Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara


umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan perusahaan sangat
ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian
perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan
pemerintah dan bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting
karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja
perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari


risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu
melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3,
diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja
yang produktif, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan
produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3 sangat besar peranannya dalam
upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban
manusia.

1
B. Tujuan

Adapun tujuan yang terdapat dalam proposal ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kecelakaan kerja tambang.


2. Untuk mengetahui peran K3 dalam mencegah kecelakaan kerja guna
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Untuk mengetahui Sistem Manajemen K3 Pertambangan

C. Hasil Yang Diharapkan

Adapun harap dari hasil yang harus dicapai sebagai berikut:

1. Dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada lokasi pertambangan.


2. Dapat mengantisipasi untuk resiko kecalakaan.
3. Dapat menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi para kerja.

2
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN

1. Sasaran

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

2. Peserta

Peserta dari kegiatan pelatihan K3 Umum ini adalah Mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Jumlah peserta sebanyak 40
Mahasiswa.

3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Maret 2019

4. Rencana Berkelanjutan

Rencana kegiatan berkelanjutan adalah pembuatan seminar internasional tentang


Resiko Menanggulangi Keselamatan Kesehatan dan Kerja (K3).

3
BAB III RENCANA PEMBIAYAAN

A. Rekapitulassi Rencana Anggaran

Kebutuhan pengeluaran
No Rincian Jumlah
1. Biaya Narasumber Rp. 1.500.000
2. Biaya Akomodasi Rp. 625.000
3. Biaya Acara Rp. 1.150.000
4. Biaya Konsumsi Rp. 1.210.000

Total Pengeluaran Rp. 4.485.000

B. Justifikasi Rencana Anggaran

1. Biaya Narasumber

Biaya Narasumber
No Rincian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1. Pemateri 1 1 Orang Rp. 500.000 Rp. 500.000
2. Pemateri 2 1 Orang Rp. 500.000 Rp. 500.000
3. Pemateri 3 1 Orang Rp. 500.000 Rp. 500.000

Total Anggaran Narasumber Rp.1.500.000

2. Biaya Akomodasi

Biaya Akomodasi
No Rincian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Sewa Aula (Kursi dan
1. 1 Room Rp. 500.000 Rp. 500.000
Sound System)
2. Spanduk (uk.2 x 3 m) 1 Buah Rp. 125.000 Rp. 125.000
Total Anggaran Akomodasi Rp. 625.000

4
3. Biaya Acara

Biaya Acara
No Rincian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1. Sertifikat 40 Lembar Rp. 5.000 Rp. 200.000
Bingkisan Untuk
2. 3 Buah Rp. 100.000 Rp. 300.000
Narasumber
3. ID Card 50 Buah Rp. 5.000 Rp 250.000
Buku & Pena (Untuk
4. 40 Buah Rp. 10.000 Rp. 400.000
Peserta)
Total Anggaran Acara Rp 1.150.000

4. Biaya Konsumsi

Biaya Konsumsi
No Rincian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1. Konsumsi Pemateri 3 Kotak Rp. 25.000 Rp. 75.000
2. Konsumsis Peserta 40 Kotak Rp. 15.000 Rp. 600.000
3. Konsumsi Panitia 10 Kotak Rp. 15.000 Rp. 150.000
4. Snack 53 Kotak Rp. 5.000 Rp. 265.000
5. Air Mineral 3 Karton Rp. 40.000 Rp. 120.000
Total Anggaran Konsumsi Rp.1.210.000

5
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja
maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja
dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuannya adalah untuk menciptakan tempat kerja yang aman ,sehat sehingga
dapat menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit.

