Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi pada masa kini memiliki dampak yang luas tak
terkecuali dalam manufaktur. Berkembangnya teknologi mendorong industri
manufaktur bekerja dengan efektif dan efisien. Persaingan pasar yang ketat
dan tinggi juga semakin membuat industri manufaktur gencar dalam
meningkatkan produktivitasnya dan mempertahankan kepuasan konsumennya.
Dalam aksinya, produktivitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah peran tenaga kerja. Tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam
suatu kegiatan industry manufaktur walaupun dalam praktiknya industry
manufaktur telah memasuki era industry 4.0 menuju 5.0.
Menurut Muhardiansyah (2018), Analisis beban kerja tidak lepas dari
perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia. Analisis beban kerja
merupakan metode yang digunakan untuk menentukan jumlah atau kuantitas
tenaga kerja yang diperlukan. Beban kerja yang dibagikan secara tidak merata
dapat mengakibatkan ketidaknyamanan di lingkungan kerja karena karyawan
merasa beban kerja yang diberi terlalu berlebih atau kekurangan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, beban kerja yang
dibebankan terhadap pekerja juga semakin berkurang. Akan tetapi beban kerja
tidak bisa dihilangkan begitu saja. Beban kerja adalah kondisi dimana
pekerjaan dan uraian tugasnya harus diselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan (Kurniawan, 2020).
Beban kerja dapat dibagi menjadi 3 kategori diantaranya underload
dimana kondisi ini adalah jumlah pekerja memiliki prosentase yang lebih
banyak daripada pekerjaan yang ada, beban kerja fit adalah keadaan tenaga
kerja yang dipekerjakan sesuai dengan beban kerja yang diterima sedangkan
overload adalah keadaan dimana pekerja yang dipekerjakan menerima beban
kerja yang tidak sesuai.
PT Pardic Jaya Chemicals merupakan sebuah perusahaan yang
memproduksi resin sintetis. Terdapat beberapa produk yang dibuat oleh
perusahaan ini diantaranya yaitu Bulk Molding Compound (BMC), Urethane,
Polyurethane, Beckamine dan Super Beckamine. Dalam proses produksinya,
PT Pardic Jaya Chemical di support oleh 3 plant yaitu Produksi 1 (High
Temperature), Produksi 2 (Low Temperature) dan BMC (Bulk Molding
Compound).
Produksi 1 melakukan proses produksi dengan dibantu oleh tenaga kerja
yang digolongkan menjadi karyawan dan Outsourching dimana karyawan
berperan langsung pada pembuatan produk sedangkan Outsourching
mempunyai peran pendukung yang dapat melancarkan proses produksi.
Produksi 1 (High Temperature) yang sebelumnya belum pernah melakukan
pengukuran beban kerja terlebih pada pekerja Produksi 1 (High Temperature
sehingga kebutuhan pekerja belum diketahui secara optimal.
Pengukuran beban kerja yang ada dapat dilaksanakan salah satunya
menggunakan pendekatan dengan metode Full Time Equivalent (FTE),
Metode Full Time Equivalent merupakan salah satu metode untuk melakukan
pengukuran beban kerja yang didasarkan pada waktu kerja dengan cara
pengukuran lama waktu dalam menyelesaikan suatu tugas yang telah
diberikan (Bakhtiar et al., 2021). Sementara menurut W. C. Dewi & Al-
Ghofari, (2020), metode Full Time Equivalent merupakan salah satu metode
untuk menghitung beban kerja yang berbasis waktu dengan cara mengukur
lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kemudian
mengubahnya ke dalam indeks nilai FTE.

JUMLAH TARGET OUTPUT


DEPARTEME JUMLAH JUMLAH PERSENTASE
JAM KERJA PRODUKSI PRODUKSI
N PEKERJA MESIN (%)
(∑ /bulan) (kg/tahun) (kg/tahun)

PRODUKSI 1 12 154 14 12,622,585 11,826,862 93,70%


PRODUKSI 2 12 154 8 10,480,527 10,497,109 100,16%
Tabel 1. 1 Data Keadaan Produksi
Sumber: Pengolahan Data (2022)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa terjadi ketimpangan beban kerja yang
dapat dilihat dari jumlah mesin yang ada, Produksi 1 memiliki 14 mesin yang
dikelola oleh 12 karyawan sementara Produksi 2 memiliki 8 mesin yang
masing-masing dioperasikan oleh 3 orang tiap shiftnya. Kalau dilihat dari
target dan output produksi yang dihasilkan, Produksi 1 memiliki persentase
keberhasilan mencapai 93,70% sementara Produksi 2 memiliki persentase
keberhasilan mencapai 100,1% hal ini dapat terjadi karena kecepatan tenaga
kerja cukup terhambat oleh banyaknya mesin yang ada.
Dari uraian yang telah dijabarkan diatas, penelitian tentang Pengukuran
Tenaga Kerja yang dibutuhkan sehingga didapatkan jumlah pekerja yang
optimal akan dilaksanakan dengan harapan membantu perusahaan dalam
menentukan jumlah pekerja. Selain itu, agar tercipta sistem kerja yang efektif
dan efisien serta meningkatkan produktivitas.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi permasalahan yang terjadi yaitu tidak adanya perhitungan beban
kerja pekerja Produksi 1 (High Temperature) sehingga belum diketahui
jumlah pekerja yang optimal.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja pekerjaan (jobdesk) Pekerja Produksi 1 (High Temperature)?
2. Bagaimana perhitungan beban kerja Produksi 1 (High Temperature)?
3. Berapa jumlah Karyawan/pekerja optimal yang dibutuhkan untuk
memenuhi pekerjaan yang ada?

D. Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan Batasan masalah sebagai
berikut:

1. Penelitian ini dibatasi hanya di Produksi 1 (High Temperature)


2. Metode yang digunakan dalam perhitungan beban kerja yaitu
menggunakan Full Time Equivalent (FTE)
3. Data yang digunakan adalah Time record activity pekerja di Produksi 1
(High Temperature) dan Produksi 2 (Low Temperature).
E. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pekerjaan (jobdesk) pekerja Produksi 1 (High
Temperature).
2. Mengetahui beban kerja pekerja Produksi 1 (High Temperature).
3. Mengetahui jumlah pekerja Produksi 1 (High Temperature) optimal
yang dibutuhkan.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Setelah melakukan penelitian dan penulisan, diharapkan penulis
mampu memahami permasalahan yang terjadi dan menganalisis
permasalahan tersebut dengan menggunakan teori-teori Teknik
Industri yang telah dipelajari selama kuliah.

2. Bagi Pembaca
Laporan ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi pembaca dalam
memahami khususnya tentang Analisa Beban Kerja terlebih dalam
menggunakan metode pendekatan Full Time Equivalent (FTE)

3. Bagi Perusahaan
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan
perusahaan dalam penentuan tenaga kerja optimal sehingga perusahaan
dapat menjaga kestabilan produktivitas produksinya

G. Sestematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini dibuat secara teratur dan terperinci
sehingga dapan memberikan ganbaran yang jelas secara menyeluruh
adapun system penulisan ini terdiri daru 5 (lima) bab yaitu:
1. Bab 1 Pendahuluan
Pendahuluan ini memuat tentang latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodelogi, dan sistematik penulisan.

2. Bab 2 Tinjauan Pustaka


Pada bab ini dikemukakan teori-teori yang relevan tentang penelitian
yang sedang dilakukan. Tinjauan Pustaka ini biasanya berupa kajian-
kajian kepustakaan yang berisi tentang kerangka konsepsual atau
landasan teori yang menjadi pijakan untuk melakukan penelitian
tersebut.

3. Bab 3 Metodologi Penelitian


Bab ini menjelaskan tentang lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

4. Bab 4 Hasil Analisa dan Pembahasan


Bab ini menjelaskan analisa system yang berjalan, cara kerja system,
kelemahan, dan manfaat system.

5. Bab 5 Kesimpulan dan saran


Bab ini merupakan bab terakhir yang memberikan kesimpulan dari
hasil penelitian serta saran-saran yang bisa digunakan untuk mengatasi
masalah atau kelemahan supaya terjadi peningkatan dalam sebuah
divisi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai