Anda di halaman 1dari 8

NAMA : FAIRUZA NOOR BANIA

NIM : 200503082

PRODI : AKUNTANSI

MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA

DOSEN : FAHMI NATIGOR NASUTION SE, M.Acc, Ak, CA, CMA.

RESUME

A. Definisi dan Tujuan Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak bisa dikaitkan langsung
dengan produksi suatu produk maupun jasa. Biaya overhead juga bisa diartikan sebagai
biaya yang ada pada laporan laba rugi perusahaan yang ada di luar aktivitas produksi
perusahaan.

Tujuan disusunnya biaya overhead pabrik adalah:

 Untuk mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien. 


 Untuk menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
 Untuk mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat
(departemen) di mana biaya dibebankan. 
 Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

B. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik

Dibagi 3:

 Biaya Overhead Pabrik menurut sifatnya, yaitu


 Biaya bahan penolong yakni bahan yang bukan menjadi bagian hasil produksi
maupun bahan yang memiliki nilai lebih kecil ketimbang harga produk secara
keseluruhan.
 Biaya tenaga kerja tidak langsung yakni tenaga kerja perusahaan yang upahnya
tidak bisa diperhitungkan langsung pada produk.
 Biaya pemeliharaan yang meliputi biaya bahan habis pakai, biaya suku cadang,
serta harga jasa.

 Biaya Overhead Pabrik menurut perilaku terkait perubahan volume produksi, yaitu

 Biaya Overhead Pabrik tetap yakni biaya yang tidak berubah meski volume
produksi terdapat perubahan. 
 Biaya Overhead Pabrik variabel yakni biaya yang berubah sebanding dengan
perubahan pada volume produksi.
 Biaya Overhead Pabrik semi-variabel yakni biaya yang berubah tetapi tidak
sebanding dengan perubahan volume produksi.

 Biaya Overhead Pabrik menurut departemen dalam perusahaan, yaitu

 Biaya Overhead Pabrik Langsung Departemen merupakan biaya yang ada pada
suatu departemen serta manfaatnya hanya bisa dirasakan oleh departemen
tersebut.
 Biaya Overhead Tidak Langsung Departemen merupakan biaya yang manfaatnya
bisa dirasakan departemen terkait dan departemen lainnya.
C. Tarif Biaya Overhead Pabrik.

Contoh soal

1) Manakah contoh biaya overhead pabrik berikut yang termasuk jenis biaya overhead
volume.
a. BBT c. Pekerja Lepas
b. Variabel d. Mesin Produksi

2) PT. Liyue inc. menggunakan sistem kalkulasi biaya normal. Anggaran overhead tahun
depan sebesar Rp. 750.000.000. Aktivitas aktual diharapkan adalah 200.000 jam tenaga
kerja langsung. Selama tahun itu, PT. Liyue bekerja dengan total 192.000 jam tenaga
kerja langsung serta overhead aktual berjumlah Rp. 736.000.000. Hitunglah selisih biaya
overhead pabrik tersebut!

Jawab : :
3) Perusahaan Adit menafsirkan anggaran BOP sebesar Rp 1.000.000 dengan taksiran
jumlah produk sebanyak 20.000 unit. Maka biaya satuan unit sebesar: 

BOP satuan = Rp 1.000.000 : 20.000 = Rp 50 per unit.

Bila kedepannya terjadi pesanan sebanyak 300 unit maka BOP yang terbebani sebesar: 

= Rp 50 x 300 = Rp 15.000 

4) Perusahaan Adit menaksirkan anggaran BOP sebesar Rp 1.000.000 dengan besaran biaya
bahan pokok selama satu tahun sebesar Rp 5.000.000.

Maka cara hitungnya adalah (Rp 1.000.000 : Rp.5.000.000) x 100% = 20%. 

Bila terjadi pesanan dengan menggunakan bahan baku sebesar Rp. 100.000. BOPnya
adalah 20% x Rp 100.000 = Rp 20.000.