6
Lampiran 1 Susunan Panitia

Nama Jabatan Tugas & Tanggung Jawab

Marshus Hi Ibrahim S.Si.,MT Dekan Pembina


NIDN. 1224 11 7501 Fakultas
Teknik
Ir. Husaen Salahu,MT Ketua Program Pengarah
NIDN. 1224 03 7201 Studi Teknik
Pertambangan
Abdul Kadir D Arif. ST.,Meng Kepala Dosen Pendamping
NIDN. 1217 11 7901 Laboratorium Kegiatan
Geologi
Pris Tomoyo Sulam Ketua Himpunan Penanggug Jawab
NPM. 121053120116060 Mahasiswa Teknik Kegiatan
Pertambangan
Sindi Lestari Tabudji Wakil Ketua Ketua Panitia
NPM. 121053120115013 Mahasiswa Teknik
Pertambangan
Fitriani Jufri Ketua Bidang Sekretaris Panitia
NPM. 121053120115034 Perbendaharaan
Dan Usaha Dana
Sufriana R Manila Sekretaris Bidang Bendahara Panitia
NPM. 121053120115031 Infestigasi
Dan Advokasi
Wahyu A. Rahman Ketua Bidang Koordinator Acara
NPM. 1210531201150 Kekaryaan
Runi Noviani Wakil Bendahara Anggota
NPM. 121053120115049

7
Jofis A. Kebrob Ketua Bidang Koordinator
NPM. 121053120115042 Investigasi Peralatan dan
Dan Advokasi Perlengkapan
Haidar A. Djaguna Ketua Bidang Anggota
NPM. 1210531201150 Pengembangan
Aparatur Organisasi
Riswantho F. Aba Sekretaris Umum Koordinator
NPM. 121053120115037 Konsumsi
Glen Mard Rano Ketua Bidang Anggota
NPM. 121053120115023 Administrasi dan
Kesektariatan
Mudira Marwapei Sekretaris Koordinator Usaha
NPM. 121053120115002 Perbendaharaan Dana
Dan Usaha Dana
Ardiansya Yakseb Ketua Bidang Anggota
NPM. 1210531201150 Penelitian Dan
Pengembangan

8
Lampiran 2 AD/ART HMTP-UMMU TERNATE

ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

(HMTP-UMMU)

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa bahwa sesungguhnya alam semesta oleh
Allah SWT adalah semata-mata untuk kepentingan makhluk-Nya. Dan hanya
makhluk yang beriman dan berilmulah yang dapat memanfaatkan alam semesta ini
untuk dikelola sebagai perwujudan Khalifa Fil Ardh.

Bahwa organisasi merupakan bagian integral bangsa yang diharapkan menjadi


lokomotif perubahan, perubahan tidak datang dengan sendiri, jika hendak tidak ada
lokomotif atau subjek pembaharu.

Mahasiswa sebagai generasi muda sadar akan hak dan kewajibannya serta
peran dan tanggung jawab kepada umat manusia dan bangsa, bertekad memberikan
dharma bhaktinya dalam mewujudkan nilai – nilai professionalisme demi
terwujudnya mahasiswa yang kreatif dan mandiri.

Sehingga dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur diatas, maka kami


Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan UMMU ternate dengan berpedoman
pada ketentuan sebagai berikut :

9
BAB I

NAMA , WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama

Organisasi ini diberi nama Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas


Muhammadiyah Maluku Utara, yang disingkat (HMTP-UMMU) Ternate.

Pasal 2

Waktu

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan dideklarasikan dalam Musyawarah


Besar Anggota I Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan pada 12 Juni 2002.

Pasal 3

Tempat kedudukan

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan berkedudukan di UMMU Ternate


Propinsi Maluku Utara.

10
BAB II

ASAS, SIFAT DAN LANDASAN

Pasal 4

Asas

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan berasaskan nilai-nilai filosofis


”Keteknikan”.

Pasal 5

Sifat

HMTP UMMU bersifat Ilmiah, Kreatif dan Independen.

Pasal 6

Landasan

HMTP UMMU berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Konstitusi organisasi.

11
BAB III

FUNGSI dan TUJUAN

Pasal 7

Fungsi

HMTP UMMU berfungsi sebagai wadah komunikasi, pemersatu, serta


pengembangan basic keilmuan bagi Mahasiswa Teknik Pertambangan UMMU
Ternate

Pasal 8

Tujuan

Meningkatkan professionalisme Mahasiswa Teknik pertambangan UMMU Ternate


dan menyatukan pemikiran dan pandangan serta menjalin kerjasama dikalangan
Mahasiswa teknik pertambangan di Indonesia.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 9

Keanggotaan

1. Keanggotaan HMTP UMMU adalah seluruh Mahasiswa Teknik


Pertambangan UMMU – Ternate dan yang masih terdaftar aktif.
2. Keanggotaan HMTP UMMU terdiri dari :
1. Anggota Muda

12
2. Anggota Biasa
3. Anggota Kehormatan

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 10

Hak anggota

Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP-UMMU) Ternate


berhak :

a. Mengajukan saran dan pendapat serta kritikan demi pengembangan organisasi


HMTP-UMMU Ternate.
b. Memilih dan dipilih bagi anggota biasa.

Pasal 11

Kewajiban Anggota

Anggota HMTP UMMU berkewajiban :

a. Menjaga nama baik organisasi.


b. Mentaati seluruh ketentuan organisasi yang berlaku.

13
BAB VI

SIDANG-SIDANG

Pasal 12

Sidang-sidang terdiri dari :

1. Musyawarah Besar Anggota


2. Musyawarah Luar Biasa
3. Rapat Pengurus (Rapat Pleno, Rapat Harian, Rapat Presidium, Rapat Bidang,
dan Rapat Kerja).

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 13

1. HMTP UMMU dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih melalui


Musyawarah
2. Musyawarah Besar merupakan pengambilan keputusan tertinggi di tingkat
organisasi.
3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab ketua diatur dalam anggaran rumah
tangga.

14
Pasal 14

Kepemimpinan

1. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Ketua Umum HMTP-UMMU


Ternate.
2. Untuk melancarkan kerja-kerja organisasi maka dibentuk badan-badan
pengurus.
3. Untuk membantu kerja-kerja pengurus maka dibentuk sebuah kelompok
belajar dan dikontrol langsung dari badan pengurus
4. Fungsi dan tugas kelompok belajar akan dijelakan pada anggaran rumah
tangga.

BAB VIII

SANKSI-SANKSI

Pasal 15

Sanksi-sanksi terdiri dari :

a. Sanksi teguran dan peringatan.


b. Skorsing.
c. Pemecatan.

15
BAB IX

BADAN DAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 16

Badan - Badan

HMTP UMMU mempunyai badan sebagai berikut :

1. Badan – badan terdiri dari:


a. Dewan penasehat.
b. Dewan pengurus.
c. Dewan alumni.
2. Pengurus harian.

3. Alat kelengkapan terdiri dari :

a. Sekretariat Organisasi.
b. Perangkat Tertib Organisasi.
4. Pengurus HMTP UMMU dilengkapi dengan bidang-bidang sebagai berikut :

a. Bidang Pengembangan dan Aparatur Organisasi.

b. Bidang Penilitian dan Pengembangan.

c. Bidang HAM dan Lingkungan Hidup.

d. Bidang Kekaryaan.

e. Bidang Perbendaharaan dan Usaha Dana.

f. Bidang Kesekretariatan dan Administrasi

g. Bidang Investigasi dan Advokasi.

16
BAB X

SYARAT-SYARAT MENJADI PENGURUS

Pasal 17

Syarat umum dan syarat khusus

1. Anggota HMTP-UMMU Ternate wajib memenuhi syarat umum sebagai


berikut :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Bersedia untuk mentaati pancasila, UUD 1945 dan konstitusi secara
murni dan konsukuen.
c. Bersih, jujur, bermoral tinggi, bertanggung jawab, terbuka dan
berwawasan luas.
2. Semua anggota HMTP-UMMU Ternate disamping memiliki syarat umum
tersebut dalam ayat (1) pasal ini, juga wajib memiliki syarat khusus sebagai
berikut :
a. Bertempat tinggal diwilayah kerja organisasi.
b. Tidak menduduki jabatan pengurus lebih dari 2 (dua) kali masa bakti
berturut-turut dalam jabatan yang sama untuk menjadi ketua umum.
c. Tidak pernah menciderai nama organisasi.
d. Tidak sedang menjabat posisi jabatan strategis dalam organisasi lain.

