Page 02 of 15
MATERI
Konsep kapasitas pabrik
Penggolongan BOP
Menentukan tarif pembebanan overhead
Menyajikan varians overhead untuk sistem kalkulasi
biaya yang normal
Penentuan biaya langsung dan tidak langsung
Penentuan tarif BOP per departemen
Page 02 of 15
KONSEP KAPASITAS PABRIK
Page 03 of 15
KAPASITAS TEORITIS KAPASITAS PRAKTIS
Output maksimum yang dapat Kapasitas ini memperhitungkan penghentian
dicapai secara mutlak dengan secara normal, tetapi tidak
anggapan semuanya beroperasi mempertimbangkan adanya waktu luang
secara sempurna. karena tidak digunakan untuk menangani
permintaan penjualan
VISION MISSION
Presentation are communication tools that Presentation are communication tools that
can be used as demontrations, lectures, can be used as demontrations, lectures,
reports, and more. it is mostly presented reports, and more. it is mostly presented
before an audience. before an audience.
m o r e m o r e
www.reallygreatsite.com
MENENTUKAN TARIF
PEMBEBANAN OVERHEAD
Page 03 of 15
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk
atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Alasan
pembebanan biaya overhead pabrik ada 2 yaitu
Rumus:
Taksiran biaya overhead pabrik = tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
Taksiran jam kerja mesin
project MENGHITUNG TARIF BIAYA
OVERHEAD PABRIK
Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran
ditentukan, dan anggaran biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar
pembebanannya telah dipilih dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah
menghitung tarif biaya Overhead pabrik dengan rumus sebagai berikut :
FULL COSTING
PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA DALAM METODE
VARIABLE COSTING
PERHITUNGAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN
Jurnal yang dibuat oleh PT Eliona Sari untuk mencatat biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya terjadi berdasarkan data dalam Gambar
7.2 adalah sebagai berikut
PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA DALAM METODE VARIABLE COSTING
Seperti halnya dalam metode full casting, biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi dicatat dalam rekening control biaya overhead pabrik
sesungguhnya. Rekening ini dirinci lebih lanjut dalam kartu biaya untuk jenis
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
Selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp. 200.000 tersebut dapat dipecah ke
dalam dua macam selisih (variances) sebagai berikut: (1) selisih anggaran
dan (2) selisih kapasitas
PERHITUNGAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE FULL COSTING
Selisih Anggaran
variable, tetapi jika biaya overhead pabrik tetap berbeda dari apa yang
biaya depresiasi karena tambahan fasilitas pabrik) hal ini juga menimbulkan
b. Kegiatan produksi lebih besar atau kurang untuk menyerap bagian biaya
overhead pabrik tetap untuk bulan tertentu. Hal ini merupakan petunjuk
ketidakefisiensian atau efisiensi, adanya idle time atau overtime. Selisih ini
berhubungan dengan biaya overhead pabrik tetap.
c. Selisih biaya overhead pabrik mungkin terjadi sebagai akibat factor-faktor
musiman seperti perbedaan jumlah hari adalam bulan dan sifat-sifat musiman
elemen biaya overhead pabrik tertentu. Selisih ini disebabkan oleh biaya
overhead pabrik baik yang variable maupun yang tetap.
PERHITUNGAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE VARIABLE COSTING
Jika perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan
harga pokok produksinya, pada akhir periode akuntansi dilakukan
penghitungan biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan
kepada produk sebagai berikut:
PERHITUNGAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE VARIABLE COSTING
Untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik variable tersebut perlu dibuat
dua jurnal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk menutup rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan
ke rekening biaya overhead pabrik variable sesungguhnya. Berdasarkan contoh
1, jurnal penutupan tersebut dibuat sebagai berikut:
PERHITUNGAN DAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE VARIABLE COSTING
b. Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhad pabrik variable. Berdasarkan
contoh 1, jurnal tersebut dibuat sebagai berikut:
Selisih biaya overhead pabrik variable Rp.137.500 dan jumlah ini disebut selisih
pengeluaran variable (variable sepnding variance). Karena metode variable
costing tidak membebankan biaya overhead pabrik tetap kepada produk,
maka tidak ada selisih yang dihitung yang bersangkutan dengan kapasitas
(seperti halnya dengan selisih kapasitas dalam metode full costing)
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
Setiap akhir bulan, biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan
dipindahkan dari rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya ke rekening
selisih biaya overhead pabrik.
Hal ini dilakukan dengan alas an bahwa selisih biaya overhead pabrik yang
terjadi dalam bulan tertentu akan diimbangi dengan selisih biaya overhead
pada bulan berikutnya.
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
Perlakuan terhadap selisih biaya overhead pabrik pada akhir tahun tergantung
pada penyebab terjadinya selisih tersebut. Jika selisih tersebut disebabkan
karena kesalahan dalam penghitungan tarif biaya overhead pabrik, atau
keadaan-keadaan yang tidakl berhubungan dengan efisiensi operasi (seperti
misalnya karena perubahan harga bahan penolong dan tariff upah tenaga
kerja tidak langsung) maka selisih tersebut dibagi rata ke dalam rekening
persediaan produk dalam proses, persediaan produk jadi, dan harga pokok
penjulaan.
Sebagai akibatnya, harga pokok produksi yang semula berisi biaya overhead
pabrik yang diperhitungkan berdasarkan taksiran, disesuaikan menjadi
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada obyek biaya atau
produk
Contoh :
-Bahan baku
-upah pekerja yg lsg terlibat dlm proses produksi
-ongkos angkut
Jenis biaya langsung
-biaya material
-biaya upah buruh
-biaya peralatan
Biaya tidak langsung
Biaya yang sulit untuk dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung
produk/proyek sekaligus
CARA PENENTUAN TARIF BOP PER
DEPARTMENT IALAH SEBAGAI
BERIKUT
1. penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per department
Penyusunan anggaran biaya overhead per department dibagi menjadi 4
tahap yaitu :
a. Penaksiran biaya overhead langsung department atas dasar kapasitas yg
direncanakan
b. Penaksiran biaya overhead tidak langsung departmen
c. Distribusi biaya overhead tidak langsung departemen ke department² yg
menikmati manfaatnya
d. Menjumlah biaya overhead pabrik per department untuk mendapatkan
anggaran BOP per department
2. Alokasi biaya overhead department pembantu ke department produksi
Terdapat 2 metode alokasi biaya overhead department pembantu yaitu
a. Metode alokasi langsung
b. Metode alokasi bertahap, yang terdiri dari
- metode alokasi kontinu
-metode aljabar
-metode urutan alokasi yang diatur
YKPN,Yogyakarta.