Anda di halaman 1dari 15

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Oleh
Kelompok 5
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead costs) adalah biaya produksi
yang tidak masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.
Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain
departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu
tersebut (termasuk biaya tenaga kerjanya) dikategorikan sebagai biaya overhead
pabrik. Biaya overhead pabrik biasanya muncul dari biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk pemakaian bahan tambahan, biaya tenaga kerja tak langsung,
pengawasan mesin produksi, pajak, asuransi, hingga fasilitas-fasilitas tambahan
yang diperlukan dalam proses produksi.
Anggaran Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik ialah rencana kerja yang disajikan dalam bentuk
uang untuk biaya tidak langsung produksi. Untuk menyusun anggaran, biaya
overhead pabrik harus diklasifikasikan ke dalam perilaku biaya tetap dan variabel
dengan metode titik rendah (high low point) atau kuadrat terkecil (least squares).
Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik
faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, yaitu :
Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang
berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu
ke waktu selama periode yang akan datang.
Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan
maupun regulator, seperti misalnya standar pemakaian
bahan pembantu agar produk terlihat lebih indah dengan
biaya yang optimal, pemakaian listrik demi efisiensi
biaya listrik, pemakaian maksimal bahan – bahan kimia
dalam produk obat – obatan, dan lain – lain.
Sistem pembayaran upah yang digunakan perusahaan, apakah
menggunakan sistim pengupahan borongan (biasanya terkait properti),
atau sistim upah jam kerja, sistim co-partnership berupa upah
kepemilikan saham atau obligasi (biasanya digunakan untuk memicu
semangat atau mendongkrak kinerja karyawan), sistim upah premi atau
umumnya dikenal bonus, sistim upah berkala (jumlah upahnya
berdasarkan kemajuan dan kemunduran realisasi penjualan produk).
Metode depresiasi yang digunakan, khususnya terhadap aset tetap. Jika
mengabaikan asumsi penggunaan metode depresiasi ini, maka hasil
atau akurasi anggaran BOP tentunya akan berkutersebu
Metode alokasi biaya yang digunakan oleh perusahaan dalam
memecah biaya menjadi beberapa kelompok dimana biaya tersebut
terjadi. Metode alokasi biaya ini dimaksudkan untuk menentukan dan
memperoleh biaya overhead pabrik dari masing – masing departemen
atau bagian sesuai dengan porsi biaya yang terjadi di masing – masing
departemen tersebut.
Ilustrasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Terdapat tiga alternatif yang dapat perusahaan digunakan untuk menentukan tarif
biaya overhead pabrik, yaitu:
 Plantwide Rate / Tarif Tunggal
 Departemental Rate / Tarif Departementalisasi
 Activity Rate / Tarif Setiap Aktivitas
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan biaya overhead
pabrik antara lain:
 Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam
departemen produksi
 Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan
hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.
 Menghitung tarif biaya overhead pabrik yang dapat dilakukan dengan rumus:
Tarif biaya overhead = Biaya overhead pabrik yang dianggarkan : Taksiran Dasar pembebanan
Tarif Biaya Overhead Pabrik
Dalam kalkulasi biaya normal (normal costing), biaya overhead
pabrik dialokasikan ke proses produksi berdasarkan tarif yang
ditentukan terlebih dahulu dikalikan dengan kapasitas pabrik yang
nyata (actual capatity)
Kapasitas pabrik didasarkan pada lima unsur :
1. Biaya bahan langsung
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Jam tenaga kerja langsung
4. Jam mesin
5. Unit output yang dihasilkan
Tarif biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan anggaran
overhead pabrik dibagi kapasitas pabrik normal.
Misalnya data kondisi pabrik sebagai berikut :

Keterangan Jumlah tarif


Biaya bahan baku langsung normal Rp. 3000
Biaya tenaga kerja langsung normal Rp. 2.000
Biaya overhead pabrik dianggarkan Rp. 1000
Jumlah biaya pabrik Rp. 6.000
Kapasitas pabrik normal :
Biaya bahan langsung 33,33 %
Biaya tenaga kerja langsung 50.00 %
Jam tenaga kerja langsung 4.000 jam Rp. 0,25
jam mesin 2.000 jam Rp. 0,50
Unt output 1.000 unit Rp. 1,00

Keterangan :
Perhitungan tarif overhead pabrik berdasarkan kapasitas normal = (biaya overhead pabrik dianggarkan dibagi kapasitas
normal)
1. Tarif biaya overhead pabrik berdasar biaya bahan langsung (Rp.1000/Rp.3000=33,33 %)
2. Tarif biaya overhead pabrik berdasar biaya tenaga kerja langsung (Rp. 1000/Rp.2.000=50.00%)
3. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam tenaga kerja langsung ( Rp. 1.000/4.000 jam)= Rp. 0,25
4. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin (Rp. 1000/2.000 jam)= Rp. 0,50
5. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan unit output diproduksi (Rp. 1.000/1000 unit- Rp. 1,00)
Manajemen akan memilih satu dari lima tarif diatas
untuk mengalokasikan (membebankan) biaya overhead
pabrik kepada proses produksi .
Contoh :
Biaya bahan langsung nyata Rp. 3.100, biaya tenaga
kerja langsung Rp. 2.200, jam tenaga kerja langsung
nyata 4.100 jam, maka pembebanan biaya overhead
pabrik 4.100 jam dikalikan Rp. 0,25 = Rp. 1.025. total
biaya pabrik (total manufacturing cost) dapat dikalkulasi
sebagai berikut.
Keterangan (Rp)
Biaya bahan langsung Rp. 3.100
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 2.200
Pembebanan biaya overhead pabrik Rp. 1.025
Total biaya pabrik Rp. 6.325
Anggaran biaya overhead
pabrik
Anggaran biaya overhead
pabrik adalah rencana kerja
yang disajikan dalam bentuk
uang dan untuk biaya tidak
langsung
Contoh
Dasar kegiatan : jam tenaga kerja langsung pada
kapasitas normal 4.000 jam atau 80 % dari
kapasitas terpasang; anggaran fleksibel biaya
overhead pabrik dapat disajikan dan sebelum
dibuat anggaran biaya overhead pabrik harus
disusun beban tetapnya dan tarif variabel per
unitnya (jamnya) seperti disajikan pada tabel
berikut yang didasarkan pada kapasitas normal.
(kapastitas nomal adalah acuan dasar penentuan
tarif biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik pada kapasitas
Keterangan
normal Beban tetap Tarif Variabel
Per jam (Rp)
Tenaga kerja tak langsung 5.000 1,00
Bahan tidak langsung 4.000 0,90
Penanganan bahan 3.000 0,80
Perbekalan pabrik 2.000 0,70
Inspeksi 1.000
Pengawasan 500
Total biaya terkendali oleh departemen 15.500 3,40
Asuransi kebakaran 2.000
Pajak bumi dan bangunan 2.000
Penyusutan peralatan pabrik 1.000
Total biaya tak terkendali 5.000
Pemeliharaan gedung dan peralatan 4.000 0,50
Air, telepon dan listrik 3.000 0,40
Beban umum pabrik 2.500 0,70
Total beban departemen jasa 9.500 1,60
Total 30.000 5.00
Anggaran Fleksibel Biaya
Keterangan Overhead Kapasitas 3500 Kapasitas 4000 Kapasitas 4.500
JKTL (70%) JKTL (80%) JKTL (90%)
(Rp) (Rp) (Rp)
Tenaga kerja tak langsung 8.500 9.000 9.500
Bahan tidak langsung 7.150 7.600 8.050
Penanganan bahan 5.800 6.200 6.600
Perbekalan pabrik 4.450 4.800 5.150
Inspeksi 1.000 1.000 1.000
Pengawasan 500 500 500
Total biaya terkendali oleh departemen 27.400 29.100 30.800

Asuransi kebakaran 2.000 2.000 2.000


Pajak bumi dan bangunan 2.000 2.000 2.000
Penyusutan peralatan pabrik 1.000 1.000 1.000
Total biaya tak terkendali 5.000 5.000 5.000

Pemeliharaan gedung dan peralatan 5.750 6.000 6.250


Air, telepon dan listrik 4.400 4.600 4.800
Beban umum pabrik 4.950 5.300 5.650
Total beban departemen jasa 15.100 15.900 16.700
Total 47.500 50.000 52.500
Ihtisar kapsitas 80% (4.000 JKTL)
Beban tetap = Rp 30.000
Beban Variabel 4.000 jam x Rp. 5,00 = Rp 20.000
Total = Rp 50.000
Tarif per jam tenaga kerja langsung (Rp.50.000/4.000) = Rp 12,50

Ihtisar kapsitas 70% (3.500 JKTL)


Beban tetap = Rp 30.000
Beban Variabel 3.500 jam x Rp. 5,00 = Rp 17.500
Total = Rp 47.500
Tarif per jam tenaga kerja langsung (Rp. 47.500/3.500) = Rp 13,57

Ihtisar kapsitas 90% (4.500 JKTL)


Beban tetap = Rp 30.000
Beban Variabel 4.500 jam x Rp. 5,00 = Rp 22.500
Total = Rp 52.500
Tarif per jam tenaga kerja langsung = Rp 11,67

Anda mungkin juga menyukai