DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan
anugerah-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Anggaran Overhead Pabrik”. Makalah ini disusun dengan baik oleh setiap anggota
kelompok. Makalah ini di susun untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Penganggaran
Perusahaan dengan dosen pengampu Dr. Bertha I. Mundung, MP.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun dari tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dan menerima
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kelompok kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kelompok berharap semoga makalah ini memberikan
manfaat serta wawasan untuk peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
1 TARIF OVERHEAD PABRIK ..........................................................................................2
2 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK..................................................................7
3 ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK.......................................................................8
4 ANGGARAN OVERHEAD PABRIK VERSUS AKTUAL …………………………….
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya Overhead Pabrik atau BOP adalah biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak
langsung serta semua biaya produksi lainnya yang tidak dapat diidentifikasikan dengan
mudah dibebankan secara langsung pada pesanan tertentu atau produk tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam menyusun anggaran overhead pabrik harus diperhatikan tingkat kegiatan yang
akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai
sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:
a. Kapasitas Praktis
Untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan kapasitas normal terlebih dahulu harus
ditentukan kapasitas teoritis, yakni volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh
pabrik.
Kapasitas teoritis dapat diartikan sebagai kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang
tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan intern perusahaan. Penetapan kapasitas
praktis ini perlu dilakukan karena sangat tidak mungkin suatu pabrik dijalankan pada
kapasitas teoritis. Dengan demikian perlu diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran waktu
dalam penentuan kapasitas seperti penghentian pabrik yang tidak dapat dihindari karena
kerusakan mesin.
2
Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan merupakan
pendekatan jangka pendek, dan metode ini umumnya mengakibatkan digunakan tarif yang
berbeda dari periode ke periode. Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas praktis atau
kapasitas normal merupakan pendekatan jangka panjang, yang menghubungkan tingkat
kegiatan perusahaan dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan penjualan yang bersifat sementara. Dengan pendekatan ini tarif BOP relatif
konstan untuk jangka waktu yang relatif lama. Setelah anggaran BOP selesai di susun dan
ditentukan besar satuan kegiatan,maka langkah terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan
rumus sebagai berikut formula:
Biaya overhead pabrik adalah jenis pengeluaran yang tidak berkaitan secara langsung dengan
proses produksi barang ataupun jasa.
Umumnya biaya ini dimiliki oleh setiap perusahaan dan berasal dari divisi pendukung
produksi dalam perusahaan tersebut.
Contoh biaya overhead pabrik sebut saja seperti biaya untuk fasilitas tambahan dalam proses
produksi, biaya asuransi, pajak dan masih banyak lagi.
Walaupun tidak berhubungan langsung dengan produksi, akan tetapi usaha bisa tetap
beroperasi salah satunya dengan adanya biaya ini.
Setiap perusahaan atau pabrik, tentu memiliki rencana anggaran usaha. Menyusun anggaran
biaya lebih mudah dan otomatis menggunakan aplikasi rab.
Biaya overhead dikelompokan dalam tiga bagian berbeda dengan berbagai elemen
penyusunnya. Berikut ini elemen biaya overhead pabrik dalam setiap kelompoknya.
1. Menurut Sifatnya
Biaya overhead dalam pabrik atau perusahaan, menurut sifatnya dibagi dalam tiga elemen
berbeda, yaitu:
3
Biaya bahan pendukung atau penolong. Artinya, bahan ini bukan merupakan hasil produksi
ataupun bahan yang bernilai lebih kecil dari harga keseluruhan produk
Biaya untuk tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja yang nominal upahnya tidak bisa
dihitung secara langsung dari hasil produksi
Dalam kelompok ini juga terdapat tiga elemen penyusun di dalamnya, diantaranya:
BOP tetap, jenis BOP yang tidak terpengaruh dengan volume output/produksi. Contohnya
seperti biaya konsultan hukum, sewa, asuransi dan depresiasi aset tetap
BOP variabel, yaitu jenis biaya turut mengalami perubahan sesuai dengan perubahan jumlah
produksi. Jumlah produksi ini tentunya juga mempengaruhi kuantitas suplai stok padaaplikasi
stok barang dan aplikasi gudang. Perubahan jumlah produksi Contoh biaya overhead variabel
adalah budget pemasaran.
BOP semi variabel, biaya yang juga berubah akan tetapi tidak sebanding dengan perubahan
pada volume output. Contohnya biaya pembelian tinta printer.
Untuk kelompok yang ketiga ini, hanya ada dua elemen di dalamnya yaitu:
BOP departemen langsung, yaitu biaya dimiliki oleh sebuah departemen dan manfaatnya
hanya dirasakan departemen itu saja
BOP departemen tidak langsung, yaitu biaya yang memberi manfaat bagi departemen
tersebut berikut departemen yang lainnya.
Meski biaya overhead pabrik akan berbeda pada tiap bidang usaha, akan tetapi memiliki
manfaat yang secara garis besar sama.
Melalui BOP, Anda bisa memperoleh informasi detail terkait alokasi biaya yang dikeluarkan
perusahaan.
Dengan begitu dapat merencanakan anggaran dengan lebih tepat, sekaligus menekan atau
meniadakan pengeluaran berlebihan.
4
Dengan adanya BOP ini, memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengawasi
pengeluaran perusahaan secara keseluruhan.
Dari situ Anda akan lebih mudah mengidentifikasi jika terdapat biaya yang terlalu besar dan
melakukan penyesuaian.
Pengeluaran juga bisa Anda kelola dengan lebih tertata serta sesuai rencana, apalagi ketika
memanfaatkan software akuntansi.
BOP cukup mempengaruhi penentuan harga suatu produk. Meskipun tidak terkait langsung
dengan produksi, tetapi keberadaan BOP tetap harus dipertimbangkan.
Anda akan mengalami kerugian ketika BOP tetap dikeluarkan tetapi tidak dimasukkan dalam
penghitungan harga produk.
Oleh karena itu salah satu manfaat dari BOP adalah penentuan harga produk yang lebih tepat.
Setelah paham cara menghitungnya, Anda juga perlu tahu apa fungsi penting penghitungan
BOP bagi perusahaan.
Acuan estimasi anggaran bagi tiap divisi, hal ini untuk memudahkan analisa keuangan
perusahaan dan melakukan penyesuaian atas rencana anggaran
Mengelola pengeluaran di luar produksi, arus keuangan perusahaan harus senantiasa
diawasi. Selain meminimalkan kesalahan juga menghindari kecurangan.
BOP adalah biaya yang rawan disalahgunakan, oleh karenanya harus dikelola dengan
benar oleh pihak yang berwenang.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan BOP. Dengan menghitung BOP,
divisi keuangan akan lebih mudah menentukan BOP prioritas.
Menjadi dasar penentuan strategi usaha kedepannya. Ini bisa terjadi ketika terdapat
aktivitas riset produk maupun analisa pasar.
Biaya atas kegiatan tersebut tentu berasal dari BOP. Dengan begitu secara tidak
langsung BOP juga bisa dijadikan dasar strategi bisnis di masa mendatang.
Jadi meskipun tidak terkait langsung dengan proses produksi, bukan berarti BOP tidak sama
pentingnya dengan jenis biaya lainnya.
Sebab dari biaya ini, ada banyak fungsi penting serta manfaat yang bisa Anda dapat. Pahami
dan terapkan BOP dalam usaha, untuk memastikan kelancarannya.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwasanya biaya overhead pabrik adalah pengeluaran
pabrik yang tidak terkait secara langsung dengan proses produksi.
Namun, bukan berarti karena tidak terkait langsung lantas tidak masuk dalam penghitungan
harga jual produk.
5
Justru dengan adanya BOP, Anda bisa menentukan harga yang paling tepat untuk produk
sehingga tidak mengalami kerugian.
Hal ini dikarenakan adanya BOP tetap yang tetap dikeluarkan tanpa terpengaruh volume
output atau produksi.
Jika biaya ini tidak dimasukkan dalam penghitungan harga jual, tentu pada akhirnya Anda
akan mengalami kerugian.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara mengalokasikan BOP,
dimana BOP bagian Jasa secara langsung dialokasikan ke bagian produksi sesuai proporsi
pemakaian jasanya.
Jawab
6
Menghitung BOP dianggarkan
1. Jasa X
Total = Rp 30.000.000,-
2. Jasa Y
Total = Rp 60.000.000,-
Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak
hanya dinikmati oleh departemen produksi saja, melainkan digunakan pula oleh
departemen jasa yang lain. Sebagai contoh bagian jasa terdiri dari bagian
pembangkit tenaga listrik dan bagian reparasi. Bagian pembangkit tenaga listrik
menggunakan sebagian jasa yang disediakan oleh bagian reparasi untuk
memperbaiki mesin-mesin diesel. Sebaliknya bagian reparasi menggunakan pula
sebagian jasa yang disediakan oleh bagian pembangkit listrik untuk menggerakkan
peralatan reparasi.
Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa apabila
terjadi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode aljabar (Algebraic
method). Dalam metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di masing-masing
bagian jasa dinyatakan dalam formula berikut:
7
Keterangan:
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
•Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik adalah untuk menyediakan informasi untuk
pengendalian.
•Dokumen sumber utama yg digunakan utk mencatat overhead dalam jurnal adlah voucher
pembelian, bukti permintaan bahan baku, kartu jam kerja, dan voucher jurnal umum
PENGGOLONGAN BOP
penggolongan, yaitu :
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk.
BOP merupakan biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya
tenaga kerja. contoh biaya BOP adalah biaya yang timbul dari pemakaian bahan penolong,
pengawas mesin produksi, mandor,sewa,pajak, asuransi, depresiasi, penerangan tenga (listrik)
yang digunakan untuk fasilitas produksi.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma4314/ekma4314a/isi2_2c.htm
http://somanyblog.blogspot.co.id/2009/10/langkah-langkah-penentuantarif-bop-per.html
10