Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Performance Management

Merujuk dari UC Berkeley, manajemen kinerja (performance management) merupakan proses


komunikasi berkelanjutan antara supervisor dan karyawan yang terjadi sepanjang tahun, untuk
mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi. Proses komunikasi termasuk mengklarifikasi
harapan, menetapkan tujuan, mengidentifikasi tujuan, memberikan umpan balik, dan meninjau
hasil.

Secara singkat, sistem manajemen kinerja atau performance management adalah proses yang
digunakan dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.

Dalam hal ini, manajemen kinerja (performance management) bukanlah sebuah ceklist penilaian
untuk memenuhi target kinerja karyawan, melainkan butuh strategi untuk memaksimalkan
sumberdaya manusia yang selaras dengan tujuan perusahaan.

Pergeseran lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 turut memengaruhi
manajemen kinerja. Apalagi lingkungan kerja sekarang terbilang lebih fleksibel dengan
mengedepankan remote working.

Strategi Perusahaan Menerapkan Performance Management


Perubahan gaya bekerja dan lingkungannya berdampak pula pada harapan karyawan dengan
perusahaan. Saat lingkungan kerja mengalami perubahan, tentunya penilaian kinerja dalam
manajemen manajemen membutuhkan strategi khusus.

Dengan menerapkan manajemen kinerja, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang


lebih baik bagi karyawan dalam hal pengembangan dan organisasi.

Misalnya, perusahaan bisa menemukan keterampilan dan pengembangan untuk meningkatkan


keterampilan karyawannya. Bukan hanya itu, manajemen kinerja juga bisa digunakan untuk
membangun organisasi yang kompetitif dan gesit.

Berikut beberapa strategi perusahaan menerapkan manajemen kinerja (performance


management) yang mendukung karyawan antara lain:
1. Menghilangkan bias yang dimunculkan perusahaan

Dalam lingkungan kerja virtual, perusahaan secara tak langsung bisa memunculkan adanya
bias-bias dalam keseharian bekerja. Tak sedikit tantangan yang muncul karena bekerja secara
jarak jauh.

Komunikasi yang tidak efektif, meleburkan jam kerja karena menganggap bekerja jarak jauh
lebih fleksibel. Kondisi tersebut mampu memengaruhi kinerja karyawan.

Strategi pertama yang bisa ambil adalah melatih manajer untuk melakukan pengecekan rutin
dengan karyawan. Pengecekan tersebut akan membantu karyawan tetap mengetahui prioritas
tempat kerja serta mendukung kesejahteraan mental.

2. Evaluasi secara berkala

Membuat program check-in berkala atau mengadakan pertemuan proses manajemen kinerja
yang lebih formal. Upaya tersebut membantu karyawan tetap berada di jalur dan mengurangi
waktu yang terbuang.

Faktanya, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas menggunakan evaluasi kinerja yang


fleksibel dan berkala dengan manajer. Langkah tersebut dianggap jauh lebih efektif daripada
sekadar menetapkan tujuan dan meninjau setahun sekali ketika semuanya sangat ketinggalan
zaman.

3. Memunculkan umpan balik antarkaryawan

Umpan balik dari rekan membantu karyawan dalam mengukur kekuatan, kelemahan, dan
peluang secara objektif dengan menyeimbangkan evaluasi diri mereka sendiri.

Masukan dari rekan kerja dapat menghasilkan laporan umpan balik pribadi, yang menyoroti
perbedaan antara persepsi diri yang dinilai dan umpan balik dari orang lain. Proses evaluasi
tersebut menjadi area kritis untuk pengembangan diri dan membantu perusahaan untuk
mendukung perencanaan pengembangan profesional.

4. Memberi ruang kebebasan untuk refleksi

Perusahaan melalui tim Learning and Development (LD) bisa mengajak karyawan untuk
merenungkan tujuan, kemajuan, dan bidang pengembangan karyawan. Proses tersebut bisa
terasah melalui performance management training.

Dalam pelatihan tersebut karyawan diajak untuk merenungkan rekam jejak selama bekerja dan
harapan ke depan, serta rencana apa yang ingin dikembangkan oleh karyawan untuk
perusahaan.

Strategi penerapan performance management akan semakin berkembang dibarengi dengan


pelatihan. Performance management bisa dimulai pada proses rekrutmen. Perusahaan harus
berbagi dengan para kandidat bagaimana penilaian dan pengembangan kinerja di
organisasinya.

Selanjutnya pada proses orientasi, perusahaan sebaiknya memberi karyawan terkait tujuan
dan penyelarasan kinerja yang diterapkan dalam perusahaan. Lebih jauh, perusahaan
memberikan peluang bagi karyawan untuk terus mengasah keterampilan melalui penilaian
kinerja.

Secara bersamaan, manajer harus memasukkan rekomendasi pelatihan dalam percakapan


kinerja untuk memandu upaya karyawan untuk menjaga keterampilan agar terus terasah dan
nggak ketinggalan zaman.

Ketika seorang karyawan menyelesaikan pelatihan atau membagikan contoh pengalaman


belajar, perusahaan ataupun manajer harus memberikan umpan balik positif kepada karyawan
tersebut mengenai partisipasinya.

Topik-topik Performance Management Training yang Efektif


Pelatihan manajemen kinerja bisa ditujukan bagi pemimpin perusahaan maupun anggota
timnya. Terlebih pelatihan yang efektif akan langsung memengaruhi efektivitas manajemen
kinerja perusahaan. Keterampilan tersebut juga mendukung peningkatan produktivitas, moral
karyawan, keterlibatan karyawan, dan komunikasi.

Adapun beberapa topik bahasan yang dikembangkan dalam performance management


training antara lain:

1. Penetapan tujuan
2. Pemikiran strategis
3. Kecerdasan emosional
4. Mendengarkan secara aktif
5. Inklusi dan keragaman
6. Manajemen waktu
7. Bekerja dengan tim

Anda mungkin juga menyukai