Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan VII

Pembahasan Materi dan


Persiapan Ujian Tengah Semester

Ergonomi dan K3
Politeknik STIA LAN Jakarta
Kasus I
Dalam suatu perusahaan terdapat dua orang pegawai yang diberikan tugas oleh atasannya
menyelesaikan pekerjaan dengan batas waktu atau deadline yang sama. Keduanya
diperkenankan menggunakan segala fasilitas yang ada di perusahaan tersebut dalam
menyelesaikan pekerjaan. Pegawai A sudah menyiapkan daftar peralatan yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, timeline yang diperlukan, mengumpulkan semua
SOP yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut dan semua daftar orang atau bagian terkait
yang secara langsung maupun tidak berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan tersebut.
Pegawai B karena merasa sudah memahami apa yang diminta oleh atasan tersebut dan sudah
merasa dekat dengan atasannya itu memilih untuk tidak melakukan persiapan seperti yang
dilakukan oleh pegawai A. Dalam pertengahan jalan kedua pegawai tersebut menyelesaikan
tugas, ada beberapa gangguan yang terjadi. Pegawai A dan B diminta oleh Direktur untuk
membantu bagian marketing untuk meningkatkan penjualan lewat promosi dan dalam
beberapa hari ruangan yang mereka biasa gunakan untuk bekerja terpaksa harus direnovasi
sehingga mereka harus pindah ruangan untuk sementara. Belum lagi ternyata, atasan
langsung yang memberi penugasan tadi meminta kedua pegawai tersebut untuk memberikan
laporan hasil pekerjaan mereka lebih cepat dari yang disampaikan sebelumnya.

Menurut Saudara, pegawai mana yang akan lebih mungkin menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan sebelumnya tadi oleh atasan mereka dan tentunya dengan kualitas baik?
Jelaskan mengapa demikian?
Kasus II
Tingkat penjualan suatu perusahaan menurun drastis dalam 2 tahun terakhir. Hal
ini diakibatkan bukan hanya karena banyaknya bermunculan pesaing baru di
industri yang sama dengan perusahaan tersebut namun juga adanya laporan yang
masuk dari unit produksi bahwa barang atau produk yang diproduksi selama 2
tahun terakhir untuk kategori A (barang siap jual dengan kualitas sempurna) tidak
pernah melebihi 70%. Hal ini berarti sebanyak 30% barang atau produk yang
dihasilkan tidak layak untuk dijual di pasar (karena bukan kualitas sempurna).
Manajemen perusahaan mencoba melakukan analisa dan mendorong para
pegawainya untuk dapat meningkatkan produktivitas. Dari situasi ini, manajemen
perusahaan mencoba mengeluarkan kebijakan untuk meminta pegawai setiap hari
bekerja lembur minimal 2 jam dari jam kerja atau shift kerja mereka. Kompensasi
yang diberikan kepada pegawai makan malam dan kompensasi lembur. Pegawai
juga diminta bila diperlukan perusahaan harus bekerja di hari Sabtu dan Minggu
apalagi kalau ada proses pengiriman barang atau produk untuk eskpor. Efisiensi
dilakukan juga dalam hal pengadaan peralatan kerja yang baru agar
memaksimalkan modal untuk produksi produk atau barang yang dihasilkan
walaupun sebenarnya peralatan kerja kondisi laik pakainya hanya sekitar 80%.

Bagaimana menurut analisa dan pendapat Saudara dengan situasi ini dalam
konteks ilmu Ergonomi dan kaitannya dengan K3?
Kasus III
Manajemen puncak di suatu pabrik menerima informasi dari bagian klinik pabrik atau
perusahaan bahwa terjadi peningkatan kasus penyakit akibat kerja (PAK) yang diderita
oleh karyawan dari unit produksi dan mekanik beberapa bulan sebelumnya dari hanya
sekitar 5% menjadi 30% per bulan terakhir dilaporkan. PAK yang dilaporkan adalah
seputar keluhan: kelelahan, pusing, gangguan mata dan gangguan pada pencernaan.
Tingginya PAK ini berpengaruh pada produktivitas karyawan yang terlihat dari
banyaknya pegawai yang absen atau tidak masuk karena mengeluh sakit dalam
beberapa minggu terakhir. Beberapa tindakan dilakukan terkait hal ini termasuk analisa
atas penyebabnya. Dari hasil analisa yang dilakukan ditemukan bahwa adanya
perubahan metode kerja dan bahan yang digunakan menjadi penyebabnya. Perubahan
yang sudah dilakukan sejak hampir sebulan yang lalu tersebut membuat para
pegawai/pekerja yang berada di lantai produksi dan ruang kerja mekanik tidak hanya
harus lebih dari jam kerja yang normal karena mempersiapkan perubahan tersebut,
namun juga dari sisi penyiapan Alat Pelindung Diri (APD) yang minim dan tidak
disiapkan dengan baik dan langkah penyesuian atau sosialiasi yang belum menyeluruh
yang kiranya menjadi penyumbang utama terjadinya PAK di antara para
pegawai/pekerja.

