Tidak perlu khawatir, sebab kali ini akan dibahas informasi lengkap untuk Anda yang ingin tahu
tentang manajemen produksi. Mulai dari pengertian, fungsi, aspek hingga ruang lingkupnya akan
dibahas secara lengkap di sini.
Manajemen produksi juga merupakan bagain dari bidang manajemen yang memiliki peran untuk
melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai. Untuk mengatur
produksi, perlu adanya keputusan yang ada hubungannya dengan suaha mencapai tujuan.
Sehingga, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.
Manajemen produksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang memengaruhi manajemen produksi.
Dianataranya, division of labour yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat.
Sehingga, produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di pasar.
Pembagian kerja akan membantu proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain itu, ada juga revolusi industri yang seperti pergantian tenaga manusia menggunakan robot
atau mesin di dalam proses produksi. Revolusi industri akan membuat target dari produksi bisa
tercapai. Pun, karyawan akan berusaha meningkatkan keahlian supaya bisa bersaing.
Baca juga : Pengertian Lengkap Digital Marketing dan Tips Efektif Untuk Melakukannya
Sofyan Assauri
Menurut Sofyan Assauri, pengertian manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan
mengoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat,
sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah
kegunaan sebuah barang atau jasa.
Handoko
Irham Fahmi
Menurut Irham Fahmi, pengertian manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang
membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan
ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai
hasil produksi yang diinginkan.
Menurut Heiser dan Reider, Manajemen Produksi adalah rangkaian kegiatan yang menghasilkan
nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Baca juga : Manajemen Keuangan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Tips
Pengelolannya
Secara etimologi, fungsi produksi tarkait dengan pertanggung jawaban di dalam mengolah serta
mentransformasikan input atau masukan menjadi output atau keluaran yang memiliki bentuk
berupa barang dan jasa sehingga memberikan pendapatan untuk suatu perusahaan.
Nah, menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen produksi,
diantaranya adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan sesuai dengan
waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka dalam hal ini bisa
meminimalisir biaya produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan harga yang lebih
sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar.
Jasa pendukung
Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa yang
akan digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Jasa
penunjang ini acap kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing
secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas.
Proses pengolahan
Bisa dikatakan ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk. Dalam
pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan sumber daya secara
efektif dan lebih efisien.
Pengendalian/pengawasan
Ini adalah fungsi yang digunakan untuk menjamin proses kegiatan agar sesuai dengan rencana.
Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.
Baca juga : Mempelajari Konsep Promosi secara Mendalam untuk Pengembangan Bisnis
Bisa dikatakan ini adakah keputusan jangka panjang dalam manajemen produksi. Mengapa
demikian? Sebab, dalam keputusan ini meliputi banyak hal seperti penentuandesain, lokasi,
desainpengadaan, metode, desain job description dan masih banyak lainnya.
Ini adalah keputusan yang bersifat jangka pendek/ keputusan ini berkaitan dengan operasional
dan taktis. Dalam keputusan ini mencakup beberapa hal, seperti giliran kerja, jadwal produksi,
anggaran, jadwal penyerahan masukan, jadwal penyerahan masukan pada subsistem pengolahan
dan keluaran pelanggan.
Kebijakan yang satu ini lebih bersifat pada kesinambungan. Oleh sebab itu, kebijakan ini
dilakukan secara rutin dan berkala. Adapun beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori ini
seperti melakukan perbaikan secara kontinu terhadap mutu pengeluaran.
Perbaikan terhadap efisien dan keefektifan sistem, kompetensi dari para pekerja, kapasitas, dan
perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dari metode yang digunakan dalam mengerjakan
suatu produk.
Perencanaan produksi memiliki tujuan untuk melancarkan proses produksi secara sistematis.
Adapun dalam hal ini ada beberapa keputusan yang harus diambil sebagai langkah awal.
Diantaranya seperti jenis barang, kualitas barang, bahan baku yang digunakan, kuantitas barang
serta pengendalian produksi itu sendiri.
