Anda di halaman 1dari 9

33

Manajemen Sumber Daya Manusia:


Manajemen Kinerja

Agung Satiya Putrajati

PENDAHULUAN
erusahaan dimanapun berada pastilah membutuhkan suatu

P manajemen dalam menjalankan aktivitas bisnis yang dijalankan. Agar


mampu mencapai pada tujuan perusahaan secara efektif serta efisien
perusahaan membutuhkan suatu pengelolaan yang bagus didalam
perusahaannya. Dibutuhkan suatu tahapan atau langkah-langkah dalam
manajemen agar dapat mencapai suatu tujuan dari perusahaan tersebut.
Salah satu manajemen yang dibutuhkan perusahaan adalah manajemen
kinerja. Hal ini karena kinerja mencerminkan suatu hasil serta penilaian
pada diri seseorang karyawan, entah itu pada suatu perusahaan atau
instansi tertentu. Oleh karena itu, kinerja ini membutuhkan suatu manajemen
supaya hasil atau kinerja dari pegawai atau karyawan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh organisasi atau perusahaan.

Era sekarang ini kita informasi, ekonomi, serta persaingan


dihadapkan pada tantangan dari antar organisai.
lingkungan sekitar kita yang berubah Seiring dengan perubahan
secara cepat, bahkan kadang-kadang tersebut maka diperlukan juga suatu
tidak bisa kita diduga, hal ini juga pendekatan baru untuk mengevaluasi
terjadi pada perusahaan-perusahaan dan menilai kinerja pada karyawan,
dimanapun berada. Perubahan ini disebut dengan Performance
juga mengharuskan pada perusahaan Management atau Manajemen
untuk dapat mampu beradaptasi Kinerja. Perusahaan dapat
dengan mengubah kebiasaannya. memperoleh manfaat pada
Tujuannya adalah agar perusahaan karyawan, tim, organisasi, maupun
dapat mampu bersaing dan mencapai individual apabila perusahaan
tujuan yang telah ditetapkan.
tersebut bisa dan mampu
Perubahan yang cepat ini terdapat
dalam bidang pasar, teknologi
34

menjalankan manajemen kinerja meningkatkan efektifitas pada unit


dengan baik. kerja masing-masing, dan (3) dapat
meningkatkan suatu kinerja pada
Pada dasarnya, manajemen
pekerja atau karyawan.
kinerja adalah suatu tindakan
berurutan yang diawali dengan suatu Sedangkan menurut
perencanaan, pininjauan atau Amstrong (2004), manajemen
pemantauan, penilaian, serta kinerja merupakan suatu proses
berlanjut pada penghargaan dan terstruktur yang bertujuan untuk
hukuman atas kinerja pegawai. menaikkan kinerja perusahaan atau
Rangkaian tersebut haruslah organisasi dengan cara
dilaksanakan secara terus-menerus mengembangkan kinerja pada
dan berkelanjutan. Fungsi dari individu serta tim. Proses tersebut
manajemen kinerja adalah merupakan suatu tempat agar
mendukung secara menyeluruh dari mendapatkan dan menghasilkan
tujuan organisasi dengan cara suatu hasil yang lebih bagus. Dapat
menyambungkan antara pekerjaan dengan cara mengerti serta
manajer dan karyawan di seluruh mengelola kinerja karyawan dengan
unit kerja dari perusahaan tersebut. suatu kerangka kerja yang telah
disetujui dan disepakati. Biasanya
dapat berisi standar tujuan, serta
A. Pengertian persyaratan kompetensi kerja yang
Manajemen kinerja telah disusun dan direncanakan.
merupakan suatu aktivitas secara Menurut sudut pandang
menyeluruh dalam hal memantau Amstrong ini, tujuan umumnya
kinerja pada karyawannya dalam hal manajemen kinerja adalah
hubungan dengan persyaratan kerja memperluas kapasitas orang supaya
dalam jangka waktu tertentu (yaitu, bisa memenuhi serta melampaui
karyawan, tujuan yang ingin dicapai, harapan dan memunculkan potensi
bimbingan langsung pada tugas, orang tersebut secara menyeluruh,
penyimanan dan akses informasi sehingga dapat bermanfaat bagi
mengenai kinerja) dan selanjutnya orang tersebut dan perusahaan atau
akan dibuat suatu penilaian organisasi. manajemen kinerja dapat
mengenai kinerja tersebut. Penilaian memberikan suatu basis pada
kinerja yang diperoleh ini pengembangan diri karyawan, akan
selanjutnya akan kembali diberikan tetapi yang terpenting adalah proses
kepada karyawan yang bersangkutan manajemen kinerja ini berkaitan
melalui wawancara penilaian kinerja. dengan usaha pada kepastian
Penyampaian kinerja ini bertujuan tersedianya bimbingan serta
untuk (1) melihat hubungan kinerja dukungan yang diperlukan bagi para
antara individu dan kelompok karyawan agar dapat membangun
dengan tujuan dari perusahaan, (2) serta meningkatkan kapasitas yang
35

dimilikinya yang tujuan akhir adalah Tujuan yang ketiga adalah


tercapainya tujuan perusahaan dan Tujuan pengembangan. Dalam
menghadapi perubahan lingkungan manajemen kinerja haruslah
yang begitu cepat. mempunyai suatu tujuan dalam
pengembangan kapasitas karyawan
yang sukses pada bidang unit
B. Tujuan kerjanya.
Dapat membantu perusahaan Secara umum, tujuan
untuk efektif dan efisien merupakan penerapan dari manajemen kinerja
tujuan praktik yang bermacam- pada organisasi adalah untuk
macam dari manajemen kinerja itu membuat suatu budaya bagi individu
sendiri. Ada 3 tujuan manajemen serta kelompok yang menjadi
kinerja menurut Noe dkk (1999), tanggung jawab atas suatu usaha
ketiga tujuan tersebut akan jelaskan untuk meningkatkan proses kerja
dalam tulisan dibawah ini: serta kemampuan yang
Tujuan yang pertama berkelanjutan.
mengenai manajemen kinerja adalah Tujuan umum lainnya dari
Tujuan Strategik. Dalam manajemen manajemen kinerja ini adalah untuk
strategik, kegiatan karyawan yang menciptakan suatu kultural budaya
bekerja harus dikaitkan pada tujuan pada organisasi yang dapat mampu
dari organisasi tersebut. Dalam mendorong individu serta kelompok
pelaksanaannya strategi ini perlu agar bertanggung jawab untuk
menjelaskan hasil yang ingin memperbaiki secara berkelanjutan
dicapai, sikap/perilaka, karakteristik dan terus menerus pada unit kegiatan
dari pegawai yang diperlukan untuk serta kemampuan operasional
pelaksanaan strategi tersebut, organisasi serta kontribusi dari para
mengembangkan model pengukuran karyawan itu sendiri. Top
kinerja karyawan, serta sistem manajemen sebaiknya ikut campur
feedback mengenai kinerja dalam merumuskan tujuan serta
karyawan. menerapkan manajemen kinerja ini.
Tujuan yang kedua adalah Tujuan yang lain pada manajemen
Tujuan Administratif. Sebagian kinerja dijelaskan di bawah ini:
besar organisasi mengaplikasi • Dapat meningkatkan kinerja pada
manajemen informasi berbasis organisasi, grub, serta personal.
kinerja yang bertujuan untuk • Menyelaraskan tujuan dan sasaran
pengambilan keputusan dari organisasi, grup, serta
administratif. Contohnya seperti personal.
keputusan pada pengangkatan, • Mendapat kepastian atas kinerja
penggajian, promosi, pemberhentian personal maupun kelompok
karyawan, dan lain segaianya. mengenai harapan atau tujuan
36

