulan
lewat, janji perusahaan yang akan memberikan bonus pada karyawan tak
kunjung terealisasi.

3.2 ANALISIS PENYIMPANGAN MASALAH

1. Dari kasus PT. Riau Andalan Pulp and Paper tersebut penulis
melihat terdapat pelanggaran etika bisnis yang dilakukan, yaitu
pelanggaran prinsip – prinsip dalam etika bisnis, dimana salah
satu prinsip yang dilanggar adalah prinsip kejujuran. PT. Riau
Andalan Pulp and Paper sudah ingkar janji atau telah melanggar
perjanjian dengan para karyawan mengenai pemberian bonus jika
target perusahaan tercapai,, perjanjian yang disepakati bersama
telah diabaikan oleh PT.RAPP.
2. Prinsip kedua yang dilanggar adalah prinsip keadilan. Pada
Prinsip Keadilan, disini ada kaitanya dengan Prinsip Kejujuran
dimana perusahaan seharusnya memberikan sesuatu yang sudah
menjadi hak para karyawan tersebut, di mana prestasi dibalas
dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
3. Prinsip ketiga yaitu, prinsip tidak berbuat jahat (integritas moral),
dimana pada kasus ini yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu
pihak PT Riau Andalan Pulp Paper (RAPP) padahal akan lebih
baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama merasa
keuntungan yaitu di pihak perusahaan telah mencapai targetnya
dan di pihak para karyawannya akan mendapatkan apa yang
seharusnya menjadi hak mereka yaitu bonus dari kerja keras
mereka selama ini. Jika saja perusahaan lebih memperhatikan
kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal – hal yang
tidak diinginkan tidak akan terjadi.
4. Karyawan atau pekerja yang telah memenuhi target seharusnya
mendapatkan haknya, yaitu berupa kenaikan gaji. Tapi nyatanya
PT. Riau melalaikan kewajibannya dan otomatis melanggar hak
karyawan untuk mendapat kenaikan gaji yang telah dijanjikan dan
disepakati bersama.
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi atau yang mendorong PT.
Riau Andalan Pulp and Paper adalah keinginan untuk
mendapatkan keuntungan/ memenuhi target perusahaan dengan
cepat. Yaitu, dengan cara mengiming – imingi kenaikan gaji
kepada calon pegawai/ karyawan yang akan di rekrutnya. Dan
cara ini berhasil menarik banyak orang menjadi karyawan PT.
Riau Andalan Pulp and Paper.
6. Faktor lain yang mendorong terjadinya pelanggaran adalah karena
adanya pesaing dari perusahaan lain yang dapat melemahkan
bisnis dari PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Sehingga akan
menimbulkan persaingan tidak sehat.
7. Adanya pelanggaran tersebut karena PT. Andalan Pulp and Paper
mengalami dilema etika, dimana perusahaan tidak mampu
mengambil keputusan jelas atas masalah yang terjadi dan
mencoba menyelesaikannya dengan karyawan yang akan
hengkang dari perusahaan.
8. Ditambah lagi, perusahaan menyewa orang – orang berbadan
tegap seperti preman yang mengawasi setiap pegawai yang akan
keluar dan mencoba mendaftar ke perusahaan lain. Hal ini
melanggar prinsip etika yaitu kebebasan (free will).

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Bisnis bukan hanya mengandalkan barang dan uang untuk
mencapai tujuannya, tapi juga membutuhkan etika yang sesuai norma
yang berlaku untuk dijalankan. Etika bisnis berperan memberikan
kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan dan juga pihak
masyarakat. Jika etika bisnis yang bermoral ditanamkan, maka bisnis
tersebut akan berhasil jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis.
Jadi, betapa pentingnya penegakan etika bisnis itu sendiri didalam
menegakkan iklim persaingan usaha sehat yang kondusif.

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral


yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana
standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang
digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang
yang ada di dalam organisasi.

Zaman sekarang etika bisnis sangat diperlukan, karena dengan


memiliki etika bisnis dalam menjalankan suatu perusahaan maka
akan mengurangi hal-hal yang merugikan baik dari pihak perusahaan,
pihak karyawan-karyawannya maupun lingkungan eksternal
perusahaan yang tidak akan ada yang dirugikan dan tidak akan ada
yang menjadi korban. Tetapi jika dalam suatu perusahaan tidak
menggunakan etika bisnis maka akan merugikan salah satu pihak
tersebut seperti pada kasus PT Riau Andalan Plup and Paper yang
melakukan pelanggaran etika bisnis dengan tindakan ketidak jujuran
dan ketidakadilan terhadapa para karyawannya akan janji yang telah
diberikan perusahaan. Akibat hal ituh tentu saja akan membawa
dampak yang tidak baik bagi kelangsungan hidup perusahaan. PT
Riau Andalan Pulp and Paper telah membohongi  dan mengikari janji
kepada para karyawannya. Berdasarkan inti uraian pembahasan,
yaitu mengenai kasus pelanggaran etika dalam bisnis khususnya
dalam hal ketidak jujuran, ketidak adilan yang telah dilakukan oleh PT
Riau Andalan Pulp and Paper terkait masalah pemberian bonus
kepada para karyawannya yang telah ada perjanjian antara pihak PT
Riau Andalan Pulp and Paper dengan pihak karyawannya.

4.2 SARAN
1. Jika target perusahaan belum terpenuhi hendaknya berpikir
bagaimana melakukan inovasi dalam perusahaan dan memikirkan
keputusan dengan matang, jangan hanya memikirkan jalan pintas
yang menguntungkan di satu pihak tetapi merugikan pihak lain.
Seperti kasus tersebut,
2. Apabila sebuah perusahaan telah menjanjikan suatu hal kepada
pegawai/ karyawan atas target/ kesuksesan yang telah diraih yang
juga merupakan keuntungan bagi perusahaan hendaknya pegang
teguh prinsip bertanggung jawab. Karena, jika sekali mengingkari
janji, maka nama perusahaan akan terancam tercoret karena
perilaku tidak bermoral tersebut. Dan ujungnya bisa merugikan
perusahaan tersebut.
3. Untuk para pegawai/ karyawan hendaknya memperjuangkan hak
– hak yang seharusnya didapat, bukan malah mencari alternatif
lain dengan cara mendaftar ke perusahaan lain sedangkan
statusnya masih pegawai sebuah perusahaan.
4. Apabila hak tetap tidak didapatkan, laporkan perusahaan ke pihak
yang berwenang, karena itu sudah termasuk pelanggaran hukum
tentang ketenaga kerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
Modul Etika Bisnis (Mh18-Ghillyer-BusEthNow5-wms), halaman 24

Modul Etika Bisnis (Mh18-Ghillyer-BusEthNow5-wms), halaman 20

http://dwihandoko20.blogspot.com/2014/10/analisis-pelanggaran-etika-bisnis-
pada.html

http://fennyfaulinastories.blogspot.com/2014/10/pelanggaran-etika-bisnis-di-
perusahaan.html

http://blackpena27.blogspot.com/2016/10/pentingnya-etika-bisnis-dalam-
perusahaan.html

https://elqorni.wordpress.com/2017/02/23/pengantar-etika-bisnis-dan-profesi/

http://beaseliasy.blogspot.com/2015/11/makalah-contoh-pelanggaran-etika-
bisnis.htmll

http://aldiirwinsyah.wordpress.com/2013/01/21/etika-bisnis-yang-harus-dimiliki-
perusahaan/

http://hariaji24.blogspot.com/2016/10/pelanggaran-etika-bisnis-pt-riau.html

http://adey-am20.blogspot.com/2010/11/contoh-kasus-ptikpp-dinilai-
melanggar.html

https://jurnalriau.com/

http://adinugrohocilacap.blogspot.com/2014/06/contoh-prakata-kata-
pengantar.htmll

https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-
etika-bisnis.html

http://new-funday.blogspot.com/2013/12/materi-etika-bisnis-
terlengkap.html
LAMPIRAN

1. Landasan yang digunakan kurang jelas

2. Pembahasan kurang jelas

3. Kesimpulan dari bab 1,2,3 bentuknya 3 paragraf dan saran ditambahi

Anda mungkin juga menyukai