Bagaimana menurut Saudara terkait situasi ini dan apa yang menurut Saudara
sebaiknya dilakukan guna mencegah tingkat PAK semakin meningkat?
Kasus IV
Di dalam suatu pabrik terdapat beberapa karakteristik pekerjaan yang menggunakan alat
kerja beragam bahkan ada pekerjaan yang menuntut pegawainya mampu mengoperasikan
alat berat seperti forklift, hand stacker, crane dan sebagainya. Pabrik sedang mendapat
banyak order pekerjaan dua kali lipat melebihi dari volume biasanya. Dari situasi ini
akhirnya manajemen memutuskan untuk menambah pekerjaan lembur bagi karyawan.
Akan tetapi, mengingat waktu penyelesaian pesanan tersebut yang sangat singkat pihak
manajemen juga memusatkan semua modal dan anggaran mereka pada pemenuhan
material dan percepatan penyelesaian pesanan tersebut. Semua pihak dikerahkan untuk
membantu dalam percepatan proses produksi sampai-sampai bukan hanya jam kerja yang
meningkat hampir 2 kali lipat setiap harinya namun juga intensitas penggunaan alat kerja
juga mencapai 2 kali lipat dari biasanya. Seminggu berjalan beberapa karyawan sudah
mulai mengeluh dan sebagian ada yang menderita sakit sehingga tidak dapat masuk
bekerja. Target penyelesaian pesanan tidak diundur oleh manajemen namun kebijakan
yang diambil oleh manajemen adalah dengan memberikan beberapa volume pekerjaan
kepada pekerja lepas atau harian. Hal tersebut tidak diberlakukan juga bagi para operator
alat angkut di pabrik yang mengoperasikan forklift, hand stacker, crane dan sebagainya
sehingga karena kelelahan terjadi suatu kecelakaan kerja akibat microsleep saat seorang
operator mengoperasikan forklift walaupun untungnya tidak ada korban jiwa.

Sebagai representasi dari manajemen, apa yang Saudara akan lakukan menghadapi
atau mengatasi situasi ini dalam konteks implementasi konsep Ergonomi dan K3
untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi karyawan di tengah
tuntutan penyelesaian pesanan yang harus dikejar?
Kasus V
Cantika dikenal sebagai seorang karyawati yang berkinerja di atas rata-rata dan dapat diandalkan oleh
para pimpinannya. Hal ini ditunjukkan dengan banyak prestasi yang diperoleh oleh organisasinya berupa
penghargaan-penghargaan yang diberikan oleh pihak dari luar perusahaan hampir semuanya dikoordinir
atau dikomandani oleh Cantika. Siapa yang tidak mengenal Cantika di perusahaan tempat dia bekerja saat
ini. Semua orang menilainya sebagai sosok pegawai yang kariernya cemerlang dan berbeda dari siapa pun
yang ada di perusahaan tersebut. Suatu hari perusahaan tempat Cantika bekerja dikejutkan dengan kabar
bahwa Cantika melakukan bunuh diri dengan meloncat dari lantai 25 apartemen tempat tinggalnya.
Setelah ditelusuri dan diinvestigasi ternyata perusahaan tempat Cantika bekerja menjadi penyebab utama
Cantika melakukan tindakan tersebut. Di dalam suatu catatan yang ditinggalkan Cantika di kamar
tidurnya tertulis dengan rapi suatu kronologis tentang bagaimana dia menggambarkan depresi beratnya
sekaligus gangguan kecemasan yang berlebihan dialami akibat dari ancaman pimpinan atau atasan
langsungnya kepadanya. Pimpinan atau atasan langsungnya karena sering mengandalkannya sering sekali
meminta dan mengancam Cantika untuk melaksanakan penugasan yang diberikan walau harus
mengorbankan urusan pribadi dan bahkan keperluan Cantika merawat kedua orang tuanya. Ancaman
yang diberikan dari atasan langsungnya selalu pemecatan dan semua fasilitas yang diberikan perusahaan
akan diambil daripadanya. Dia pernah mengadu kepada jajaran Direksi namun jawabannya tidak sesuai
harapan bahwa belakangan Cantika tahu bahwa tindakan atasan langsungnya itu merupakan kemauan
dari beberapa Direksi perusahaan tersebut. Ancaman tersebut tidak main-main, mereka juga mengancam
untuk meminta semua perusahaan yang sama di industri tersebut untuk memasukkan Cantika dalam
daftar hitam (black list) apabila Cantika mengundurkan diri atau keluar dari perusahaan. Cantika tidak
punya pilihan lain untuk bertahan karena dia juga harus mengembalikan sejumlah uang kepada
perusahaan yang dia pinjam sebesar 4 milyar dari pembelian rumah, apartemen dan mobil yang saat ini
dia miliki.

Coba Saudara berikan analisa dengan konsep ergonomi dan K3 terkait dengan kasus ini dan berikan
juga rekomendasi solusi dari kondisi ini seharusnya baik dari perspektif perusahaan maupun dari
perspektif karyawan (Cantika)
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai