Anda di halaman 1dari 4

Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis

PANGKALAN KERINCI, JurnalRiau,Com- Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan


kini melakukan berbagai cara untuk merekrut tenaga kerja yang diiming-imingi kenaikan gaji.
Berawal dari kekecewaan dengan management PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ratusan
karyawan di masing-masing departemen perusahaan kayu yang berbasis di Pangkalan Kerinci
mengancam bakal hengkang dari perusahaan dan hijrah Ke PT Indah Kiat.

Kekecewaan tersebut dikarenakan perusahaan ini telah ingkar janji dengan para karyawan terkait
bonus yang akan diberikan. Dimana sebelumnya, para karyawan yang bekerja di PT RAPP
diberikan janji oleh pihak management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan
tercapai. Namun meski target perusahaan telah tercapai empat bulan lewat, janji perusahaan yang
akan memberikan bonus pada karyawan tak kunjung terealisasi.

Alhasil, para karyawan yang merasa dikecewakan berniat untuk hengkang dari perusahaan kayu
milik Taipan Sukanto Tanoto itu. Tak tanggung - tanggung, ada sekitar 80 persen karyawan dari
masing-masing departemen yang berencana akan hengkang ke PT Indah Kiat. Namun niat para
karyawan agak sedikit terhalang, pasalnya pihak perusahaan tak mau melepaskan begitu saja para
karyawannya.

Beberapa Top Management PT RAPP seperti David Ceer, Timo Hakkinen, Elwan Jumandri dan
Jhoni W Sida langsung datang ke lokasi di Grand Hotel Pangkalan Kerinci, Sabtu (10/4) tempat
beberapa karyawan PT RAPP akan melakukan interview dengan PT. Indah Kiat.

Dari pantauan sendiri di lokasi kejadian, memang beberapa orang dari pihak perusahaan
berpakaian preman terlihat mondar-mandir di lingkungan hotel. Salah seorang karyawan yang
akan diinterview oleh PT Indah Kiat di Pangkalan Kerinci dan wanti-wanti namanya minta
dirahasiakan mengakui kekhawatirannya. Pasalnya, dia bersama kawan-kawannya melihat sendiri
bahwa pihak perusahaan

PT. RAPP membawa security berpakaian seragam dan bebas datang ke lokasi hotel.
"Jujur saja, kami ketakutan pak, soalnya management membawa security satu truk dan preman
untuk menjegal kami agar tak jadi diinterview," pungkas salah satu karyawan yang enggan disebut
identitasnya.

Dilain sisi menanggapi hal ini secara pribadi pihak Stokeholder Relations Manager PT.RAPP Wan
Zak kepada JurnalRiau, Minggu petang (11/04/2010) mengatakan, bahwa hal itu tidak benar, soal
pengamcanam untuk hengkang sudah kedua kali. Dan untuk keluar dari perusahaan karyawan
tergantung kesepakatan Mou kontrak kerja sebelumnya. Jadi tak segampang itu.

Adanya rumor interview oleh pihak perusahaan pulp PT. Indah Kiat, bagi sejumlah karyawan HRD
Riaupulp, menurut wan Zack, tindakan itu merupakan persaingan bisnis yang tak sehat. Dan dinilai
merusak etika bisnis, "Selama ini karyawan kita telah mendapat ilmu pengetahuan dan bimtek,
yang cukup handal, kenapa tiba-tiba ada perusahaan yang merekrut dengan sistem persaingan tak
sehat..," ucap Wan Zak.

Sementara Humas Relation PT. Indah Kiat, Nurul Huda ketika dihubungi via ponselnya Minggu
petang (11/04/10) mengaku belum mengetahui hal itu. Karena yang menghandel masalah adalah
HRD.

Tanggapan saya pribadi :

1. Jenis Pelanggaran

Ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kedua perusahaan diatas. Hal pertama adalah
kesalahan yang dilakukan oleh PT.RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper ) yang sudah melanggar
Prinsip Etika bisnis yaitu prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip tidak berbuat jahat dan
berbuat baik. Pada prinsip kejujuran, perusahaan sudah ingkar janji atau telah melanggar perjanjian
dengan para karyawan mengenai pemberian bonus jika target perusahaan tercapai,, perjanjian yang
disepakati bersama telah diabaikan oleh PT.RAPP.
Pada Prinsip Keadilan , disini ada kaitanya dengan Prinsip Kejujuran dimana perusahaan
seharusnya memberikan sesuatu yang sudah menjadi hak para karyawan tersebut, di mana
prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya. Dan yang terakhir yaitu Prinsip
Integritas Moral, dimana pada kasus ini yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak
PT.RAPP. padahal akan lebih baik jika kedua belah pihak merasa diuntungkan yaitu perusahaan
mencapai targetnya dan para karyawan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka.
Jika saja perusahaan lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal
– hal yang tidak diinginkan seperti artikel diatas tidak akan terjadi.

2. Pendapat dan Saran dari Penulis

Menurut saya, dalam kasus pelanggaran etika bisnis diatas, kedua perusahaan sama-sama tidak
menaati etika bisnis yang berlaku. Yang pertama oleh PT RAPP, yang telah melanggar prinsip
kejujuran, karena PT RAPP sudah mengingkari janjinya akan memberikan bonus kesejahteraan
pada karyawannya. Padahal karyawan-karyawannya sudah berhasil menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik, dengan berhasil mencapai target yang diberikan perusahaan. Pihak PT RAPP telah
tidak jujur dalam memenuhi perjanjian yang dibuatnya. Prinsip keadilan juga tidak diperhatikan
pihak PT RAPP, dimana karyawannya telah berhasil membuat prestasi dan memberikan kinerja
yang baik untuk perusahaan, tetapi hal tersebut tidak direspon secara positif oleh perusahaan,
karena sudah sewajarnya para karyawan mendapat bonus atas kerja keras yang telah mereka
hasilkan. Sedangkan untuk PT IKPP, terlepas dari belum adanya konfirmasi yang diberikan
sebaiknya jangan dulu mencampuri permasalahan yang belum diketahui secara pasti antara PT
RAPP dengan karyawannya, dan tidak mengambil kesempatan atau keuntungan dari konflik
tersebut dikarenakan hal tersebut belum diketahui secara pasti karena dari pihak PT IKPP belum
ada informasi pasti mengenai perekrutan karyawan PT RAPP.

3. Kesimpulan

Bisnis bukan hanya mengandalkan barang dan uang untuk mencapai tujuannya, tapi juga
membutuhkan etika yang sesuai norma yang berlaku untuk dijalankan. Etika bisnis berperan
memberikan kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan dan juga pihak masyarakat. Jika
etika bisnis yang bermoral ditanamkan, maka bisnis tersebut akan berhasil jika mengindahkan
prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi, betapa pentingnya penegakan etika bisnis itu sendiri didalam
menegakkan iklim persaingan usaha sehat yang kondusif.

Sumber :

JurnalRiau.com

http://pustakamanajemen.wordpress.com/2012/04/19/prinsip-prinsip-etika-bisnis/

http://lpkni-sapujagad.blogspot.com/2012/04/kewajiban-dan-larangan-bagi-pelaku.html

Anda mungkin juga menyukai