Biaya
Disusun Oleh :
Kelompok 9 – 3C Akuntansi
Leni Lidya (11210820000025)
Nadia Salsabila Anjani (11210820000029)
Permata Andini (11210820000031)
Mirza Fazariani (11210820000157)
2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3 Apa sajakah faktor faktor yang dipertimbangkan falam pemilihan tarif biaya overhead?
3
4 Bagaimana dasar dasar yang digunakan dalam overhead pabrik?
9 Bagaimana biaya overhead yang dibebankan dan jumlah pembebanan yang terlalu tinggi
atau rendah ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu menemukan bukti
empiris terkait hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui karakteristik overhead pabrik
2. Untuk mengetahui penggunaan tarif biaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya
3. Untuk mengetahui f aktor faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif biaya
overhead
9. Untuk mengetahui biaya overhead yang dibebankan dan jumlah pembebanan yang terlalu
tinggi atau rendah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
secara signifikan. Akibatnya, diperlukan suatu metode untuk menstabilisasi jumlah
overhead yang dibebankan ke unit produksi.
Biaya overhead dibebankan ke semua pekerjaan yang dilakukan selama suatu periode
tertentu. Sebagai contoh, biaya produk yang tidak masuk akal akan dihasilkan jika biaya aktual dari
perbaikan dibebankan segera dan langsung ke pesanan atau produk. Biasanya perbaikan diperlukan
karena penggunaan dan keuangan selama periode waktu yang lama. Lebih lanjut lagt dalam bulan-
bulan di mana pekerjaan perbaikan yang signifikan dilakukan, sering kali adalah perlu untuk
memperlambat atau menghentikan produksi sementara waktu ketika perbaikan sedang dilakukan.
Biaya perbaikan yang tinggi dan volume produksi yang rendah menyebabkan perhitungan biaya
per unit yang amat tinggi jika biaya overhead aktual (tinggi) dibebankan ke produksi aktual
(rendah) di bulan-bulan tersebut.
Oleh karena beberapa komponen biaya overhead terjadi dalam pola yang sama seperti yang
digambarkan untuk biaya perbaikan, dan karena biaya overhead perlu dibebankan dengan segera ke
produksi, overhead biasanya dibebankan ke produksi menggunakan jumlah yang telah ditentukan
sebelumnya, dan bukan jumlah aktual yang terjadi. Dalam menghitung tarif overhead yang telah
ditentukan sebelumnya, sebagian besar bergantung pada tingkat aktivitas yang dipilih.
1. Semakin besar tingkat aktivitas yang diasumsikan, semakin rendah tarif overhead yang
telah ditentukan sebelumnya.
2. Semakin tinggi tingkat aktivitas, semakin kecil bagian yang tetap dari tarif overhead pabrik,
karena biaya overhead pabrik tetap dibebankan ke semakin banyak unit aktivitas
Oleh karena kemustahilan untuk menelusuri biaya overhead ke pesanan atau produk tertentu,
maka biaya overhead dialokasikan ke semua pesanan dan unit produk Tarif overhead yang telah
ditentukan sebelumnya (predetermined overhead rate) memungkinkan alokasi yang konsisten dan
wajar ke setiap unit output. Baik dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun dalam
akumulasi blaya berdasarkan proses, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya merupakan
satu-satunya metode memungkinkan guna menghitung biaya overhead produk dengan segera untuk
memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi biaya produk, untuk mengidentifikasikan
inefisiensi, dan untuk meratakan fluktuasi dari bulan ke bulan yang tidak logis, yang tanpa
6
penggunaan metode ini akan muncul dalam biaya per unit yang dilaporkan.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya aktual dari bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung yang digunakan untuk pesanan tersebut ditentukan dari bukti permintaan
bahan baku dan kartu jam kerja, serta dimasukkan dalam kartu biaya pesanan. Biaya overhead
diestimasikan menggunakan tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya Misalnya, overhead
yang dapat dibebankan ke ruatu pesanan dihitung dengan cara mengalikan jam mesin aktual yang
digunakan untuk pesanan tersebut dengan tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya per jam
mesin. Hasilnya dimasukkan dalam kartu biaya pesanan. Dengan demikian. biaya dari suatu
pesanan dapat dihitung ketika pesanan selesai, dan tidak perlu menunggu sampai akhir bulan atau
akhir tahun.
Dalam perhiturgan biaya berdasarkan proses, biaya per unit dihitung dengan cara =
Membagi total biaya mingguan atau bulanan untuk setiap proses dengan output yang
dihasilkan oleh masing-masing proses tersebut.
