Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohammad Faisal Nurfaizi

NIM : 5200611197
Matkul : Psikologi Industri C

1. Pengertian Manajemen Kinerja


Manajemen kinerja adalah proses berkelanjutan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengembangkan kinerja individu dan tim dan menyelaraskan kinerja dengan tujuan strategis
organisasi. Adapun dua komponen utama definisi:
- Proses terus menerus
Manajemen kinerja sedang berlangsung. Ini melibatkan proses penetapan tujuan dan
sasaran yang tidak pernah berakhir, mengamati kinerja, dan memberi dan menerima
pembinaan dan umpan balik yang berkelanjutan.
- Keselarasan dengan tujuan strategis
Manajemen kinerja mengharuskan manajer memastikan bahwa aktivitas dan output
karyawan sesuai dengan tujuan organisasi dan, akibatnya, membantu organisasi
mendapatkan keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, manajemen kinerja menciptakan
hubungan langsung antara kinerja karyawan dan tujuan organisasi dan membuat kontribusi
karyawan terhadap organisasi secara eksplisit.
Manajemen kinerja merupakan suatu upaya komunikasi yang dilakukan secara berkelanjutan
antara karyawan dengan atasannya dengan tujuan untuk mencapai tujuan utama sebuah
perusahaan. Kehadiran manajemen ini memang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan
karena dapat membantu menyelaraskan karyawan dengan sumber daya lainnya supaya tujuan
perusahaan tercapai dengan maksimal.
2. Proses Manajemen Kinerja

Prerequisites

Performance
Planning

Performance
Execution

Performance
Assessment

Performance
Review

Performance
Renewal &
Recontracting
Adapun referensi lain dalam proses Manajemen Kinerja terdapat empat siklus yang perlu diikuti
secara berkelanjutan. Berikut ini adalah penjelasan terkait keempat siklus manajemen
kinerja tersebut.
• Perencanaan
Pada tahap ini, pihak manajemen dan juga direktur perusahaan akan melakukan diskusi terkait
dengan tujuan dan hal-hal yang ingin diraih oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu tertentu
maupun secara keseluruhan. Hal ini menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan karena setiap
karyawan memiliki panduan dalam merancang tujuan secara mendetail.Adapun tujuan tersebut
tidak harus tentang strategi bisnis, tetapi juga bisa tentang indikator pencapaian terhadap performa
karyawan dalam tim, seperti target, tugas, tindakan, pengembangan, dan lain sebagainya. Biasanya
tujuan ini menggunakan metode SMART atau specific, measurable, achievable, relevant, dan time-
bound. Pada tahap ini, perusahaan juga dapat melakukan perencanaan untuk pengembangan
karyawan.
• Monitoring
Umumnya monitoring akan dilakukan setahun sekali. Pada siklus ini, manajer diwajibkan untuk
melakukan berbagai macam cara agar dapat memastikan jika tujuan yang sudah direncanakan
dapat diraih. Apabila ditemukan masalah pada karyawan, maka manajer harus bisa membantu
karyawan dalam menyelesaikan masalahnya. Pada tahapan ini, bisa jadi akan muncul tujuan baru
yang ditetapkan sehingga kerap kali terjadi perusahan dalam sebuah perusahaan.
• Reviewing
Siklus yang ketiga adalah reviewing atau pengkajian dua arah. Biasanya tahap ini dilakukan pada
akhir tahun, dimana pihak manajemen dan juga karyawan akan melakukan diskusi apakah tujuan
perusahaan yang ditetapkan sejak awal bisa tercapai dengan baik. Reviewing menjadi tahapan
yang penting karena nantinya pihak manajer dapat melakukan kolaborasi dengan karyawan.
Melibatkan pekerja juga dapat membuat karyawan merasa terpacu untuk memberikan kontribusi
dan kinerja yang maksimal untuk perusahaan tersebut.
• Penghargaan
Tahap yang terakhir ini tidak boleh diabaikan oleh perusahaan karena penghargaan merupakan
siklus yang penting untuk meningkatkan semangat para karyawan. Apabila karyawan tidak
mendapatkan cukup perhargaan, maka hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja mereka sehingga
besar kemungkinannya akan mencari pekerjaan lain. Adapun berbagai bentuk penghargaan yang
bisa diberikan perusahaan kepada karyawan antara lain adalah promosi jabatan, peningkatan gaji,
pemberian bonus, proyek tambahan, peningkatan jatah cuti, dan lain sebagainya.
3. Keterkaitan Manajemen Kinerja dan Penilaian Kinerja
Keterkaitan antara manajemen kinerja dan penilaian kinerja. Sistem yang melibatkan evaluasi
karyawan setahun sekali tanpa upaya berkelanjutan untuk memberikan umpan balik dan
pembinaan agar kinerja dapat ditingkatkan bukanlah sistem manajemen kinerja yang sebenarnya.
Sebaliknya, ini hanya sistem penilaian kinerja. Penilaian kinerja adalah deskripsi sistematis
kekuatan dan kelemahan karyawan. Dengan demikian, penilaian kinerja merupakan komponen
penting dari manajemen kinerja, tetapi hanya merupakan bagian dari keseluruhan yang lebih besar
karena manajemen kinerja lebih dari sekedar pengukuran kinerja.
Penilaian atau Evaluasi kinerja dan Manajemen Kinerja saling berkaitan satu dengan yang lain
dikarenakan di dalam manajemen kerja terdapat evaluasi kinerja. Hal tersebut dapat terlihat di
bawah ini. Prinsip dasar penerapan manajemen kinerja adalah Untuk dapat menerapkan
manajemen kinerja dalam suatu organisasi, diperlukan adanya prasyarat dasar yang harus dipenuhi
dalam suatu organisasi salah satunya adalah Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang
baku dan dipatuhi untuk dikerjakan bersama, yaitu :
1. Perencanaan kinerja, berupa penetapan indikator kinerja lengkap dengan berbagai strategi
dan program kerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan.
2. Pelaksanaan, di mana organisasi bergerak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika
ada perubahan akibat adanya perkembangan baru maka lakukan perubahan tersebut.
3. Evaluasi kinerja, yaitu menganalisis apakah realisasi kinerja sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Semuanya ini harus serba kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai