Anda di halaman 1dari 7

BAB 5

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK


Sumber : H. M. Alam Jayatmaja, S.E, M.M Ak

PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya Tenaga
Kerja Langsung.

KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK


Biaya overhead pabrik merupakan elemen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, dan memiliki banyak macam-macam biayanya. Dikaitkan dengan.
produk atau kegiatan pengadaan jasa sebagai upaya untuk merealisasikan pendapatan, biaya
overhead memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung yaitu :
a) Biaya overhead merupakan biaya produksi tidak langsung
Disebut biaya tidak langsung karena tidak dapat atau sulit ditelurusi kepada unit-unit
produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
b) Biaya overhead merupakan biaya bergabung
Disebut biaya bergabung bila produk yang dihasilkan perusahaan lebih dari satu jenis
produk, sehingga biaya tersebut manfaatnya dinikmati semua produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.

Contoh 1 biaya overhead pabrik :


Bahan penolong, upah tidak langsung, Reparasi dan pemeliharaan mesin pabrik, penyusutan
mesin pabrik, penyusutan gedung pabrik, asuransi: kebakaran gedung pabrik, reparasi gedung
pabrik, dan listrik dan air.

PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut tingkah laku biaya
a. Biaya variabel
b. Biaya semi variabel
c. Biaya Tetap
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut departemen
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
Kriteria penggolongan diatas dapat dilihat di bab sebelumnya.
Contoh 3: Anggaran overhead pabrik
PT MERDEKA
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Jenis Biaya Tarif Jumlah
Biaya overhead pabrik variable
- Bahan Penolong Rp. 200/unit Rp. 200.000.000
- Upah Tidak Langsung Rp. 500/unit Rp. 500.000.000
Biaya overhead pabrik tetap
- Penyusutan Mesin Pabrik Rp. 400.000.000
- Biaya Asuransi Pabrik Rp. 100.000.000
Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 1.200.000.000
Memilih basis kegiatan
Dasar penerapan tarip overhead yang ditentukan dimuka dapat berupa. ukuran volume
berbasis aktivitas. Pertimbangan penting dalam menentukan dasar penerapan adalah
hubungan yang erat dengan perilaku biaya overhead pabrik total. Jika tidak, maka dapat
timbul ketidaksesuaian antara overhead yang dibebankan dengan overhead pabrik yang
terjadi.
Basis kegiatan yang biasa digunakan dapat dipilih salah satu dari beberapa basis berikut ini:
a. Unit yang diproduksi
b. Biaya bahan baku
c. Biaya Tenaga Kerja Langsung
d. Jam Tenaga Kerja Langsung
e. Jam mesin

Memilih tingkat kegiatan


Tingkat kegiatan produksi dapat diperkirakan atau dirancang dengan baik bila perusahaan
mempunyai data yang cukup akurat mengenai kemampuan pabrik dimasa yang akan atang.
Secara umum terdapat empat macam kapasitas yang dapat. digunakan sebagai dasar
penentuan kapasitas atau tingkat kegiatan produksi dalam periode yang akan datang yaitu:
a. Kapasitas teoritis (ideal)
Kapasitas maksimum yang dapat dicapai oleh perusahaan tanpa mempertimbangkan
hambatan-hambatan.

b. Kapasitas praktis (Realistis)


Kapasitas ini menghitung tingkat kapasitas yang dapat dicapai dengan
mempertimbangkan hambatan-hambatan intern.
c. Kapasitas normal
Kapasitas ini menghitung tingkat kapasitas yang dapat dicapai dengan
mempertimbangkan hambatan-hambatan intern dan ekstern.
d. Kapasitas harapan
Kapasitas ini didasarkan kepada taksiran produksi pada suatu periode kapasitas harapan
hanya digunakan bila kapasitas normal sulit dihitung.
Contoh 4 berbagai tingkat kapasitas atas dasar jam mesin
Tingkat kapasitas Normal Diharapkan Praktis Teoritis
% kapasitas 75% 80% 8% 100%
Jam Mesin 7.500 jam 8.000 jam 8.500 jam 10.000 jam

Rumus Tarif Overhead pabrik


Budget Overhead Pabrik
Tarif FOH = Basis Kegiatan Pada Kapasitas Normal

a. Bila dasar pembebanan dan unit diproduksi maka


Budget FOH
=. .... .. . .. . per unit
Tarif FOH = Unit yang diproduksi
b. Bila dasar pembebanan biaya bahan baku maka
Budget FOH
x 100% =... .. . .. ... % x biaya BB
Tarif FOH = Biaya bahan baku
c. Bila dasar pembebanan biaya TKL maka
Budget FOH
x 100% =.... .. ..... % x biaya TKL
Tarif FOH = Biaya TKL
d. Bila dasar pembebanan jam TKL maka
Budget FOH
=. .. .. . .. .. . / jam TKL
Tarif FOH = Jam TKL
e. Bila dasar pembebanan jam mesin maka
Budget FOH
=. .. .. . .. .. . / jam mesin
Tarif FOH = Jam mesin

Contoh 5 menghitung tarif overhead pabrik :


Angka-angka dibawah ini adalah taksiran dari PT SUBUR untuk tahun 2016
Biaya Overhead Pabrik Rp 60.000.000
Biaya Bahan Baku Rp 120.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 150.000.000
Jam Tenaga Kerja. Langsung 24.000 jam
Jam mesin 12.000 jam
Unit yang diproduksi 60.000 unit
Dengan data tersebut dials maka dapat dihitung tarip overhead pabrik untuk setiap dasar
pembebanan sebagai berikut:
Dasar pembebanan Unit Produksi Biaya BB Biaya TKL Jam TKL Jam Mesin
Anggaran overhead pabrik Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000
Kapasitas Normal 60.000 unit Rp. 120.000.000 Rp. 150.000.000 24.000 jam 12.000 jam
Tarip overhead pabrik Rp. 1.000/unit 0,5 x biaya BB 0,4 x Biaya TKL Rp. 2.500/jam Rp. 5.000/jam

BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG DIBEBANKAN


Perusahaan yang menggunakan tarif ditentukan dimuka, maka harus menetapkan biaya
overhead yang dibebankan dengan rumus sebagai berikut:
Biaya OHP dibebankan = Kapasitas sesungguhnya x Tarif biaya overhead pabrik

Contoh 6 Pembebanan dan pencatatan biaya overhead pabrik.


Bila kapasitas sesungguhnya pada bulan Juni 2016 seperti tabel dibawah ini dan tarip
overhead seperti yang dihitung pada contoh 4, maka dapat dihitung overhead pabrik yang
dibebankan sebagai berikut:

Dasar pembebanan Unit Produksi Biaya BB Biaya TKL Jam TKL Jam Mesin
Kapasitas sesungguhnya 1.000 unit Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 1.000 jam 1.000 jam
Tarip overhead pabrik Rp. 1.000 0,50 0,40 Rp. 2.500 Rp. 5.000
Overhead pabrik dibebankan Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000

Bila overhead pabrik sesungguhnya pada bulan Juni 2016 Rp. 3.000.000 maka dapat dihitung
selisihnya sebagai berikut:
Dasar pembebanan Unit Produksi Biaya BB Biaya TKL Jam TKL Jam Mesin
Overhead pabrik dibebankan Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000
Overhead pabrik sesungguhnya Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Over (under) applied (Rp. 2.000.000) Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 (Rp. 500.000) Rp. 2.000.000
Keterangan: selisih biaya overhead dapat rugi atau laba yang penutupannya akan dibahas
kemudian

JURNAL MENCATAT BIAYA OVERHEAD PABRIK


Bila perusahaan menggunakan tarip overhead untuk membebankan kepada produk, maka ada
dua macam biaya overhead yaitu biaya overhead sesungguhnya dan overhead pabrik yang
dibebankan.
Akun biaya overhead pabrik sesungguhnya digtrnakan untuk mencatat biaya yang
sesungguhnya yang dikumpulkan baik dari pembayaran kas, utang maupun penyesuaian.
Akun biaya overhead yang dibebankan digunakan untuk mencatat pembebanan kepada
produk:
Berikut jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik.
Jurnal terjadinya Biaya Overhead pabrik yang Jurnal Pembebanan biaya overhead pabrik ke
sesungguhnya : Produk :
Factory Overhead Control Dr Work in Process Dr
Various Credit Cr Applied factory overhead Cr

Akun Various credit digunakan untuk mewakili akun yang akan dikredit seperti Persediaan
bahan, gaji & upah, penyusutan, kas dan lainnya.
Perbedaan overhead pabrik sesungguhnya dengan overhead pabrik yang dibebankan
menimbulkan selisih yang harus dianalisis dan dicatat, yang pembahasannya ditunda pada
pertemuan lain.

Contoh 7 mencatat biaya overhead pabrik


Berdasarkan data contoh 6
Jurnal untuk. mencatat biaya overhead pabrik
Dasar pembebanan Unit Produksi Biaya Bahan Baku
Description Debit Credit Debit Credit
Terjadinya overhead sesungguhnya
Factory Overhead Control Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Various Credit Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Overhead pabrik yang dibebankan
Work in Process Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000
Applied Factory Overhead Rp. 1.000.000 Rp. 5.000.000

TARIP OVERHEAD PABRIK PER DEPARTEMEN PRODUKSI


Bila perusahaan membuat produknya melalui beberapa departemen produksi maka tarip
overhead pabrik dapat di tentukan sebagai berikut:
a) Tarip tunggal
b) Tarip masing-masing departemen hal ini terjadi karena tiap departemen mempunyai dasar
pembebanan yang berbeda.

Contoh 8: Tarip overhead pabril per departemen


Data taksiran overhead pabrik tahun 2016 untuk masing-masing departemen produksi
Departemen A Departemen B
Anggaran overhead pabrik Rp. 400.000 Rp. 600.000
Taksiran jam kerja langsung Rp. 10.000 Rp. 20.000
Taksiran jam mesin Rp. 4.000 Rp. 5.000

Data realisasi overhead pabrik 3 bulan pertama 2016 dari masing-masing departemen
produksi
Departemen A Departemen B
Overhead pabrik sesungguhnya Rp. 78.000 Rp. 100.000
Jam kerja langsung sesungguhnya Rp. 2.000 Rp. 3.000
Jam mesin sesungguhnya Rp. 500 Rp. 800

Bila departemen A di meuggunakan dasar pembebanan Jam kerja langsung sedangkan


departemen B menggunakan jam mesin maka tarip overhead pabrik masing-masing
departemen sebagai berikut:
Tarip overhead department A Rp. 400.000 : 10.000 jam = Rp. 40
Tarip overhead department B Rp. 600.000 : 5.000 jam = Rp. 120

Overhead pabrik dibebankan 3 bulan pertama 2016 masing-masing departemen sebagai


berikut
Overhead pabrik dibebankan Departemen A 2.000 jam x Rp. 40 = Rp. 80.000
Overhead pabrik dibebankan Departemen B 800 jam x Rp. 120 = Rp. 96.000

Selisih overhead pabrik masing-masing departemen sebagai berikut:


Departemen A Departemen B
Overhead pabrik dibebankan Rp. 80.000 Rp. 96.000
Overhead pabrik sesungguhnya Rp. 78.000 Rp. 100.000
Over (under) applied Rp. 2.000 (Rp. 4.000)
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen A
Description Debit Credit
Terjadinya overhead sesungguhnya Departemen A
Factory overhead control departemen A Rp. 78.000
Various Credit Rp. 78.000
Overhead pabrik yang dibebankan
Work in Process Rp. 80.000
Applied Factory Overhead Departemen A Rp. 80.000

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik Departemen B


Description Debit Credit
Terjadinya overhead sesungguhnya
Factory Overhead Control Departemen B Rp. 100.000
Various Credit Rp. 100.000
Overhead pabrik yang dibebankan
Work in Process Rp. 96.000
Applied Factory Overhead Departemen B Rp. 96.000
HUBUNGAN ANTAR UNSUR BIAYA PRODUKSI
Disamping pada saat pembebanan Biaya Overhead pabrik juga ada istilah lainnya yaitu :
Biaya Utama (PRIMF. COST) yaitu Biaya bahan baku + Biaya Tenaga kerja langsung
Biaya Konversi (CONVERMON COST) yaitu Biaya Tenaga kerja langsung + Biaya
Overhead pabrik

Contoh 9
Diketahui Bulan Maret 2016 biaya-biaya sbb:
Biaya Bahan baku Rp 1.000.000
Biaya Tenaga kerja Rp 2.000.000
Biaya Overhead pabrik Rp 1.500.000

Berdasarkan data contoh ini maka:


Biaya Produksi = Rp 1.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 1.500.000 = Rp 4 500.000
Prime Cost = Rp 1.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 3.000.000
Conversion Cost = Rp 2.000.000 + Rp 1.500.000 = Rp 3.500.000

Anda mungkin juga menyukai