Rumus Standar Biaya tenaga kerja langsung = Jam TKL standar X Tarif upah standar
Contoh 2 :
Standar tarif upah per jam adalah Rp 4.000
Standar Jam kerja langsung per unit adalah 2 jam
Diminta:
a. Berapa biaya standar tenaga kerja langsung per unit
b. Berapa total standar biaya tenaga kerja langsung bila diproduksi 2.000 unit barang jadi
Jawab:
a. 2 jam X Rp 4.000 = Rp 8.000
b. 4.000 Jam X Rp 4.000 = Rp 16.000.000
3. Standar biaya overhead pabrik
Adalah biaya overhead yang seharusnya terjadi di dalam mengolah satu satuan produk.
Langkah dalam penentuan biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
a. Penentuan anggaran Biaya overhead pabrik
b. Penentuan dasar pembebanan tingkat kapasitas
c. Perhitungan tarif standar biaya overhead pabrik
Contoh 3:
Anggaran biaya overhead pabrik dalam setahun ditetapkan Rp 10.000.000 yang terdiri dari:
- Biaya overhead pabrik tetap: Rp 6.000.000
- Biaya overhead pabrik variabel: Rp 4.000.000
Kapasitas normal atas jam kerja langsung = 10.000 jam
Diminta:
a. Berapa tarif overhead pabrik per jam kerja langsung
b. Berapa tarif overhead pabrik tetap per jam kerja langsung
c. Berapa tarif overhead pabrik variabel per jam kerja langsung
d. Berapa tarif overhead pabrik per unit
e. Berapa biaya overhead pabrik, jika diproduksi 2.000 unit barang jadi
Jawab:
10.000 .000
= Rp 1.000
a. Tarif FOH perjam TKL = 10.000
6.000 .000
= Rp 600
b. Tarif FOH tetap per jam TKL = 10.000
4.000 .000
= Rp 400
c. Tarif FOH variabel per jam TKL = 10.000
d. Tarif FOH per unit = 2 jam (dari contoh 2) X Rp 1.000 = Rp 2.000
e. Biaya FOH standar 2.000 Unit = 4.000 jam X Rp 1.000 = Rp 4.000.000
STANDARD COSTING (ANALISIS VARIAN)
(Sumber : H. M. Alam Jayatmaja, S.E, M.M Ak)
Bila saat membandingkan biaya produksi standar dengan biaya produksi sesungguhnya
terjadi sebagai berikut:
Biaya produksi standar > Biaya produksi actual disebut selisih menguntungkan (Favorable)
Biaya produksi standar < Biaya produksi actual disebut selisih tidak menguntungkan
(Un Favorable)
Selisih biaya produksi standar harus dianalisis lebih lanjut berdasarkan unsur-unsur biaya
produksi yaitu:
1. Analisis selisih biaya bahan baku
2. Analisis selisih biaya Tenaga kerja langsung
3. Analisis selisih biaya overhead pabrik
Contoh 1 :
PT Murni memproduksi barang Y dengan menggunakan biaya standar.
Biaya bahan baku standar untuk memproduksi 1 Unit = 2 Kg x Rp1.250 = Rp 2.500
Biaya bahan baku sesungguhnya untuk membuat 400 Unit = 900 Kg x Rp 1.200
= Rp 1.080.000
Diminta:
a. Standar Biaya bahan baku bila diproduksi 400 Unit
b. Selisih biaya bahan baku
c. Selisih harga bahan baku
d. Selisih kuantitas bahan baku
Jawab:
a. Biaya bahan baku standar 400 Unit = 400 X 2 Kg x Rp 1.250 = Rp 1.000.000
b. Selisih biaya bahan baku
Biaya bahan baku standar = Rp 1.000.000
Biaya bahan baku actual = Rp 1.080.000
Rp 80.000 (Rugi)
c. Selisih harga Bahan baku
(Rp 1.250 - Rp 1.200) X 900 Kg = Rp 45.000 (Laba)
d. Selisih kuantitas Bahan baku
(800 Kg – 900 Kg) X Rp 1.250 = -Rp 125.000 (Rugi)
ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih yang diakibatkan terjadinya perbedaan
antara biaya tenaga kerja langsung standar dan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya.
Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya selisih tsb:
a. Selisih tarif Upah langsung
b. Selisih jam kerja langsung/efisiensi upah langsung
Rumus: Selisih tarif upah langsung = (Tarif standar - Tarif actual) X Jam kerja actual
Jika tarif standar > Tarif actual ---- > Favorable
Jika tarif standar < Tarif actual ---- > Un Favorable
Contoh 2:
PT Murni memproduksi barang Y dengan menggunakan biaya standar. Biaya upah langsung
standar untuk memproduksi 1 unit = 6 jam x Rp 2.000 = Rp 12.000 Biaya upah langsung
sesungguhnya untuk membuat 400 Unit = 2.200 jam x Rp 2.200 = Rp 4.840.000
Diminta:
a. Standar Biaya tenaga kerja langsung bila diproduksi 400 unit
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
c. Selisih tarif upah langsung
d. Selisih efisiensi upah langsung
Jawab:
a. Biaya upah langsung standar 400 unit = 400 x 6 jam X Rp 2.000 = Rp 4.800.000
b. Selisih biaya Tenaga kerja langsung
Biaya upah langsung standar = Rp 4.800.000
Biaya upah langsung actual = Rp 4.840.000
Rp 40.000 (Rugi)
c. Selisih tarif upah langsung
(Rp 2.000 - Rp 2.200) X 2.200 jam = Rp 440.000 (Rugi)
d. Selisih efisiensi upah langsung
(2.400 jam - 2.200 jam) X Rp 2.000 = Rp 400.000 (Laba)
Catatan:
Biaya OHP yang dianggarkan > Biaya OHP actual + Favorable
Biaya OHP yang dianggarkan < Biaya OHP actual + Un Favorable
catatan:
Kapasitas normal < kapasitas standar + Favorable
Kapasitas normal > kapasitas standar + Un Favorable
catatan:
Kapasitas Normal < kapasitas actual+ Favorable
Kapasitas Normal > kapasitas actual + Un Favorable
Jawab:
1. Biaya overhead pabrik standar = 400 x 6 jam X Rp 1.000 = Rp 2.400.000
2. Selisih biaya overhead pabrik
FOH standar = Rp 2.400.000
FOH actual = Rp 2.500.000
Rp 100.000 (rugi)
3. Metode 2 Selisih
Biaya overhead pabrik actual Rp 2.500.000
Biaya FOH applied pada jam standar
Variabel = 2.400 X Rp 600 = Rp 1.440.000
Tetap = 2.000 X Rp 400 = Rp 800.000 Rp 2.240.000
Selisih terkendali Rp 260.000 (Rugi)
Selisih volume = (2.000 jam - 2.400 jam) X Rp400 = Rp 160.000 (Laba)
4. Metode 3 Selisih
Biaya overhead pabrik actual Rp 2.500.000
Biaya overhead pabrik dianggarkan pada jam actua1
Variabel = 2.200 X Rp 600 = Rp 1.320.000
Tetap = 2.000 X Rp 400 = Rp 800.000 Rp 2.120.000
Selisih anggaran Rp 380.000 (Rugi)
Selisih kapasitas : 2.000 jam -2.200 jam) X Rp 400 = Rp 80.000 (Laba)
Selisih efisiensi overhead pabrik (2.400 jam - 2.200 jam) X Rp 1.000 = Rp 200.000
(laba)
5. Metode 4 Selisih
Selisih efisiensi variabel: (2.400 jam - 2.200 jam) X Rp 600 = Rp 120.000 (laba)
Selisih efisiensi tetap: (2.400 jam -2.200 jam) X Rp 400 = Rp 80.000 (laba)