17
BAB XI

KEUANGAN

Pasal 18

Sumber dana

Sumber keuangan HMTP UMMU bersumber dari :

1. Iuran anggota.
2. Dana operasional dari Universitas.
3. Segala usaha kegiatan Mahasiswa Teknik Pertambangan, usaha-usaha yang
sah, halal dan tidak terikat.

BAB XII

LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 19

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan memiliki lambang dan atribut organisasi


yang terdiri dari :

1. Logo Organisasi
2. Bendera Organisasi.
3. Pakaian Dinas Harian (PDH).
4. Kartu Anggota HMTP.
5. Pakaian Dinas Lapangan (PDL).
6. Scraf/(Slayer)

18
BAB XIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 20

Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah besar/Muslub anggota atau sidang-sidang yang dilaksanakan khusus
yang sekurang-kurangnya disetujui ½+1 anggota HMTP UMMU.

BAB XIV

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 21

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga, atau dalam Peraturan-peraturan tersendiri yang isinya tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XIV

PENUTUP

Pasal 22

Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan pada saat Musyawarah dan akan
ditinjau kembali pada Musyawarah selanjutnya.

19
ANGGARAN RUMAH TANGGA

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERTAMBANGAN

(HMTP-UMMU) Ternate

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Anggota

1. Anggota Muda adalah mahasiswa yang terdaftar namanya dijurusan teknik


pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara .
2. Anggota Biasa adalah mahasiswa yang masih terdaftar aktif dijurusan teknik
pertambangan dan telah mengikuti kegiatan Pengenalan Alam Jurusan (PAJ) Pada
HMTP Universitas Muhammadiyah Maluku Utara .
3. Anggota Kehormatan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya
dijurusan teknik pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
(Alumni), dan orang-orang yang berjasa terhadap HMTP-UMMU Ternate.

20
BAB II

MASA KEANGGOTAAN

Pasal 2

Masa keanggotaan terhitung sejak mengikuti Pengenalan Alam Jurusan dan berakhir
sampai dengan yang bersangkutan meninggal dunia.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 3

Hak Anggota

1. Anggota Muda mempunyai hak berbicara tetapi tidak memiliki hak memilih dan
dipilih.
2. Anggota Biasa mempunyai hak bicara, memilih, dan dipilih.
3. Anggota kehormatan dapat mengajukan saran maupun pendapat demi
pengembangan HMTP-UMMU Ternate.

Pasal 4

Kewajiban Anggota

1. Membayar iuran anggota.


2. Menjaga nama baik organisasi.

21
3. Bersedia mengembang tugas-tugas organisasi yang diamanahkan dengan rasa
tanggung jawab.

BAB IV

KEKUASAAN

Pasal 5

Kekuasaan tertinggi organisasi berada pada musyawarah besar anggota dan


musyawarah luar biasa.

BAB V

SANKSI-SANKSI DAN PEMBELAAN

Pasal 6

Sanksi-sanksi

Sanksi-sanksi organisasi terdiri dari :

a. Teguran dan peringatan

1. Teguran dan peringatan diberikan oleh dewan pengurus kepada anggota yang
melanggar ketentuan organisasi atau pelanggaran lainnya yang menghambat
kinerja organisasi, pencemaran nama baik organisasi atau mengancam
kredibilitas organisasi.
2. Teguran dan peringatan maksimal 2 kali.

22
b. Skorsing

1. Skorsing diberikan oleh dewan pengurus kepada anggota yang melanggar


ketentuan organisasi atau pelanggaran lainnya yang menghambat kinerja
organisasi, pencemara nama baik organisasi atau mengancam kredibilitas
organisasi.
2. Skorsing diberikan atas persetujuan 2/3 dari jumlah anggota, setelah mendapat
teguran maksimal 2 kali dari dewan pengurus.
3. Skorsing diberikan lewat persetujuan dewan penasehat dan dewan pengurus.
4. Skorsing dilakukan lewat surat skorsing dari dewan pengurus.

c. Pemecatan

1. Sanksi pemecatan diberikan oleh dewan pengurus kepada anggota yang


melanggar ketentuan organisasi atau pelanggaran lainnya yang menghambat
kinerja organisasi, pencemaran nama baik organisasi atau mengancam
kredibilitas organisasi.
2. Pemecatan diberikan setelah lewat pemberian sanksi teguran maksimal 2 kali
dan skorsing 1 kali.
3. Pemecatan diberikan atas persetujuan 2/3 dari jumlah anggota setelah
mendapat teguran maksimal 2 kali dari dewan pengurus.
4. Pemecatan dilakukan lewat surat skorsing dari dewan pengurus.

d. Teguran, Peringatan dan Pembekuan Kelompok Belajar

1. Teguran peringatan diberikan oleh dewan pengurus kepada kelompok belajar


yang melanggar ketentuan atau pelanggaran lainnya yang menghambat kinerja
organisasi, pencemaran nama baik organisasi atau mengancam kreadibilitas
organisasi.

23
2. Pembekuan dilakukan setelah lewat pemberian teguran, peringatan maksimal
2 kali.

Pasal 7

Pembelaan

1. Setiap anggota yang diberikan sanksi mempunayai hak dan kesempatan untuk
membela diri.
2. Mekanisme pembelaan diri akan diatur bersama dalam persidangan untuk untuk
mendengarkan pembelaan.

BAB VI

KEKUASAAN DAN WEWENANG

MUSYAWARAH BESAR ANGGOTA

Pasal 8

Musyawarh besar anggota memiliki kekuasaan dan wewenang sebagai berikut :

1. Sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi


2. Menetapkan AD/ART dan ketentuan organisasi lainnya
3. Mengevaluasi dan mengesahkan LPJ pengurus HMTP
4. Memilih, mengangkat dan mengesahkan Ketua Umum

24
BAB VII

SIDANG-SIDANG

Pasal 9

a. Musyawarah Besar Anggota

1. Musyawarah besar anggota adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi


organisasi yang dilakukan dalam satu kali periode kepengurusan.
2. Dalam keadaan luar biasa musyawarah dapat dilakukan lebih dari satu kali
dalam satu kali persidangan atas persetujuan ½+1 dari jumlah anggota.

b. Musyawarh Luar Biasa

1. Musyawarh luar biasa diperuntukan dan ataupun dapat dilaksanakan pada


waktu tertentu dimana organisasi mendapat tekanan atau dorongan dari
eksternal yang mengancam eksistensi.
2. Musyawarah luar biasa dapat dilakukan apabila mendapat persetujuan 2/3 dari
jumlah anggota.

c. Rapat Pengurus

1. Rapat Pleno
a. Melaksanakan rapat pleno setiap semester atau setidak-tidaknya 3 kali
selama periode berlangsung

b. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh pengurus HMTP

c. Fungsi dan wewenang sidang pleno, yakni :

25
Mengambil kebijakan dan keputusan yang mendasar bagi organisasi baik
internal maupun eksternal.

2. Rapat Harian

a. Rapat harian dihadiri oleh seluruh pengurus HMTP

b. Rapat harian dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam seminggu

c. Fungsi dan wewenang rapat harian, yakni :

Membahas dan mejabarkan kebijakan yang diambil oleh sidang pleno.

3. Rapat Presidium

1. Rapat presidium dihadiri oleh Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris


Umum, wakil Sekretaris, Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang, dan
Sekretaris bidang.

2. Rapat presidium dilaksanakan setidak-tidaknya 2 kali dalam satu bulan.

3. Fungsi dan wewenang rapat presidium, yakni :

a. Mendengar informasi tentang perkembangan organisasi dari beberapa


aspek baik internal maupun eksternal

b. Mengevaluasi perkembangan eksternal organisasi dan internal

c. Mengambil keputusan tentang perkembangan organisasi baik internal


maupun eksternal.

26
4. Rapat Bidang

a. Rapat bidang dihadiri oleh anggota/pengurus bidang yang bersangkutan


b. Rapat bidang diseleggarakan satu kali dalam seminggu
c. Fungsi dan wewenang rapat bidang, yakni :
Mengevaluasi perkembangan bidang dan menyusun langkah-langkah
teknis untuk mensukseskan program bidang tersebut atas kebijakan yang
dikeluarkan pada rapat presidium.

