Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alkautsar

NIM : 172202012
PRODI : BISNIS DIGITAL

TUGAS PERTEMUAN 1

1. Menurut Gasperz (1997) menyatakan kualitas adalah totalitas dari fitur-fitur dan
karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh produk yang sanggup untuk memuaskan
kebutuhan konsumen.
2. mutu adalah pemenuhan spesifikasi, yang lain mengatakan bahwa kualitas adalah
kesesuaian, dan banyak lagi. Dari sekian banyak definisi, yang lebih disukai definisi yang
diberikan oleh Dr Ishikawa yakni ”mutu adalah kepuasan pelanggan”
3. Menurut Gasperz dalam Ariani (2014) manajemen kualitas dapat dapat disebut sebagai
seluruh kegiatan dari fungsi manajemen yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan
dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat manajemen kualitas.
Seluruh aktivitas tersebut dilakukan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan dari
penlanggan. Pelaksanaan dari manajemen kualitas dibutuhkan partisipasi dari seluruh
anggota organisasi yang ada guna mencapai tujuan dari organisasi.
4. Kepuasan pelanggan merupakan yang sangat urgen terhadap peningkatan dan pengukuran
mutu dalam suatu organisasi atau institusi pendidikan. Dari hal itu,menurut Nasution
(2001:33) salah satu prinsip dalam Total Quality Manajemen (TQM) adalah meliputi: 1.
Kepuasan pelanggan. 2. Mengidentifikasi pelanggan. 3. Perbaikan berkesinambungan
5. Siregar, A. Ridwan. "Manajemen mutu." (2004). konsep PMT sangat cocok dan tepat untuk
dipakai sebagai acuan dalam upaya meningkatkan dan mengendalikan mutu pelayanan
perpustakaan. Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya adalah yang utama
dalam setiap usaha. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, budaya kerja yang mantap
harus terbina dan berkembang dengan baik dalam diri setiap karyawan yang terlibat dalam
pendidikan itu. Motivasi, sikap, kemauan dan dedikasi adalah bagian terpenting dari budaya
kerja tersebut
6. American society Quality perbedaan lain antara qa dan qc adalah bahwa sementara jaminan
kualitas memastikan bahwa apa yang anda lakukan adalah hal yang benar dengan cara yang
benar sedangkan qc memastikan bahwa hasil dari apa yang telah anda lakukan adalah sesuai
harapan anda..
7. W.E Deming mempunyai pandangan tentang hubungan antara suatu produk dengan
kebutuhan pelanggan yang dikemas dalam suatu tahapan lingkaran PDCA (plan, do, check,
action). Tahap-tahap dalam Siklus Deming terdiri dari:
a. Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam perencanaan produk
(plan).
b. Menghasilkan produk (do).
c. Memeriksa produk apakah telah dihasilkan sesuai dengan rencana (check).
d. Memasarkan produk tersebut (act).
e. Menganalisa bagaimana produk tersebut diterima di pasar dalam hal kualitas, biaya, dan
kriteria lainnya (analyze).
8. Pada masa ini ada beberapa orang ahli di bidang statistik yang antara lain Walter A. Sewhart
(1924) yang menemukan konsep statistik untuk pengendalian variabel-variabel produk
seperti panjang, lebar, berat, tinggi, dan sebagainya. Sedang H.F. Dodge dan H.G. Romig
(akhir 1920) merupakan pelopor dalam pengambilan sampel untuk menguji penerimaan
produk (acceptance sampling) (Mitra, 1993).
9. Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber- sumber tenaga
kerja, mesin, bahan, dan dana yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan
produksi sendiri adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa (Mulyani & Herawati, 2016).
10. Menurut Gaspersz (2002), karakteristik unik dalam suatu industri jasa atau pelayananyang
sekaligus membedakannya dari barang yang lain yaitu:
1. Pelayanan merupakan output tak berbentuk (intangible output).
2. Pelayanan merupakan output variabel, tidak standar.
3. Pelayanan tidak dapat disimpan dalam persediaan, tetapi dapat dikonsumsi
dalam produksi.
11. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan melindungi pekerja atas keselamatannya agar
dapat meningkatkan produktifitas nasional. Menjamin semua pekerja yang berada di tempat
kerja menggunakan serta merawat sumber produksi secara aman dan efisien (Menkes,
2009).
12. Teori Lewin dikenal secara eksplisit menegaskan bahwa perubahan merupakan hal yang
nyata. Sangat penting bagi manajer ataupun agen perubahan untuk mengidentifikasi teori
atau model perubahan yang sesuai yang menyediakan kerangka kerja dapat
mengimplementasikan, mengelola dan mengevaluasi perubahan (Wren, J., dan Dulewicz, V,
2005)
13. Kepuasan bagi anggota akan diperoleh dari kualitas pelayanan yang baik dari koperasi, hal ini
menunjukakan bahwa pelayanan merupakan kunci kesuksesan pada usaha atau kegiatan
yang bersifat jasa. Maka dari itu menurut Gilaninia dkk (2013), tingkat kualitas pelayanan
adalah komponen penting dalam memperoleh keberhasilan pada suatu kegiatan jasa. Setiap
anggota memiliki kepuasan yang berbeda maka kepuasan anggota secara pribadi sangat sulit
dicapai.
14. Kotler dan Keller (2016:33) mengatakan kepuasan pelanggan sebagai berikut:
kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk yang dirasakan dalam
kaitannya dengan harapan. Apabila kinerja jauh dari ekspektasi, pelanggan kecewa. Jika
kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika melebihi ekspektasi, pelanggan senang.
15. Perbaikan manajemen kinerja dilakukan secara berkelanjutan untuk mengantar kinerja
karyawan, tim, dan organisasi ke yang terbaik. Agar efektivitas manajemen kinerja tercapai,
organisasi bisnis perlu mengembangkan supervisi dalam melakukan perbaikan manajemen
kinerja. Model manajemen kinerja yang terdiri dari empat tahap (perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan kompensasi) dapat dipergunakan untuk perbaikan manajemen
kinerja. (Nasrullah Nursam)
16. Biaya yang dikeluarkan untuk pencegahan, atau biaya yang timbul akibat dihasilkannya
produk yang bermutu rendah. Biaya ini fokus pada kualitas kesesuaian dan diterapkan pada
semua fungsi bisnis nilai rantai" (Horngren, 2000:677)
17. “adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas,
berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam
organisasi serta masyarakat.” Total Quality Management (TQM) merupakan paradigma baru
dalam menjalankan bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui
fokus pada kepuasan konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan perbaikan secara
berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi
(Krajewski and Ritzman, 2006).
18. organisasi dalam hubungannya dengan mutu. SMM dapat dijadikan alat strategis untuk
mengembangkan kinerja proses dan sumber daya dalam melakukan peningkatan terus
menerus, memberikan pelayanan prima demi kepuasan pengguna untuk mempersiapkan
diri menghadapi persaingan internasional dan mendapatkan pengakuan internasional.
Tuntutan penjamin mutu kemudian melahirkan suatu standar yang lebih berorientasi
kepada sistem dan proses yaitu Standar Manajemen Mutu (Gaspersz, 2005)
19. Peningkatan berkesinambungan dan berkelanjutan dari sebuah produk, proses, atau
service melalui perbaikan yang berangsur-angsur atau melalui sebuah terobosan
besar. (https://online.studilmu.com/continuous-improvement)
20. Konsep Lean menjadi perhatian penting yang didefinisikan sebagai pendekatan sistemik dan
sistematik untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan (waste) atau
aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-valueadded activities) melalui
peningkatan terus menerus (continous improvement) untuk mencapai tingkat kineija enam
sigma. (Gaspersz,2006:2)
21. nurut Dogget (2005) terdapat beberapa alat analisis akar masalah yang telah banyak
diterapkan untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Adapun analisis tersebut adalah Is/Is
not comparative analysis, 5 Why analysis, Diagram Tulang Ikan (Fish Bone Diagram), Cause
and effect matrix, dan Root Cause Tree. Dogget menyebutkan 5 why analysis adalah alat
analisis akar penyebab yang sederhana dan dapat digunakan untuk menganalisis kegagalan
sistem dan dapat bekerja dengan baik dalam mengidentifkasi sebab dan akibat suatu
kejadian.
22. enelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu mendeskripsikan dan menguraikan
peran etika dan tanggung jawab sosial dalam bisnis internasional. Penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti
sebagai instrument kunci (Sugiyono, 2005).
23. Pada studi benchmarking penjaminan mutu.
 internal Benchmarking yaitu pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan
operasi suatu bagian dengan bagian internal lainnya dalam suatu organisasi, misal
dibandingkan kinerja tiap devisi di satu institusi pendidikan, dilakukan antara
departemen/divisi dalam satu institusi atau antar institusi dalam satu group institusi.
 competitive benchmarking yaitu pendekatan dilakukan dengan mengadakan
perbandingan dengan berbagai pesaing, misalnya membandingkan output lulusan
kepada lulusan yang dihasilkan pesaing dalam bidang yang sama.
 functional benchmarking Pendekatan dengan diadakan perbandingan fungsi atau
proses dari institusi lain dari berbagai institusi yang ada, atau dengan kata lain
dilakukan perbandingan dengan institusi yang lebih luas.
 generic benchmarking yaitu perbandingan pada proses fundamental yang cenderung
sama di setiap institusi. Misalnya memberi pelayanan pelanggan, dan
pengembangan strategi, maka dapat diadakan patok duga meskipun institusi itu
berada di bidang yang berbeda. (http://lpm.uinjambi.ac.id/home/artikel/2/85)
24. Penelitian tentang analisis perbandingan praktek Sistem Manajemen Mutu pada berbagai
perusahaan dilihat dari bagaimana perusahaan yang berbeda jenis usahanya dapat
menerapkan persyaratan ISO 9001 : 2008 dalam mengelola jalannya kegiatan operasional.
Sistim Manajemen Mutu ISO merupakan salah satu standar minimum intemasional yang
dapat
dipakai dalam mengelola perusahaan, wajib untuk melakukan internal audit secara berkala
sebagai salah satu pemenuhan persyaratan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hasil audit dari tiga perusahaan yang berbeda
jenis usaha dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu untuk mengetahui masalah umum
yang terjadi dalam melakukan implementasi ISO.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan ekploratif, penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan hasil temuan audit selama tiga tahun di tiga perusahaan. Analisis
dilakukan dengan menitik beratkan pada aspek dokumentasi dan peraturan, aspek tanggung
jawab manajemen puncak, aspek sumber daya manusia dan infra struktur, aspek proses
operasional, aspek monitoring, pengukuran dan analisa. Pengumpulan data dan informasi
dilakukan melalui observasi, bertanya/diskusi kepada pihak berwenang dan penelusuran
terhadap hasil dokumen agar dapat dibuktikan kebenaran data/informasi yang
diperolehnya.
Hasil penelitian menyimpulkan adanya persamaan masalah dan kelemahan yang dijumpai
pada perusahaan saat mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO yaitu pengkinian
acuan keija, kurangnya sosialisasi kebijakan/peraturan perusahaan kepada seluruh
karyawan,
kriteria kompetensi sumber daya manusia yang belum terpenuhi, pengendalian proses
operasional, pemantauan dan analisa yang belum beijalan efektif sebagai dasar pengambilan
keputusan. Lismanto, Tinawati (2014)
25. Dubrin (2005: 3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi
banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan
petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespoons
dan menimbulkan perubahan positif.

Anda mungkin juga menyukai