Dalam beberapa setting perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk dapat
ditentukan tanpa menggunakan tarif overhead, namun tarif overhead yang telah ditentukan
sebelumnya menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih seragam setiap bulannya bahkan
jika terjadi fluktuasi bulanan yang besar dalam overhead atau ting produksi.
2.3 Faktor – Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead
Jenis tarif overhead berbeda tidak hanya dari suatu persahaan ke perusahaan lain tetapi juga
dari suatu departemen, pusat biaya, atau tempat perumpungan biaya ke departemen, pusat biaya,
atau tempat penampungan biaya lain di dalam satu perusahaan. Paling tidak ada lima faktor yang
memengaruhi pemilihan tarif overhead. Kelima faktor tersebut dikhtisarkan sebagai berikut :
1. Dasar yang Digunakan :
a. Output fisik
b. Biaya bahan baku langsung
c. Biaya tenaga kerja langsung
d. Jam tenaga kerja langsung
e. Jam mesin
f. Transaksi atau aktivitas
7
a. Tarif tingkat pabrik
b. Tarif departemental
c. Tarif subdepartemental dan aktivitas
5. Menggunakan Tarif yang Berbeda untuk Aktivitas Jasa
1) Jika Overhead Pabrik didominasi oleh elemen biaya yang berhubungan dengan biaya bahan
(misal: sewa gudang, asuransi gudang, biaya bahan penolong), maka dasar pembebanan
lebih dekat dengan Harga Pokok Bahan.
2) Jika Overhead Pabrik didominasi oleh elemen biaya yang berhubungan dengan biaya tenaga
kerja (misal gaji pengawas, BTKL), maka dasar pembebanan lebih dekat dengan Biaya
Tenaga Kerja Langsung atau Jam Kerja Langsung.
3) Jika Overhead Pabrik didominasi oleh elemen biaya yang berhubungan penyelenggaraan
fasilitas pabrik (misalnya: b. reparasi dan pemeliharaan, asuransi mesin, penyusutan mesin),
maka dasar pembebanan BOP adalah Jam mesin.
4) Jika Overhead Pabrik relatif merata pada elemen biaya yang berhubungan dengan biaya
bahan, biaya tenaga kerja atau biaya penyelenggaraan fasilitas pabrik, maka dasar
pembebanan lebih dekat dengan Jumlah Satuan Produk.
Output Fisik. Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling sederhana untuk
membebankan overhead pabrik. Penggunaannya diilustrasikan sebagai berikut
8
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒐𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒃𝒓𝒊𝒌
= Overhead Pabrik per unit
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒖𝒏𝒊𝒕 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊
Jika overhead pabrik yang diestimasikan adalah sebesar $ 300.000 dan perusahaan bermaksud
untuk memproduksi 250.000 unit selama periode mendatang.
Setiap unit yang sudah selesai akan dibebankan overhead sebesar
= $300.000 / 250.000 unit = $ 1,20.
Suatu pesanan dengan 1.000 unit yang selesai diproses akan dibebakan biaya overhead
= 1.000 x $1,20 = 1.200,
Dasar berat membebankan overhead pabrik sesuai dengan berat dari setiap produk dan
diilustrasikan sebagai berikut
Jika dasar berat atau volume tidak menghasilkan pembebanan overhead yang wajar, metode
ini dapat diperbaiki dengan memberikan sejumlah poin ke setiap produk untuk mengompensasi
perbedaan dalam jumlah sumber daya tidak langsung yang dikonsumsi selama proses produksi
misalnya saja, suatu perusahaan memproduksi produk L,S, M, dan F mengitung tarif overhead per
produk sebagai berikut:
Jika produk berbeda dalam sesuatu hal yang tidak dipertimbangkan dalam dasar alokasi
seperti waktu pemrosesan yang diperlukan, jumlah dan kompleksitas persiapan mesin, atau metode
produksi, suatu pembebanan yang seragam berdasarkan output fisik dapat menghasilkan
perhitungan biaya yang tidak sesuai. Dalam kasus-kasus seperti itu, metode-metode lain harus
digunakan.
Dasar biaya bahan baku langsung. Di beberapa perusahaan, suatu studi atas biaya masa lampau
menunjukan korelasi yang tinggi antara biaya bahan baku langsung dan overhead. Hal ini mungkin
terjadi, Misalnya Ketika Sebagian besar pekerjaan produksi terdiri atas penerimaan inspeksi,
penyimpangan, pengambilan, dan penanganan dari banyak lot bahan baku yang mahal. Dalam
kasus semacam ini, suatu tarif yang didasarkan pada biaya bahan baku mungkin lebih sesuai. Tarif
tersebut dihitung dengan cara membagi estimasi total overhead dengan estimasi total biaya bahan
9
baku langsung sebagai berikut.
Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung. Menggunakan dasar biaya tenaga kerja langsung untuk
membebankan overhead pabrik ke pesanan atau produk mengharuskan estimasi overhead dibagi
dengan estimasi biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung suatu persentase:
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒐𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒃𝒓𝒊𝒌
x 100 = Overhead pabrik sebagai persentase
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒏𝒈
Dari Biaya tenaga kerja langsung
Jika estimasi biaya overhead pabrik adalah sebesar $ 300.000 dan total biaya tenaga kerja
langsung untuk periode mendatang diestimasikan sebesar $ 500.000, maka tarif overhead pabrik
adalah sebesar $300.000/$500.000= = 0,60 atau 60%. Suatu pesanan atau produk dengan biaya
tenaga kerja langsung sebesar $ 12.000 akan dibebankan biaya overhead sebesar $12.000 x 60% =
$7200
Penggunaan metode ini adalah logis apabila terdapat hubungan yang kuat antara biaya tenaga kerja
langsung dengan overhead pabrik dan tarif upah perjam untuk pekerjaan yang serupa tidak jauh
berbeda. Metode ini akan tidak sesuai apabila:
1. Overhead pabrik mencakup depresiasi dari mesin yang mahal, yang tidak memiliki
hubungan gaji tenaga kerja langsung.
2. Total biaya tenaga kerja langsung mencerminkan jumlah upah yang dibayarkan untuk para
pekerja produksi berupah tinggi maupun rendah yang melakukan pekerjaan yang serupa
dengan membebankan overhead pabrik berdasarkan biaya tenaga kerja langsung, suatu
pesanan atau produk dibebankan dengan lebih banyak overhead Ketika dikerjakan oleh
10
operator yang berupah tinggi. Metode semacam itu dapat menyebabkan distribusi overhead
yang tidak benar, terutama apabila operator dengan tarif upah perjam yang berbeda
melakukan operasi yang sama.
Dasar Jam tenaga kerja langsung. Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi
kelemahan kedua dari penggunaan dasar biaya tenaga kerja langsung. Tarif overhead pabrik yang
didasarkan pada jam tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut:
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝑶𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒃𝒓𝒊𝒌
= Overhead Pabrik per jam tenaga kerja langsung
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒏𝒈
Jika estimasi total overhead pabrik adalah sebesar $300,000 dan total jam tenaga kerja langsung
diestimasikan sebesar 60.000, maka tarif overhead pabrik
= $300,000 / 60.000 = $5 per jam tenaga kerja langsung. Suatu pesanan atau produk yang
memerlukan 800 jam tenaga kerja langsung akan dibebankan overhead pabrik
= 800 x $5= $4.000.
Selama operasi tenaga kerja merupakan faktor utama dalam produksi, maka metode ini dapat
diterima. Tetapi, jika produksi menggunakan mesin secara ekstensif dan sebagian besar biaya
overhead disebabkan oleh penggunaan mesin, maka dasar jam tenaga kerja langsung dapat
menyebabkan perhitungan biaya yang tidak wajar Dalam tahun-tahun belakangan ini terjadi
pergeseran dari penggunaan tenaga kerja langsung ke arah tingkat otomatisasi yang semakin tinggi.
Akibatnya, dasar biaya tenaga kerja langsung maupun jam tenaga kerja langsung untuk
pembebanan overhead menjadi kurang sesuai, sehingga sering kali jam mesin menjadi dasar yang
lebih disukai.
Dalam sistem produksi yang sangat terotomatisasi, tenaga kerja langsung mungkin bukan hanya
merupakan dasar yang tidak sesuai untuk membebankan overhead, melainkan juga merupakan
porsi biaya yang relatif kecil dari total biaya produksi.
Dasar Jam Mesin. Ketika mesin digunakan secara ekstensif, maka jam mesia mungkin merupakan
dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead. Metode ini didasarkan pada waktu yang
diperlukan untuk melakukan operasi yang identik oleh suatu mesin atau sekelompok mesin. Total
jam mesin yang diperkirakan akan digunakan diestimasi, dan tarif per jam mesin ditentukan
sebagai berikut:
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝑶𝒗𝒆𝒓𝒉𝒆𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒃𝒓𝒊𝒌
= Overhead Pabrik per jam mesin
𝑬𝒔𝒕𝒊𝒎𝒂𝒔𝒊 𝒋𝒂𝒎 𝒎𝒆𝒔𝒊𝒏
Jika total overhead pabrik diestimasikan sebesar 5.300.000 dan total jam mesin diestimasikan
sebesar 20.000, maka tarif overhead pabrik
= $300.000 : 20.000 = $15 per jam mesin.