yang ingin dicapai oleh suatu Begitupun sebaliknya, atasan


organisasi. pun harus menceritakan kepada
• Skill serta kompetensi pegawai pegawainya mengenai apa yang
mampu untuk dikembangkan. disukai dan tidak disukai dalam
• Hubungan untuk kerjasama antara hubungannya dengan pekerjaan
bawahan dan juga atasan dapat masing-masing. Dengan ini, atasan
ditingkatkan menjadi lebih erat. mampu menangani serta memahami
• Dapat menyediakan suatu sarana kendala apa saja yang dihadapi
yang mampu untuk meningkatkan pegawainya. Kendala tadi harus
penilaian secara obyektif pada mampu dibantu dan diatasi sehingga
kinerja pegawai. pegawai mampu mencapai kinerja
• Mampu memperdayakan pegawai pekerjaan yang diharapkan.
sehingga mampu menjadi Prinsip dasar yang kedua
manajemen kinerja serta proses adalah pelayanan. Pengertian pada
pembelajaran secara mandiri. pelayanan ini merupakan cara dalam
memberikan suatu layanan untuk
para pegawai. Contohnya saat
C. Prinsip Dasar pegawai mendapati suatu kesulitas
Terdapat sepuluh prinsip- dalam menyelesaikan tugasnya,
prinsip dasar dari manajemen maka atasan harus membantu
kinerja. Sepuluh prinsip dasar pada pegawai tersebut supaya dia dapat
manajemen kinerja akan dijelaskan menuntaskan tugas yang dirasa sulit
pada bagian dibawah ini. tersebut.
Prinsip dasar yang pertama Prinsip dasar yang ketiga
adalah kejujuran. Memperlihatkan adalah tanggung jawab. Pada
kejujuran diri pada saat hakekatnya prinsi[ yang mendasari
berkomunikasi dua arah antara untuk pengembangan kinerja adalah
atasan, pegawai, serta rekan kerja. tanggung jawab. Untuk mencapai
Dalam penilaian ini akan tujuan organisasi memerlukan suatu
memperluas pada pemahaman yang pemahaman dan penerimaan
berasal dari ppegawai bawahan. tanggung jawab mengenai apa yang
Caranya adalah mengajak pegawai menjadi tugas yang harus dikerjakan
bawahan agar menyatakan kejujuran serta tugas yang tidak boleh
tentang motivasi dan yang dikerjakan. Menurut pandangan
memotivasi mereka, tentang apa atasan, memastikan karyawannya
yang disukai dan tidak disukai untuk berhasil merupakan suatu
tentang tugas pekerjaan mereka, tanggung jawab yang sudah
tentang keinginan dan kepentingan diembannya.
mereka serta bagaimana caranya agar Prinsip dasar yang keempat
mereka dapat dibantu. adalah bermain. Manajemen kinerja
menggunakan suatu pendekatan
37

bahwa saat bekerja itu sama seperti manajemen kinerja mempunyai sifat
saat bermain. Karena dengan untuk keberlangsungan yang terus-
menggunakan prinsip bermain ini, menerus, serta mempunyai sifat yang
karyawan dalam bekerja tidak akan berkelanjutan.
merasa menjadi beban, justru Prinsip dasar yang
sebaliknya, hal-hal yang dikerjakan kesembilan adalah komunikasi yang
akan membuat kesenangan bagi berasal dari dua arah. Seperti yang
karyawan dan dapat menjadi metode diuraikan dalam sifat yang pertama,
penyemangat ketika melakasanakan kejujuran, bahwa manajemen kinerja
tugas tersebut. haruslah mempunyai sifat yang jujur
Prinsip dasar yang kelima dan terbuka. Hal ini akan mendorong
adalah rasa kasihan. Maksud dari untuk terjadinya komunikasi dari dua
rasa kasihan disini adalah bagaimana arah. Dengan model komunikasi dua
seorang atasan mempunyai arah ini, selain karyawan ditingkat
pemahaman dan rasa empati kepada bawah mudah dalam memahami
karyawannya. Dengan memiliki rasa keinginan manajer, manajer pun
kasihan ini, seorang atasan akan dapat lebih mengerti apa saja yang
mempunyai sikap untuk maju terjadi serta apa saja yang diinginkan
kedepan yaitu, mengabaikan oleh karyawan dibawahnya.
kesalahan yang dibuat pada masa Prinsip dasar yang kesepuluh
lalu dan membuat sesuatu terobosan adalah umpan balik. Manajemen
yang baru. kinerja sangat memungkinkan
Prinsip dasar yang keenam transfer dan umpan balik
adalah perumusan suatu tujuan. pengalaman serta pengetahuan
Dalam menjalankan manajemen tentang kinerja yang terjadi di masa
kinerja hendaklah berangkat melalui lampau untuk meninjau ulang apa
suatu perumusan terlebih dahulu. yang telah direncanakan oleh
Selanjutnya mengklarifikasi dari perusahaan.
tujuan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan.
D. Manfaat
Prinsip dasar yang ketujuh
adalah konsensus dan kerja sama. Manajemen kinerja memberi
Dalam manajemen kinerja haruslah manfaat kepada atasan serta
lebih mengandalkan kerjasama yang bawahan ataupun individu, tidak
berasal dari atasan dan bawahan, hanya sebatas bermanfaat untuk
bukan menitik beratkan pada control perusahaan saja. Untuk organisasi,
serta menggunakan metode manajemen kinerja dapat bermanfaat
pemaksaan terhadap karyawan. untuk menyelaraskan tujuan
perusahaan dengan tujuan dari tim
Prinsip dasar yang kedelapan maupun individu-individu, dapat
adalah berkelanjutan. Proses dari memperbaiki kinerja, dapat
38

