i
PENILAIAN KEMBALI (REVALUASI) AKTIVA TETAP DAN
PENGARUHNYA TERHADAP TAX BENEFIT
PADA PT. PULAU LEMON MANOKWARI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
1435 𝐻
Makassar,
2014 𝑀
Panitia Ujian:
Pengawas Umum:
Ketua:
Sekretaris:
Penguji:
a)
b)
c)
d)
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
penulis haturkan kepada Allah SWT, pemilik alam semesta beserta isinya yang
PULAU LEMON MANOKWARI”. Tak lupa pula shalawat dan salam penulis
haturkan kepada sang revolusioner sejati, hamba Allah SWT yang paling agung dan
Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk menempuh
ujian akhir Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
jauh dari kesempunaan. Walaupun begitu penulis telah berusaha sebaik mungkin
dengan seluruh kemampuan dan pengetahuan. Skripsi ini dapat selesai tidak lepas
dari bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya dalam
kepada:
1. Kedua orang tua saya yang telah merawat, membesarkan serta membimbing
saya dari kecil hingga menjadi sekarang ini. Walau sadar bahwa tidak ada
semua yang telah kalian berikan sehingga hanya terima kasih yang dapat
v
kuucapkan. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE., MA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Makassar.
4. Bapak Abdul Salam HB, SE., Ak selaku Sekretaris Jurusan Prodi Akuntansi
vi
9. Bapak dan Ibu Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
10. Pimpinan PT. Pulau Lemon Manokwari dan para karyawannya yang telah
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 3
BAB II ...................................................................................................................... 5
A. Aktiva Tetap..................................................................................................... 5
viii
BAB III ................................................................................................................... 41
BAB IV ................................................................................................................... 45
BAB V .................................................................................................................... 53
BAB VI ................................................................................................................... 59
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan KMK 486 dengan PMK 79 ......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. Jurnal Pencatatan atas Revaluasi Aset Tetap Error! Bookmark not defined.
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
operasi agar bisa berjalan dengan baik. Salah satu beban yang wajib dibayar
perundang-undangan.
1
2
transaksi wajib pajak supaya hutang pajak berada dalam jumlah yang minimal
berbagai cara dan salah satunya yaitu penilaian kembali (revaluasi) aktiva
tetap. Revaluasi dilakukan guna menghitung nilai sekarang dari aktiva tetap
yang dimiliki perusahaan karena sifat dari aktiva tetap yang akan mengalami
perusahaan dipandang tidak relevan lagi. Bukan hanya dalam keadaan inflasi,
dalam keadaan ekonomi normal pun sebenarnya nilai buku dianggap tidak
yang harus dibayar. Akan tetapi ada banyak hal yang perlu diperhatikan
dimilikinya.
rutin suatu perusahaan akan lebih efektif dalam upaya meminimalkan beban
3
B. Rumusan Masalah
2. Apa dampaknya terhadap Tax Benefit bagi PT. Pulau Lemon Manokwari?
C. Tujuan Penelitian
Manokwari.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
A. Aktiva Tetap
barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan (b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode.”
adalah aktiva berwujud yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun,
Philip E. Fess (2005 : 492) “ Aktiva tetap sebagai aktiva jangka panjang
atau aktiva yang relatif permanen, yang dapat disebut juga dengan aktiva
5
6
besar.
normal.
akhir umur itu aktiva harus ditinggalkan atau diganti. Umur ini
dalam:
a. Sudut substansi
dan lain-lain.
c. Berdasarkan jenis
b. Bangunan
Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas
c. Mesin
d. Kendaraan
e. Perabot
f. Peralatan/inventaris
g. Prasarana
dan lain-lain.
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain
yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau
konstruksi ...”. Dengan kata lain biaya perolehan aktiva tetap adalah
setara dengan nilai tunainya dan diakui pada saat terjadinya ataupun
potongan-potongan lain;
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset
10
persediaan.
