Secara singkat, sistem manajemen kinerja atau performance management adalah proses yang
digunakan dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
Dalam hal ini, manajemen kinerja (performance management) bukanlah sebuah ceklist penilaian
untuk memenuhi target kinerja karyawan, melainkan butuh strategi untuk memaksimalkan
sumberdaya manusia yang selaras dengan tujuan perusahaan.
Pergeseran lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 turut memengaruhi
manajemen kinerja. Apalagi lingkungan kerja sekarang terbilang lebih fleksibel dengan
mengedepankan remote working.
Dalam lingkungan kerja virtual, perusahaan secara tak langsung bisa memunculkan adanya
bias-bias dalam keseharian bekerja. Tak sedikit tantangan yang muncul karena bekerja secara
jarak jauh.
Komunikasi yang tidak efektif, meleburkan jam kerja karena menganggap bekerja jarak jauh
lebih fleksibel. Kondisi tersebut mampu memengaruhi kinerja karyawan.
Strategi pertama yang bisa ambil adalah melatih manajer untuk melakukan pengecekan rutin
dengan karyawan. Pengecekan tersebut akan membantu karyawan tetap mengetahui prioritas
tempat kerja serta mendukung kesejahteraan mental.
Membuat program check-in berkala atau mengadakan pertemuan proses manajemen kinerja
yang lebih formal. Upaya tersebut membantu karyawan tetap berada di jalur dan mengurangi
waktu yang terbuang.
Umpan balik dari rekan membantu karyawan dalam mengukur kekuatan, kelemahan, dan
peluang secara objektif dengan menyeimbangkan evaluasi diri mereka sendiri.
Masukan dari rekan kerja dapat menghasilkan laporan umpan balik pribadi, yang menyoroti
perbedaan antara persepsi diri yang dinilai dan umpan balik dari orang lain. Proses evaluasi
tersebut menjadi area kritis untuk pengembangan diri dan membantu perusahaan untuk
mendukung perencanaan pengembangan profesional.
Perusahaan melalui tim Learning and Development (LD) bisa mengajak karyawan untuk
merenungkan tujuan, kemajuan, dan bidang pengembangan karyawan. Proses tersebut bisa
terasah melalui performance management training.
Dalam pelatihan tersebut karyawan diajak untuk merenungkan rekam jejak selama bekerja dan
harapan ke depan, serta rencana apa yang ingin dikembangkan oleh karyawan untuk
perusahaan.
Selanjutnya pada proses orientasi, perusahaan sebaiknya memberi karyawan terkait tujuan
dan penyelarasan kinerja yang diterapkan dalam perusahaan. Lebih jauh, perusahaan
memberikan peluang bagi karyawan untuk terus mengasah keterampilan melalui penilaian
kinerja.
1. Penetapan tujuan
2. Pemikiran strategis
3. Kecerdasan emosional
4. Mendengarkan secara aktif
5. Inklusi dan keragaman
6. Manajemen waktu
7. Bekerja dengan tim