Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : AGUS HARIYANTO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041788256

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4366/Pengembangan SDM

Kode/Nama UPBJJ : 51/TARAKAN

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :
1. Alasan perusahaan mengadakan pelatihan memiliki sejumlah manfaat yang sangat penting seperti
yang dikemukakan beberapa orang diantara nya :
✓ Menurut Hariandja (2002:168), ada beberapa alasan penting untuk mengadakan pelatihan
sebagai berikut :
a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar bagaimana
melakukan pekerjaan.
b. Perubahan–perubahan lingkungan kerja dan tenaga kerja. Perubahan– perubahan di sini
meliputi perubahan dalam teknologi proses seperti munculnya teknologi atau munculnya
metode kerja baru. Perubahan dalam tenaga kerja seperti semakin beragamnya tenaga kerja
yang memiliki latar belakang keahlian, nilai, dan sikap yang berbeda hingga memerlukan
pelatihan untuk menyamakan sikap dan perilaku mereka terhadap pekerjaan.
c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas. Saat ini daya saing
perusahaan tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan aset berupa modal yang dimiliki,
tetapi juga sumber daya manusia yang menjadi elemen paling penting untuk meningkatkan
daya saing sebab sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing yang
langgeng.
d. Menyesuaikan dengan peraturan–peraturan yang ada, misalnya standar pelaksanaan
pekerjaan yang dikeluarkan oleh asosiasi industri dan pemerintah, untuk menjamin kualitas
produksi atau keselamatan dan kesehatan kerja.

✓ Sedangkan Syamsuri Arman (1979:76) menjelaskan tentang begitu pentingnya suatu


pelatihan baik bagi perusahaan maupun masyarakat dengan didasari berbagai alasan sebagai
berikut :
a. Pengeluaran biaya pelatihan yang sistematis jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan
pengeluaran yang disebabkan dari beberapa kekeliruan dan kelambatan yang disebabkan
dari hasil coba-coba dalam mencari pemecahan masalah dalam pekerjaannya sendiri.
b. Seseorang atau masyarakat yang telah dibina dalam suatu program pelatihan biasanya
lebih menyenangi pekerjaannya dan kecenderungan untuk berpindah pekerjaan menjadi
kecil.
c. Adanya jenis-jenis pekerjaan tertentu yang sangat memerlukan program pelatihan, karena
tanpa pelatihan pekerjaan tersebut tidak akan mencapai sasaran dengan tepat.

Selain itu menurut Robinson dalam Marjuki (1992:28) bagi sebuah organisasi pelatihan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan individu atau kelompok dengan
harapan memperbaiki performance organisasi. Perbaikan-perbaikan itu dapat dilaksanakan dengan
berbagai cara. Pelatihan yang efektif dapat menghasilkan pengetahuan dalam pekerjaan/tugas,
pengetahuan tentang struktur dan tujuan organisasi, tujuan tugas masing-masing karyawan dan
sasarannya, sistem dan prosedur, dan lain-lain.
b. Keterampilan tertentu diajarkan agar para karyawan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan standar
yang diinginkan.
c. Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap terhadap pekerjaan, pimpinan atau karyawan. Karena sering
kali sikap yang tidak produktif timbul dari salah pengertian yang disebabkan oleh informasi yang
membingungkan.
d. Pelatihan dapat memperbaiki standar keselamatan kerja.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Siagian (1985:183-185) mengemukakan adanya sepuluh manfaat
yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan dari kegiatan pelatihan sebagai berikut:
a. Membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik.
b. Meningkatkan kemampuan para pekerja menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.
c. Terjadinya interaksi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional.
d. Timbulnya dorongan dalam diri pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya.
e. Peningkatan kemampuan karyawan untuk mengatasi stres, frustrasi, dan konflik yang pada
gilirannya memperbesar rasa percaya diri sendiri.
f. Tersedianya informasi berbagai program yang dapat dimanfaatkan para karyawan dalam rangka
pertumbuhan secara teknikal dan intelektual.
g. Meningkatkan kepuasan kerja.
h. Semakin besar pengakuan atas kemampuan seseorang.
i. Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri.
j. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.

Sedangkan bagi kelompok warga masyarakat kegiatan pelatihan yang diberikan dapat memberikan
beberapa manfaat, di antaranya:
a. membantu masyarakat mempercepat pemenuhan kebutuhan sebagai upaya memperbaiki
taraf hidup;
b. memperbaiki sikap-sikap agar mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan serta
dapat membuat keputusan dengan baik dan benar;
c. meningkatkan motivasi untuk belajar dan senantiasa bersedia untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemampuannya;
d. menumbuhkan rasa percaya diri dan solidaritas yang tinggi di antara sesama masyarakat.

Dari beberapa uraian di atas, jelas bahwa pelatihan merupakan sarana yang ditujukan pada upaya untuk
lebih mengaktifkan kerja baik karyawan organisasi maupun masyarakat yang dipandang kurang efektif
sebelumnya. Dengan pelatihan akan mampu mengurangi adanya dampak negatif yang disebabkan
kurangnya pengetahuan, kepercayaan diri atau kurangnya pengalaman yang terbatas dari anggota atau
kelompok tertentu.