5) Dalam satu tahun taksiran overheadnya sebesar Rp 2.000.000 dengan waktu penggunaan
mesin selama 5000 jam/tahun, maka Rp 2.000.000 : 5000 = Rp 400 per jam

Kemudian apabila terdapat pesanan yang memerlukan mesin untuk bekerja selama 400
jam, perhitungannya sebesar: Rp 400 x 400 = Rp 160.000.

D. Langkah-langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik.

1. Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Dalam menyusun anggaran hanya overhead pabrik harus diperhatikan tingkat


kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Ada
tiga macam kapasitas:

 Kapasitas Teoritis, yaitu kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan
produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
 Kapasitas Normal, kemampuan perusahaan untuk mempro-duksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang.
 Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, yaitu kapasitas sesungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. 

2. Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead kepada Produk

 Satuan produk, metode ini paling sederhana dan langsung membebankan biaya
overhead pabrik kepada produk.
 Biaya bahan baku, Metode ini dipakai bila biaya overhead pabrik yang dominan
bervariasi dengan nilai bahan baku.
 Biaya tenaga kerja, dengan memperhitungkan jam tenaga kerja langsung dan jam
mesin.

E. Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik.

Beberapa faktor yang menjadi dasar pembebanan biaya overhead pabrik adalah

 Jika BOP didominasi oleh elemen biaya yang berhubungan dengan biaya bahan (misal:
sewa gudang, asuransi gudang, biaya bahan penolong), maka dasar pembebanan lebih
dekat dengan Harga Pokok Bahan.
 Jika BOP didominasi oleh elemen biaya yang berhubungan dengan biaya tenaga kerja
(misal gaji pengawas, BTKL), maka dasar pembebanan lebih dekat dengan Biaya Tenaga
Kerja Langsung atau Jam Kerja Langsung.
 Jika BOP didominasi oleh elemen biaya yang berhubungan penyelenggaraan fasilitas
pabrik (misalnya: b. reparasi dan pemeliharaan, asuransi mesin, penyusutan mesin), maka
dasar pembebanan BOP adalah Jam mesin.
 Jika BOP relatif merata pada elemen biaya yang berhubungan dengan biaya bahan, biaya
tenaga kerja atau biaya penyelenggaraan fasilitas pabrik, maka dasar pembebanan lebih
dekat dengan Jumlah Satuan Produk.

F. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik.


Selisih anggaran adalah perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas yang dicapai.
Selisih kapasitas terjadi karena dilampauinya atau tidak terpakainya kapasitas yang
dianggarkan. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara biaya overhead pabrik tetap yang
dianggarkan pada kapasitas yang dicapai dengan biaya overhead pabrik tetap yang
dibebankan.

Contoh soal :

1)

Analisis selisih BOP,


jika realisasi kapasitas
yang dicapai 70.000 jam
mesin.
Jawab :
2) Pihak manajemen  PT Malfoy  menetapkan tarif  biaya overhead pabrik Rp. 100,- setiap
satu kwintal produksi.  Jika dalam satu bulan perusahaan menghasilkan 2.500 kwintal,
maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,- Pada saat produksi mencapai
7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 710.000,- .  Pada bulan
April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6.000 kwintal, sehingga
biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp. 550.000. Bagaimana analisis selisih
anggaran BOP dengan selisih anggaran dan selisih kapasitas?

Jawab :

3) Sama
dengan soal di atas, berapakah tarif BOP variabel dan anggaran BOP tetap.

Jawab :
4) Lanjutan dari soal nomor 3, berapakah kapasitas normalnya?

5)

Hitunglah jumlah pembebanan (Lebih atau Kurang) biaya overhead pabrik pada tingkat
kapasitas penjualan rata-rata, kapasitas normal dan kapasitas praktis.

Jawab

Anda mungkin juga menyukai