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang
aktiva tetap termasuk harga faktur dan sewa biaya yang dikeluarkan
unsur bunga yang dicatat sebagai beban bung selama masa angsurang.
dengan jumlah nilai dari aset moneter dan nonmoneter dan apabila
terjadi hambatan sehingga nilai dari aset yang diterima dan diserahkan
tidak dapat diukur secara andal maka nilai perolehannya dicatat sesuai
aktiva tetap dicatat sebesar harga saham atau obligasi dan digunakan
construction)
donation)
Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan maka tidak ada
adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset
Aktiva tetap kecuali tanah atau hak atas tanah pada waktu
disusutkan.
aktiva terkai dengan proses harga alokasi harga perolehan aktiva ttetap,
antara lain:
a. Depresiasi
periodik.
b. Deplesi
c. Amortisasi
a. Penyusutan fisik
b. Penyusutan fungsional
Penyusutan ini disebabkan oleh aktiva tetap yang tidak layak pakai
dan sudah ketinggalan zaman. Suatu aktiva tetap dikatakan tidak layak
Jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan
digunakan.
(units of output).
15
Ada kalanya dianggap bahwa setelah habis dipakai, aktiva tetap yang
d. Penyusutan (depreciation)
alokasi biaya pada harga perolehan aktiva tetap bersifat rasional dan
nilai sisa, bukan nilai buku seperti dalam metode saldo menurun.
Dalam metode garis lurus, saldo menurun dam metode jumlah angka
produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam
(2005:30):
keseluruhan.
Yolanda (2013:543):
pasaran atau karena rendahnya nilai aktvia tetap dalam laporan keuangan
perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain. Hal ini
perusahaan.
bagi wajib pajak sendiri penilaian kembali aktiva dapat dijadikan sebagai
saham.
jual), serta perimbangan aktiva dengan passiva dan modal dengan utang.
benefit). Hal ini ditunjukkan dengan beban pajak (tax burden) yang dapat
kerugian perusahaan.
2. Syarat Revaluasi
keputusan.
dapat dilakukan setiap tahun atau satu kali dalam setahun. Dilakukan
dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar yang berlaku pada
g. Apabila nilai revaluasi lebih tinggi daripada harga pasar maka terdapat
Nilai Buku Fiskal pada awal bulan dilakukan revaluasi dan dikenakan
mengajukan keberatan.
3. Prosedur Revaluasi
dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak termasuk Wajib Pajak yang
asing.
penghasilan.
tujuan perpajakan.
tersebut.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
revaluasi:
dibanding dengan tarif PPh Badan sebesar 25%. Aktiva tetap yang
c. Pembayaran pajak lebih dari lima (5) tahun untuk perusahaan yang
melakukan penggabungan.
(2011:16-11) bahwa:
Setelah diakui sebagia aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat
diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu
nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan
dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal
revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang
cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Pajak.
486/KMK.03/2002:
Wajib Pajak badan dalam negeri adalah sekumpulan orang dan atau
badan usaha milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk
Sedangkan kewajiban pajak yang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak terdiri
Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, serta Bea Perolehan Hak atas
dapat dinilai kembali. Aktiva tetap yang dapat direvaluasi adalah aktiva
yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual dan aktiva tersebut
atau nilai wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian dilakukan,
yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai yang diakui
atau memperoleh izin pemerintah. Namun bila nilai pasar atau nilai wajar
Direktora Jendral Pajak akan menetapkan kembali nilai pasat atau nilai
perkiraan nilai pasar berdararkan atas nilai yang terjadi pada saat
disebut dengan tax strategy. Strategi yang dilakukan perusahaan ini akan
terutang perusahaan.
adanya perbedaan nilai waktu dari uang. Konsep nilai waktu dari uang
sangat penting untuk dipahami karena nilai dari uang selalu berubah
aktiva tetap untuk mengontrol konsekuensi pajak yang akan timbul dan
pajak terutang.
31
Present value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai
yang akan diterima atau dibayar di masa mendatang. Proses mencari niali
1. Kompensasi Kerugian
kerugian.
(revaluasi)”.
(PKP) perusahaan dimasa mendatang. Zain (2003:54) “... efek pajak yang
5 (1) menyatakan:
Atas selisih lebih penilaian kembali di atas nilai sisa buku fiskal
semula setelah dikompensasikan terlebih dahulu dengan sisa
kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya berdasarkan ketentuan
Pasal 6 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku,
dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 10%
(sepuluh persen).
final 10% dibandingkan dengan tarif PPh badan sebesar 30% (tarif PPh
tertinggi).
(setelah pengakuan awal), yaitu model biaya atau model revaluasi. Model
33
yang dipilih harus diterapkan terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok
yang sama.
Dalam model revaluasi, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat
diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai
neraca.
bergantung pada perubahan nilai wajar dari suatu aset tetap yang
direvaluasi. Jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi berbeda secara
jumlah tercatat bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah
34
bangunan.
Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam
secara selektif serta bercampurnya biaya perolehan dan nilai lainnya pada
sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui
tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.
4. Perhitungan PPh final Atas selisih lebih penilaian Atas selisih lebih penilaian
atas revaluasi aset tetap kembali di atas, nilai sisa buku kembali aset tetap perusahaan di
(pengunaan sisa rugi fiskal semula setelah atas, nilai sisa buku fiskal
fiskal sebagai dikompensasikan terlebih semula dikenakan PPh yang
36
KMK-486/KMK.03/2002 PMK-79/PMK.03/2008
Pembanding
No. (Peraturan Lama) (Peraturan Baru)
pengurang selisih lebih dahulu dengan nilai sisa bersifat final sebesar 10%
revaluasi) kerugian fiskal tahun-tahun (sepuluh persen) [Pasal 5].
sebelumnya dikenakan PPh yang Tidak disebutkan lagi adanya
bersifat final sebesar 10% (sepuluh hak untuk mengompensasikan
persen) [Pasal 5 ayat (1)]. rugi fiskal tahun-tahun
sebelumnya.
5. Hak untuk mengangsur WP yang karena kondisi Perusahaan yang kondisi
PPh final yang terutang keuangannya tidak memungkinkan keuangannya tidak
utnuk melunasi sekaligus dapat memungkiinkan untuk melunasi
mengangsur PPh yang terutang sekaligus PPh yang terutang
dengan mengajukan permohonan dapat mengajukan pembayaran
pembayaran secara angsuran secara angsuran paling lama 12
paling lama 12 (dua belas) bulan (dua belas) bulan sesuai
sesuai ketentuan dalam UU KUP. ketentuan dalam UU KUP
Dalam hal besarnya PPh lebih [Pasal (6)].
dari 2 triliur rupiah dapt Tidak disebutkan adanya
mengajukan permohonan kemudahan pembayaran
pembayaran secara angsuran angsurang lebih dari 1 hingga
lebih dari 1 (satu) tahun hingga 5 tahun tuntuk WP dengan
5 (lima) tahun kepada DJP PPH terutang lebih dari 2
[Pasal 6 ayat (1), ayat (2), dan ayat triliun rupiah.
(3)].
6. Pengalihan aset tetap Dalam hal WP melakukan Dalam hal perusahaan
sebelm masa manfaat pengalihan aset tetap perusahaan melakukan pengalihan aset tetap
baru (early divestment) yang telah memperoleh berupa:
persetujuan penilaian kembali a. Aset tetap Kelompok 1 dan
sebelum berakhirnya masa Kelompok 2 yang telah
manfaat baru, maka atas memperoleh persetujuan
pengalihan tersebut dikenakan penilaian kembali sebelum
tambahan PPh yang bersifat final berakhirnya masa manfaat
sebesar 20% dari selisih lebih baru; atau
penilaian kembali di atas nilai sisa b. Aset tetap Kelompok 3,
buku fiskal semula tanpa Kelompok 4, bangunan, dan
dikompensasikan dengan sisa tanah yang telah
kerugian fiskal tahun-tahun memperoleh persetujuan
sebelumnya [Pasal 8 ayat (1)]. penilain kembali sebelum
lewat jangka waktu 10
tahun, maka atas selisih
lebih penilaian kembali di
atas nilai sisa buku fiskal
semula, dikenakan tambahan
PPh yang bersifat final
dengan tarif sebesar tarif
tertinggi PPH WP badan
dalam negeri yang berlaku
pada saat penilaian
kembali dikurangi 10%
[Pasal 8 ayat (1)].
c.
7. Pengalihan aset tetap Dikecualikan dari tambahan PPh Tambahan PPh final sebesar
dalam rangka final sebesar 20% [Pasal 8 ayat tarif tertinggi PPh WP badan
penggabungan, (1)] dalam hal pengalihan aset dalam negeri yang berlaku pada
peleburan, atau tetap perusahaan dalam rangka saat penilaian kembali dikurangi
37
KMK-486/KMK.03/2002 PMK-79/PMK.03/2008
Pembanding
No. (Peraturan Lama) (Peraturan Baru)
pemekaran usaha memenuhi persyaratan 10% tidak berlaku bagi
penggabungan, peleburan, atau pengalihan aset tetap perusahaan
pemekaran usaha untuk tujuan dalam rangka penggabungan,
perpajakan [Pasal 8 ayat (2) huruf peleburan, atau pemekaran
b]. usaha yang mendapat
persetujuan [Pasal 8 ayat (2)
huruf b].
negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) tidak termasuk perusahaan yang
PPh final yang terutang atas selisih lebih penilaian kembali aset
lama pada tanggal jatuh tempo setiap angsuran pembayaran dalam hal
penilai) xxx
Atas selisih lebih penilaian kembali aset tetap perusahaan untuk tujuan
perpajakan dikenai PPh yang bersifat final sebesar 10% (sepuluh persen).
perusahaan dikenai tambahan PPh yang bersifat final, dengan tarif sebesar tarif
tertinggi PPh WP bdan dalam negeri yang berlaku pada saat penilaian kembali
dikurangi 10%. Tambahan PPh bersifat final tersebut wajib dibayar lunas ke Kas
Negara paling lama 15 hari setelah akhir bulan terjadinya pengalihan aset tetap
terutang akan dikenai sanksi admnistrasi berupa bunga sesuai dengan UU Nomor
16 Tahun 2009 Ketentuan Umum dan Tata ara Perpajakan dan peraturan
pelaksanaannya.
D. Kerangka Pikir
Model alur kerangka pikir yang dapat disimpulkan dari penjelasan diatas
Aktiva Tetap
Tax Benefit/Tax
Saving
BAB III
METODE PENELITIAN
Manokwari, Provinsi Papua Barat dan waktu penelitian Insya Allah akan
dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai dari tanggal 1 Mei sampai dengan
berikut:
diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-
41
42
sebagai berikut:
dirinya sendiri.
b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar
terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun
2. Teknik Dokumentasi
1. Jenis Data
b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk tulisan yang
2. Sumber Data
objek penelitian.
akan dibahas.
telah ditetapkan dan memilah mana aktiva tetap yang dapat direvaluasi
dan yang tidak dapat direvaluasi, dengan demikian diperoleh nilai aktiva
3. Setelah diperoleh nilai aktiva tetap yang baru, kemudian dicari selisih
lebihnya diperoleh dari selisih nilai pasar aktiva tetap pada tanggal
penilaian kembali dengan nilai buku fiskal aktiva tetap pada tanggal
penilaian kembali.
Final 10%
tetap.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
orang tua pada perusahaan PT. Delapan Empat. Usaha yang pertama
dengan nama usaha Kios Umega Putre yang saat ini terletak di pasar Wosi
membuat usaha baru pada 8 Maret 1997 di bidang kontraktor dengan nama
CV. Pulau Lemon. Pada 6 Agustus 1997 usaha yang sebelumnya Kios
Umega Putra di pasar Wosi ditingkatkan lagi menjadi Toko Umega Putra
Manokwari yang secara tidak langsung membuka peluang bisnis baru dan
45
46
lokal.
yang bergerak dalam bidang kontraktor. Perusahaan itu bernama CV. Irma
tetap memegang prinsip bahwa mutu dan hubungan kerja adalah prioritas
utama.
1. Visi
2. Misi
tingkat pengawasan tidak akan mungkin lagi dapat dilakukan oleh satu
sebagaimana mestinya.
pengertian ini dilihat dari sudut badan. Sedangkan struktur organisasi yang
dimana terdapat kerjasama antara satu bagian dengan bagian yang lainnya
dalam mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan yang dilakukan oleh
dilihat pada struktur organisasi atau bagan organisasi PT. Pulau Lemon
a. Direktur
b. Site Manager
akan diterima.
c. Site Enggineer
d. Perencana
e. Pelaksana
pelaksanaan pekerjaan.
f. Monitoring Project
g. Logistik
h. Drafter
i. Surveyor
j. Quality/Quantity
perusahaan.
oleh perusahaan.
A. Hasil Penelitian
perolehan. Hak atas tanah tidak diamortisasi, sedangkan aktiva tetap selain
penyusutan dan taksiran masa manfaat aktiva tetap pada PT. Pulau Lemon
penilaian kembali aktiva tetap PT. Pulau Lemon Manokwari ini adalah
terhadap Badan dengan pengenaan tarif pajak Badan sebesar 10%, 15%
dan 30%. Dengan demikian besarnya PPh Terutang PT. Pulau Lemon
Rp 252.659.034,50
53
54
B. Pembahasan
Manokwari
Akumulasi
Aktiva Nilai Nilai Pasar Selisih Lebih
No. Penyusutan s.d Nilai Buku PPh Final 10%
Tetap Perolehan Wajar Revaluasi
thn 2012
selisih antara nilai pasar wajar aktiva tetap tanah, prasarana dan
Tetap Lain-lain
Akumulasi
Nilai Pasar Selisih Lebih
No. Aktiva Tetap Nilai Perolehan Penyusutan s.d Nilai Buku PPh Final 10%
Wajar Revaluasi
thn 2012
kendaraan, alat berat, dan aktiva lain-lain. Selisih lebih revaluasi aktiva
lebih revaluasi aktiva tetap tersebut dikenakan PPh Final Sebesar 10%
Rp 169.146.824,07
83.512.210,43.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
nilai pasar wajar yang merupakan nilai aktiva pada tahun berjalan dan
laba usaha yang berdampak pada pengurangan bebah PPh badan. Pada
aktiva tanah, tidak dapat menghemat pajak karena aktiva tanah tidak dapat
yang merupakan total nilai pasar wajar aktiva tetap yang direvaluasi,
dimana dari nilai pasar wajar aktiva tetap dapat diketahui nilai dari selisih
besarnya PPh Final yang dikenakan yaitu sebesar 10% atas selisih lebih
59
60
B. Saran
melakukan revaluasi aktiva tetapnya, apabila jumlah pajak PPh Final dan
PPh Badan yang dibayar lebih besari dari pada jumlah pajak dengan tidak
peraturan yang berlaku dan nilai pasar wajar aset tetap perusahaan yang
ada dan menghasilkan nilai wajar yang sesuai dan mendapatkan total
Al Haryono Jusup. 2005. Teori Akuntansi, Edisi Keenam Jilid Satu, STIE YKPN:
Yogyakarta.
Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Philip E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi
Edisi ke-21. Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik
Hendrawan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Bumi Aksara: Jakarta.
Michell, Suharli. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis, Jasa Dan Dagang, Edisi
Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta.
Rosdiana, Haula. Rasin, Tarigan. 2005. Perpajakan Teori dan Aplikasi: Penerbit
Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Suandy, Erly. 2003. Perencanaan Pajak, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat:
Jakarta.
61