Setiap alat semi konduktor dengan hambatan negative karakteristik dapat digunakan
sebagai suatu alat yang mencetuskan hambatan. Gambar di atas menunjukkan
beberapa aplikasi dasar alat yang mencetuskan hambatan sering digunakan untuk SCR
atau TRIAC.
Pergeseran fase sirkit yang hampri bias dipastikan untuk menghadapi di dalam
kendali tahap menjadi UJT relaksasi osilator. Gambar di bawah menunjukkan UJT
relaksasi sirkuit getaran mengingatkan bahwa frekuensi goyangan ditentukan oleh
nilai-nilai pemilihan waktu unsur RT dan CT atau f = 1/RTCT. Voltase bentuk
gelombang di emitter VE adalah suatu sawtooth gelombang dan pada satu dasar VB1
adalah suatu nilai positif dari pulsa train yang ditunjukkan pada gambar (b) di bawah.
Pulsa train dihubungkan pada gerbang SCR untuk mengendalikan keluaran kepada
beban. Untuk operasi yang lebih baik, kita perlu melakukan catatan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
rBB>>R1+R2:IBB-VBB/rBB
R1(mac)"VGK
(min) (rBB)/VBB
Gambar (a) di atas menunjukkan suatu UJT-SCR half-wave tahap pengendalian sirkit.
Resistor RD dan dioda zener D1 mengatur arus bolak-balik untuk memelihara suatu
perbaikan potensi VZ untuk UJT relaksasi osilator. Bentuk grlombang di dalam sirkit
ditunjukkan pada gambar (b) di atas. Ringkasan operasinya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
Bandingkan bentuk gelombang VE, VB1, dan VLOAD, kita lihat varisai
dari RT, varisai dari perioda relaxation oscillator, sehingga sudut fase dari triggering
akan bervarisai.
4.
5.
Ketika SCR dalam keadaan off, arus pada dioda zener masih mengalir
sepanjang beban dan RD, arus zener dikecilkan dengan menambahkan nilai RD, dapat
dituliskan: RD>>RLOAD.
No
1
2
3
4
5
Sudut penyulutan
Tegangan Keluaran
derajat (0)
180
135
90
45
0
Volt (DC)
0
11
29
80
0
Ketrangan
Lampu Mati
Sangat redup
Lampu redup
LampuTerang
Lampu Mati
UNIT II
KARAKTERISTIK DIAC dan TRIAC
Bab I. Tujuan Percobaan
1. Dapat mengetahui karakteristik DIAC dan TRIAC.
2. Dapaat memahami betuk tegangan pada penyulutan TRIAC.
3. Dapat menyimpulkan hasil percobaan.
Bab II. Alat dan Bahan
1. Penyedia daya unit KL-51001.
2. Isolasi Trafo KL-58002.
3. Modul KL-53006.
4. Osciloscope.
Bab III. Dasar Teori
A.
1. Pada setengah gelombang positif dari arus AC, isyarat pemicu ke terminal B
harus positif untuk mengaktifkan TRIAC.
2. Pada setengah gelombang negative dari arus bolak-balik, isyarat pemicu ke
terminal B harus negatif untuk mengaktifkan TRIAC.
Pada gambar di bawah menunjukkan sirkit gerbang TRIAC yang didasari oleh
dua dioda dan sebuah variable resistor. D1 dan D2 digunakan untuk
mengendalikan polaritas tegangan pada gerbang positif dan negatif untuk
diterapkan pada tegangan AC yang berturut-turut. Resistor digunakan untuk
mengendalikan gerbang arus dan gerbang TRIAC dan karenanya firing dan
kondisi sudut dapat dikendalikan.
10
12
Untuk suatu beban yang memberi hambatan seperti lampu, ditunjukkan pada
gambar (a) di bawah. Fenomena histeresis menjadi terpisah.
13
1.
2.
14
Hubungkanlah suplai 110Vac persediaan dari penyedia daya unit KL-51001 KL58002 ke modul KL-53006. 36Vac disediakan dengan menghubungkan dua 18 Vac
secara urut.
15
2.
3.
scope Kontrol untuk menandai adanya karakteristik V-I pada tampilan scope dan
gambar dalam tabel di bawah ini.
4.
Dari kurva V-I, DIAC VBO= volt, tegangan antara dua kutub positip= Volt.
5.
6.
Volt.
7.
volt; Vv=
volt.
8.
9.
Atur scope ke X-Y mode, hubungkan GND ke Triac terminal T2, CH1 masuk ke
terminal beban yang lain R7 dan CH2 masuk ke Triac terminal T1. Aturlah scope
control untuk mengetahui karakteristik kurva V-I dan gambar dalam tabel yang ada di
bawah point 2.
10.
11.
Merencanakan dua V-I kurva untuk VBO = 0 volt dan VBO = 10V volt
12.
Atur VR3 ke midposition. Gunakan Osiloskope, ukur dan rekam bentuk gelombang
tegangan kapasitor C3 dan TRIAC2 T2 pada tabel di atas.
13.
Pindahkan penghubung dari posisi 9dan sambungkan pada posisi posisi 7 dan 10,
putar VR3. Amati dan rekam perubahan terang lampu. Atur VR3 ke midposition.
Gunakanlah osiloskop, ukur dan rekam bentuk gelombang tegangan kapasitor C3 dan
TRIAC T2 pada tabel di bawah.
17
14.
Pindahkan penghubung dari posisi 7 dan 10 dan sambungkan pada posisi 6 dan
11. Putar VR3, amati dan kedua perubahan terang lampu. Hasil langkah 11, menjadi
histeresis phenomenon improved? Atur VR3 ke midposition. Gunakanlah osiloskop,
ukur dan rekam bentuk gelombang tegangan kapasitor C3 dan Triac2 T2 pada tabel di
bawah.
18
Sudut penyulutan
(derajat)
1
2
180
135
Tegangan
Keluaran Volt
Ketrangan
(AC)
0
11
Mati
Sangat
19
3
4
5
90
45
0
29
80
0
Redup
Redup
Terang
Mati
kehidupan sehari- hari, misalnya dapat digunakan sebagai lampu belajar yang dapat
diatur intensitas cahayanya. Selain itu TRIAC dapat juga digunakan sebagai sakelar
arus AC otomatis.
20
UNIT III
MOTOR STARTING AND SPEED CONTROL WITH DIAC-TRIAC
Bab I. Tujuan Percobaan
1.Memahami perubahan tegangan pada beberapa sudut penyulutan serta kecepatan
putar motor universal.
2.Dapat menyimpulkan hasil percobaan.
Bab II. Alat dan Bahan
1.Power Supply KL-51001
2.Trafo Isolasi KL-58002
3.Modul Motor KL-58001
4.Modul KL-53007
5.Osiloskop
6.Multimeter
Bab III. Dasar Teori
21
Tegangan Breakover DIAC adalah antara 18 dan 35V. Ketika tegangan kapasitor
menjangkau DIAC tegangan breakover, DIAC mengirimkan suatu pulsa tegangan
kepada gerbang TRIAC. TRIAC melakukan penerapan tegangan ke motor. Pada
ujung masing-masing half-cycle TRIAC memotong aliran anoda yang ikut dan
menahan level arus. Karena motor universal adalah suatu beban induktif. Aliran anoda
akan sungguh-sungguh mengalir sepenuhnya sampai bidang dengan bidangnya. arus
mengalir sepanjang jangkar-motor dan voltase ke seberang kombinasi medan-jangkar
ditunjukkan pada gambar di bawah.
Pada gambar di atas, dioda D1 dan D2 bersama dengan SCR S Q1 dan Q2 membentuk
penuh gelombang penyearah jembatan untuk menyediakan arus jangkar untuk motor.
Arus jangkar juga mengalir sepanjang umpan balik resistor R F.Kita mengasumsikan
tegangan AC diterapkan pada terminal A pada saat tegangan sinusoidal pada kondisi
nol dengan positif keserongan SCRS Q1 dan Q2 saat kondisi mati.
23
oleh perlengkapan dan mengurangi penurunan suatu potensi kurang dari tegangan
zener D6. Hasil tegangan menyediakan kepada pemicu circuit tidaklah cukup tinggi
untuk menyimpan dioda zener D6. Kapasitor C2 akan mengisi ke VAB dan
memperbaiki untuk sisa dari separuh siklus voltase arus. Pada ujung half-cycle, SCR
akan memadamkan aliran anoda ketika jatuh di bawah arus turunan yang diperlukan
untuk memelihara konduksi. Arus mengalir melalui palung R3 dan R4 aka mengisi
muatan C2 ke arah UJT mencetuskan voltase lebih cepat. Tembakan sudut SCR akan
mengedepan dengan beban-awal pada C2. ketika beban increae dan arus jangkar
peningkatan, SCR dipicu lebih cepat, meningkatkan voltase berlaku untuk
perlengkapan lagi mainting kecepatan motor tetap.Di dalam sirkit ini, penyalaan sudut
dari SCR disesuaikan menurut jumlah yang mengalir sekarang di dalam angker-motor
sirkit. Pemilihan umpan balik resistor R2 tergantung pada penilaian beban maksimum
motor yang beroperasi saat ini dan arus UJT.
Motor pengendalian Dc Shunt-Wound
Kerja beban dari industri ketika motor kecepatan dapat disetel adalah terkait menjadi
Dc shunt-wound motor. Kecepatan dengan senang hati dikendalikan dengan
bermacam-macam tegangan jangkar atau bidang arus. Ini dapat dilihat dengan
pengujian penyamaan untuk melangsir motor. Total voltase di dalam sirkuit jangkar
adalah:
VA= Vemf + IARA berlaku untuk gambar di bawah
di mana :
IA = Arus jangkar
RA = Perlawanan dari belitan jangkar
Vemf = countereelectromotive kekuatan yang dihasilkan oleh motor.
Counter-Emf yang dihasilkan oleh motor adalah:
Vemf = K1N
di mana :
N = kecepatan Motor dalam r/min
= Kekuatan dari bidang
K1= ketetapan konversi.
25
Tegangan berlaku untuk bidang yang melilit untuk menetapkan nilai sebelum
motor dimulai. Ketika tegangan jangkar diterapkan, kecepatan motor meningkat
demikian juga current-emf. Counter-Emf akan meningkatkan arus jangkar hanya
cukup untuk memperdaya kerugian dan kelesuan di dalam motor itu. Ketika beban
yang eksternal diterapkan, arus jangkar akan meningkat, untuk menyediakan tenaga
putaran diperlukan beban menurut penyamaan.
T2= KIA
Pemilihan waktu pemicu SCR adalah bergantung atas perbedaan antara acuan yang
menentukan umpan balik isyarat. Jika suatu kendali kecepatan stabil tidaklah
diperlukan beberapa aplikasi, mekanisme umpan balik tidaklah perlu.
27
tidak lampu digantikan oleh motor yang universal itu. Kita sekarang memusatkan
pada operasi sirkit ganti-rugi permulaan.
Permulaan sirkit ganti-rugi terdiri dari rersistor R3, R4, dan R5, kapasitor C5, DIAC2,
dan penyearah jembatan D1-D4. ketika kuasa diterapkan, voltase awal kapasitor ( C1,
C2, atau C3) adalah nol sedemikian sehingga DIAC1 mati. R5 membangun suatu
tegangan besar melalui R3, D1 dan D4. tegangan ke seberang R5 mencetuskan
DIAC2 dan TRIAC untuk melakukan. Dari sini motor akan berjalan. Pada waktu
kapasitor ( C1, C2 atau C3) beban melalui R1 Dan VR1 dan menjangkau tegangan
breakover DIAC1. tombol DIAC1 terpasang. Picu pulsa dari DIAC2 membelakangi
dari DIAC1. ketika tegangan
28
29
berjalan?
30
Kecepatan
No
Sudut penyulutan
Tegangan Keluaran
Putar motor
1
2
3
4
5
derajat (0)
180
135
90
45
0
Volt (AC)
2
51
55
100
(RPM)
31,70
260,09
520
31
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
(AC)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
(RPM)
0
0
0
0
2,038
444,65
499,58
569,44
597,34
641,3
33