Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ZULKIFLI

NIM : 042418492

Jawaban:

1. Jenis metode pelatihan apa yang digunakan oleh Anto? Jawab:

Metode yang digunakan adalah Metode Ceramah. Ceramah adalah penuturan atau penerangan
secara lisan oleh instruktur terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah
"berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan instruktur menyelipkan pertanyaan- pertanyaan, akan
tetapi kegiatan belajar trainee terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok
penting, yang dikemukakan oleh instruktur; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan trainee. Dalam
lingkungan pelatihan modern, ceramah sebagai sebuah metode telah menjadi salah satu persoalan
yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa metode
ceramah sebagai metode mengajar yang kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia
belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai
sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas instruktur tidak mungkin meninggalkan ceramah
walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah
pelajaran. Jika kita telaah lebih jauh, sebenarnya alasan-alasan tersebut di atas tidaklah sama sekali
salah, tatapi juga tidak sama sekali benar. Hal yang sebenarnya adalah bahwa dalam situasi-situasi
tertentu, metode ceramah merupakan metode yang paling baik, tetapi dalam situasi lain mungkin
sangat tidak efisien. Instruktur yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang
berhubungan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga ia dapat menetapkan bila manakah
metode ceramah sewajarnya digunakan, dan bilakah sebaiknya dipakai metode lain. Tidak jarang
instruktur menunjukkan kelemahannya karena ia hanya mengenal satu atau dua macam metode saja
dan karenanya ia selalu saja menggunakan metode ceramah untuk segala macam situasi. Kelemahan
ini juga merupakan salah satu sebab mengapa metode ceramah dikritik orang, dan sering dirangkaikan
dengan sifat verbalistis (kata-kata tetapi tidak mengerti artinya).

Berikut ini kami ambilkan sebuah contoh di mana metode ceramah bermanfaat:

a. Kalau instruktur akan menyampaikan fakta atau pendapat di mana tidak terdapat bahan
bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud
b. Jika instruktur akan menyampaikan pengajaran kepada sejumlah trainee yang besar (misalnya
sekitar 75 orang atau lebih), maka metode ceramah lebih efisien dari pada metode lain seperti
diskusi, demonstrasi atau eksperimen
c. Jika instruktur adalah pembicara yang bersemangat sehingga dapat memberi motivasi kepada
trainee untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam keadaan tertentu, sebuah pembicaraan
yang bersemangat akan menggerakkan hati trainee untuk menimbulkan tekad baru.
d. Jika instruktur akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan, Sehingga
memungkinkan trainee untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok Yang satu dengan
lainnya.
e. Jika instruktur akan memperkenalkan pokok bahasan baru.

2. Apa manfaat metode pelatihan tersebut untuk calon pembeli dan PT. Sistem Informasi solusi

Jawaban:

Manfaat Pelatihan dan Pengembangan


Selain pengertian dan tujuan sebagaimana dikemukakan di atas pelatihan dan pengembangan
juga memiliki sejumlah manfaat, seperti yang dikemukakan oleh Robinson dalam Marjuki
(1992:28) bagi sebuah organisasi pelatihan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

a. Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan individu atau


kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi. Perbaikan- perbaikan
itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Pelatihan yang efektif dapat menghasilkan
pengetahuan dalam pekerjaan/tugas, pengetahuan tentang struktur dan tujuan
organisasi, tujuan tugas masing-masing karyawan dan sasarannya, prosedur, dan lain-lain.
Sistem dan
b. Keterampilan tertentu diajarkan agar para karyawan dapat melaksanakan tugas Sesuai
dengan standar yang diinginkan
c. .Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap terhadap pekerjaan, pimpinan atau karyawan.
Karena sering kali sikap yang tidak produktif timbul dari salah pengertian yang disebabkan
oleh informasi yang membingungkan.
d. Pelatihan dapat memperbaiki standar keselamatan kerja.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Siagian (1985:183-185) mengemukakan adanya sepuluh


manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan dari kegiatan pelatihan sebagai berikut.

a. Membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik.


b. Meningkatkan kemampuan para pekerja menyelesaikan berbagai masalah yang
Dihadapinya.
c. Terjadinya interaksi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional.
d. Timbulnya dorongan dalam diri pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya.
e. Peningkatan kemampuan karyawan untuk mengatasi stres, frustrasi, das konflik Yang
pada gilirannya memperbesar rasa percaya diri sendiri.
f. Tersedianya informasi berbagai program yang dapat dimanfaatkan para karyawan Dalam
rangka pertumbuhan secara teknikal dan intelektust.
g. Meningkatkan kepuasan kerja.
h. Semakin besar pengakuan atas kemampuan seseorang.
i. Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri.
j. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.

Sedangkan bagi kelompok warga masyarakat kegiatan pelatihan yang diberikan dapat memberikan
beberapa manfaat, di antaranya:
a. Membantu masyarakat mempercepat pemenuhan kebutuhan sebagai upaya memperbaiki
taraf hidup:
b. Memperbaiki sikap-sikap agar mampu beradaptasi dengan perubalian lingkungan Serta dapat
membuat keputusan dengan baik dan benar,
c. Meningkatkan motivasi untuk belajar dan senantiasa bersedia untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemampuannya; d. Menumbuhkan rasa percaya diri dan solidaritas yang
tinggi di antara sesama masyarakat.

Dari beberapa uraian di atas. Jelas bahwa pelatihan merupakan sarana yang ditujukan pada upaya
untuk lebih mengaktifkan kerja baik karyawan organisasi maupun masyarakat yang dipandang kurang
efektif sebelumnya. Dengan pelatihan akan mampu mengurangi adanya dampak negatif yang
disebabkan kurangnya pengetahuan, kepercayaan diri atau kurangnya pengalaman yang terbatas dari
anggota atau kelompok tertentu.