memotivasi karywan, menaikkan untuk mendorong serta mampu


komitmet kerja, mendukung atas untuk mendukung agar tampil
nilai-nilai pada inti perusahaan, dengan baik, membantu dalam
perbaikan pada proses pelatihan dan mengembangkan kemampuan,
pengembangan, peningkatan keterampilan, serta kinerja,
ketrampilan dasar, mengupayakan membuka peluang untuk dapat
pada perbaikan serta pengembangan menggunakan waktu yang
terus-menerus dan berkelanjutan, berkualitas, objektifitas serta
mengupayakan berbasis pada kejujuran pada dasarnya dijadikan
rencana karir, membantu agar alat ukur kinerja, memperbaiki
karyawan yang berprestasi dan pengelolaan dan rencana pekerjaan
terampil untuk loyal, mendukung untuk diformulasikan pada tujuan
pelayanan pada pelanggan serta yang ingin dicapai.
berinisiatif untuk total kualitas, Manajemen kinerja mampu
mendukung proses peralihan budaya. untuk mendukung secara
Manfaat manajemen kinerja keseluruhan pada organisasi maupun
bagi lini manajer diantaranya adalah perusahaan melalui suatu cara pada
bisa menjadi upaya untuk pekerjaan, baik karyawan maupun
mengklarifikasi kinerja serta harapan manajer, yang dikaitkan pada misi
pada sikap dan perilaku, memberikan setiap unit kerjanya secara
penawaran dalam peluang untuk menyeluruh (Costello:1994). Kinerja
penggunaan waktu yang berkualitas, seluruh organisasi itu tergantung
memberi perbaikan kinerja untuk tim dengan seberapa baiknya organisasi
serta individu-individu, berusaha tersebut mampu mengelola kinerja
memberi suatu reward non-finansial karyawannya. Apabila organisasi
untuk karyawan, menyelesaikan mampu mengelola kinerja karyawan
persoalan pada karyawan yang secara baik, akan berdampak baik
mempunyai kinerja rendah, dapat pula secara langsung yang dapat
berguna untuk proses pengembangan mempengaruhi kinerja pada
individual, memperkokoh karyawan secara individu maupun
kepemimpinan, mendukung proses unit kerjanya.
motivasi serta pengembangan Jika karyawan sudah mampu
individu dan tim, dapat menjadi untuk memahami mengenai suatu
suatu kerangka kerja yang bertujuan harapan organisasi dari diri
untuk meninjau ulang suatu kinerta karyawan serta diri karyawan
serta besaran tingkat kompensasi mendapat support yang dibutuhkan
yang diberikan. agar mampu memberi kontribusinya
Manfaat manajemen kinerja untuk organisasi secara efektif
untuk individu diantaranya adalah produktif dan efisien, maka harga
dapat berupa wujud membuat jelas diri pada karyawan serta motivasinya
tentang peran serta tujuan, mampu akan meningkat. Hal ini menunjukan
39

bahwa telah saling memahami akan 4. Dalam prosesnya, manajemen


suatu tujuan. Untuk itulah, dalam kinerja ini dapat bekerja secara
manajemen kinerja membutuhkan jujur dan adil, bahkan mampu
kekompakan dan kerja sama, saling berjalan secara transparan.
mengerti, serta dapat berkomunikasi 5. Memperhatikan usul dari masing-
terbuka baik antar manajer maupun masing stakeholder mengenai
karyawan. skema yang berjalan seberapa
baik serta mengambil suatu
tindakan menurut kebutuhan agar
E. Kriteria Keberhasilan memperbaiki proses-proses yang
Dampak keberhasilan dari berjalan. Apabila manajemen
manajemen kinerja suatu perusahaan kinerja ingin berhasil
yaitu dapat membawa hasil kerja diperusahaan, maka haruslah
pada karyawan yang efektif, memperhatikan dan memenuhi
sehingga mampu untuk mencapai segala permintaan maupun
tujuan yang telah ditetapkan kepentingan pada setiap
perusahaan. Terdapat kriteria stakeholder.
keberhasilan dalam manjemen
kinerja. Perusahaan dapat dikatakan
F. Tantangan
berhasil dalam manajemen kinerja
apabila memenuhi kriteria berikut Baik manajer maupun
ini: karyawan mempunyai suatu
kecenderungan untuk menghindari
1. Proses dari manajemen kinerja
tantangan yang sedang dihadapi pada
dapat dimungkinkan
manajemen kinerja. Biasanya
penggunaannya untuk
mereka mempunyai alasan pribadi
memodifikasi dari tujuan
yang beragam. Dalam pandangan
perusahaan berdasarkan
manajer, manajemen kinerja
pengalaman dan pengetahuan dari
dipandang sebagai tambahan untuk
masing-masing individu yang
beban kerjanya, padahal selama ini
diperoleh.
ia sudah mengerjakan tugas yang
2. Proses dari manajemen kinerja
diberikan. Dalam pandangan
mampu untuk disesuaikan dengan
karyawan, memunculkan banyak
jenis pekerjaan yang
keraguan. Hal ini karena karyawan
sesungguhnya pada perusahaan
belum mengerti secara utuh
serta bagaimana kinerja itu pada
mengenai manfaat dari manajemen
pengelolaan umumnya.
kinerja untuk pribadinya.
3. Dapat memberikan hasil nilai
tambah, baik pada jangka pendek Solusi untuk masalah dan
ataupun panjang yang berupa tantangan ini akan diuraikan dalam
pengembangan. tiga tahapan dibawah ini:
40