Suatu pesanan atau produk yang menggunakan 120 jam mesin dibebankan overhead pabrik sebesar
= 120 x $15 = $1.800.
Jika mesin berbeda dalam hal biaya overhead per jam penggunaan maka diperlukan sistem
pembobotan yang serupa dengan yang dibahas untuk dasar output fisik. Alternatif kedua adalah
menggunakan tarif overhead yang terpisali untuk setiap mein atau kelompok mesin. Hal ini
memerlukan segmentasi dari estimasi, akumulasi, dan pembebanan biaya. Alternatif ketiga, yang
semakin populer dalam seting otomatisasi adalah penggunaan waktu pemrosesan sebagai dasar.
11
Waktu proses adalah total waktu yang diperlukan untuk memproduksi suatu unit atau produk.
Metode jam mesin memerlukan tambahan pekerjaan klerikal, karena suatu sistem pelaporan
harus didesain untuk memastikan akumulasi yang benar atas data jam mesin. Apabila data tersebut
tidak diperlukan untuk perhitungan biaya, maka karyawan pabrik, penyelia/ petugas pencatat waktu
biasanya tidak mengumpulkan data jam mesin yang diperlukan untuk membebankan overhead
pabrik ke pesanan atau produk.
Dasar Transaksi. Sekelompok biaya mungkin dapat diasasasikan dengan matu aknas turni yang
tidak terwakili oleh dasar mana pun yang telah dibahas sebelumnya Misalnya saja, biaya persiapan
dapat dibebankan secara lebih sesuai ke produk bendasarkan tarif per persiapan. Dengan demikian,
setiap persiapan dipandang sebagai suatu transaksi, dengan biaya dibebankan ke suatu produk atau
batch produk berdasarkan jumlah transaksi yang diperlukan. Semakin besar perbedaan dan
kompleksitas dalam lini produk, semakin besar jumlah transaksi. Transaksi semacam itu sering kali
merupakan persentase yang besar dari biaya overhead, dan kunci untuk mengelola overhead adalah
dengan mengendalikan transaksi yang memicunya.
Pendekatan berdasarkan transaksi (transaction-base approach) terhadap alokasi overhead
lebih dikenal sebagai perhitungan blaya berdasarkan aktivitas (activity based costing-ABC).
Sampai batas di mana overhead dipicu oleh transaksi yang tidak proporsional terhadap volume
output, penggunaan dasar volume outpat cenderung menyebabkan perhitungan biaya yang terlalu
besar untuk produk yang volumenya tinggi dan terlalu rendah untuk produk yang volumenya
rendah.
Kriteria utama dalam pemilihan dasar overhead adalah kewajaran korelasi antara dasar
pembebanan dengan biaya overhead, kepraktisan dari pekerjaan klerikal, dan akurasi perhitungan
biaya. Semakin banyak perusahaan yang memilih dasar yang berbeda untuk kategori biaya yang
berbeda. Salah satu contoh dari pendekatan ini adalah beberapa departemen produksi dengan satu
atau lebih tarif overhead yang dihitung untuk masing-masing departemen.
Dalam menghitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya, tingkat aktivitas yang
dipilih sangat menentukan. Pembilang (numerator) dari tarif overhead adalah estimasi biaya
overhead untuk tingkat aktivitas tertentu, dan penyebutnya (denominator) adalah estimasi dan dasar
alokasi pada tingkat aktivitas yang sama. Semakin besar tingkat aktivitas yang diasumsikan
semakin rendah tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya. Hubungan ini ada karena
overhead pabrik terdiri atas bagian yang bersifat tetap dan variabel. Semakin tinggi tingkat
aktivitas, semakin kecil bagian tetap dari tarif overhead pabrik, karena biaya overhead pabrik tetap
dibebankan ke semakin banyak unit aktivitas. Bagian variabel dari tarif cenderung tetap konstan
pada tingkat aktivitas yang berbeda dalam rentang yang relevan.
