Anda di halaman 1dari 17

PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)

10.1. PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak
langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya.
Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung.
10.2. KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK
Perlu pertimbangan dalam pembebanan biaya overhead pabrik. Karakteristik tersebut ada 2 :
1. Hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi, karena overhead pabrik adalah
bagian dari biaya produk, tetapi pembebanan overhead pabrik sulit diperhitungkan karena biaya
tersebut tidak dapat ditelurusi secara langsung kepada produk selesai seperti pembebanan biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
2. Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen biaya yang berhubungan dengan perubahan
biaya overhead pabrik terhadap perubahan volume produksi. Apabila overhead pabrik tersebut
dihubungkan dengan perubahan volume produksi maka biaya overhead pabrik dapat dipisahkan
menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

10.3. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN TARIF OVERHEAD PABRIK


Tarif yang digunakan dalam overhead pabrik berbeda satu dengan yang lain seperti, satu perusahaan
dengan perusahaan lain, masing-masing departemen, pusat biaya, dan kelompok biaya dalam
perusahaan. Fakrtor yang dapat mempengaruhinya adalah :
1. Dasar yang digunakan;
2. Pemilihan tingkat Aktivitas;
3. Memasukkan atau tidak memasukkan overhead pabrik tetap;
4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif;
5. Menggunakan tarif yang berbeda atau untuk aktivitas jasa.
Dasar yang Digunakan
Penentuan dasar tarif yang digunakan merupakan hal yang penting untuk menentukan overhead
pabrik yang sewajarnya dibebankan kepada produk.
Misalnya, jika perusahaan tersebut lebih banyak menggunakan banyak tenaga kerja maka dasar yang
tepat digunakan adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam kerja langsung. Apabila pabrik
berorientasi pada teknologi dan mesin maka yang tepat digunakan adalah jam mesin.
Penentuan dasar tarif bertujuan untuk :
1. Memastikan apakah sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh pesanan, produk
dan pekerjaan yang dilakukan sudah membebankan overhead pabrik secara wajar.
2. Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal, yaitu dengan cara memilih dasar yang paling
sederhana dan paling mudah diukur.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif overhead pabrik adalah :
3. Keluaran fisik;
4. Bahan baku langsung;
5. Tenaga pekerja langsung;
6. Jam kerja langsung;
7. Jam mesin.

Keluaran fisik (output fisik)


Yaitu membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi keluaran fisik. Faktor ini
adalah yang paling sederhana digunakan dalam membebankan biaya overhead pabrik kepada produk.
Apabila produk yang dihasilkan hanya terdiri dari satu jenis maka faktor fisik ini dapat digunakan
secara memuaskan, tetapi jika tidak maka faktor ini tidak akan memuaskan.
Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Overhead pabrik per-unit =
Anggaran Unit Fisik

Contoh 1:
PT Meninjau menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 2.000.000,- untuk memproduksi
sebesar 5.000 unit produk. Pesanan yang sudah selesai sebesar 2.500 unit.
Diminta :
1. Hitunglah tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.
2. Berapakah besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan pada pesanan atau pekerjaan.

Penyelesaian :
Rp 2.000.000,-
3. Tarif Overhead pabrik per-unit = = Rp 400,-
5.000 unit

2. Biaya overhead pabrik = Rp 400,- x 2.500 unit = Rp 1.000.000,-

Apabila produk yang dihasilkan adalah sama dan berkaitan satu sama lain tetapi berbeda dalam berat
dan volume, maka pembebanan biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan cara menggunakan
dasar berat, volume dan point.
Contoh 2:
TP Singkarak memproduksi 3 jenis produk yaitu produk S, P, dan I dengan taksiran jumlah unit yang
diproduksi yaitu S sebesar 10.000 unit, P sebesar 75.00 unit dan I sebesar 10.000 unit.
Berat produk per unit masing-masing, S = 5kg, P = 2 kg, I = 1kg. Estimasi anggaran biaya overhead
pabrik masing-masing produk yaitu S = Rp 500.000, R = Rp 150.000, I = Rp 100.000.
Diminta :
Hitung estimasi biaya overhead pabrik per kg dan per unit !