Ini adalah tahapan kontrol produksi yang digunakan agar proses produksi sesuai dengan
perencanaan. Adapun beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian produksi
diantaranya seperti membuat perencanaan, menentukan target produk dan menyusun jadwal
kerja. Tujuan dari pengendalian produksi supaya mencapai hasil yang lebih maksimal dengan
biaya yang seoptimal mungkin.
Pengawasan produksi barang/jasa
Sedangkan aspek yang terakhir adalah pengawasan produksi. Tujuan dari pengawasan ini
dilakukan agar poses produksi bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan, waktunya tepat, dan
biaya operasionalnya sesuai.
Nah, dalam pelaksanaannya, ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan
produksi, diantaranya menentukan kualitas barang, melaksanakan produksi sesuai jadwal serta
membuat standar barang.
Dengan memahami manajemen produksi di atas, maka Anda bisa menghasilkan produk yang
memiliki daya saing di pasar. Sehingga, bisnis yang Anda bangun bisa bertahan lama dan
menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.
Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Apa itu Standar Operasional Prosedur atau SOP
Kesimpulan
Manajemen produksi adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian kegiatan fungsi produksi. Ini menggabungkan dan mengubah berbagai sumber
daya yang digunakan dalam subsistem produksi organisasi menjadi produk bernilai tambah
secara terkendali sesuai kebijakan organisasi.
Kualitas produk ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Kualitas yang tepat belum tentu
kualitas terbaik. Ini ditentukan oleh biaya produk dan karakteristik teknis yang sesuai dengan
persyaratan spesifik.
Organisasi manufaktur harus menghasilkan produk dalam jumlah yang tepat. Jika mereka
diproduksi melebihi permintaan, modal akan ditutup dalam bentuk inventaris dan jika kuantitas
diproduksi di bawah permintaan, menyebabkan kekurangan produk.
Ketepatan waktu pengiriman adalah salah satu parameter penting untuk menilai efektivitas
departemen produksi. Jadi, departemen produksi harus membuat pemanfaatan sumber daya input
yang optimal untuk mencapai tujuannya.
Biaya produksi ditetapkan sebelum produk benar-benar diproduksi. Oleh karena itu, semua
upaya harus dilakukan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang ditetapkan sebelumnya,
sehingga dapat mengurangi variasi antara biaya aktual dan standar.
Baca juga : Mengenal Lebih Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis
Untuk memudahkan proses manajemen produksi pada bisnis Anda, Anda membutuhkan
pembukuan yang bisa membantu dalam menentukan secara terperinci biaya yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk efisiensi proses
pembukuan dan meminimalisir kesalahan dalam penghitungan biaya pada setiap proses produksi
bisnis.
Pilihlah software akuntansi dengan fitur terlengkap, mudah digunakan, dan juga dengan harga
terjangkau seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi buatan Indonesia yang sudah dikembangkan sejak 20
tahun lalu dan telah meraih Top Brand Award sejak tahun 2016 sampai saat ini sebagai software
akuntansi terbaik di Indonesia. Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis
selama 30 hari melalui link ini.
Manajemen bertujuan untuk mengelola sumber daya manusia, material, alat produksi, anggaran, dan strategi produksi
(Sumber: Pexels)
Manajemen produksi bertujuan untuk mengelola lima hal pokok yang disebut
William K. Holstein sebagai 5M. Kelima tujuan pokok yang dikelola oleh
manajemen produksi ini berupa,
Manajemen produksi berfungsi dalam proses perencanaan operasional perusahaan (Sumber: Pexels)
Manajemen produksi secara umum bertanggung jawab atas tiga fungsi utama
yaitu perencanaan, pengawasan, pengolahan, dan jasa pendukung. Adapun
empat fungsi utama ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini,
1. Fungsi perencanaan
Setiap usaha atau industri memerlukan sebuah cetak biru untuk mengawali
proses operasionalnya. Hal ini dilakukan dengan memfungsikan manajemen
produksi dalam persoalan metode dan strategi yang akan dirancang untuk
mencapai tujuan produksi dan tujuan bisnis secara umum.
Metode atau strategi operasional juga merupakan fungsi manajemen produksi
dalam memastikan setiap operasional perusahaan dijalankan sesuai rencana
bisnis yang telah ditetapkan. Manajemen produksi diharuskan untuk
memahami strategi dan proyeksi perusahaan terhadap pasar dan cakupan
konsumen dari barang atau jasa yang akan dihasilkan.
2. Fungsi pengolahan
Pengolahan barang baku menjadi suatu produk dilakukan dengan metode manajemen produksi tertentu (Sumber:
Pexels)
Pengelolaan atau pengolahan sumber daya alam atau bahan baku produksi
juga merupakan fungsi dari manajemen produksi. Fungsi ini dilakukan agar
ketersediaan bahan baku tidak menghambat proses produksi dan tidak
memperberat beban finansial atau ongkos produksi.
Manajemen produksi bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku hingga
menjadi suatu produk dengan nilai jual tertentu. Pengolahan produk yang
dimanajemen dengan baik akan memastikan kualitas luaran produk di pasaran
dan ketika dinikmati konsumen.
3. Fungsi pengawasan
Manajemen produksi bertanggung jawab pula terhadap pengawasan
operasional perusahaan secara umum. Pengawasan ini meliputi pra produksi,
produksi, hingga pasca produksi. Dalam hal ini, kecakapan pengawasan yang
dilakukan manajemen produksi berpengaruh pada lancarnya proses
operasional produksi hingga proses pemasaran produk.
4. Fungsi jasa pendukung
Pengelolaan anggaran atau finansial dalam kegiatan produksi merupakan fungsi pendukung dari manajemen produksi
(Sumber: Pexels)
Fungsi jasa pendukung adalah fungsi manajemen produksi dalam mengelola
finansial, di mana dalam hal ini sumber daya modal amat berperan penting
dalam berjalannya proses produksi. Manajemen produksi harus dapat
memastikan bahwa anggaran yang direncanakan dalam tiap proses produksi
selaras dan relevan dengan kebutuhan operasional atau proses produksi yang
akan berlangsung.
Keberadaan manajemen produksi dalam suatu perusahaan dapat mendukung
jasa pengelolaan finansial perusahaan meski tidak secara menyeluruh. Bagian
finansial perusahaan akan lebih berperan dalam urusan ini, namun dukungan
manajemen produksi terhadap pengelolaan anggaran juga tidak bisa
dianggap remeh.
Baca juga: Kenali metode Kanban dalam manajemen proyek
Ruang lingkup manajemen produksi
Manajemen produksi memiliki tempat dan suara dalam perancangan desain produk (Sumber: Pexels)
Berdasarkan fungsinya, manajemen produksi memiliki ruang lingkup luas
dalam proses industri atau usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Ruang
lingkup manajemen produksi dalam suatu usaha atau industri mencakup
beberapa hal sebagai berikut,
1. Perancangan desain produk
Dalam ruang lingkup ini, manajemen produksi berperan dalam proses analisis
dan penetapan keputusan terhadap tindakan atau langkah yang akan diambil
dalam proses penentuan desain produk. Keputusan manajemen produksi
dalam hal ini berpengaruh terhadap capaian strategi perusahaan melalui
produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, perancangan produk perlu
didasari oleh strategi bisnis tertentu.
2. Transformasi perusahaan
Ruang lingkup ini memberi tanggung jawab bagi manajemen produksi untuk
dapat memberikan masukan terhadap pembaharuan perusahaan. Sistem kerja
ini meliputi strategi dan tugas perusahaan terhadap pelaksanaan produksi dan
administrasi secara organisasional. Manajemen produksi penting berada
dalam pengambilan keputusan umum karena bagian ini yang tahu seluk-beluk
pengelolaan produk dari suatu perusahaan.
Manajemen produksi juga memiliki ruang lingkup pada saat proses penentuan
lokasi produksi atau pabrik bagi perusahaan untuk suatu produk tertentu.
Beberapa perusahaan manufaktur memiliki lokasi produksi di berbagai tempat
atau daerah. Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan terkait dengan
ketersediaan faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, dan juga jalur
pemasaran. Dalam hal ini manajemen produksi memiliki andil yang kuat bagi
perusahaan. Penempatan lokasi produksi dapat mendukung transformasi
perusahaan melalui ekspansi dan adaptasi pasar yang baru.