Tingkat aktivitas yang berbeda mencakup kapasitas teoretis, kapasitas praktis, kapasitas
aktual yang diperkirakan, dan kapasitas normal. Peraturan pajak penghasilan federal saat ini
mengizinkan penggunaan kapasitas aktual yang diperkirakan atau kapasitas normal untuk
membebankan overhead pabrik ke persediaan. Peraturan tersebut tidak memperbolehkan
penggunaan kapasitas praktis maupun kapasitas teoretis, dengan alasan bahwa kapasitas tersebut
adalah "pengecualian dari aturan umum dalam akuntansi biaya penyerapan penuh yang berlaku
untuk penentuan biaya yang dapat dikapitalisasi sebagai nilai persediaan."
12
Kapasitas Teoritis Kapasitas teoretis dari suatu departemen, pabrik, atau fasilitas lainnya adalah
kapasitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa interupsi. Hal ini dicapai jika pabrik
atau departemen tersebut memproduksi pada tingkat 100% dari kapasitas yang dinyatakan.
Beroperasi pada tingkat kapasitas teoretis adalah cita-cita yang tidak mungkin tercapai untuk
periode satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun. Tetapi, beberapa manajer berpendapat bahwa
konsep ini berguna karena memfokuskan perhatian pada peluang untuk perbaikan. Misalnya, jika
aktivitas aktual hanya sebesar 60% dari kapasitas teoretis, maka analisis atas 40% sisanya dapat
membuka wawasan. Misalnya, jika sebagian besar dari kapasitas yang tidak terpakai disebabkan
oleh ketidaktersediaan bahan baku, maka manajer dapat melakukan investigasi atas berapa banyak
perbaikan yang dapat diperoleh dengan melakukan relokasi sehingga lebih dekat ke pemasok atau
dengan membeli perusahaan pemasok. Sementara jika sebagian besar dari kapasitas yang tidak
terpakai disebabkan oleh kerusakan mesin, maka manajer dapat melakukan investigasi atas berapa
banyak perbaikan yang dapat diperoleh lewat program pemeliharaan préventif.
Kapasitas Praktis Adalah sangat mungkin bahwa perusahaan pun dapat beroperasi pada tingkat
kapasitas teoretis lebih dari beberapa menit atau jam dalam satu waktu. Kelonggaran harus
diberikan untuk interupsi yang tidak dapat dihindari seperti perubahan pekerja, pemeliharaan
preventif, perbaikan, persiapan, kegagalan, bahan baku yang tidak memuaskan, penundaan dalam
pengantaran bahan baku, kekurangan dan ketidakhadiran pekerja, hari Minggu, hari libur, cuti,
perhitungan fisik persediaan, dan perubahan pola serta model.Jumlah shift per hari juga harus
dipertimbangkan. Sangat jarang menemukan perusahaan yang mengoperasikan tiga shift per hari
dan mempertahankan proses produksi selama 24 jam. Faktor- faktor ini mengurangi tingkat
kapasitas teoretis menjadi tingkat kapasitas praktis. Pengurangan ini disebabkan oleh pengaruh
internal dan tidak mempertimbangkan pengaruh eksternal seperti langkanya pesanan pelanggan.
Penurunan dari kapasitas teoretis ke kapasitas praktis biasanya berkisar dari 15% sampai 25%,
yang mengakibatkan tingkat kapasitas praktis hanyalah 75% sampai 85% dari kapasitas teoretis.
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan Kapasitas aktual yang diperkirakan mengacu pada jumlah
output yang diperkirakan akan diproduksi selama periode tersebut. Tingkat aktivitas ini biasanya
mengakibatkari perbedaan dalam tarif yang ditentukan sebelumnya di setiap periode, karena
peningkatan atau penurunan dalam produksi yang direncanakan
Kapasitas Normal Kapasitas normal mengacu pada aktivitas rata-rata selama suatu periode waktu
yang cukup lama untuk meratakan fluktuasi. Konsep kapasitas normal berusaha untuk
menstabilisasi suatu tarif overhead yang akan berfluktuasi ketika fasilitas dipergunakan dalam
tingkatan yang berbeda dalam periode yang berbeda. Suatu pesanan atau produk seharusnya tidak
lebih mahal biayanya karena diproduksi di periode akuntansi yang berbeda, hanya karena di suatu
periode produksi lebih rendah sehingga biaya tetap dibebankan ke lebih sedikit unit. Tetapi, tarif
diubah apabila harga item-item overhead berubah Menggunakan kapasitas normal sebagai tingkat
aktivitas yang diasumsikan biasanya berarti bahwa jumlah overhead pabrik yang dibebankan akan
berbeda dengan nilai overhead aktualnya.
Dampak Kapasitas pada Tarif Overhead Pabrik Dampak dari tingkatan kapasitas pada tarif
overhead yang telah ditentukan sebelumnya diilustrasikan di Tampilan 12-1. Jika tingkat kapasitas
normal 75% yang dipilih, tarif overhead pabrik adalah sebesar $2,40 per jam mesin. Pada tingkat
aktivitas yang lebih tinggi, tarifnya lebih rendah karena overhead pabrik tetap dibebankan ke lebih
banyak jam mesin.
13
Kapasitas Menganggur versus Kelebihan Kapasitas Kapasitas menganggur disebabkan oleh
kurangnya penjualan yang bersifat temporer. Ketika permintaan penjualan meningkat, pekerja dan
fasilitas produksi yang menganggur kembali digunakan. Ketika kapasitas menganggur dianggarkan
untuk periode tersebut, biayanya dimasukkan dalam tarif overhead hanya jika kapasitas aktual yang
diperkirakan digunakan sebagai penyebut (denominator): Pada kasus tersebut, biaya dari kapasitas
yang menganggur menjadi bagian dari biaya produk. Hal ini dicapai dengan cara menentukan
tingkat penyebut dari tarif overhead pada tingkatan yang lebih rendah, yang mencerminkan
kapasitas menganggur yang diperkirakan. Jika ada kapasitas menganggur namun tidak
dianggarkan, maka akan muncul varians overhead yang berkaitan dengan fasilitas yang
menganggur.
Oleh karena biaya harus diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau biaya variabel, maka
bagian biaya tetap dari biaya semivariabel dan tingkat perubahan dalam bagian biaya variabel harus
ditentukan. Bab 3 menyajikan metode-metode yang tersedia untuk menentukan porsi biaya tetap
dan tingkat variabilitas dari porsi biaya variabelnya, Metode-metode in menentukan hubungan
antara peningkatan dalam produksi don peningkatan dalam blaya yang diperkirakan, Misalnya saja,
15
ketika produksi diperkirakan akan meningkat sebesar I0%, adalah mungkin untuk menentukan
peningkatan dalam total biaya serta peningkalan dalam sehap item biaya individual, seperti
perlengkapan,; Listrik, atau'tenaga kerja tidak langsung.
Setelah hingkat aktivitas dan biaya overhead telah diestimasikan, tart overhead dapat
dihitung. Dengan asumsi babwa dasar jam mesin digunakan dan jam mesin untuk tahun depan
disperkirakan adalah sebesar 20.000 untuk DeWit Products, tarif overhead pabrik pada tingkat
aktivitas yang dipilih ini adalah:
Sebaliknya, kelebihan kapasitas, terjadi karena kapasitas produktif yang lebih besar
dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menggunakannya, atau karena
ketidakseimbangan dalam peralatan atau mesin. Ketidakseimbangan ini terjadi ketika kapasitas dari
satu mesin tidak sesuai dengan kapasitas dari mesin-mesin lain, dengan mana mesin tersebut harus
disinkronisasi.
2.9 Biaya Overhead Yang Dibebankan Dan Jumlah Pembebanan Yang Terlalu Tinggi Atau
Rendah
Pada akhir bulan atau tahun, overhead pabrik dibebankan dan overhead pabrik aktual
dibandingkan Overhead pabrik aktual (actual factory overhead) adalah jumlah biaya tidak langsung
16
yang terjadi, sementara overhead pabrik dibebankan (applied factory overhead) adalah jumlah
biaya yang dialokasikan ke output. Bagian ini mengilustrasikan cara pembebanan overhead pabrik
dan menentukan jumlah pembebanan yang terlalu tinggi atau rendah.
Pembebanan Biaya Overhead
Tarif overhead pabrik yang telah ditentukan sebelumnya sebesar $15 per jam mesin telah
dihitung untuk DeWitt Products, menggunakan estimasi overhead pabrik dan estimasi jam mesin.
Untuk meneruskan ilustrasi inu, asumsikan bahwa total jam mesin aktual dari DeWitt Products
adalah sebesar 18.900 dan biaya overhead pabrik aktual sebesar $292.000. Overhead pabrik yang
dibebankan selama periode ini adalah sebesar 18.900 x $15-$283.500. Ayat jurnal umum yang
mengikhtisarkan pembebanan overhead adalah :
Debit ke akun pengendali barang dalam proses membawa total overhead dibebankan ke
buku besar untuk suatu periode tertentu, biasanya satu bulan. Pembebanan ke buku pembantu
(kartu biaya pesanan atau laporan biaya produksi departemental) memuat rincian dari overhead
pabrik yang dibebankan ke setiap pesanan atau departemen.
