Anda di halaman 1dari 3

Nama : Widya Handriana Listyawati

NIM : 20190801072
Tugas Organisasi Manajemen 8

Judul : Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Suatu Kajian Literatur
Review Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia)
Penulis : Ida Miharti
Penerbit : eJurnal Universitas Negeri Gorontalo

Resume :
Judul Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (Suatu Kajian Literatur Review Ilmu
Manajemen Sumber Daya Manusia)
Volume 5
Tahun 2022
Pendahuluan Dalam jurnal ini dijelaskan tentang manfaat
bentuk pelatihan dan pengembangan yang
dapat meningkatkan produktivitas kerja
dengan memerhayikan pemilihan karyawan
yang berpotensi sewaktu proses perekrutan.

Pelatihan dalam perusahaan diperlukan untuk


memastikan karyawan bekerja sesuai dengan
tujuan organisasi.

Masalah yang sering muncul adalah


bagaimana manajer mengambil kesimpulan.
Sehingga dapat mengambil keputusan yang
terbaik.
Metode Penelitian Akan membahas defenisi pelatihan beserta
bentuk-bentuk pelatihan yang ada. Kemudian,
kita akan melihat peranan pelatihan tersebut
satu persatu, mulai dari peranannya terhadap
kepuasaan yang didapat oleh karyawan yang
dilatih, termasuk bagi manajer dalam
membuat keputusan, kemudian pengaruhnya
terhadap pada masa jabatan dan tingkat
mobilitas karyawan, kinerja yang dihasilkan
karyawan dan berujung pada kinerja
perusahaan.
Pembahasan Dalam melakukan pelatihan, ada tiga prinsip
belajar yang diterapkan, yaitu dengan
motivasi, umpan balik dan learning by doing.

Sebelum melakukan pelatihan, ada beberapa


hal penting yang harus dipersiapkan oleh
organisasi, yaitu (1) mempelajari tingkat
kesenjangan karyawan dengan kemampuan
karyawan yang sebenarnya, baik pada tingkat
organisasi, operasional maupun individu, (2)
menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
yang ingin dicapai setelah melakukan
pelatihan dan (3) menentukan teknik
pengajaran yang akan dilakukan, hal ini
didasarkan pada sasaran dari program
pelatihan yang akan dilakukan.

Secara umum, bentuk pelatihan ada dua, yaitu


general training dan specific training. Jika
didasarkan pada bentuknya, maka pelatihan
dibagi atas formal training dan informal
training. Sedangkan jika didasarkan pada
tempat pemberian pelatihan, dapat dibagi atas
dua, yaitu on the job training dan off the job
training.

Terdapat perbedaan tingkat pengalaman dan


kompetensi antar para manajer dalam
menjalankan kebijakan. Sementara beberapa
manajer lini yang telah lama melakukan
pekerjaannya sehingga lebih berpengalaman,
dengan mudah dapat membuat keputusan
terhadap suatu kebijakan. Di sisi lain, manajer
yang masih baru dan kurang pengalaman,
tentu mengalami kesulitan dan berusaha
mencari nasehat pada manajer lini seniornya
mengenai pelaksanaan kebijaksanaan
tersebut. Manajer yang belum memilki
pengalaman yang cukup ini, mempunyai
kecenderungan untuk menjadi manajer yang
kurang percaya diri.
Kesimpulan Pelatihan dapat mendorong kearah hasil
organisasi, yang dapat menghasilkan
kompetensi (seperti pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan) yang sangat
diperlukan dalam memperlihatkan perilaku,
yang akan memberikan pengaruh pada hasil
organisasi. Meskipun biaya yang diperlukan
besar untuk melakukan pelatihan ini, tetapi
manfaat yang didapatkan pun juga sebanding
besarnya jika benar-benar dilakukan dengan
baik oleh karyawan dan perusahaan.
Sebagaimana yang kita ketahui; untuk
mencapai hasil yang lebih baik, tentu butuh
pengorbanan yang lebih besar pula.

Kesimpulan :
Dari fakta-fakta yang disajikan di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan perlu dilatih dan
manajer, terutama manajer lini. Hal ini karena pelatihan terkait erat dengan sumber daya manusia
dan kinerja organisasi.
Bagi karyawan, pelatihan dapat membantu mereka melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Pelatihan membantu karyawan lebih memahami apa dan bagaimana pekerjaan apa yang harus
dilakukan. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa percaya diri karyawan terhadap pekerjaannya
dan mereka dapat merasa puas dengan hasil kerja yang dilakukan. Hal ini tercermin dari etos
kerja mereka yang semakin positif dan produktif. Mereka juga cenderung untuk berbagi
pengalaman belajar mereka dengan karyawan lain. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan
menunjukkan komitmen yang baik terhadap perusahaan. Peluang pelatihan yang ditawarkan
perusahaan kepada karyawan bermanfaat, sehingga keinginan karyawan untuk memberikan yang
terbaik kepada perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan kinerja organisasi yang
lebih baik. Pada saat yang sama, program pelatihan untuk para eksekutif, terutama manajer lini,
sangat membantu dalam menjalankan tugasnya, misalnya dalam pengambilan keputusan, seperti
yang telah dijelaskan. Efektivitas kinerja tugas seorang manajer tentunya memberikan kontribusi
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi.
Namun agar pelatihan yang ditawarkan benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi karyawan, beberapa hal tentunya harus diperhatikan dalam hal ini. Karena dana yang
dibutuhkan untuk berinvestasi dalam bentuk pendidikan sangatlah besar. Hal yang berbeda
contohnya, waktu pelatihan harus dipertimbangkan. Pada waktu tertentu, ada kemungkinan
melakukan latihan seperti itu tidak akan efektif bagi karyawan dan hasil yang dicapai tidak
optimal. Hal-hal ini adalah sesuatu yang perlu menjadi perhatian untuk mewujudkan pendidikan
yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai