I. Manajemen Produksi
A. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi
Manajemen produksi/operasi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan
dengan pembuatan barang atau jasa, kegiatan-kegiatan produksi seperti ini
terdapat di berbagai organisasi baik perusahaan manufaktur maupun organisasi-
organisasi lain yang bergerak dibidang jasa.
Pengertian manajemen operasi menurut Bary render dan Jay heizer (2001:2) yang
dialihbahasakan oleh Kresnohadi Ariyoto mengemukakan bahwa: Manajemen
operasi adalah Serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui
perubahan dari masukan menjadi keluaran
Menurut Sofjan Assauri (2004:11) yang dimaksud dengan produksi adalah: Kegiatan
yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua
aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan-kegiatan lain
yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut
Page | 1
kekuatan terpenting yang membutuhkan keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam
merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Oleh karena itu selayaknya suatu
perusahaan menerapkan aktivitas pengendalian kualitas secara lebih serius dan terarah
dalam setiap kegiatan proses produksinya.
Secara garis besarnya pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi tiga tahap seperti
yang dikemukakan oleh Elwood S. Buffa (1996:45) yang dialih bahasakan oleh Bakri
Siregar yaitu:
1. The inspection and control of quality of incoming raw material (pemeriksaan
dan pengendalian bahan baku)
Pemeriksaan selama proses produksi ini terutama untuk menjamin bahwa
hanya bahan baku dan bahan pembantu yang memenuhi syarat untuk
diproses serta menjamin jalannya proses produksi sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh perusahaan pengendalian ini dilakukan terhadap
semua faktor-faktor produksi terutama terhadap kualitas bahan pembantu
yang digunakan, karena bahan baku dan bahan pembantu sangat
mempengaruhi kualitas dari produk akhir.
2. The product inspection and control of process (pemeriksaan dan
pengendalian produk proses produksi)
Pengendalian kualitas pada tahap ini diperlukan untuk mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan serta untuk melaksanakan koreksi, pada tahap
ini dilakukan pemeriksaan pada akhir setiap tahap proses produksi
berlangsung.
3. The inspection and testing for product performance (pemeriksaan dan
pengujian pada proses akhir)
Walaupun telah dilakukan pengujian terhadap bahan baku dan proses
produksi, tetapi hal itu tidak menjamin bahwa produk yang dihasilkan pasti
baik dan diperlukan pemeriksaan pada saat produk akhir yang gagal atau
tidak sesuai dengan standar sehingga tidak sampai ke tangan konsumen.
Menurut Kauro Ishikawa (1988:102) yang dialihbahasakan oleh Nawolo Widodo. Delapan
langkah pemecahan masalah yang sering digunakan dalam pengendalian kualitas, yaitu:
1. Menemukan Masalah
2. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan masalah
3. Menemukan penyebab utama
4. Menyusun rencana penanggulangan
5. Melaksanakan Rencana penanggulangan
6. Evaluasi hasil penangulangan
7. Standarisasi
8. Rencana selanjutnya
Page | 2
Menurut Kauro Ishikawa (1988:43) yang dialih bahasakan oleh Nawolo Widodo,
ada tujuh alat bantu pengendalian kualitas, yaitu:
1. Lembar Pemeriksaan (Chek sheet)
2. Pengelompokan (Stratification)
3. Diagram Pareto (Pareto Diagram)
4. Histogram
5. Diagram Pencar (Scatter diagram)
6. Diagram Sebab Akibat (cause and effect diagram)
7. Peta Kendali (Control Chart)
Page | 3
pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda
lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses
pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan
kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan
sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi
sesuai dengan produk yang ditawarkan perusahaan.
Page | 4
MANAJEMEN INDUSTRI
Bab IV: Bidang Manajemen Keuangan dan Sumber Daya Manusia
I. Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama dari ilmu
manajemen. Pengertian Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas entitas bisnis
(organisasi) dalam kerangka penggunaan serta pengalokasian dana entitas bisnis
(perusahaan) dengan efisien. pengertian ini mengalami berbagai perkembangan berawal
dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan kegiatan mendapatkan /
memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan, penggunaan dana
hingga pengelolaan atas aset (aktiva). George R Terry menyebutkan ada 4 aktivitas
yang dikenal dengan POAC singkatan: Planning - Organizing - Actuating - dan Controling.
Consistency (Konsistensi)
dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan
haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa
sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu
perubahan yang signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak
konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan
perusahaan.
Page | 5
Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu,
kelompok ataupun perusahaan untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun
kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus
bisa memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah
dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang
berkepentingan, agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu
dipergunakan.
Transparancy (Transparansi)
manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang
rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan
laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan
mudah oleh yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa
mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan sesuatu.
Integrity (Integritas)
Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan
kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga
intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan
Stewardship (Pengelolaan)
Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat
dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk
merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa
melakukan bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan
resiko keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan
yang sesuai.
Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama
Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber
dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal
perusahaan
Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana
yang ada pada berbagai bentuk aset
Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah
dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset
(atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien.
Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan
keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan
manajemen aset (aktiva)
Page | 6
Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen
harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak
diinginknan. perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk
memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang
beredar adalah bukti kepemilikan, kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga
pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan
manajemen mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam pendanaan serta
aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak
pada harga saham para pemilik perusahaan.
Sebagai tambahan berikut saya berikan hal hal sedikit mendetail yang dilakukan oleh
manajemen keuangan:
Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana
pemasukan serta pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode
tertentu
Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas
perencanaan keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran
dan pemasukan perusahaan
Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan
mempergunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya
dengan berbagai cara yang bisa ditempuh
Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana
perusahaan yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan
Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk
mengamankan dana perusahaan yang telah dikumpulkan.
Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan
memperbaiki suatu sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa
belum mumpuni
Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan
perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya
penyimpangan yang merugikan terjadi
Page | 7
Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi
keuangan tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan
bahan evaluasi nantinya.
Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas:
Pengawasan terhadap biaya
Penetapan atas kebijakan harga
Peramalan laba dimasa mendatang
pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja
Page | 8
d. Sasaran pribadi karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya
sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atas
perusahaan.
Fungsi manajemen SDM hamper sama dengan fungsi manajemen umum, yaitu:
1. Fungsi manajerial
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pengarahan (directing)
Pengendalian (controlling)
2. Fungsi oerasional
Pengadaan tenaga kerja (SDM)
Pengembangan
Kompensasi
Pengintegrasian
Pemeliharaan
Pemutusan hubungan kerja
E. MASALAH SDM
Di lingkungan perusahaan departemen SDM merupakan sisitem terbuka yng dipengaruhi
oleh lingkungan tempat mereka berada. Dua dari banyak masalah lingkungan yang paling
signifikan dihadapi oleh para manajer/pemimpin dan departemen SDM adalah masalah
manajemen SDM intenasional dan pemerintah.
1. Masalah eksternal
a) Keragaman budaya dan sikap
b) Keragaman melalui imigrasi dan migrasi
c) Keragaman dan profesional
2. Masalah-masalah ekonomi global
3. Masaklah-masalah pemerintah
4. Masalah organisasi
5. Masalah-masalah professional
6. Masalah SDm internasional
Page | 9
F. TANTANGAN MANAJEMEN SDM
1. Tantangan eksternal
Lingkungan eksternal yang sering di hadapi manajemen sumber daya manusia
mencakup: perubahan tekhnologi, pengaturan pemerintah, faktor sosial budaya, pasar
tenaga kerja, faktor politik, kondisi perekonomian, faktor geografi, faktor demografi,
kegiatan mitra, dan pesaing.
2. Tantangan internal
Tantangan internal muncul karena adanya SDM yang mengejar pertimbangan di
antaranya adalah: financial, penjualan, keuangan, service, produksi, dan lain-lain.
Page | 10