Oleh :
NIM : 2017051067
Prodi/Kelas : S1 Akuntansi/2C
FAKULTAS EKONOMI
2021
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung. Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci
mengenai biaya –biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi
selama periode yang akan dating ,meliputi jenis biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana
biaya itu terjadi. Tujuan dari penyusunan biaya overhead pabrik adalah :
Contoh dari biaya overhead pabrik yaitu, gaji penyelia, premi lembur, biaya listrik pabrik,
biaya pemelihara mesin dan peralatan, biaya depresiasi, dan biaya asuransi gedung pabrik.
Penggunaan tarif pembebanan biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atau
pesanan erdasarkan jumlah sesungguhnya atau tarif yang sudah ditentukan dimuka. Pembebanan
pada biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah dapat menimbulkan masalah karena hal-hal
berikut ini :
1. Total biaya overhead pabrik, jumlahnya baru diketahui pada akhir tahun sehingga sulit
untuk mnegalokasikannya keoada produk jadi setiap periode.
2. Fluktuasi biaya overhead pabrik, jenis biaya tertentu yang hanya terjadi pada suatu
periode padahal biaya tersebut memberikan manfaat lebih dari satu periode.
3. Kesulitan untuk menelusuri secara langsung biaya overhead pabrik kepada pesanan.
Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan cara membebankan biaya verhead pabrik kepada
produk atau pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Penentuan biaya overhead
pabrik harus mempertimbangkan beberapa faktor yang akan dibahas lebih lanjut.
Faktor yang harus di pertimbangkan dalam penetuan tarif biaya overhead pabrik adalah
dasar pembebanan dan pemilihan level aktivitas. Pertimbangan lain adalah dasar yang
meminimumkan biaya klerikal.
b. Jurnal untuk mencatat biaya overhad pabrik sesungguhnya adalh sebagai berikut :
Biaya overhad pabrik sesungguhnya Rp. 292.000
Macam-macam akun dikredit Rp. 292.000
c. Pada akhir tahun, akun biaya overhad pabrik dibebankan ditutup kea kun Biaya
overhad pabrik sesungguhnya. Jurnal untuk mencatat penutupan ini sebagai berikut :
Biaya overhad pabrik dibebankan Rp. 283.500
Biaya overhad pabrik sesungguhnya Rp. 283.500
d. Jika diketahui jumlah biaya overhead pabrik sesungguhnya sebesar Rp. 292.000 maka
terjadi kekurangan pembebanan biaya overhead pabrik. Jka selisih
tersebutjumlahnnya tidak material maka akan dicatat dalam akun Harga Pokok
Penjualan atau Laba Rugi seperti jurnal berikut ini :
Harga pokok penjualan Rp. 8.500
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. 8.500
Atau
Laba rugi Rp. 8.500
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. 8.500
Berikut disajikan dalam selisih BOP ke Harga Pokok Penjualan
BOP dibebankan
Rp.283.500 Rp.283.500
BOP sesungguhnya
Rp.292.000 Rp.292.000
Rp.8.500 Rp.8.500
Selisih pembebanan biaya overhead pabrik dapat disajikan sebagai penambahan harga
pokok penjualan dengan penjelasan selisih pembebanan BOP.
PT. Aneka
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Penjualan Rp. 1.600.000
Dikurangi :
PT. Aneka
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Penjualan Rp. 1.600.000
Harga Pokok Penjualan Sesungguhnya (1.2020.000)
Laba kotor Rp. 398.000
Dikurangi :
Biaya peasaran Rp. 150.000
Biaya administrasi Rp. 100.000
(Rp. 250.000)
Laba operasi Rp. 148.000
PT. Aneka
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Bahan dipakai Rp. 400.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 500.000
Biaya overhead pabrik dibebankan Rp. 283.500
Total biaya periode yang bersangkutan Rp. 1.183.500
Biaya langsung departemen adalah sebuah benda yang dapat ditelusuri ke departemen tertentu
dan dibebankan kepada departemen tersebut tanpa melalui proses alokasi.
Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke departemen tertentu
dan dibebankan kepada departemen tersebut melalui proses alokasi.
Langkah langkah dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik departemen produksi dan anggaran biaya
departemen jasa.
2. Menetapkan dasar alokasi anggaran biaya departemen jasa
3. Mengalokasikan anggaran biaya departemen jasa kepada departemen produksi
4. Menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi dengan dasar pembebanan
yang menjadi pemicu terjadinya BOP tersebut
Penyusunan anggaran
Anggaran pabrik departemen produksi dan anggaran biaya departemen. Anggaran masing-
masing jenis Ada yang bersifat tetap dan ada pula bersifat variabel. Contoh :
Kapasitas normal sebanyak 1000 unit produk. Biaya listrik merupakan biaya langsung
departemen karena dapat ditelusuri langsung pemakaian kwh nya melalui alat Pengukur. Biaya
telepon dalam contoh ini merupakan biaya langsung departemen karena dapat ditelusuri.
Depresiasi gedung merupakan biaya tidak langsung departemen karena gedung dipakai bersama
sama oleh beberapa departemen. Depresiasi dalam hal ini diberi contoh sejumlah Rp. 35.300 di
alokasikan kepada departemen produksi A dan B Dan departemen jasa 1 dan 2 berdasarkan luas
lantai. Luas lantai masing masing departemen disajikan sebagai berikut :
Anggaran biaya overhead pabrik dan anggaran biaya departemen jasa disusun, langkah
berikutnya adalah meletakkan dasar alokasi anggaran biaya departemen jasa. Biaya departemen
lebih tepat di alokasikan menggunakan dasar jumlah konsumsi kwg oleh departemen pengguna.
Memberikan jasanya kepada pengguna lebih banyak menggunakan tenaga karyawan, sehingga
lebih cepat di alokasikan menggunakan jumlah karyawan atau jam kerja karyawan. Contoh :
Departemen Jumlah karyawan Jumalh kwh Jumlah jam kerja Jumlah jam kerja
mesin langsung
Produksi A 40 orang 200 kwh 1.000 jam 300 jam
Produksi B 40 orang 500 kwh 200 jam 1.500 jam
Jasa 1 10 orang 300 kwh - -
Jasa 2 20 orang 200 kwh - -
Jumlah 110 orang 1.200 kwh 1.200 jam 1.800 jam
Alokasi biaya departemen jasa
Anggaran departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi anggaran yang
terjadi di departemen yang bersangkutan ditambah dengan alokasi anggaran biaya dari
departemen jasa. Anggaran biaya departemen jasa dapat dialokasikan kepada departemen
produksi dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode langsung, metode bertahap, dan
metode aljabar.
a. Metode langsung. Anggaran biaya departemen jasa hanya dialokasikan pada departemen
produksi saja dan tidak dialokasikan ke departemen. Kelebihannya adalah memudahkan
pekerjaan Clery call tetapi memiliki kelemahan dalam mengatur total biaya departemen
jasa. Metode ini diterapkan dengan biaya produk dibandingkan dengan metode lain tidak
materi atau suatu departemen tidak menggunakan jasa departemen jasa lainnya. Berikut
bagan alir, data dan hasil perhitungan biaya overhead departemen produksi dan anggaran
biaya departemen jasa sebelum dan setelah alokasi dari department jasa :
Departemen 1
Departemen
A
Departemen Departemen 2
B
Departemen Departemen 1
a
A
a a
b
b
Alokasi anggaran biaya departemen jasa metode
Departemen bertahap2
Departemen
B
Keterangan Dep Dep Dep jasa 1 Dep jasa 2
produksi A produksi B
Anggaran BOP Rp. 36.300 Rp. 20.000 - -
Anggaran biaya ( sebelum - - Rp. 60.000 Rp. 80.000
alokasi )
Alokasi departemen jasa :
Departemen 1 Rp. 14.520 Rp. 14.520 (Rp. Rp. 7.260
36.300)
Departemen 2 Rp. 7.789 Rp. 19.471 - (Rp.
27.260)
Anggaran BOP setelah alokasi Rp. 82.309 Rp. 113.991 Rp. 0 Rp. 0
c. Metode aljabar. Metode aljabar dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling
memberikan biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan
teknik aljabar persamaan aljabar dibuat dengan contoh :
Misalnya departemen jasa 1 setelah alokasi adalah Y biaya departemen jasa dua lokasi
adalah Z maka aljabar di rumuskan sebagai berikut :
Y = 36.300 + 0,30Z
Z = 20.000 + 0,20Y
Pada kolom jumlah kwh, angka200 kwh yang merupakan pemakaian kwh departemen
jasa 2 dikeluarkan sehingga hasilnya 20/100. Dengan cara substitusi :
Y = 36.300 + 0,30 (20.000 + 0,20Y)
Y = 36.300 + 6.000 + 0,06 Y
0,94 Y = 42.300
Y = 45.000
Z = 20.000 + (0,20 x 45.000)
Z = 29.000
Bagan ali alokasi departemen jasa dan alokasi biaya dengan metode aljabar
a Departemen 1
Departemen
a
A
a b
b
b
Departemen Departemen 2
B
Setelah alokasi biaya departemen jasa dilakukan, langkah berikutnya adalah menghitung tarif
biaya Overhead pabrik departemen produksi.caranya, membagi anggaran biaya overhead pabrik
departemen setelah alokasi dengan dasar pembebanan atau pemicu terjadinya biaya overhead
pabrik setiap departemen. Sebagai contoh, dalam perhitungan tarif ini, Pemicu biaya overhead
pabrik di departemen adalah jam kerja mesin dan departemen B adalah jam kerja langsung.
Pada akhir bulan, jika produk atau pesanan selesai diproduksi maka biaya pabrik dibebankan
kepada produk atau pesanan dengan menggunakan tarif yang berlaku untuk masing masing
departemen produksi.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya di ringkas dan dicatat dalam rekening biaya sesungguhnya.
Biaya ini di akumulasi dan diketahui jumlahnya akhir tahun. Data biaya overhead pabrik
sesungguhnya dicatat dalam kartu biaya overhead pabrik sesungguhnya setiap departemen
contoh kartu biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :
Deprtemen A
Keterangan :
421 – pemeliharaan
433 – depresiasi
Biaya overhead pabrik sesungguhnya telah di akumulasi dalam setiap departemen produksi akan
dijumlahkan dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Proses alokasi biaya departemen jasa
sama dengan proses alokasi anggaran biaya departemen jasa pada saat perhitungan tarif. Berikut
merupakan data dan perhitungan alokasi biaya sesungguhnya departemen jasa.