Dosen Pengampu :
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANGGARAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK”. Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan
mampu memahami tentang Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Selain itu, setelah pembaca
mampu memahami, pembaca juga diharapkan mampu menerapkan pemahamannya tentang
poin penting pada budgeting dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel
dan tulisan yang telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat
terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa
depan yang lebih baik. Penulis berharap semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan
kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
MAKALAH ......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Anggaran .................................................................................................... 3
2.2 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik .......................................................................... 7
2.3 Faktor penyusunan anggaran biaya overhead pabrik .................................................... 8
2.4 Menentukan tarif biaya overhead pabrik ....................................................................... 9
BAB III .............................................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah ini, yang akan lebih banyak dikaji adalah tentang biaya overhead
pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit untuk
diidentifikasi pada produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi
tercapainya harga pokok produk yang tepat. Biaya ini memang sulit penetapannya
sedangkan jumlah dan pengaruhnya relatif besar dibandingkan biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran biaya overhead pabrik.
2. Untuk mengetahui penggolongan biaya overhead pabrik.
3. Untuk mengetahui faktor penyusunan anggaran biaya overhead pabrik.
4. Untuk mengetahui cara menentukan tarif biaya overhead.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mentah, dan anggaran upah tenaga kerja tak langsung, b) sebagai dasar untuk
penyusunan anggaran kas, karena sebagian dari biaya-biaya ini memerlukan pengeluaran
kas.
B. Kapasitas dalam anggaran biaya overhead pabrik
Dalam dasar penyusunan anggaran biaya overhead pabrik ada tiga macam kapasitas
yang diperhatikan :
a. Kapasitas praktis atau teoritis
Yaitu kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti
selama jangka waktu tertentu dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
dari karena hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas normal
Yaitu kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
c. Kapasitas actual.
Yaitu kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang
akan datang.
Biaya overhead pabrik (BOP) atau biaya produksi tidak langsung adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Dalam perhitungan harga pokok, biaya overhead pabrik yang terjadi sangat sulit untuk
secara langsung dibebankan kepada produk. Sehingga BOP yang dibebankan kepada
produk biasanya atas dasar tarif biaya overhead pabrik tunggal atau tarif biaya overhead
pabrik departemen.
Jenis – Jenis Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dari pengertian biaya overhead pabrik yang sudah dijelaskan sebelumnya biaya
overhead pabrik terdiri sebagai berikut.
1. Berdasarkan Sifatnya
a. Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong adalah biaya bahan yang dipakai untuk membantu
penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relative kecil, sehingga biaya tersebut
digolongkan ke dalam biaya produksi tidak langsung.
Misalnya seperti lem atau perekat pada perusahaan percetakan, pernis, dan paku pada
perusahaan mebel.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang diberikan kepada
pekerja atau karyawan yang tidak menangani secara langsung dalam proses produksi.
4
Misalnya seperti gaji direksi produksi, gaji karyawan pada departemen pembantu, dan
upah mandor.
c. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik
Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik adalah biaya penyusutan terhadap aktiva atau
asset tetap yang dipakai di pabrik untuk penyelesaian produk, baik secara langsung atau
pun tidak langsung. Misalnya seperti penyusutan mesin pabrik, penyusutan gedung
pabrik, penyusutan kendaraan pabrik, dan penyusutan barang inventaris lainnya.
d. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya dikeluarkan untuk perbaikan dan
perawatan mesin dan juga peralatan pabrik.
e. Biaya Asuransi Pabrik
Biaya asuransi pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk membagi resiko yang
mungkin akan terjadi dalam proses produksi di pabrik. Misalnya seperti asuransi gedung
pabrik, asuransi tenaga kerja pabrik, dan lain sebagainya.
f. Biaya Jasa Kepada Pihak Lain
Biaya jasa kepada pihak lain adalah biaya yang muncul atau ditimbulkan karena
penggunaan jasa kepada pihak lain guna penyelesaian dan juga kelancaran proses
produksi. Misalnya seperti biaya reparasi mesin pabrik, biaya listrik dan air untuk pabrik,
dan lain sebagainya.
g. Biaya-biaya lain yang Sifatnya Tidak Langsung
Adalah biaya yang berkaitan dengan proses produksi yaitu biaya yang dikeluarkan
pada departemen pembantu. Misalnya seperti gaji mandor bagian gudang bahan baku dan
cadangan pembangkit listrik (disel).
2. Berdasarkan Perilaku Terhadap Produksi
a. BOP Variabel
Adalah biaya overhead pabrik yang bertambah dan juga berkurang sebanding dengan
perubahan volume produksi. Sehingga BOP per unit akan selalu sama atau tetap,
meskipun terdapat perubahan pada volume produksi. Misalnya seperti biaya bahan
penolong.
b. BOP Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tatap atau sama dan pada batas-batas tertentu tidak akan
terpengaruh oleh perubahan volume produksi. Sehingga jumlahnya akan selalu tetap
meskipun volume produksi mengalami perubahan, sebaliknya BOP per unit akan selalu
5
berubah, berbanding terbalik dengan perubahan volume produksi. Misalnya seperti biaya
penyusutan mesin pabrik, penyusutan gedung pabrik, dan lain sebagainya.
c. BOP Semi Variabel
Adalah biaya overhead pabrik yang jumlahnya berubah secara proporsional dengan
perubahan jumlah produksi. Biaya ini mengandung unsur variabel dan tetap. Misalnya
seperti biaya mandor bagian produksi, biaya listrik, dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan Hubungan dengan Departemen
a. BOP Langsung Departemen
Adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya
hanya dinikmati oleh departemen tertentu. Misalnya BOP yang ada di departemen
perakitan adalah BOP langsung yang ada di departemen perakitan.
b. BOP Tidak Langsung Departemen
Adalah biaya overhead pabrik manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Misalnya seperti beban penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan ke departemen
produksi.
Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dalam menetapkan besarnya BOP yang dibebankan pada produk suatu perusahaan
didasarkan pada tariff yang sudah ditentukan di awal. Besar biaya overhead pabrik tidak
berdasarkan BOP yang sesungguhnya terjadi.
Penentuan tarif tersebut didasarkan pada beberapa sifat dari biaya overhead pabrik.
Penentuan sifat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Terdapat BOP yang terjadinya tidak menentu atau tidak merata pada setiap bulannya.
Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan mengakibatkan
harga produksi menjadi lebih besar ketika terjadi pengeluaran.
BOP serta harga pokok produk akan rendah ketika tidak terjadi pengeluaran biaya
overhead pabrik. Misalnya seperti biaya reparasi mesin atau perbaikan peralatan pabrik.
b. Terdapat BOP yang bersifat tetap.
Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan berakibat
pembebanan BOP yang mana biaya per unit akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
volume produksi setiap periode.
Maka ketika volume produksi rendah biaya overhead pabrik per unit akan lebih besar dan
sebaliknya.
c. Terdapat BOP yang jumlahnya baru diketahui ketika waktu-waktu tertentu.
6
Sehingga perubahan BOP pada produk tertentu sudah selesai akibatnya harga pokok
produksi yang selesai pada pertengahan bulan tidak dibebani BOP yang belum diketahui
jumlahnya. Misalnya biaya listrik pabrik.
Berdasarkan sifat-sifat tersebutlah kenapa BOP ditentukan berdasarkan tarif bukan pada
biaya yang sesungguhnya terjadi.
Dilihat dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan:
biaya overhead pabrik tetap, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik
semivariabel. Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya
overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
Biaya Overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Untuk keperluan penentuan tarif biaya
overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya overhead pabrik yang bersifat
semivariabel dipecah menjadi dua unsur: biaya tetap dan biaya variabel.
3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen
7
Apabila selain memiliki departemen produksi perusahaan juga mempunyai
departemen-departemen pembantu seperti misalnya departemen pembangkit tenaga listrik,
departemen dan perawatan bengkel, maka biaya overhead pabrik meliputi juga semua
jenis biaya yang terjadi di departemen-departemen pembantu ini, yang meliputi biaya
tenaga kerja, depresiasi, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, asuransi yang terjadi di
departemen pembantu tersebut.
Contoh biaya ini adalah gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin,
dan biaya bahan penolong. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya
overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh biaya
overhead pabrik ini adalah biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik.
8
Dengan kata lain metode alokasi biaya merupakan metode yang menentukan cara-cara
bagaimana membagi-bagi suatu biaya yang semula merupakan suatu kesatuan menjadi
beberapa kelompok biaya.
c. Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara sporadik, menyebar tidak merata
selama jangka waktu setahun.
d. Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu – waktu tertentu.
9
1. Satuan Produk
Metode ini adalah yang paling sederhana dan yang langsung membebankan
biayaoverhead pabrik kepada produk. Beban biaya overhead pabrik untuk satuan produk
dihitung dengan rumus sbb :
Taksiran Jumlah Satuan Produk yang dihasilkan = Tarif Biaya Overhead Pabrik persatuan
Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku
(misalnya biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya
kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai. Rumus :
Jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang
eratdengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan
biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Rumus :
Karena hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja (jumlahupah
adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah) maka biaya overhead pabrik dapat pula
dibebakan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Rumus :
Taksiran jam tenaga kerja = Tarif biaya overhead per jam tenaga kerja langsung
10
5. Jam Mesin
Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, makadasa yang
dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin. Rumus :
Taksiran jam kerja mesin = Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
Pada tahun berjalan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan
dalam rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya seperti pada ilsutrasi tabel kedua biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebesar Rp10.700.000 dengan rincian
seperti tercantum dalam tabel pertama Selisih biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi dengan yang dibebankan kepada produk adalah sebesar Rp200.000 (Rp10.700.000 –
Rp10.500.000).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran merupakan perencanaan dari seluruh kegiatan perusahaan yang mencakup
bebagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Suatu anggaran adalah merupakan suatu rencana keuangan periodic yang disusun
bedasarkan program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan anggaran adalah
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.
anggaran biaya overhead pabrik atau biaya pabrik tidak langsung adalah biaya-biaya
dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya
bahan baku langsung, dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik merupakan
biaya yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan produksi suatu produk maupun jasa. Biaya
overhead merupakan jenis pengeluaran yang pada semua jenis perusahaan.
Biaya overhead juga bisa diartikan sebagai biaya yang ada pada Laporan Laba Rugi
perusahaan yang ada di luar aktivitas produksi perusahaan. Gambaran sederhananya,
pembelian persediaan tidak masuk pada biaya overhead. Sebab, biaya ini berkaitan pada
kegiatan produksi perusahaan secara langsung.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
13