Baca juga: 10 Cara membuat lingkungan kerja nyaman untuk
produktivitas
3. Perbaikan produk
Perbaikan atau pembaharuan produk merupakan hasil dari evaluasi dan strategi manajemen produksi (Sumber: Pexels)
Setelah perancangan dan penentuan desain produk dilakukan, maka
manajemen produksi juga bertanggung jawab pada ruang lingkup
perancangan proses produksi serta penentuan alat-alat produksi yang akan
dipakai. Ruang lingkup ini menentukan lancarnya proses produksi hingga
tercipta suatu produk yang diinginkan perusahaan serta konsumen.
Selain itu, manajemen produk juga harus peka terhadap tren dan
perkembangan produk di pasaran. Demi memenuhi tujuan bisnis dan cakupan
konsumen yang luas, manajemen produk juga memiliki ruang lingkup
terhadap perbaikan produk. Di mana hal ini dilakukan dengan proses evaluasi
produk terhadap selera pasar.
Baca juga: 8 Strategi dan contoh analisis pesaing dalam pemasaran
3 Aspek Manajemen Produksi
Selain memastikan alur kerja, manajemen produksi juga bertanggung jawab terhadap proses pengawasan produksi
(Sumber: Pexels)
Secara umum, manajemen produksi bergerak melalui 3 aspek utama yang
berhubungan dengan sistem produksi dalam suatu perusahaan, baik itu
produk barang maupun jasa. Adapun ketiga aspek itu adalah sebagai berikut:
1. Strategi operasional dan kebijakan produksi
Aspek perencanaan produksi adalah terkait dengan strategi operasional dan
kebijakan produksi. Oleh karena keterlibatannya dalam strategi umum
perusahaan, maka sudah pasti manajemen produksi juga memiliki andil besar
terhadap terbentuknya strategi operasional serta kebijakan produksi. Strategi
operasional ini dapat meliputi beberapa hal seperti persediaan, proses,
kapasitas, tenaga kerja, serta jaminan mutu serta kualitas. Sedangkan
kebijakan produksi dapat berupa prosedur operasional standar yang
ditetapkan bagi pegawai di ranah produksi.
2. Workflow layouting
Perancangan alur kerja merupakan aspek yang diperhatikan dari suatu manajemen produksi (Sumber: Pexels)
Aspek selanjutnya adalah pengendalian produksi barang atau jasa. Dalam hal
ini, manajemen produksi juga bertanggung jawab atas rancangan alur kerja
atau workflow. Pembuatan layout alur kerja dilakukan bersama dengan bagian-
bagian terkait dalam perusahaan untuk melahirkan alur produksi yang efektif
dan efisien. Minimalisasi ongkos produksi dapat ditekan melalui alur kerja
efisien ini, selain juga dapat memproyeksikan proses pemasaran secara
relevan.
3. Pengawasan dan evaluasi
Aspek terakhir setelah memastikan adanya pengendalian terhadap produksi
barang atau jasa melalui workflow layouting maka manajemen produksi juga
harus mengawasi proses produksi serta mengevaluasi output produksi.
Pengawasan dan evaluasi merupakan aspek penting dari manajemen produksi
karena berpengaruh terhadap kualitas produk di pasaran.
Secara garis besar, manajemen produksi berperan besar dalam suatu
perusahaan. Selain memastikan proses produksi berlangsung lancar,
manajemen produksi juga harus dapat mengelola keuangan hingga
merumuskan metode serta strategi yang mumpuni bagi berhasilnya
operasional perusahaan. Manajemen produksi juga diharapkan mampu
meyakinkan konsumen melalui kualitas produk yang baik.
Men (Manusia)
Money (Uang)
Machines (Mesin)
Material (Material)
Methods (Metode)
Markets (Pasar)
Baca Juga: Tips Memaksimalkan Manajemen Produksi Perusahaan
Tujuan manajemen produksi yaitu menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas, jumlah
produksi yang tepat, di waktu yang tepat, dan menghemat biaya, untuk meningkatkan efisiensi.
Contoh ini dapat Anda temui dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah:
Perusahaan sepatu yang melewati proses fabrikasi
Perusahaan tambang minyak bumi yang melewati proses analitik, dengan mengubah minyak
bumi menjadi bensin, solar, atau kerosin
Perusahaan timah dan batu bara yang melewati proses ekstraktif.
4. Perencanaan Produksi
Perutean atau mapping adalah menentukan jalur kerja dan urutan operasi. Hal ini bertujuan
untuk urutan operasi apa yang paling efektif dan paling tepat untuk diterapkan.
5. Pengontrolan Produksi
Di tahap ini, manajer atau kepala divisi akan bertugas untuk mengontrol proses produksi apakah
sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika terjadi penyimpangan, barulah seorang manajer
akan mengambil tindakan yang tepat.
1. Perencanaan
Perencanaan produksi yaitu melakukan persiapan tersistem pada barang yang akan diproduksi.
Pada tahapan ini terdapat beberapa keputusan yang akan dihadapi, antara lain:
2. Pengendalian
Pengendalian produksi bertujuan untuk memaksimalkan seluruh biaya seoptimal mungkin. 3
kegiatan yang dilakukan adalah:
3. Pengawasan
Pengawasan disini memiliki fungsi yaitu memantau pelaksanaan aktivitas produksi dapat
berlangsung sesuai rencana. Kegiatan yang akan dilakukan adalah:
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa manajemen produksi adalah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi agar
menghasilkan produk yang berkualitas. Sehingga manajemen produksi akan menyangkut dengan
pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Ketika berbicara mengenai manajemen produksi, hal pertama yang terlintas dalam
pikiran adalah proses bisnis dalam sebuah perusahaan. Manajemen produksi adalah
istilah luas yang mencakup semua aspek manajemen dan penjualan barang-barang
manufaktur secara terstruktur dan terencana.
Bagi Anda yang merupakan pebisnis atau sedang mempertimbangkan karir dalam
bisnis, perlu untuk memahami apa yang diperlukan manajemen produksi. Pengelolaan
proses bisnis yang efektif akan sangat menguntungkan perusahaan apalagi dengan
menggunakan bantuan Sistem ERP Manufaktur, Anda dapat mengontrol penuh bisnis
manufaktur Anda mulai dari pembelian, proses produksi, hingga penjualan. Tanpa
manajemen yang efektif, proses produksi bisnis mungkin gagal berjalan lancar dan
sesuai rencana.
Pahami lebih jauh mengenai pengelolaan produksi yang baik dan hasilkan bisnis yang
memiliki produksi efektif dan tingkatkan kualitas dan kuantitas yang tepat pada waktu
dan biaya produksi yang tepat.
Daftar Isi
Pengertian
Ruang Lingkup
Fungsi
Aspek Manajemen Produksi
Penutup
Ada tiga kegiatan manajemen produksi ini jika dilihat dari cara utama pembuatan
kebijakan dan keputusan, yaitu:
Desain
Desain adalah bagian dari keputusan jangka panjang. Ini karena mencakup hal-hal
seperti memutuskan bagaimana produk akan terlihat, di mana pabriknya, dan
bagaimana proses pengadaan input akan bekerja. Di sini, fokusnya adalah berbicara
tentang desain metode dan teknologi pemrosesan. Selain itu, desain juga mencakup
tentang desain struktur perusahaan, deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Transformasi
Dalam proses transformasi, keputusan dan kebijakan berlangsung dalam jangka
pendek. Keputusan dan kebijakan ini terkait dengan keputusan taktis dan operasional.
Dalam kebijakan ini, Anda akan menemukan informasi tentang jadwal produksi, gilir
kerja, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan.
Selain itu, mencakup pula jadwal pengiriman output ke pelanggan atau penyelesaian
produk.
Perbaikan
Perbaikan adalah keputusan yang Anda buat berulang-ulang, sehingga kebijakan ini
dilakukan setiap saat. Kegiatan di dalamnya meliputi peningkatan kualitas output,
membuat sistem lebih efisien, dan mempermudah dalam menyelesaikan sesuatu.
Pemeliharaan fasilitas kerja atau mesin, serta meningkatkan cara produk diselesaikan
atau dikerjakan dari waktu ke waktu, juga berperan dalam produktivitas.
Perencanaan
Setiap bisnis atau industri membutuhkan rencana untuk memulai
pekerjaannya. Perencanaan produksi meliputi cara dan strategi yang memudahkan
orang yang bertanggung jawab atas produksi untuk memastikan bahwa tujuan tercapai
baik untuk produksi, dan untuk keseluruhan bisnis.
Manajemen produksi juga memastikan bahwa setiap operasi perusahaan yang telah
karyawan Anda lakukan dapat sesuai dengan rencana bisnisnya. Metode atau strategi
operasional juga merupakan bagian dari ini. Manajemen produksi harus mengetahui
bagaimana rencana perusahaan untuk memasukkan barang atau jasanya ke pasar dan
berapa banyak orang yang akan menggunakannya.
Proses pengolahan
Bagian lain dari fungsi manajemen produksi adalah pengelolaan dan pengolahan
sumber daya alam atau bahan mentah yang bisnis Anda gunakan dalam produksi.
Pekerjaan ini harus Anda lakukan agar ketersediaan bahan baku tidak memperlambat
proses produksi ataupun menambah biaya produksi. Metode manajemen bahan baku
dengan memanfaatkan sumber daya dengan lebih efektif juga efisien akan
menciptakan alur produksi yang berkelanjutan.
Jasa pendukung
Jasa pendukung adalah fungsi manajemen produksi dalam mengelola keuangan, di
mana sumber daya modal memegang peranan penting dalam berjalannya proses
produksi. Manajemen produksi harus dapat memastikan bahwa anggaran untuk setiap
proses produksi selaras dan relevan dengan kebutuhan operasional atau proses
produksi yang akan berlangsung.
Source: freepik.com
Supaya bisa menghasilkan berbagai barang produksi sesuai keinginan, pengelolaan
produksi membutuhkan beberapa tahapan. Pengendalian produksi melewati tiga aspek
utama dari sistem produksi perusahaan, baik barang maupun jasa. Ketiga aspek
tersebut adalah:
Strategi operasional ini dapat mencakup banyak hal, seperti persediaan, proses,
kapasitas, tenaga kerja, dan jaminan kualitas dan kualitas, serta banyak hal lainnya.
Kebijakan produksi juga dapat berupa prosedur operasi standar yang ditetapkan bagi
pekerja di bidang produksi.
Workflow layouting
Selanjutnya, Anda harus mengontrol berapa banyak barang atau jasa yang dibuat.
Orang-orang dalam manajemen produksi juga bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa alur kerja atau alur kerja teratur sebagaimana mestinya.
Baca Juga: 7 Tantangan Utama dalam Industri Manufaktur & Solusi Menghadapinya
Penutup
Manajemen produksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian kegiatan fungsi produksi. Gabungkan berbagai sumber daya yang ada
dalam subsistem produksi organisasi Anda untuk mengubahnya menjadi produk
bernilai tambah secara terkendali sesuai dengan kebijakan organisasi Anda.
Tujuannya adalah untuk “menghasilkan barang jasa dengan kualitas, kuantitas, dan
biaya yang tepat”. Perusahaan manufaktur harus menghasilkan produk yang sesuai
dengan target pasar. Jika perusahaan produksi melebihi permintaan, persediaan akan
berlebihan, dan jika produksi dengan jumlah yang tidak mencukupi, produk menjadi
langka. Oleh karena itu, manajemen produksi perlu dilakukan agar persediaan dapat
sesuai dengan permintaan yang ada.
Pengiriman tepat waktu merupakan parameter penting untuk mengevaluasi
departemen produksi. Untuk mencapai tujuannya, departemen produksi harus
memaksimalkan sumber daya input. Tingkatkan efisiensi operasional bisnis
manufaktur Anda dengan Software ERP Manufaktur dari HashMicro. Coba demo
gratis sekarang agar bisnis manufaktur Anda dapat berkembang dan tumbuh lebih
cepat!