Dalam pengembangan sumber daya manusia, jelas pelatihan mutlak diperlukan. Kemutlakan itu
tergambar pada berbagai jenis manfaat yang dapat diambil dari padanya, baik bagi organisasi,
karyawan, individu mau masyarakat. Manfaat juga akan dirasakan bagi penumbuhan dan
pemeliharaan hubungan yang serasi baik dalam kelompok kerja maup antara peserta dalam kelompok
yang semuanya bermuara pada peningkatan produktivitas. Dengan peningkatan dan berkembangnya
kemampu masyarakat, diharapkan akan dapat Memenuhi kepuasan dalam hidupnya. Alasan
Pentingnya Diadakan Pelatihan Jika kita kaji tentang program-program pelatihan yang sering kita
rancang, ikuti, laksanakan, dan bahkan kita evaluasi, tentu kita akan bertanya, seberapa penting
diadakan sebuah program pelatihan? Apakah tanpa pelatihan akan menjadikan sebuah organisasi
bangkrut? Apakah tanpa pelatihan akan menjadikan para karyawan menjadi malas? Bagaimana jika
tidak diadakan program pelatihan tetapi seluruh karyawannya digaji besar oleh organisasi sehingga
produktivitasnya meningkat tanpa pelatihan?

Menurut Hariandja (2002:168), ada beberapa alasan penting untuk mengadakan pelatihan sebagai
berikut.

a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar bagaimana
melakukan pekerjaan.
b. Perubahan-perubahan lingkungan kerja dan tenaga kerja. Perubahan-perubahan di sini
meliputi perubahan dalam teknologi proses seperti munculnya teknologi atau munculnya
metode kerja baru. Perubahan dalam tenaga kerja seperti semakin beragamnya tenaga kerja
yang memiliki latar belakang keahlian, nilai, dan sikap yang berbeda hingga memerlukan
pelatihan untuk menyamakan sikap dan perilaku mereka terhadap pekerjaan.
c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas. Saat ini daya saing
perusahaan tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan aset berupa modal yang dimiliki,
tetapi juga sumber daya manusia yang menjadi elemen paling penting untuk meningkatkan
daya saing sebab sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing yang
langgeng.
d. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada, misalnya standar pelaksanaan
pekerjaan yang dikeluarkan oleh asosiasi industri dan pemerintah, untuk menjamin kualitas
produksi atau keselamatan dan kesehatan kerja.

Sedangkan Syamsuri Arman (1979:76) menjelaskan tentang begit pentingnya suatu pelatihan baik bagi
perusahaan maupun masyarakat denga didasari berbagai alasan sebagai berikut.

a. Pengeluaran biaya pelatihan yang sistematis jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan
pengeluaran yang disebabkan dari beberapa kekeliruan dan kelambatan yang disebabkan dari
hasil coba-coba dala mencari pemecahan masalah dalam pekerjaannya sendiri.
b. Seseorang atau masyarakat yang telah dibina dalam suatu program pelatihan biasanya Lebih
menyenangi pekerjaannya dan kecenderungan untuk berpindah pekerjaan menjadi kecil.
c. Adanya jenis-jenis pekerjaan tertentu yang sangat memerlukan program pelatihan. Karena
tanpa pelatihan pekerjaan tersebut tidak akan mencapai sasaran dengan tepat.

Dengan demikian, kegiatan pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan.


Keahlian/keterampilan (skill), pengalaman, dan sikap peserta pelatihan tentang bagaimana
melaksanakan aktivitas atau pekerjaan tertentu Hal ini sejalan dengan pendapat Henry Simamora
(1995:287) yang menjelaskan bahwa “pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang
untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seorang individu
atau kelompok dalam menjalankan tugas tertentu.”

Dalam suatu organisasi, lembaga atau perusahaan, pelatihan dianggap sebagai suatu usaha sistematis
yang dapat memecahkan permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kinerja dan
produktivitas organisasi, lembaga atau perusahaan. Pelatihan dikatakan sebagai solusi, karena melalui
kegiatan pelatihan para karyawan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang tinggi terhadap produktivitas
organisasi. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil pelatihan maka
karyawan akan semakin matang dalam menghadapi semua perubahan dan perkembangan yang
dihadapi organisasi.

Dalam pengembangan masyarakat pun, pelatihan mampu memberikan peranan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan dari warga masyarakat dalam menghadapi tuntutan maupun perubahan
lingkungan sekitarnya. Pemberian pelatihan bagi masyarakat bertujuan untuk memberdayakan,
sehingga warga masyarakat menjadi berdaya dan dapat berpartisipasi aktif pada proses perubahan.
Pelatihan dapat membantu orang atau masyarakat untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
kemampuan yang telah dimiliki. Dengan pelatihan juga dapat menimbulkan perubahan dalam
berbagai kebiasaan bekerja masyarakat, perubahan sikap terhadap pekerjaan, dan informasi serta
pengetahuan yang mereka terapkan dalam pekerjaannya sehari-hari. Kegiatan pelatihan dapat terjadi
apabila seseorang atau masyarakat menyadari perlunya mengembangkan potensi dan kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan maupun kepuasan hidupnya.

SUMBER REFERENSI:

1. BMP EKMA4366 MODUL 5 Hal. 5.4-5.8


2. BMP EKMA4366 MODUL 5 Hal. 5.28-5.29

Anda mungkin juga menyukai