Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Kadek Yudha Ady Pranata

NIM : 1917051231

Kelas : 6F/S1 Akuntansi

1. Peran strategis dari mutu/kualitas


Manajemen mutu yang dikenal total management quality atau TQM dapat diartikan
sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah organisasi, perusahaan, atau badan usaha untuk
mengawasi setiap kegiatan serta tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam
mempertahankan kualitas atau mutu dari perusahaan tersebut. Total management quality
sendiri merupakan sebuah sistem yang menentukan kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan
mengembangkan kualitas mutu yang diberikan perusahaan. Sistem ini juga dikenal sebagai
sebuah filosofi dasar yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan akan menentukan
keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha. Di dalamnya, semua stakeholders atau
pemangku kepentingan bekerjasama dalam peningkatan kualitas produk dan layanan serta
budaya kerja di lingkungan perusahaan.

Dalam konsep TQM kualitas ataupun mutu merupakan suatu tujuan TQM yang ingin
dicapai untuk memuaskan pelanggan, dalam hal ini pengguna pendidikan. Kata kualitas
memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi. Menurut Vicent Gasperz definisi dari
kualitas itu sendiri dibagi menjadi dua definisi (definisi konvensional dan definisi strategik.
Definisi konvensional memandang kualitas dari segi karakteristik langsung dari suatu produk
seperti: performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (ease of
use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Sedangkan kualitas yang berdasarkan definisi
strategik memandang kualitas sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau
kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). 2. Peran akuntansi dalam
manajemen dan pengendalian atas mutu/kualitas

Dalam mengendalikan kualitas produk, terdapat 3 komponen pengendalian SAM yaitu


quality goals, quality feedback, dan quality incentives. Quality contoh pada CV. Grafika Indah
Offset, perusahaan ini telah menempelkan papan-papan yang berisi informasi visi dan misi
perusahaan di setiap sudut startegis ruang kerja seluruh karyawan. Hal ini dilakukan agar
semua karyawan dari level atas sampai bawah dapat menjadikan pedoman kerja mereka dalam
memproduksi barang. Pemasangan papan visi misi pada bagian produksi akan berpengaruh
terhadap motivasi karyawan untuk tetap menjaga kualitas produknya sehingga bagian produksi
memproduksi sesuai dengan standar kualitasnya. Komponen yang kedua adalah quality
feedback, contoh CV. Grafika Indah Offset telah menerapkan jenis manajemen terbuka dalam
proses pemberian feedback atas kinerja karyawan, yaitu karyawan dapat langsung mengetahui
kesalahan dan segera memperbaikinya sehingga proses produksi dalam menghasilkan produk
dapat dikendalikan dengan baik. Komponen yang ketiga adalah quality incentives, CV. Grafika
Indah Offset telah menerapkan quality incentives yaitu adanya ukuran kinerja keuangan dalam
pemberian incentives yaitu meningkatnya omset penjualan sesuai dengan target yang telah
ditentukan, adanya ukuran kinerja non-keuangan dalam pemberian incentives yaitu:
pemberlakuan jam keterlambatan kerja, adanya catatan kehadiran dan adanya feedback dari
customer. Ketiga komponen yang telah dijelaskan tersebut memiliki kaitan erat dengan SAM
karena SAM dapat menyediakan informasi tersebut membuat rencana.

3. Kerangka kerja komprehensif untuk mengatur dan mengendalikan mutu/kualitas

Rencana yang akan dilakukan penyusunan akan dilakukan pengimplementasian dari


skala kecil hingga pembagian tugas yang dimana akan sesuai dengan segala kemampuan yang
dimiliki masing-masing karyawan. Melakukan pemeriksaan maupun penelitian dari hasil yang
akan dicapai. Dalam hal ini apakah sebuah pelaksanaan akan berada dalam sebuah bentuk dari
jalur yang akan dilakukan sesuai dengan sebuah rencana dan juga pemantauan dari kemajuan
perbaikan yang dimana akan dilakukan akan sebuah perencanaan. Melakukan tindakan dari
penyesuaian apabila dibutuhkan.

4. Indikator finansial atas mutu/kualitas


Perusahaan mengharapkan kompensasi finansial dan non finansial sebagai salah satu
cara yang ampuh untuk menuju tujuan perusahaan. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai
individu karena besarnya kompensasi dapat dijadikan tolak ukur kinerja mereka diantara
karyawan yang lain, keluarga dan masyarakat. Oleh sebab itu kompensasi dapat dikatakan
sebagai hal yang penting dalam cara perusahaan menumbuhkan semangat karyawannya untuk
bekerja keras demi keberhasilan perusahaan, dimana wujud suatu kompensasi merupakan salah
satu kebutuhan pokok karyawan yang tidak dapat terlupakan dalam menunjang hidupnya.

5. Indikator nonfinansial atas mutu/kualitas


Kompensasi non finansial adalah segala sesuatu imbalan yang diberikan kepada karyawan
atas balas jasa selain uang, yaitu lingkungan kerja dan pekerjaan itu sendiri. Penulis cenderung
memasukkan poin fleksibilitas tempat kerja masuk kedalam poin lingkungan kerja yang
dijelaskan oleh pendapat sesuai dengan penjelasan yang ada

Anda mungkin juga menyukai