Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANGGARAN TENAGA KERJA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran
Dosen pengampu : Kusuma Wijaya, S.E., M.Ak

Disusun oleh :

1. Salwa Nabilah (3420035)


2. Syarifatul Ulum (3420038)
3. Yulianda Sofianita (3420039)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

POLITEKNIK PUSMANU PEKALONGAN

TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Penganggaran yang berjudul “ Anggaran
Tenaga Kerja ” yang menjadi salah satu tugas dari mata kuliah penganggaran dengan baik dan
lancar serta tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Kusuma Wijaya, S.E., M.Ak selaku dosen pengampu mata perkuliahan
penganggaran, dan segenap anggota kelompok yang sudah berkerja keras dalam pembuatan
makalah ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sumber daya
manusia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Pekalongan, 09 Oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Anggaran Tenaga Kerja ............................................................................ 3

2.2 Manfaat Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja........................................................... 3

2.3 Faktor-faktor yang Anggaran Tenaga Kerja .............................................................. 3

2.4 Metode Penetapan Tarif Biaya Tenaga Kerja ............................................................. 4

2.5 Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja...................................................................12

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 14

3.2 Saran.............................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 15

BAB 1
PENDAHULUAN

iii
1.1 LATAR BELAKANG
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua aktifitas
produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor produksi yang utama dan
selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-
mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia,
meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu
perusahaan mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa
yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk mengefisienkan waktu
dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan menghitung biaya tenaga kerja agar
tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya ini harus sudah dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas produksinya dan
biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja Perusahaan. Perhitungan
anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali bagi perusahaan karena untuk
mengoptimalisasikan dari segi biaya yang dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak pada
segi harga jual ke pasaran
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapatlah diinventarisir mengenai
permasalahan-permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Produksi dalam
Anggaran Perusahaan, diantaranya adalah :
a. Apakah pengertian dari Anggaran Tenaga Kerja ?
b. Apa manfaat penyusunan Anggaran Tenaga Kerja ?
c. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja ?
d. Bagaimana metode penetapan tarif biaya tenaga kerja ?
e. Sebutkan Langkah-langkah dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja ?

1.3 TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian anggaran tenaga kerja.
b. Mahasiwa dapat menyebutkan manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja.

1
c. Mahaiswa dapat mengindentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Tenaga
Kerja.
d. Mahasiswa dapat mengetahui metode penetapan tarif biaya tenaga kerja.

e. Mahasiswa menyebutkan Langkah-langkah dalam Penyusunan Anggaran Produksi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANGGARAN TENAGA KERJA

2
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara lebihterperinci tentang
upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerjalangsung selama periode yang akan datang.

2.2 MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI


Manfaat anggaran tenaga kerja bagi perusahaan adalah:
1). Untuk mengetahui penggunaan tenaga kerja secara lebih e sien
2). Dapat mengatur biaya tenaga kerja secara lebih e sien
3). Dapat menghitung harga pokok secara tepat
4). Dapat dipakai sebagai alat penga%asan biaya tenaga kerja.

2.3 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN TENAGA KERJA

Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja:


1). Kebutuhan tenaga kerja: ditentukan oleh (volume produksi), sedangkan (volume produksi
ditentukan oleh (volume penjualan).
2). Teknologi produksi: jika perusahaan menggunakan teknologiproduksi padat karya (teknologi
sederhana), maka kebutuhantenaga kerja relatif banyak, sedangkan jika
perusahaanmenggunakan teknologi padat modal (teknologi canggih), maka kebutuhan tenaga
kerja relatif sedikit.
Tenaga kerja yang bekerja dalam proses produksi dikelompokkan menjadi2 yaitu:
a.Tenaga kerja langsung (direct labor )
yaitu tenaga kerja secara langsung berperan dalam proses produksi atau produk yang
dihasilkan.
Sifat tenaga kerja langsung:

• Besar kecilnya biaya sangat tergantung pada tingkat kegiatan produksi

• Merupakan biaya variablel'

• Merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk
akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).

b. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor)


3
yaitu tenaga kerja yang secara tidak langsung berperan dalam proses produksi dan biayanya
dikaitkan dengan biaya overhead pabrik.+
Sifat tenaga kerja tidak langsung:

• Besar kecilnya biaya tidak tergantung pada tingkat kegiatan produksi

• Merupakan biaya semi fxed dan semi variable, artinya biaya ini mengalami perubahan
tetapi tidak sebanding dengan tingkatperubahan kegiatan produksi.

• Tempat kerja tenaga kerja tidak langsung ini tidak harus di dalam pabrik tetapi dapat di
luar pabrik.

2.4 METODE PENETAPAN TARIF BIAYA TENAGA KERJA

Anggaran biaya tenaga kerja merupakan rencana pembayaran biaya tenaga kerja di
dalam suatu periode tertentu yg dibutuhkan untuk memproduksi
seluruh produk yang direncanakan di dalam suatu periode tertentu. Secara umum, untuk
menghitung anggaran tenaga kerja, perusahaan tinggal mengalikan upah yang dibayarkan
dengan satu satuan tertentu. Satuan yang digunakan untuk menghitung dasar penetapan
pembayaran tenaga kerja tersebut disebut tarif biaya tenaga kerja. Terdapat beberapa metode
penetapan tarif biaya tenaga kerja, antara lain:
1. Tarif per jam kerja
Dengan metode ini perusahaan tinggal menghitung kebutuhan jam kerja keseluruhan
yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk peusahaan dalam volume yang
direncanakan. Jika pembayaran ditentukan berdasarkan jam kerja, maka tinggal dihitung
taksiran jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk, dikalikan dengan tarif
per jamnya. Hasil perkalian itu akan menghasilkan biaya tenaga kerja per unit produk. Volume
produksi dikalikan dengan biaya tenaga kerja per unit produk akan menghasilkan biaya tenaga
kerja total.
Kelebihan dari tarif per jam kerja langsung adalah tenaga kerja akan bekerja dengan baik dan
teliti, karena setiap pekeja tidak ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkannya, karena
penghasilan setiap pekerja tidak ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkannya.
Kelemahannya, produktivitas setiap pekerja akan cenderung rendah. Karena para pekerja tahu
bahwa semakinlama para pekerja ini bekerja, semakinbesar penghasilannya. Merkea akan
cenderung mengabaikan jumlah produk yang dapat mereka hasilkan.

Ilustrasi:
4
Dari ilustrasi sebelumnya PT Cygnus tahun 2010 berencana memproduksi 3 jenis meja
yaitu: A, B, dan C masing2 sebanyak 10.000 unit. Setiap unit meja A membutuhkan 3 jam kerja
langsung, meja B 4 jam kerja langsng, & meja C 5 jam kerja langsung. Setiap pekerja langsung
dibayar sebesar Rp. 3.000 perjam kerja langsung.
Maka biaya tenaga kerja yang dianggkarkan adalah sebesar:
Total jam kerja meja A : = Vol produksi x jam kerja per unit
= 10.000 unit x 3 jam = 30.000
Total biaya tenaga kerja langsung : = Total Jam kerja x tarif per jam
= 30.000 jam x Rp. 3000 = 90.000.000
Total biaya tenaga kerja langsung meja B dan meja C, menggunakan perhitungan yg sama.
Kemudian jumlahkan total biaya tenaga kerja langsung:
= (30.000 jam x Rp. 3.000) + (40.000 jam x Rp. 3.000) + (50.000 jam x Rp. 3.000)
= Rp. 360.000.000.
Untuk memproduksi ketiga jenis produk tersebut dengan vol masing2 sebesar 10.000 unit
dibutuhkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 360.000.000.

Anggaran Biaya tenaga kerja Langsung Tahun 2010

Volume Jam kerja Tarif per


Produk Biaya TKL
Produksi Per unit Total jam

A 10.000 3 30.000 3.000 90.000.000

B 10.000 4 40.000 3.000 120.000.000

C 10.000 5 50.000 3.000 150.000.000

Total Rp. 360.000.000

Anggaran sebesar RP. 360.000.000 adalah anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk 30.000
unit dari keseluruhan produk untuk satu tahun. Jika dari total jam kerja yang direncanakan
untuk satu tahun tersebut dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober &
5
Desember. 10% untuk bulan Januari, Februari, September & November. 5% untuk bulan sisanya.
Dari pengalokasian tersebut dapatlah dibuat anggaran biaya tenaga kerja per bulannya.
Dari anggaran biaya tenaga kerja tahun 2010 diketahui jumlah jam kerja total untuk produk A
sebesar 30.000 jam, produk B sebesar 40.000 jam dan untuk produk C sebesar 50.000 jam.
Maka untuk produk A bulan januari karena dialokasikan sebesar 10%, jam kerja langsung yang
diperlukan sebesar:
10% x 30.000 = 3.000 jam
Demikaian juga untuk menghitung jam kerja langsung meja B dan C digunakan metode yang
sama. Dengan metode yang sama maka dihasilkan pada bulan januari untuk meja A sebesar
3.000, meja B sebesar 4.000, dan meja C sebesar 5.000 yang dijumlahkan total sebanyak 12.000
jam. Kemudian dikalikan dengan tarif sebesar Rp. 3.000, maka pada bulan Januari biaya tenaga
kerja langsung sebesar Rp. 36.000.000. metode yg sama digunakan untuk menghitung biaya
tenaga kerja pada bulan berikutnya.

Anggaran Biaya tenaga kerja Langsung Tahun 2010 per Bulan

Tarif Jam kerja


Bulan Jam Kerja Total Tarif Nilai
A B C

Jan 3.000 4.000 5.000 12.000 3.000 36.000.000

Feb 3.000 4.000 5.000 12.000 3.000 36.000.000

Mar 1.500 2.000 2.500 6.000 3.000 18.000.000

Apr 1.500 2.000 2.500 6.000 3.000 18.000.000

Mei 1.500 2.000 2.500 6.000 3.000 18.000.000

Jun 1.500 2.000 2.500 6.000 3.000 18.000.000

Jul 1.500 2.000 2.500 6.000 3.000 18.000.000

Agust 1.500 2.000 2.500 6.000 3.000 18.000.000

Sep 3.000 4.000 5.000 12.000 3.000 36.000.000

Okt 4.500 6.000 7.500 18.000 3.000 54.000.000

Nop 3.000 4.000 5.000 12.000 3.000 36.000.000

6
Des 4.500 6.000 7.500 18.000 3.000 54.000.000

30.000 40.000 50.000 120.000 36.000 360.000.000

2. Tarif per Hari Kerja


Jika pembayaran biaya tenaga kerja ditetapkan besasarkan hari kerja, maka harus dihitung hari
kerja dalam satu bulan atau satu tahun, dikalikan dengan jumlah tenaga kerja keseluruhan. Hasil
perkalian itu merupakan biaya tenaga kerja yang dianggarakan untuk memproduksi seluruh
produk dalam satu periode.
Kelebihan dari tarif per jam kerja langsung adalah tenaga kerja akan bekerja dengan baik dan
teliti, karena setiap pekeja tidak ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkannya, karena
penghasilan setiap pekerja tidak ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkannya.
Kelemahannya, produktivitas setiap pekerja akan cenderung rendah. Karena para pekerja tahu
bahwa semakin banyak hari yang digunakan untuk bekerja, semakin besar penghasilannya.
Tetapi jika kualitas produk merupakan suatu hal yang sangat penting, maka metode ini
merupakan pilihan tepat. Karena itu jika perusahaan memilih menggunakan tarif bedasarkan
jumlah hari kerja, perusahaan harus menetapkan standar produktivitas minimal yang dapat
ditolerir.

Ilustrasi:
Dalam ilustrasi sebelumnya, perusahaan berencana memproduksi ketiga meja A, B, C
sebesar 10.000 unit. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan merencanakan
bekerja selama 278 hari dalam setahun dan mempekerjakan 30 tenaga kerja. 8 orang untuk
memproduksi A, 10 orang untuk B, 12 pekerja untuk C. setiap tenaga kerja dibayar Rp. 40.000
per hari.
Biaya tenaga kerja A = Upah x Total hari kerja x jumlah pekerja
= 40.000 x 278 x 8
= 88.960.000
Untuk biaya tenaga kerja B & C menggunakan perhitungan yg sama. Jumlahkan seluruh biaya
tenaga kerja dari tiap produk

7
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jumlah Biaya Tenaga


Produk Upah per hari Hari kerja Total
Pekerja Kerja

A 40.000 278 8 88.960.000

B 40.000 278 10 111.200.000

C 40.000 278 12 133.440.000

Total 30 333.600.000

Anggaran sebesar Rp. 333.600.000 adalah anggaran biaya tenaga kerja untuk satu tahun. Jika
dari total hari 278 hari kerja yang direncanakan, dialokasikan sebanyak 26 hari kerja untk bulan
Januari, Februari, Maret, April dan September. Sebanyak 22 hari kerja untuk bulan Mei, Juni, Juli
dan Agustus. Sebanyak 20 hari kerja untuk bulan Oktober, November dan Desember.

Setiap hari perusahaan mempekerjakan 30 tenaga kerja, dimana 8 orang A, 10 orang B & 12
orang C. upah Rp. 40.000 per hari, maka biaya tenaga kerja per hari bulan januari:
A = 8 x 40.000 = 320.000
B = 10 x 40.000 = 400.000
C = 12 x 40.000 = 480.000
Biaya tenaga kerja per bulan yaitu:
(320.000 + 400.000 + 480.000) x 26 hr = 31.200.000
Lakukan perhitungan yang sama untuk bulan berikutnya.

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung per Bulan

Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja per Hari Jumlah Hari


Tarif Per Biaya Tenaga
Bulan Kerja per
A B C hari A B C Kerja per Bulan
bulan

Jan 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 26 31.200.000

8
Feb 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 26 31.200.000

Mar 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 26 31.200.000

Apr 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 26 31.200.000

Mei 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 22 26.400.000

Jun 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 22 26.400.000

Jul 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 22 26.400.000

Agust 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 22 26.400.000

Sep 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 26 31.200.000

Okt 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 20 24.000.000

Nop 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 20 24.000.000

Des 8 10 12 40.000 320.000 400.000 480.000 20 24.000.000

Total 278 333.600.000

3. Tarif Per Unit Produk


Jika pembayaran tenaga kerja ditetapkan bedasarkan unit produksi yang dihasilkan,
maka tinggal dihitung tarif upah per unit produknya, dikalikan dengan volume produksi total.
Hasil perkalian tersebut merupakan biaya tenaga kerja total dalam periode tersebut.
Kelebihan dari menetapkan tarif biaya tenaga kerja dengan dasar volume produksi
adalah para pekerja akan bekerja dengan lebih produktif. Karena semakin banyak produk yang
dapat mereka hasilkan, maka akan semakin besar penghasilannya. Kelemahannya, kualitas
produk yang dihasilkan setiap pekerja akan cenderung rendah. Mereka akan cenderung
mengabaikan kualitas produk yang mereka hsilkan. Jika perusahaan memilih menggunakan tarif
bedasarkan volume produk, harus memperhatikan standar kualitas minimal yang dapat ditolelir.

Ilustrasi:
Dalam ilustrasi sebelumnya, perusahaan berenncana memproduksi ketiga meja A, B, C
sebesar 10.000 unit. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut perusahaan merencanakan

9
membayar setiap pekerja sebesar Rp. 11.000 per unit untuk A, Rp. 12.000 per unit untuk B, dan
sebesar Rp. 14.000 untuk C.
Biaya tenaga kerja A adalah:
= Volume produksi x upah per unit produk
= 10.000 x 11.000
= 110.000.000
Untuk biaya tenaga kerja B lakukan perhitungan yang sama
Anggaran Biaya Tenaga Kerja

volume
Produk Upah per unit produk Biaya Tenaga kerja
produksi

A 11.000 10.000 110.000.000

B 12.000 10.000 120.000.000

C 14.000 10.000 140.000.000

Total 370.000.000

Anggaran sebesar Rp. 370.000.000 adalah anggaran biaya tenaga kerja untuk satu tahun. Jika
dari total volume produksi yang direncanakan untuk satu tahun tersebut, dialokasikan masing-
masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan Desember, 10% untuk bulan Januari, Februari,
September, dan November, sebanyak 5% untuk bulan-bulan sisanya. Maka untuk bulan Januari
meja A:
= 10% x 10.000 unit
= 1.000 unit,
Upah 11.000 per unit, maka:
Biaya tenaga kerja langsung
11.000 x 1.000 = Rp. 11.000.000
Metode yang sama digunakan untuk menghitungbulan-bulan berikutnya

Anggaran Biaya Tenaga Kerja per Bulan


10
A B C Total Biaya
Bulan
Vol Biaya TKL Vol Biaya TKL Vol Biaya TKL TKL

Jan 1.000 11.000.000 1.000 12.000.000 1.000 14.000.000 37.000.000

Feb 1.000 11.000.000 1.000 12.000.000 1.000 14.000.000 37.000.000

Mar 500 5.500.000 500 6.000.000 500 7.000.000 18.500.000

Apr 500 5.500.000 500 6.000.000 500 7.000.000 18.500.000

Mei 500 5.500.000 500 6.000.000 500 7.000.000 18.500.000

Jun 500 5.500.000 500 6.000.000 500 7.000.000 18.500.000

Jul 500 5.500.000 500 6.000.000 500 7.000.000 18.500.000

Agust 500 5.500.000 500 6.000.000 500 7.000.000 18.500.000

Sep 1.000 11.000.000 1.000 12.000.000 1.000 14.000.000 37.000.000

Okt 1.500 16.500.000 1.500 18.000.000 1.500 21.000.000 55.500.000

Nop 1.000 11.000.000 1.000 12.000.000 1.000 14.000.000 37.000.000

Des 1.500 16.500.000 1.500 18.000.000 1.500 21.000.000 55.500.000

10.000 110.000.000 10.000 120.000.000 10.000 140.000.000 370.000.000

2.5 CARA MENYUSUN ANGGARAN PRODUKSI

Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan


terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya.
Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap stabil.

Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar
persaingan sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran
produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan anggaran laba operasi.
Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran produksi dalam unit dan
anggaran persediaan barang jadi dalam unit.
11
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor produksi
yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan menghasilkan
output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat
diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen
produksi akan dapat dicapai dengan baik.

Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan kesempatan yang
dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat dicapai, sebenarnya sangat banyak
kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi karena adanya keterbatasan dalam faktor-
faktor produksi, maka harus dilakukan suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan
yang dilakukan. “Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari
urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan
kronologis merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana
masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya”.

Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat besar,
karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan dalam rencana.
Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-
tahapan sebagai berikut:
· Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
· Merumuskan keadaan saat ini
· Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
· Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai
berikut:

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan).........................XX


Tingkat persediaan akhir .......................................................XX +

Jumlah………………………………………….....................XX
Tingkat persediaan awal ........................................................XX -

12
Tingkat produksi ...................................................................XX

BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Tenaga kerja langsung adalah SDM dimana keahlian dan ketrampilannya berperan
langsung dalam konversi bahan menjadi produk atau penyerahan jasa kepada konsumennya.
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah
yang akan dibayarkan kapada tenaga kerja langsung untuk periode yang akan datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tenaga kerja:
1). Kebutuhan tenaga kerja: ditentukan oleh (volume produksi), sedangkan (volume produksi
ditentukan oleh (volume penjualan).
2). Teknologi produksi: jika perusahaan menggunakan teknologiproduksi padat karya
(teknologi sederhana), maka kebutuhantenaga kerja relatif banyak, sedangkan jika
perusahaanmenggunakan teknologi padat modal (teknologi canggih), maka kebutuhan tenaga
kerja relatif sedikit.

1.2 SARAN
Kami sadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Sangat

13
diharapkan pula agar pembaca mencari sumber secara online melalui situs terpercaya serta
membaca beberapa buku mengenai anggaran produksi.

DAFTAR PUSTAKA

https://mysunsetland.blogspot.com/2017/01/anggaranbiaya-tenaga-kerja.ht
https://www.academia.edu/15568767/ANGGARAN_TENAGA_KERJA_5_1_Pengertian_Angga
ran_Tenaga_Kerjaml

https://ppic1908.blogspot.com/2017/01/cara-menyusun-anggaran-produksi-dengan.html

14

Anda mungkin juga menyukai