Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran

Dosen Pengampu :

Muhammad Adib Mawardi, S.E., M.M.

Oleh :

Dinda Apriliya 21106620187

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANGGARAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK”. Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan
mampu memahami tentang Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Selain itu, setelah pembaca
mampu memahami, pembaca juga diharapkan mampu menerapkan pemahamannya tentang
poin penting pada budgeting dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel
dan tulisan yang telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat
terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa
depan yang lebih baik. Penulis berharap semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan
kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah
ini.

Blitar, 30 Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

MAKALAH ......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Anggaran .................................................................................................... 3
2.2 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik .......................................................................... 7
2.3 Faktor penyusunan anggaran biaya overhead pabrik .................................................... 8
2.4 Menentukan tarif biaya overhead pabrik ....................................................................... 9
BAB III .............................................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang
sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya
transaksi yang terjadi, perubahan dan permintaan konsumen dan target laba yang
diinginkan pemilik modal. Permasalahan konsumen tersebut diiringi dengan adanya
situasi dan kondisi yang semakin kompetitif. Maka para pengusaha dan manajer
memperoleh tantangan yang lebih berat, yaitu meningkatkan efektifitas serta efisiensi
operasi perusahaan yang dikelola.

Peningkatan efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana


manajemen perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi jalannya
perusahaan. Seperti yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

Dalam makalah ini, yang akan lebih banyak dikaji adalah tentang biaya overhead
pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit untuk
diidentifikasi pada produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi
tercapainya harga pokok produk yang tepat. Biaya ini memang sulit penetapannya
sedangkan jumlah dan pengaruhnya relatif besar dibandingkan biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud anggaran biaya overhead pabrik?
2. Apa saja penggolongan biaya overhead pabrik?
3. Apa saja faktor penyusunan anggaran biaya overhead pabrik?
4. Apa saja cara menentukan tarif biaya overhead pabrik?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran biaya overhead pabrik.
2. Untuk mengetahui penggolongan biaya overhead pabrik.
3. Untuk mengetahui faktor penyusunan anggaran biaya overhead pabrik.
4. Untuk mengetahui cara menentukan tarif biaya overhead.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran


Anggaran biaya overhead pabrik (factory overhead budget) adalah budget yang
merencanakan secara lebih rinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode
yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis biaya pabrik tidak
langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung, dan waktu atau kapan biaya pabrik tidak
langsung tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan departemen dimana
biaya pabrik tidak langsung terjadi. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya pabrik tidak
langsung adalah semua biaya yang terdapat serta terjadi didalam lingkungan pabrik, tetapi
tidak secara langsung berhubungan dengan kegiatan proses produksi.
Dalam arti anggaran biaya overhead pabrik atau biaya pabrik tidak langsung adalah
biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi,
kecuali biaya bahan baku langsung, dan biaya tenaga kerja langsung. Secara garis besar
bagian produksi dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Departemen produksi (producing departement)
Departemen produksi adalah bagian yang menjalankan kegiatan produksi yaitu kegiatan
yang mengubah bahan mentah untuk dijadikan barang yang siap untuk dipasarkan.
b. Departemen pembantu (service departement)
Adalah bagian yang tidak menjalankan kegiatan produksi melainkan menjalankan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya membantu kelancaran proses produksi, seperti bagian
administrasi pabrik, bagian bengkel, bagian tehnisi, bagian pemeliharaan, dan lainnya.

A. Kegunaan anggaran biaya overhead pabrik


Secara umum semua anggaran yang ada dalam perusahaan mempunyai yang sama
termasuk anggaran biaya overhead pabrik.
a. Anggaran biaya overhead pabrik secara umum mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu ;
sebagai pedoman kerja, sebagai alat koordinasi kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja.
b. Sedangkan secara khusus anggaran biaya overhead pabrik berguna ; a) sebagai dasar
untuk penyusunan anggaran harga pokok yang diproduksikan (cost of goods manufacture
budget), dan anggaran harga pokok penjualan (cost of goods sold budget) yang tercantum
dalam master income statement budget, bersama-sama dengan anggaran biaya bahan

3
mentah, dan anggaran upah tenaga kerja tak langsung, b) sebagai dasar untuk
penyusunan anggaran kas, karena sebagian dari biaya-biaya ini memerlukan pengeluaran
kas.
B. Kapasitas dalam anggaran biaya overhead pabrik
Dalam dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik ada tiga macam kapasitas
yang diperhatikan :
a. Kapasitas praktis atau teoritis
Yaitu kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti
selama jangka waktu tertentu dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
dari karena hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas normal
Yaitu kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
c. Kapasitas actual.
Yaitu kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang
akan datang.
Biaya overhead pabrik (BOP) atau biaya produksi tidak langsung adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Dalam perhitungan harga pokok, biaya overhead pabrik yang terjadi sangat sulit untuk
secara langsung dibebankan kepada produk. Sehingga BOP yang dibebankan kepada
produk biasanya atas dasar tarif biaya overhead pabrik tunggal atau tarif biaya overhead
pabrik departemen.
Jenis – Jenis Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dari pengertian biaya overhead pabrik yang sudah dijelaskan sebelumnya biaya
overhead pabrik terdiri sebagai berikut.
1. Berdasarkan Sifatnya
a. Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong adalah biaya bahan yang dipakai untuk membantu
penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil, sehingga biaya tersebut
digolongkan ke dalam biaya produksi tidak langsung.
Misalnya seperti lem atau perekat pada perusahaan percetakan, pernis, dan paku pada
perusahaan mebel.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang diberikan kepada
pekerja atau karyawan yang tidak menangani secara langsung dalam proses produksi.

4
Misalnya seperti gaji direksi produksi, gaji karyawan pada departemen pembantu, dan
upah mandor.
c. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik
Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik adalah biaya penyusutan terhadap aktiva atau
asset tetap yang dipakai di pabrik untuk penyelesaian produk, baik secara langsung atau
pun tidak langsung. Misalnya seperti penyusutan mesin pabrik, penyusutan gedung
pabrik, penyusutan kendaraan pabrik, dan penyusutan barang inventaris lainnya.
d. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya dikeluarkan untuk perbaikan dan
perawatan mesin dan juga peralatan pabrik.
e. Biaya Asuransi Pabrik
Biaya asuransi pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk membagi resiko yang
mungkin akan terjadi dalam proses produksi di pabrik. Misalnya seperti asuransi gedung
pabrik, asuransi tenaga kerja pabrik, dan lain sebagainya.
f. Biaya Jasa Kepada Pihak Lain
Biaya jasa kepada pihak lain adalah biaya yang muncul atau ditimbulkan karena
penggunaan jasa kepada pihak lain guna penyelesaian dan juga kelancaran proses
produksi. Misalnya seperti biaya reparasi mesin pabrik, biaya listrik dan air untuk pabrik,
dan lain sebagainya.
g. Biaya-biaya lain yang Sifatnya Tidak Langsung
Adalah biaya yang berkaitan dengan proses produksi yaitu biaya yang dikeluarkan
pada departemen pembantu. Misalnya seperti gaji mandor bagian gudang bahan baku dan
cadangan pembangkit listrik (disel).
2. Berdasarkan Perilaku Terhadap Produksi
a. BOP Variabel
Adalah biaya overhead pabrik yang bertambah dan juga berkurang sebanding dengan
perubahan volume produksi. Sehingga BOP per unit akan selalu sama atau tetap,
meskipun terdapat perubahan pada volume produksi. Misalnya seperti biaya bahan
penolong.
b. BOP Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tatap atau sama dan pada batas-batas tertentu tidak akan
terpengaruh oleh perubahan volume produksi. Sehingga jumlahnya akan selalu tetap
meskipun volume produksi mengalami perubahan, sebaliknya BOP per unit akan selalu

5
berubah, berbanding terbalik dengan perubahan volume produksi. Misalnya seperti biaya
penyusutan mesin pabrik, penyusutan gedung pabrik, dan lain sebagainya.
c. BOP Semi Variabel
Adalah biaya overhead pabrik yang jumlahnya berubah secara proporsional dengan
perubahan jumlah produksi. Biaya ini mengandung unsur variabel dan tetap. Misalnya
seperti biaya mandor bagian produksi, biaya listrik, dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan Hubungan dengan Departemen
a. BOP Langsung Departemen
Adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya
hanya dinikmati oleh departemen tertentu. Misalnya BOP yang ada di departemen
perakitan adalah BOP langsung yang ada di departemen perakitan.
b. BOP Tidak Langsung Departemen
Adalah biaya overhead pabrik manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Misalnya seperti beban penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan ke departemen
produksi.
Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dalam menetapkan besarnya BOP yang dibebankan pada produk suatu perusahaan
didasarkan pada tariff yang sudah ditentukan di awal. Besar biaya overhead pabrik tidak
berdasarkan BOP yang sesungguhnya terjadi.
Penentuan tarif tersebut didasarkan pada beberapa sifat dari biaya overhead pabrik.
Penentuan sifat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Terdapat BOP yang terjadinya tidak menentu atau tidak merata pada setiap bulannya.
Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan mengakibatkan
harga produksi menjadi lebih besar ketika terjadi pengeluaran.
BOP serta harga pokok produk akan rendah ketika tidak terjadi pengeluaran biaya
overhead pabrik. Misalnya seperti biaya reparasi mesin atau perbaikan peralatan pabrik.
b. Terdapat BOP yang bersifat tetap.
Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan berakibat
pembebanan BOP yang mana biaya per unit akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
volume produksi setiap periode.
Maka ketika volume produksi rendah biaya overhead pabrik per unit akan lebih besar dan
sebaliknya.
c. Terdapat BOP yang jumlahnya baru diketahui ketika waktu-waktu tertentu.

6
Sehingga perubahan BOP pada produk tertentu sudah selesai akibatnya harga pokok
produksi yang selesai pada pertengahan bulan tidak dibebani BOP yang belum diketahui
jumlahnya. Misalnya biaya listrik pabrik.
Berdasarkan sifat-sifat tersebutlah kenapa BOP ditentukan berdasarkan tarif bukan pada
biaya yang sesungguhnya terjadi.

2.2 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan:
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya.
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik adalah
biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya
produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa
golongan berikut ini:
a. Biaya Bahan Penolong
b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan.
c. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
f. Biaya overhead pabak lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang
tunai.
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan

Dilihat dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan:
biaya overhead pabrik tetap, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik
semivariabel. Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya
overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
Biaya Overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Untuk keperluan penentuan tarif biaya
overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya overhead pabrik yang bersifat
semivariabel dipecah menjadi dua unsur: biaya tetap dan biaya variabel.
3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen

7
Apabila selain memiliki departemen produksi perusahaan juga mempunyai
departemen-departemen pembantu seperti misalnya departemen pembangkit tenaga listrik,
departemen dan perawatan bengkel, maka biaya overhead pabrik meliputi juga semua
jenis biaya yang terjadi di departemen-departemen pembantu ini, yang meliputi biaya
tenaga kerja, depresiasi, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, asuransi yang terjadi di
departemen pembantu tersebut.
Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin,
dan biaya bahan penolong. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya
overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh biaya
overhead pabrik ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik.

2.3 Faktor penyusunan anggaran biaya overhead pabrik


Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang
termuat didalamnya harus akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti.
Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat diperlukan data, informasi dan
pengalaman. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran
biaya overhead pabrik ini adalah :
c. Anggaran (budget) unit yang akan diproduksikan, khususnya rencana tentang jenis,
kualitas, jumlah barang yang akan diproduksi dari waktu kewaktu, semakin unit yang
diproduksi maka akan besar biaya overhead pabrik yang akan dibebankan.
d. Berbagai standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan biaya
overhead pabrik, seperti biaya bahan pembantu, standard pemakaian listrik, dan juga
biaya lainnya yang ada dalam perusahaan yang masuk dalam kategori biaya overhead
pabrik.
e. Sistem pembayaran upah yang dipakai perusahaan khususnya upah yang dibayarkan
kepada tenaga kerja tidak langsung.
f. Metode penyusutan (depresiasi) yang dipakai perusahaan khususnya penyusutan terhadap
aktiva tetap yang ada dalam lingkungan pabrik.
g. Metode alokasi biaya yang dipakai perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang semula
merupakan satu kesatuan (biaya bersama) menjadi beberapa kelompok biaya sesuai
dengan tempat dimana biaya tersebut terjadi, seperti biaya listrik didalam lingkungan
kantor administrasi, biaya listrik didalam lingkungan bagian penjualan, biaya listrik
dilingkungan bagian produksi, biaya listrik dilingkungan bagian pembantu.

8
Dengan kata lain metode alokasi biaya merupakan metode yang menentukan cara-cara
bagaimana membagi-bagi suatu biaya yang semula merupakan suatu kesatuan menjadi
beberapa kelompok biaya.

2.4 Menentukan tarif biaya overhead pabrik


Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik, biaya
overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Berikut
adalah uraian alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif
yangditentukan di muka dan langkah-langkah penentuan tariff biaya overhead pabrik. Alasan
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada Produk atas dasar Tarif yang ditentukan di
muka. Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk,
makaharga pokok produk produksi per satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab
berikut ini :

a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.

b. Perubahan tingkat efisiensi produksi.

c. Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara sporadik, menyebar tidak merata
selama jangka waktu setahun.

d. Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu – waktu tertentu.

A. Langkah-Langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik.dalam menyusun anggaran biaya


overhead pabrik harus diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai
dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Kapasitas teoritis (theoritical capacity) adalah
kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh
tanpa berhenti pada jangka waktu tetentu.Kapasitas Praktis adalah kapasitas teoritisdikurangi
dengan kerugian - kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan - hambatan
intern perusahaan. Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah
kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk. Ada berbagai macam
dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk, di
antaranya adalah :

9
1. Satuan Produk

Metode ini adalah yang paling sederhana dan yang langsung membebankan
biayaoverhead pabrik kepada produk. Beban biaya overhead pabrik untuk satuan produk
dihitung dengan rumus sbb :

Taksiran Biaya Overhead Pabrik

Taksiran Jumlah Satuan Produk yang dihasilkan = Tarif Biaya Overhead Pabrik persatuan

2. Biaya Bahan Baku

Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku
(misalnya biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya
kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai. Rumus :

Taksiran Biaya Overhead

PabrikTaksiran Biaya Bahan = Baku yang dipakai

3. Biaya tenaga Kerja

Jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang
eratdengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan
biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Rumus :

Taksiran biaya overhead pabrik

Taksiran biaya tenaga langsung X 100% =

4. Jam Tenaga Kerja Langsung

Karena hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja (jumlahupah
adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah) maka biaya overhead pabrik dapat pula
dibebakan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Rumus :

Taksiran biaya overhead pabrik

Taksiran jam tenaga kerja = Tarif biaya overhead per jam tenaga kerja langsung

10
5. Jam Mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, makadasa yang
dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin. Rumus :

Taksiran biaya overhead pabrik

Taksiran jam kerja mesin = Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin

B. Pengumpulan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan


dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang
ditentukan di muka. Selisih yang terjadi antara biaya overhead pabrik yang dibebankan
kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka dengan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi merupakan biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan
(over or under applied factory overhead cost).

Pada tahun berjalan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan
dalam rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya seperti pada ilsutrasi tabel kedua biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebesar Rp10.700.000 dengan rincian
seperti tercantum dalam tabel pertama Selisih biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi dengan yang dibebankan kepada produk adalah sebesar Rp200.000 (Rp10.700.000 –
Rp10.500.000).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anggaran merupakan perencanaan dari seluruh kegiatan perusahaan yang mencakup
bebagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Suatu anggaran adalah merupakan suatu rencana keuangan periodic yang disusun
bedasarkan program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan anggaran adalah
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.

anggaran biaya overhead pabrik atau biaya pabrik tidak langsung adalah biaya-biaya
dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya
bahan baku langsung, dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik merupakan
biaya yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan produksi suatu produk maupun jasa. Biaya
overhead merupakan jenis pengeluaran yang pada semua jenis perusahaan.

Biaya overhead juga bisa diartikan sebagai biaya yang ada pada Laporan Laba Rugi
perusahaan yang ada di luar aktivitas produksi perusahaan. Gambaran sederhananya,
pembelian persediaan tidak masuk pada biaya overhead. Sebab, biaya ini berkaitan pada
kegiatan produksi perusahaan secara langsung.

3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Herispon, 2020. „‟ Anggaran biaya overhead pabrik „‟.


https://www.academia.edu/search?page=5&q=makalah%20anggaran%20biaya%20over
head%20pabrik&tab=0 Diakses pada tanggal 30 Juli 2023 pukul 19:32
Gunawan Adisaputra, Marwan Asri, “Anggaran Perusahaan”, Buku I, Cetakan Pertama,
BPFE, Yogyakarta, 2003.

13

Anda mungkin juga menyukai