5. Rapat Kerja
a. Rapat kerja dihadiri oleh seluruh pengurus HMTP UMMU
b. Rapat kerja dilakukan dalam satu semester
c. Fungsi dan wewenang rapat kerja, yakni :
Menyusun jadwal aktifitas rencana kerja bidang-bidang untuk satu
semester

BAB VIII

PERTANGGUNG JAWABAN

Pasal 10

1. Pengurus HMTP UMMU bertanggung jawab kepada anggota HMTP UMMU


melalui musyawarah anggota dan dipertanggung jawabkan secara perbidang.
2. Kelompok belajar bertanggung jawab kepada pengurus HMTP UMMU Setiap 1
bulan dengan melapor program kerjanya.

27
BAB IX

LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 11

Makna dan Filosofis Lambang

1. Tali warna putih sebagai bentuk ikatan solidaritas Mahasiswa Tambang UMMU.
2. Warna hitam dan keemasan sebagai mobile guna meraih kesuksesan,warna merah
melambangkan kritis dalam gerakan serta warna putih melambangkan ikatan
kekeluargaan yang suci..
3. Palu dan helm sebagai simbol perlengkapan dilapangan.
4. HMTP UMMU adalah (Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan). Ummu
ternate
5. 2002 adalah tahun terbentuknya HMTP. Ummu ternate
6. Bintang dalam pesisir gear berlambangkan ketika beraktifitas selalu berkiblat
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Gear melambangkan roda organisasi dan enam mata gear melambangkan bulan
lahirnya organisasi.

Pasal 12

Atribut Oragnisasi

1. Bendera organisasi berwarna HITAM bergambar logo HMTP UMMU


TERNATE
2. Pakaian Dinas Harian (PDH) berwarna hitam, bertangan panjang, bis
berwarna merah berada pada pundak belakang, bendera merah putih berada
dilengan kiri bertuliskan mining corps berwarna hitam, logo HMTP berada
dilengan bagian kanan, diatas saku kiri bertuliskan Himpunan Mahasiswa

28
Teknik pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, diatas saku
kanan bertuliskan nama mahasiswa dan NPM.
3. Kartu anggota berwarna merah-hitam berlatar logo HMTP UMMU, dan
bagian belakang tertulis ketentuan-ketentuan lain.
4. Scraf bersegi empat berwarna hitam, ditengah tertera logo HMTP UMMU dan
di sudut-sudut scraf tertera tulisan HMTP-UMMU Ternate.
5. PDL berwarna cokelat, berlengan panjang dengan warna cokelat silver, les
berwarna silver berada pada pundak belakang, bendera merah-putih berada di
lengan kiri tertulis Mining Corps berwarna hitam, logo HMTP berada di
lengan bagian kanan, diatas saku kiri bertuliskan Himpunan Mahasiswa
Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, diatas saku
kanan bertuliskan nama mahasiswa dan NPM.

BAB X

ANAK LEMBAGA ORGANISASI

Pasal 13

1. Untuk membantu mencapai tujuan organisasi, badan pengurus dapat


membentuk anak lembaga yang bertugas mengelola kerja bidang-bidang
tertentu dengan kedudukan, fungsi, wewenang dan pimpinannya ditetapkan
oleh dan bertanggung jawab pada dewan pengurus.
2. Badan pengurus menjadi Pembina anak lembaga sejalan dengan ketentuan dan
kebijakan badan pengurus.

29
BAB XI

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 14

Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah


besar anggota atau sidang-sidang yang dilaksanakan khusus yang sekurang-
kurangnya disetujui ½+1 anggota yang hadir.

BAB XII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 15

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
dalam Peraturan-peraturan tersendiri yang isinya tidak bertentangan dengan
Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII

PENUTUP

Pasal 16

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan pada saat Musyawarah
dan akan ditinjau kembali pada Musyawarah selanjutnya atau siding-sidang yang di
laksanakan husus.

30
31

Anda mungkin juga menyukai