Solusi masalah yang pertama Ada 3 tujuan pada


adalah menanamkan pada diri atasan manajemen kinerja, yaitu
maupun bawahan mengenai manajemen kinerja yang bertujuan
pentingnya manajemen kinerja yang pada strategik, manajemen kinerja
dapat berguna untuk meningkatkan yang bertujuan pada administratif,
kualitas maupun kuantitas entah itu dan tujuan manajemen kinerja pada
atasan maupun bawahan dalam hal pengembangan. Selain itu ada
kinerja. Hal ini akan secara otomatis sepuluh prinsip dasar dari suatu
meningkatkan produktifitasnya manajemen kinerja. Prinsip-prinsip
sehingga dapat mampu mencapai dasar itu adalah kejujuran,
target serta rencana organisasi pelayanan, tanggung jawab, bermain,
berdasarkan yang telah ditetapkan. rasa kasihan, perumusan tujuan,
konsensus serta kerja sama,
Solusi masalah yang kedua
berkelanjutan, komunikasi dua arah,
adalah memberi pengetahuan dan
umpan balik.
pemahaman tentang manfaat dari
manajemen kinerja, yaitu berupa Selain itu banyak sekali
peningkatan kedisiplinan kerja dari manfaat dari manajemen kinerja.
atasan maupun dari bawahan. Manfaat ini tidak hanya untuk
seorang manajer saja, tetapi juga
Solusi masalah yang ketiga
bermanfaat untuk karyawannya.
adalah jangan menganggap bahwa
Manfaat utama dari manajemen
manajemen kinerja merupakan
kinerja adalah mampu untuk
beban, akan tetapi sebaliknya.
mencapai visi, misi, dan tujuan suatu
Menganggap bahwa manajemen
perusahaan atau organisasi.
kinerja merupakan suatu kebutuhan
untuk suatu organisasi.
Daftar Pustaka
G. Kesimpulan
Manajemen kinerja dapat Ali, Z.M., (2008), Dasar-Dasar
diartikan sebagai suatu proses cara Manajemen, Pekanbaru: Suska
berkomunikasi yang terus-menerus Press.
yang dilaksanakan oleh pegawai dan Dharma, A., (2003), Manajemen
manager dalam hal kemitraan kerja. Supervisi, Jakarta: Raja
Untuk itu, manajemen kinerja dapat Grafindo Persada.
diartikan suatu kegiatan yang
mengkaji ulang pada kinerja pegawai Dharma, S., (2005), Manajemen
sevara terus-menerus yang bertujuan Kinerja, Yogyakarta: Pustaka
untuk meningkatkan serta Pelajar.
mengembangkan kinerja Lebas, M., (1995), Performance
kedepannya. Measurement And
Performance Management,
41

International Journal of Manajemen Sumberdaya


Production Economics. Manusia, Ghalia Indonesia.
Panggabean, M.S., (2002), Tisnawati, E., (2008), Pengantar
Manajemen Sumber Daya Manajemen, Jakarta:Kencana
Manusia, Bogor: Eghalia Prenada Media Group.
Indonesia. Tjahjono, H.K., (2004), Budaya
Parkison, C.N., (1986), Manajemen Organisasional dan Balanced
Efektif, Semarang: Dahara Scorecard. UPFE UMY.
Prize. Tjahjono, H.K., (2015), Manajemen
Sofyandi, H., (2008), Manajemen Sumberdaya Manusia. VSM
Sumber Daya Manusia, MM UMY.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Wibowo., & Phil, M., (2009),
Solihin, I., (2009), Pengantar Manajemen Kinerja Edisi
Manajemen, Jakarta: Erlangga. Kedua, Jakarta: Rajawali Pers.
Suit, Y., & Almasli., (1997), Aspek Wijayanti, & Irine, D.S., (2008),
Sikap Mental dalam Manajemen, Yogyakarta:
Mitra Cendikia Pres.

Anda mungkin juga menyukai