Akun overhead pabrik dibebankan kemudian ditutup ke akun pengendali overhead di akhir tahun
dengan ayat jurnal berikut:
Untuk contoh dari perbedaan antara overhead aktual dan yang dianggarkan, yang
diperkirakan tidak akan saling meniadakan nantinya, pertimbangkan perubahan yang kadang-
kadang terjadi atau perubahan permanen dalam item-item biaya overhead. Perubahan ini mencakup
peningkatan biaya hidup dalam tarif upals per jam pekerja, perubahan pajak properti dan premi
asuransi yang berkaitan dengan aset pabrik, dan perubahan dalam tarif listrik, harga bahan baku
tidak langsung serta perlengkapan, Sementara, contoh dari perbedaan antara overhead aktual dan
yang dianggarkan, yang diperkirakan akan saling meniadakan nantinya, pertimbangkan anggaran
bulanan biaya overhead di suatu perusahaan yang melakukan pemeliharaan mesin setiap kuartal.
Jika program pemeliharaan yang pertama dijadwalkan di akhir bulan Maret, maka biaya
pemeliharaan yang dianggarkan yang merupakan bagian dari overhead pabrik-akan tinggi di bulan
Maret, dan lebih rendah di bulan April.
Sekarang asumsikan bahwa karena diterimanya pesanan kilat dalam jumlah besar di bulan
Maret, program pemeliharaan ditunda satu minggu, sehingga jatuh di minggu pertama bulan April.
Biaya overhead aktual untuk kuartal pertama akan lebih rendah secara signifikan dan yang
dianggarkan. Oleh karena perubahan ini hanyalah karena perbedaan waktu dan bukan jumlah,
perbedaan ini akan ditiadakan di kuartal kedua dengan biaya pemeliharaan aktual yang tinggi di
minggu pertama bulan April.
Setelah ayat jurnal sebelumnya dicatat, akun pengendali overhead untuk DeWitt Products
akan tampak sebagai berikut:
17
Biaya overhead pabrik biasanya dibebankan ke akun Barang dalam Proses, tetapi dalam
lingkungan just-in-time, biaya overhead pabrik dapat dibebankan langsung ke akun Harga Pokok
Penjualan. Ayat jurnal akhir periode kemudian dibuat, untuk menyesuaikan akun persediaan
dengan porsi overhead pabrik dan biaya produksi lainnya dari unit-unit yang masih ada di
persediaan. Ayat jurnal lawannya dibuat ke akun Harga Pokok Penjualan, menggunakan
perhitungan biaya backflush sebagaimana dibahas di Bab 10.
Jika jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak
signifikan, maka jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung ke Ikhtisar Laba Rugi atau ke Harga
Pokok Penjualan sebagai biaya periodik. Tidak signifikan dalam hal ini mengacu pada jumlah yang
sangat kecil sehingga dampaknya ke laba apabila dibebankan seluruhnya, dibandingkan dengan
mengalokasikan sebagian ke persediaan, adalah tidak material. Tidak material dalam hal ini berarti
sangat kecil sehingga selisihnya diperkirakan tidak akan memengaruhi keputusan pembaca laporan
keuangan Dalam kasus tersebut, ayat jumal untuk mengalokasikan overhead yang dibebankan
terlalu rendah di buku DeWitt Products adalah :
18
Dalam ayat jurnal kedua, jumlah sebesar $8.500 menjadi bagian dari saldo akun harga
pokok penjualan, yang kemudian akan ditutup ke akun ikhtisar laba rugi. Dalam kondisi mana pun
jumlah overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat dilaporkan sebagai
penyesuaian di laporan laba rugi sebagaimana ditunjukkan di Tampilan 12-3. Alternatif lain,
overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat dilaporkan sebagai penyesuaian
dalam laporan harga pokok produksi. Laporan ini dan laporan laba rugi
19
Tujuan dari alokasi overhead pabrik dibebankan terlalu rendah adalah untuk merevis semua
jumlah overhead pabrik yang telah dibebankan selama tahun itu. Revisi ini dilakukan dengan cara
menyesuaikan ketiga akun yang ditunjukkan, karena seluruh jumlah overhead pabrik dibebankan
terdapat di saldo akhir tahun dari ketiga akun tersebut. Akun persediaan bahan baku tidak
dilibatkan, karena tidak memiliki overhead pabrik dibebankan. (Ilustrasi ini juga mengasumsikan
bahwa saldo awal dari Barang dalam Proses dan Barang Jadi terlalu ked dibandingkan dengan
Harga Pokok Penjualan. Apabila persediaan awal signifikan, disposisi yang sesuai untuk overhead
pabrik dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah paralel dengan alokasi varians biaya standar
untuk overhead pabrik, yang dibahas di Bab 19.
Overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah biasanya dialokasikan ke ketiga akun
sesuai dengan proporsi saldonya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Overhead pabrik dibebankan terlalu rendah sebesar 34.000 kemudian dialokasikan ke ketiga akun
berdasarkan ketiga persentase hasil perhitungan. Ayat jurnal untuk mengalokasikan overhead
20
pabrik dibebankan terlalu rendah dari Spander Company adalah sebagai berikut :
Jika overhead pabrik telah dibebankan terlalu tinggi, kedua persediaan dan Harga Pokok Penjualan
akan dikredit dan Pengendali Overhead Pabrik akan didebit.
Sering kali persediaan barang dalam proses sebagian besar terdiri atas biaya bahan baku dan
relatif sedikit overhead, sehingga pendekatan yang diilustrasikan tadi mengalokasikan terlalu
banyak penyesuaian overhead ke Barang dalam Proses. Oleh karena hanya komponen overhead
dari ketiga akun yang perlu dinyatakan kembali, alokasi sebaiknya proporsional terhadap jumlah
overhead dibebankan yang ada di ketiga akun tersebut. Menggunakan pendekatan ini, perhitungan
dan ayat jurnal untuk mengalokasikan overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi adalah sebagai
berikut :
Dalam kedua metode tersebut di atas, persediaan dilaporkan pada neraca dengan nilai yang
telah disesuaikan, dan Harga Pokok Penjualan disesuaikan baik dalam Laporan Harga Pokok
Penjualan, maupun dalam Laporan Laba Rugi, sebagaimana telah dülustrasikan sebelumnya. Di
awal tahun berikutnya, porsi dari ayat jurnal yang melibatkan persediaan dibalik.
21
2.10 Mengubah Tarif Biaya Overhead
Tarif overhead biasanya ditinjau kembali secara periodik. Perubahan dalam metode
produksi dari tarif overhead diperlukan paling tidak setahun sekali. Batasan yang digunakan oleh
suatu perusahaan dalam merevisi tarif overhead bergantung pada frekuensi perubahan, pada faktor-
harga, efisiensi, dan ramalan penjualan membuat tinjauan kembali dan revisi yang memungkinkan
faktor yang memengaruhi tarif overhead, dan pada kebutuhan serta keinginan manajemen akan data
biaya terkini.
Suatu tarif overhead dapat saja tidak benar karena penilaian yang salah atas estimasi
overhead atau aktivitas yang diantisipasi. Angka overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi
atau terlalu rendah tidak perlu berarti bahwa tarif overhead salah. Ketika tarif overhead didasarkan
pada kondisi aktual yang diperkirakan, variasi musiman dapat menghasilkan jumlah interim yang
besar dari overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang akan kembali
normal dalam periode pelaporan satu tahun penuh.
22
BAB III
Kesimpulan
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik dapat digolongkan menurut sifatnya, perubahan volume dan
kaitan dengan departemen. dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tudak langsung dann biaya tenaga
kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya dikelompokan tersendiri yang disebut biaya
overhead pabrik. Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya
dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih
mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan
demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu.
Dengan digunakannya tarif-tarif BOP yang berbeda-beda untuk tiap departemen, maka pesanan
atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan BOP. Sesuai dengan
departemen bersangkutan.
23
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Athallah, Gattar Fath. (2021). Memahami Seluk-beluk Biaya Overhead Pabrik. Diakses pada
tanggal 04 November 2022 dari https://mekari.com/blog/memahami-biaya-overhead-
pabrik/Carter, W. K. (2017). Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Jakarta: Salemba Empat.Jihan.
(2021). Biaya Overhead Pabrik: Pengertian dan Contohnya. Diakses pada tanggal 04 November
2022 dari https://zahiraccounting.com/id/blog/biaya-overhead-pabrik/#faktor-memilih-dasar-
pembebanan-bopSudibyo Sukemi Kamto. (2022). Sifat Akuntansi Anggaran BOP. Diakses
pada.stekom.ac.id/informasi/baca/SifatAkuntansiAnggaranBOP/519c37575e05a18b307b418a3cd
8539a35c79ff2#:~:text=Sifat%20Biaya%20Overhead%20Pabrik%20%3A%201,kendaraan%2C
%20gaji%20pegawai%20bagian%20produkhttps://repository.unikom.ac.id/61389/1/Pertemuan%
207%20AKBI.ppt.
24