POKOK PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG MANAJEMEN PRODUKSI & PEMASARAN
DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI MENURUT PARA AHLI
PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
PENGENDALIAN PRODUKSI
TUJUAN PENGENDAIAN PRODUKSI
FUNGSI PENGENDALIAN PRODUKSI
SELECTIVE MINING
PENCAMPURAN ( BLENDING WORKS )
PRIORITAS PERHATIAN UNTUK MELAKUKAN BLENDING
MEREALISASIKAN RENCANA PEKERJAAN PENCAMPURAN BATUBARA ( BLENDING )
MANAJEMEN PEMASARAN
DESAIN STRATEGI PEMASARAN
LANGKAH-LANGKAH RENCANA PEMASARAN
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI,EVALUASI & PENGENDALIAN
LATAR BELAKANG
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses
pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat
sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh
karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi
produksi.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan
sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan
sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi,
sedangkan manajer produksi yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan
sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta kemampuan
manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau
direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran
dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
DEFINISI MANAJEMEN OPERASI & PRODUKSI
( MENURUT PARA AHLI )
Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai
dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan
produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.
Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber
daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Anoraga (2009) Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor
produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang
atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
Render dan Heizer (2005 : 2) mendefinisikan manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan yang membuat
barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran.
Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17) mendefinisikan manajemen operasional adalah fungsi
atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar.
Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan
penolong lain.
Agus Ahyari mengartikan manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
Aquilano (2001) mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu proses perancangan, pengoperasian dan
pengembangan dari sistem yang menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.
1. MANAJEMEN PRODUKSI
Blending merupakan suatu cara untuk mendapatkan nilai kalori batubara yang sesuai
dangan permintaan konsumen yang dilakukan dangan cara mencampur tipe jenis batubara
yang tidak hanya dari satu jenis tipe saja tetapi dipakai dengan dua tipe atau lebih agar
mendapatkan nilai kalori yang sesuai permintaan pasar (konsumen).
Produksi atas hasil kerja pencampuran (blending) adalah kunci besar untuk mencapai
jenis mine brand yang baru ini di antaranya :
1) Pencampuran utama ada di lokasi tambang (mine site) atau mine site stock yard.
Batubara mine brand yang merupakan kiriman dari mine site stock yards yang
merupakan perubahan untuk nama market brand.
2) Semua dari material pencampuran pada mine site dan mine site stock yard No.1 atau
perbaikan dan stacker (stockyard No. 1 of mine site).
3) Untuk mendapatkan hasil kerja pencampuran yang baik kuncinya adalah metode
pengambilan contoh yang baik dari stock pile tersebut.
PRIOTAS PERHATIAN UNTUK MELAKUKAN BLENDING
Prioritas 1
1. Kemurnian sfesifikasi market brand, tetapi parameter-parameter kualitas adalah CV (AD), dan
TS (%-AD). Kadar abu hanya untuk rujukan atau referensi.
2. Rencana penjualan yang memuaskan, jangka panjang, menengah, 1 tahun dan 4 bulan rencana
pemutaran (Produksi dan Penjualan).
3. Keuntungan dari market brand yang berurutan;
4. Manfaatkan secara optimal semua hasil penambangan.
5. Untuk mendapatkab kondisi pada poin 4 dua merk tambang di campur.
Prioritas 2
1. Urutan prioritas untuk memilih pasangan blending.
2. Pemikiran tentang karakter pembakaran pada pemakai.
- Tinggi atau rendah (HGI) .... Blending dangan antrasit, - Bagian Volatile rendah (antrasit), -
Blending dengan pasangan dari nilai kalori terbaik.
3. Memikirkan tentang rantai batubara yang ekonomis seperti metode blending dan tranportasi.
4. Dalam produksi batubara, pikirkan penggunaan maksimal dari batubara dengan high sulfur dan
Low Sulfur.
5. Periksa penyimpanan mine brand pada masing-masing stock yard untuk pekerjaan blending.
MEREALISASIKAN RENCANA PEKERJAAN PENCAMPURAN
BATUBARA ( BLENDING )
Terdapat beberapa langkah kerja umum yang harus diperhatikan sebagai penentu keberhasilan program blending
tersebut, di antaranya adalah :
1. Posisi dalam rencana penambangan dan rencana penjualan jangka panjang
Step 1 : Mengkalkulasi rencana penambangan (long-middle-one year plan) dangan mine brand yang sesuai dangan
karakteristik batubara setiap tambang dari data boring insitu yang telah dilakukan pada kegiatan eksplorasi.
Step 2 : Membuat rencana produksi yang paling menguntungkan sesuai dengan market brand yang didasarkan
kepada program blending yang dapat dilakukan. Jenis market brand yang menguntungkan dan diprioritaskan
untuk di produksi.
Step 3 : Bandingkan hal di atas (market brand) dangan rencana penjualan.
Step 4 : Membuat strategi pemasaran disesuailkan dangan rencana produksi dan penjualan yang paling
menguntungkan.
Step 5 : Hubungan yang baik di dalam perusahaan antara bagian perencanaan, produksi, kontrol kualitas dan
pemasaran.
2. Dalam melakukan blending perbandingan campuran batubara dan pasangan jenis dari campuran batubara
dikontrol secara komputerisasi mengenai :
a. Dalam hal memasukkan rencana produksi dangan merk tambang, perusahaan dapat memperoleh
keuntungan terbanyak berdasarkan tonase dengan merk yang diminati pasaran.
b. Dalam hal memasukan pemilihan tonase dengan merk dagang, komputer mengubah perbandingan campuran
dan pasangan pencampuran dan dari sini akan mengubah permintaan dari rencana penambangan.
Sebagai contoh perubahan kualitas kelas batubara yang dilakukan PT. BA. Pembagian kualitas
tambang yang baru ini dikarenakan kualitas tambang yang lama tidak memiliki perbedaan jenis
antara batubara yang ditambang dangan batubara yang dipasarkan. Secara umum kualitas
produk batubara yang dibedakan berdasarkan kualitas yang lama dari merk baru seperti dibawah
ini :
Keterangan :
TS : Total Sulfur
HS : Higth Sulfur
LS : Low Sulfur
TE : tanjung Enim
SRC : Suralaya Coal
LMC : Lumut Coal
Rencana pemasaran harus secara khusus menyangkut pedoman tindakan yang akan
diimplementasikan, siapa yang melakukan pekerjaan tertentu, tanggal dan lokasi implementasi,
serta bagaimana pelaksanaan tersebut akan dilakukan. Strategi pemasaran merupakan proses
pengambilan keputusan secara terus menerus, melaksanakannya, dan mengukur efektivitasnya
setiap saat. Perencanaan bukan merupakan kegiatan yang pasti, melainkan fleksibel. Ditinjau dari
segi waktu, evaluasi strategis lebih lama dibandingkan dengan pembuatan rencana. Evaluasi dan
pengendalian berhubungan dengan pengawasan performa dan, jika perlu, mengubah rencana agar
sesuai dengan performa yang telah ditentukan.
Rencana terus dikembangkan, diaplikasikan, dievaluasi, dan disesuaikan untuk tetap
mempertahankan strategi pemasaran yang sesuai dengan sasaran. Rentang waktu strategi biasanya
melebihi satu tahun, oleh sebab itu dalam pelaksanaannya ditambahkan pengembangan
perencanaan tahunan untuk mengatur kegiatan pemasaran jangka pendek. Biasanya, eksekutif
pemasaran bertanggung jawab mempersiapkan rencana pemasaran. Sebagai contoh, manajer
produk akan menyiapkan rencana sesuai dengan bidang tanggung jawabnya, mengkoordinasikan dan
menerima masukan dari iklan, riset pemasaran, penjualan, dan bagian pemasaran khusus lainnya.
Manajer kelompok produk akan mengkonsolidasikan semua rencana dari tiap manajer
produk, dan eksekutif kepala pemasaran akan mengkaji ulang serta menggabungkan rencana dari
semua operasional pemasaran, kemudian membuat rencana induk.
BURUNG IRIAN, BURUNG CENDRAWASIH
CUKUP SEKIAN & TERIMA KASIH