Penyelesaian : Estimasi biaya overhead per kg dan per unit


Produk
S P I

Taksiran jumlah unit produksi 10.000 7.500 10.000


Bobot produk per unit 5 kg 2 kg 1 kg
Taksiran total bobot yang akan diproduksi 50.000 kg 15.000 kg 10.000 kg
Taksiran overhead pabrik per kg Rp 10,- Rp 10,- Rp 10,-
Taksiran biaya overhead pabrik untuk setiap jenis pabrik Rp 500.000,- Rp 150.000,- Rp 100.000,-
Taksiran biaya overhead pabrik per unit Rp 50,- Rp 20,- Rp 10,-

Dari penyelesaian di atas dapat dilihat bahwa tarif biaya Untuk taksiran biaya overhead pabrik dengan membagi
overhead pabrik per-unit dapat dihitung dengan cara taksiran biaya overhead pabrik msaing-masing produk
membagi taksiran seluruh biaya overhead pabrik dibagi dengan jumlah unit masing-masing produk yang diproduksi.
dengan taksiran bobot yang diproduksi: S = Rp 500.000/10.000 = Rp 50
Rp 500.000 + Rp 150.000 + Rp 100.000 Rp 750.000 P = Rp 150.000/ 7.500 = Rp 20
= = Rp 10 I = Rp 100.000/10.000 = Rp 10
50.000 + 15.000 + 10.000 75.000
Metode di atas dapat disempurnakan apabila dasar bobot dan volume tidak mendapatkan hasil yang memadai dengan
cara menetapkan bilangan atau point tertentu kepada setiap unit produk untuk menyesuaikan perbedaan yang terjadi.
Contoh 3:
PT. Pelabuhan Ratu memproduksi lima jenis produk yaitu produk A, B, C, D, dan E. Taksiran jumlah
unit yang diproduksi masing-masing produk adalah A = 1.600 unit; B = 4.000 unit; C = 2.400 unit;
D= 3.200 unit; dan E = 4.800 unit. Bilangan yang ditetapkan masing-masing : A = 3; B = 5; C = 4;
D = 2; dan E = 6. Taksiran overhead pabrik perbilangan masing-masing produk sebesar Rp 4.000.
Diminta : Hitunglah taksiran biaya overhead pabrik per unit masing-masing.

Penyelesaian :

Taksiran Total Taksiran overhead Taksiran overhead Taksiran


pabrik masing-masing pabrik per unit overhead pabrik
Produk Unit Point Point produk

A 1.600 3 Rp 4.800 Rp 4.000 Rp 19.200.000 Rp 12.000


B 4.000 5 Rp 20.000 Rp 4.000 Rp 80.000.000 Rp 20.000
C 2.400 4 Rp 9.600 Rp 4.000 Rp 38.400.000 Rp 16.000
D 3.200 2 Rp 6.400 Rp 4.000 Rp 25.600.000 Rp 8.000
E 4.800 6 Rp 28.800 Rp 4.000 Rp 115.200.000 Rp 24.000
Biaya Bahan Langsung
Biaya bahan langsung adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi
bahan baku langsung. Penggunaan tarif overhead pabrik yang didasarkan pada bahan langsung ini
berbeda dengan penentuan tarif berdasarkan unit, jam kerja langsung maupun dengan berdasarkan
jam mesin, dimana pada metode ini tarif overhead pabrik didasarkan pada prosentase per bahan
langsung yang sama dengan metode berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Dasar ini tepat
digunakan jika operasi perusahaan lebih banyak menggunakan bahan baku langsung.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Prosentase Overhead pabrik per biaya bahan langsung= x100 %
Anggaran Unit Fisik

Contoh 4 :
PT Danau Poso menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 5.600.000 dengan anggaran
biaya bahan langsung sebesar Rp 4.000.000. Biaya bahan yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan
sebesar Rp 8.000.000.

Diminta : 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik


2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pekerjaan.

Penyelesaian:
1. Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag
Prosentase Overhead Pabrik Rp 5.600.000 dibebankan ke pekerjaan
Per Biaya Bahan langsung = x 100% = 140% = 140% x Rp 8.000.000
Rp 4.000.000 = Rp 11.200.000
Biaya Pekerja Langsung
Adalah membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi biaya pekerja langsung.
Metode ini lebih banyak digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada suatu produk
atau pekerjaan, karena dasari ini dianggap relatif lebik mudah. Informasi yang diperlukan dalam
membebankan overhead pabrik telah tersedia. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam
penggunaan dasar ini adalah :
1.Terdapatnya hubungan langsung antara pekerja langsung dengan overhead pabrik.
2.Tarif pembayaran per-jam untuk pekerjaan yang sama dapat dibandingkan.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Prosentase Overhead pabrik per biaya pekerja langsung = x100 %
Biaya Pekerja Langsung

Contoh 5 :
PT. Ngarai membuat anggarai untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 7.200.000 dan anggaran biaya
pekerja langsung sebesar Rp 4.800.000. Biaya pekerja yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan
sebesar Rp 3.000.000.
Diminta : 1. Hitung prosentase tarif biaya overhead pabrik
2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pekerjaan.

Penyelesaian:
1. Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag
Prosentase Overhead Pabrik Rp 7.200.000 dibebankan ke pekerjaan
Per Pekerja langsung = x 100% = 150% = 150% x Rp 3.000.000
Rp 4.800.000 = Rp 4.500.000
Jam Kerja Langsung
Adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan jumlah jam kerja langsung. Metode ini
digunakan untuk menyempurnakan metode berdasarkan pekerja langsung.
Penggunaan dasar jam kerja langsung ini harus didasarkan pada :
1.Hubungan langsung antara jam kerja langsung dengan biaya overhead pabrik.
2.Adanya pekerjaan yang berbeda menyebabkan tarif upah yang berbeda karena perbedaan dari
pada keahlian dan bukan karena pertambahan output.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Overhead pabrik per jam kerja langsung =
Anggaran Jam Kerja Langsung

Contoh 6 :
PT. Tangkuban Parahu menyusun anggaran untuk biaya overhead pabrik sebesar Rp 48.000.000.
Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik ke pekerjaan di dasasarkan pada jam kerja
langsung sebesar Rp 20.000 jam kerja langsung. Dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut dibutuhkan
waktu sebesar 200 jam.
Diminta : 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik
2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pekerjaan.

Penyelesaian:
1. Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag
Prosentase Overhead Pabrik Rp 48.000.000 dibebankan ke pekerjaan
Per jam kerja langsung = = 2.400 per JKL = Rp 2.400 perJKL x 200 jam
20.000 JKL = Rp 480.000
Catatan : JKL = Jam Kerja Langsung
Jam Mesin
Adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan jumlah jam mesin. Metode jam mesin ini
digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik ke pekerjaan atau produk apabila suatu
perusahaan dalam operasi produksi lebih banyak menggunakan mesin, maka dasar yang paling tepat
digunakan dalam menetapkan tarif biaya overhead pabrik kepada produk ataupun pekerjaan adalah
menggunakan jam mesin.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Overhead pabrik per jam mesin =
Anggaran Jam Mesin

Contoh 7 :
PT. Pantai Anyar menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 72.000.000. Perusahaan
membedakan biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin sebesar 40.000. Waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebesar 250 jam mesin.
Diminta : 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik
2. Berapa biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pekerjaan.

Penyelesaian:
1. Tarif biaya overhead pabrik 2. Biaya overhead pabrik yag
Prosentase Overhead Pabrik Rp 72.000.000 dibebankan ke pekerjaan
Per jam mesin = = Rp 1.800 per JM = Rp 1.800 x 250 jam mesin
40.000 JM = Rp 450.000
Contoh 8 :
PT Karang Tritis menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 60.000.000. Perusahaan
merencanakan memilik dasar yang akan digunakan dalam membedakan biaya overhead pabrik dalam
menyelesaikan suatu produk. Taksiran untuk msing-masing dasar yang digunakan adalah :
-Jam mesin 30.000
-Jam kerja langsung 40.000
-Unit Produksi 1200.000
-Biaya bahan langsung Rp 50.000.000
-Biaya pekerja langsung Rp 100.000.000
Diminta : Hitunglah tarif biaya overhead pabrik
berdasarkan masing-masing metode !

Penyelesaian :
1. Metode Unit Fisik 3. Metode Pekerja Langsung
Rp 60.000.000 Rp 60.000.000
Tarif BOP = = Rp 500 per unit Tarif BOP = = 100% = 60%
120.000 unit Rp 100.000.000

2. Metode Biaya Bahan Langsung 4. Metode Jam Kerja Langsung


Rp 60.000.000 Rp 60.000.000
Tarif BOP = x 100% = 120% Tarif BOP = = Rp 1.500 per JKL
Rp 50.000.000 40.000 JKL

5. Metode Jam Mesin


Rp 60.000.000
Tarif BOP = = Rp 2.000 per JM
30.000 JM
Tingkat Pemilihan Aktivitas
Kapasitas atau Aktivitas adalah ukuran pabrik dan mesin serta sejumlah personalia yang bersifat
tetap yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. Sedangkan volume merupakan ukuran
atas kegiatan perusahaan
Penentuan tarif biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas dapat ditentukan sesuai kegiatan
aktivitas yang diinginkan oleh perusahaan. Tingkatan aktivitas yang dapat digunakan adalah :
1.Tingkat Aktivitas Teoritis
2.Tingkat Aktivitas Praktis
3.Tingkat Aktivitas Aktual
4.Tingkat Aktivitas Normal.

Aktivitas Teoritis
Merupakan aktivitas untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa berhenti (100%) dari aktivitas
yang ditetapkan. Perusahaan dianggap mampu bekerja pada tingkatan yang maksimum tanpa
memperhitungkan adanya hambatan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tarif overhead pabrik =
Aktivitas Teoritis
Aktivitas Praktis
Merupakan aktivitas yang memperhitungkan adanya kelonggaran untuk gangguan yang tidak dapat
dihindarkan seperti; waktu yang tersisa untuk reparasi, ketidak efisienan, kemacetan, pemasangan,
kegagalan, pemogokkan, penanggulangan atau keterlambatan.
Aktivitas ini merupakan aktivitas teoritis dikurang dengan hambatan-hambatan yang bisa terjadi yang
diperkirakan berkisar antara 15% sampai dengan 20%.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tarif overhead pabrik =
Aktivitas Praktis

Aktivitas Aktual
Merupakan kemampuan aktual yang bisa diharapkan operasi yang akan datang. Aktivitas ini juga
merupakan aktivitas yang diharapkan didasarkan pada pandangan jangka pendek atau bersifat
musiman, perubahan pasar dan mode.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tarif overhead pabrik =
Aktivitas Aktual
Aktivitas Normal
Merupakan pemanfaatan mesin dan tenaga kerja pada tingkatan rata-rata yang konstan selama jangka
waktu panjang, sehingga cukup dapat menetralisir gejolak naik turunnya produksi.

Rumus :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tarif overhead pabrik =
Aktivitas Normal

Contoh 9
PT Danau Toba menetapkan anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp 30.000.000. Aktivitas teoritis
sebesar 30.000 pada tingkatan 100%, aktivitas praktis sebesar 80%, aktivitas aktual diharapkan
sebesar 70%, dan aktivitas normal sebesar 60%. Tarif biaya overhead pabrik didasarkan pada jam
kerja langsung.

Diminta :
Hitung tarif biaya overhead pabrik atas dasar masing-masing aktivitas !

Penyelesaian :
Jam Kerja Langsung :
Aktivitas Teoritis 100% = 30.000 JKL
Aktivitas Praktis 80% = 30.000 x 80% = 24.000 JKL
Aktivitas Aktual 70% = 30.000 x 70% = 21.000 JKL
Aktivitas Normal 60% = 30.000 x 60% = 18.000 JKL
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik :
Aktivitas Teoritis = Rp 30.000/30.000 = Rp 1.000
Aktivitas Praktis = Rp 30.000/24.000 = Rp 1.250
Aktivitas Aktual = Rp 30.000/21.000 = Rp 1429,6 (dibulatkan)
Aktivitas Normal = Rp 30.000/18.000 = Rp 1,667 (dibulatkan)

Tabel Tarif BOP pada masing-masing Aktivitas :


Keterangan Aktivitas Teoritis Aktivitas Praktis Aktivitas Aktual Aktivitas Normal

Persentase Aktivitas 100% 80% 70% 60%


Jam Kerja Langsung 30.000 24.000 21.000 18.000
Anggaran BOP Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
Tarif BOP Rp 1.000 Rp 1.250 Rp 1.429,6 Rp 1.667

Tujuan Penetapan Aktivitas Normal :


1.Penetapan biaya standar;
2.Pembebanan biaya ke persediaan;
3.Penyusunan anggaran fleksibel untuk departemen dan penentuan tarif overhead pabrik;
4.Perhitungan titik impas;
5.Penjadwalan produksi;
6.Pengukuran pengaruh perubahan volume produksi.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan Aktivitas
Normal.
1. Kapasitas Fisis atau Kapasitas Pabrik. Harus diperhatikan, seperti, mesin yang tidak terpakai atau
mesin dibeli yang akan dipergunakan untuk masa akan datang yang harus dikeluarkan pada
penentuan aktivitas normal.
2. Ramalan Penjualan Rata-rata. Harus ditentukan terlebih dahulu untuk periode jangka panjang
guna meratakan variasi siklus.

Pengaruh Tingkatan Aktivitas Terhadap Tarif Biaya Overhead Pabrik


Setelah suatu perusahaan menentukan tingkatan aktivitas yang digunakan maka langkah selanjutnya
perusahaan menentukan perkiraan terhadap biaya tetap dan biaya variabel. Pengaruh tingkatan
aktivitas terhadap tarif biaya overhead pabrik dapat dilihat pada contoh 10 .

Contoh 10 :
PT. Cipularang telah menetapkan anggaran biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp 50.000.000 dan
biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 30.000.000. Tarif biaya overhead pabrik ditentukan
berdasarkan jam mesin sebesar 20.000 jam mesin pada tingkatan aktivitas teoritis 100%. Tingkatan
aktivitas masing-masing adalah : aktivitas praktis 85%, aktivitas normal 75% dan aktivitas aktual 60%.

Diminta :
Hitung tarif biaya overhead pabrik variabel dan tetap berdasarkan masing-masing tingkatan aktivitas
dan untuk melihat pengaruh tingkatan aktivitas buatlah tabel yang diperlukan.
Tabel Tarif BOP pada masing-masing Aktivitas :
Keterangan Aktivitas Teoritis Aktivitas Praktis Aktivitas Normal Aktivitas Aktual
Persentase Aktivitas 100% 85% 75% 60%
Jam Mesin 20.000 17.000 15.000 12.000
Anggaran BOP :
BOP Variabel Rp 50.000.000 Rp 42.500.000 Rp 37.500.000 Rp 30.000.000
BOP Tetap Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
Total BOP Rp 80.000.000 Rp 72.500.000 Rp 67.500.000 Rp 60.000.000
Tarif BOP :
BOP Variabel Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp 2.500
BOP Tetap Rp 1.500 Rp 1.764,7 Rp 2.500 Rp 2.500
Total BOP per Jam Mesin Rp 4.000 Rp 4.264,7 Rp 4.500 Rp 5.000

Pengaruh tingkatan aktivitas terhadap tarif biaya overhead pabrik dapat terlihat bahwa, apabila
menggunakan tingkatan aktivitas yang tinggi maka tarif biaya overhead pabrik semakin rendah. Hal
tersebut dipengaruhi oleh biaya overhead pabrik tetap per unit, seperti terlihat pada contoh 10.
Memasukkan atau Tanpa Memasukkan Overhead Pabrik Tetap
Memasukkan atau tanpa memasukkan overhead pabrik tetap dalam penentuan tarif
overhead pabrik berhubungan dengan metode penentuan harga pokok yang
digunakan.
Metode penentuan harga pokok yang dapat digunakan yaitu metode variabel costing
dan metode full costing.

Metode harga pokok penuh atau Full Costing suatu metode dalam penentuan harga
pokok dengan memasukkan seluruh unsur biaya produksi, baik biaya yang bersifat
variabel maupun yang bersifat tetap. Tarif biaya overhead pabrik total dapat dihitung
dengan cara memperhitungkan tarif biaya overhead pabrik tetap dan tarif biaya
overhead pabrik variabel.

Metode harga pokok variabel atau Variable Costing suatu metode dalam penentuan
harga pokok hanya memasukkan biaya produksi yang bersifat variabel saja. Biaya
overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan dalam penentuan harga pokok. Tarif yang
diperhitungkan hanya tarif BOP tetap tanpa memasukkan tarif BOP variabel.

Anda mungkin juga menyukai