Sumber : BMP EKMA4366 Modul 5

2. Metode pelatihan dan pengembangan bagi Manajer meliputi :


1. Understudy assigment Transitory ,anticipatory experience. Merupakan metode ditempat kerja ,
dimana seorang individu di tunjuk untuk menjadi pengganti suatu jabatan dan belajar mengenai
jabatan tersebut kepada pemegang jabatan sebelumnya. Metode ini berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan calon pengganti jabatan tersebut.
2. Coaching. Merupakan metode pengembangan manajemen yang di selenggarakan di tempat kerja
,melibatkan menejer yang berpengalaman dan memberikan panduan kepada peserta pelatihan
dalam memecahkan masalah manajerial
3. Rotasi jabatan. Metode ini didesain untuk memberikan pengalaman kepada seseorang dengan
cara masuk kebagian- bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Kelebihan metode ini peserta
dapat melihat bagaimana prinsip manajemen diterapkan dalam setiap bagian.
4. Kuliah. Metode ini merupakan metode klasik dimana peserta duduk diam dan mendengarkan
penjelasan dari pelatih, dengan bantuan media lain.
5. Studi khusus. Dalam teknik ini peserta diberikan kasus untuk kemudian di analisis, peserta di
stimulus untuk berpikir melalui masalah yang diberikan, mengusulkan pemecahan dan memilih
salah satu pemecahan dari beberapa alternativ yang mungkin muncul, serta menganalisis
konsekuensi dari keputusan yang di ambil.
6. Bermain peran. Peserta diberikan peran yang berbeda dan diminta untuk melaksanakan peran
tersebut dalam situasi nyata. Diharapkan peserta pelatihan dapat belajar dari memainkan peran
yang diberikan kepada dirinya.
7. In basket technique. Teknik ini mensimulasikan situasi nayata dengan meminta setiap peserta
pelatihan menjawab satu surat atau panggilan manajer. Peserta pelatihan bertugas menganalisis
situasi yang kemudian ditugaskan kepadanya dan menyarankan Tindakan alternativ. Evaluasi di
dasarkan pada jumlah dan kualitas putusan dan pada tugas prioritas masing-masing situasi
8. Program CIA ( computer assigted intruction). Program ini menuntut peserta pelatatihan
membaca materi untuk subjek tertentu dan menjawab pertanyaan materi yang bersangkutan. Materi
disajikan baik dalam bentuk teks atau display video komputer
9. Permainan bisnis. Metode ini memberikan latar organisasi beserta lingkungannya dan meminta
satu tim untuk membuat keputusan yang menyangkut operasi organisasi. Dalam metode ini
beberapa tim bertindak sebagai organisasi dalam satu tipe industri. Metode ini memaksa individu
tidak hanya bekerja dengan anggota kelompok lain, tetapi juga berfungsi mensimulasikan atmosfer
kompetisi dalam industri.

Metode pelatihan dan pengembangan bagi Supervisor meliputi :


• Pemahaman tentang peran dan tanggung jawab seorang supervisor. Yang mencakup 3
ketrampilan supervisor : konseptual , hubungan manusia, dan teknikal dan tiga tugas utama
supervisor : mengelola diri pribadi, mengelola anak buah dan mengelola pekerjaan, serta
karakteristik yang diperlukan menjadi seorang supervisor
• Penagawasan dan kepemimpinan yang mencakup kualitas kepemimpinan supervisor yang
efektif, peranan dan tanggung jawab seorang supervisor , bagaimana menjadi pemimpin
yang sukses.
• Dasar- dasar menejemen untuk mencapai kinerja yang tinggi dalam rangka memahami
manajemen kinerja, menetapkan harapan dan sasaran, memberikan umpan balik yang
positif , mengatasi masalah kinerja, melakukan supevisi yang fleksibel
• Komunikasi dan pembentukan tim dimana dasar berkomunikasi dengan bawahan dan tim
kerjanya serta pengendalian konflik merupakan penekana materi yang perlu diperhatikan.
Di samping itu juga supervisor membutuhkan cara berkomunikas yang baik serta menjadi
pembicara dan pendengar yang baik dan produktif
• Pengelolaan karyawan yang mencakup tentang cara melakukan mentoring, pemberian
pengharagaan dan insentif, pemonitoran kemajuan karyawan, penanganan karyawan
bermasalah, cara membantu karyawan berkembang, dan menciptakan atmosfer persamaan
• Peningkatan ketrampilan untuk menjadikan diri pribadi yang unggul materi yang mungkin
bisa mencakup di dalamnya adalah kiat menjadi pribadi unggul.
• Mengelola waktu secara efektif dan efisien yang mencakup mengelola prioritas waktu dan
gaya manajemen waktu.
• Kiat membantu perencanaan kerja strategis, rencana tetap, rencana situasional, dan rencana
pribadi.
• Teknik pemcahan masalah dan pengambilan keputusan yang mencakup pemahaman
masalah dengan berpikir logis dan konstruktif, pemecahan menggunakan model enam
langkah
• Strategi memberdayakan bawahan dengan menggunakan teknik coaching ,
konselinng,pelatihan , pujian dan pemberian tanggung jawab.

Metode pelatihan dan pengembangan bagi Karyawan Teknisi meliputi :


✓ Metode ceramah. Ceramah adalah metode penuturan atau penerangan secara lisan oleh
instruktur terhadap kelas.
✓ Metode tanya jawab. Metode tanya jawab di gunakan dalam pelatihan karyawan
operasional dengan maksud melanjutkan atau meninjau materi pelatihan yang pernah di
ajarka sebelumnya, menyelingi pembicaraan untuk mendpatkan kerja sama trainee dan
memimpi pengamatan dan pemikiran trainee. Dengan kemampuan instruktur
memanfaatkan metode ini diharapkan trainee bisa lebih aktif karena trainee tidak sekedar
mendengarkan saja.
✓ Metode diskusi. Metode penyampaian pelatihan dimana instruktur memberi kesempatan
kepada trainee untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan sebagai alternatif
pemecahan masalah. Untuk pemecahan suatu masalah diperlukan pendapat berdasarkan
pengetahuan yang ada, dengan sendirinya kemungkinan terdapat banyak jawaban yang
benar.

Anda mungkin juga menyukai