12
COST ACCOUNTING
William K Carter
14th Edition
Desy Mariani, SE, M.Akt
Universitas Budi Luhur Jakarta
Tujuan Pembelajaran
1) Menjelaskan Karakteristik Overhead
Pabrik
2) Menjelaskan Penggunaan Tarif biaya
overhead yang telah ditentukan
sebelumnya.
3) Faktor factor yang dipertimbangkan
dalam pemilihan tarif biaya overhead
4) Penghitungan tarif biaya overhead
Karakteristik Overhead Pabrik
● Umumnya didefinisikan sebagai :
a) Bahan baku tidak langsung.
b) Tenaga kerja tidak langsung.
c) Semua biaya pabrik lainnya selain bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung.
● Karakteristik Overhead Pabrik
a) Bagian yg tidak terlihat dari produk jadi.
b) Overhead dapat bersifat tetap, variabel, dan semivariabel.
Penggunaan Tarif Biaya Overhead yang Telah
Ditentukan Sebelumnya
● Alasan menggunakan tarif overhead yg telah ditentukan
sebelumnya yaitu karena kesulitan untuk mengalokasikan biaya
overhead aktual ke semua pekerjaan yg diselesaikan pada bulan-
bulan yg berbeda.
● Job Order Costing = Biaya Aktual BBL + TKL + Biaya
Overhead yg dibebankan
● Process Order Costing = Total Biaya Mingguan /output yg
dihasilkan oleh masing-masing proses.
Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Tarif Biaya Overhead
1. Dasar yang
digunakan: 3. Dengan atau tanpa
2. Pemilihan Tingkat
Output fisik. Overhead Tetap:
Aktivitas:
Biaya bahan baku Kapasitas Teoritis
• Perhitungan Biaya
langsung Penyerapan Penuh
Kapasitas Praktis
• Perhitungan Biaya 4. Menggunakan tarif
Biaya Tenaga Kapasitas Aktual
Langsun tunggal atau beberapa tarif:
Kerja Langsung yang diperkirakan
Kapasitas Normal Tarif Tingkat Pabrik
Jam Tenaga Kerja Tarif Departemental
Dampak Kapasitas
Langsung Tarif
Terhadap Tarif
Jam Mesin Subdepartemental dan
Overhead.
Transaksi / Aktivitas
Kapasitas
Aktivitas
menganggur vs
kelebihan
kapasitas
Dasar yang Digunakan
● Faktor yg diukur sebagai denominator dari tarif overhead.
● Disebut juga dasar tarif overhead, dasar alokasi overhead, atau
dasar.
● Tujuan dari pemilihan dasar ini:
a) Untuk memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yg
wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yg
digunakan oleh pesanan, produk, atau pekerjaan yg dilakukan
b) Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal.
Output Fisik
Estimasi Overhead Pabrik
= Overhead Pabrik Per Unit
Estimasi Unit Produksi
Diketahui :
Overhead Pabrik yang Diestimasikan = 300.000
Jumlah Unit yang diproduksi = 250.000 Unit
Maka, Overhead yang dibebankan per unit = 300.000
250.000 Unit
= 1,20 Per Unit
Jika unit yang diselesaikan 1.000 unit, maka overhead yang dibebankan
= 1,20 x 1.000 unit
= 1.200
Jika suatu perusahaan hanya memproduksi satu produk saja
Lanjutan
Produksi
A B C
Estimasi jumlah unit yang diproduksi (1) 20.000 15.000 20.000
Berat produk per unit (2) 5 Pon 2 Pon 1 Pon
Estimasi total berat yang diproduksi (1) *(2) =(3) 100.000 Pon 30.000 Pon 20.000 Pon
Estimasi Overhead pabrik per pon 2 2 2
(300.000 : 150.000) (4)
Estimasi Overhead Pabrik untuk setiap produk (3) * (4) =(5) 200.000 60.000 40.000
Estimasi Overhead Pabrik Per Unit (5) /(1)=(6) 10 4 2
Produk Estimasi Poin yang Estimasi Estimasi Overhead Estimasi Overhead Estimasi
Juml (1) diberikan (2) Total Poin (3) Pabrik Per Poin (4) Pabrik Untuk Setiap Overhead
Produk (5) Pabrik Per Unit (6)
(1) * (2) (3) * (4) (5) / (1)
L 2.000 5 10.000 3 30.000 15
S 5.000 10 50.000 3 150.000 30
M 3.000 8 24.000 3 72.000 24
R 4.000 4 16.000 3 48.000 12
100.000 300.000
Dasar Biaya Bahan Baku Langsung
Estimasi Overhead Pabrik
x 100 = Overhead Pabrik (% biaya BBL)
Estimasi Biaya Bahan Baku
Diketahui :
Estimasi Overhead Pabrik = 300.000
Estimasi Biaya Bahan Baku Langsung = 250.000
Maka, Overhead yang dibebankan 300.000
=
250.000
= 120%
Jika Biaya Bahan Baku langsung suatu Pesanan = 5.000
Maka, Overhead yang dibebankan = 120% x 5.000
= 6.000
Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Estimasi Overhead Pabrik
x 100 = Overhead (%biaya TKL)
Estimasi Biaya Tenaga Kerja
Diketahui :
Overhead Yang di Estimasikan = 300.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = 500.000
Maka, Tarif Overhead Pabrik 300.000
=
500.000
= 60%
Jika Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk satu Pesanan = 12.000
Maka, Overhead yang dibebankan = 60% x 12.000
= 7.200
Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung
Estimasi Overhead Pabrik
= Overhead Pabrik Per Jam TKL
Estimasi Biaya Tenaga Kerja Langsung
Diketahui :
Overhead Yang di Estimasikan = 300.000
Jam Tenaga Kerja Langsung = 60.000 Jam
Maka, Tarif Overhead Pabrik 300.000
=
60.000 Jam
=5
Jika Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk satu Pesanan = 800 Jam
Maka, Overhead yang dibebankan = 800 Jam x 5
=4.000
Dasar Jam Mesin
Estimasi Overhead Pabrik
= Overhead Pabrik Per Jam Mesin
Estimasi Jam Mesin
Diketahui :
Overhead Yang di Estimasikan = 300.000
Jam Mesin = 20.000 Jam
Maka, Tarif Overhead Pabrik 300.000
=
20.000 Jam
= 15
Jika Jam Tenaga Mesin untuk satu pesanan = 120 Jam
Maka, Overhead yang dibebankan = 120 Jam x 15
= 1.800
Dasar Transaksi
● Lebih dikenal dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
(ABC – Activity Based Costing)
● Kriteria Utama dalam pemilihan dasar overhead:
a) Kewajaran korelasi antara dasar pembebanan dengan biaya
overhead
b) Kepraktisan dari pekerjaan klerikal
c) Akurasi perhitungan biaya
Pemilihan Tingkat Aktivitas
● Kapasitas Teoritis perusahaan beroperasi pada tingkat 100%
dari kapasitas yg direncanakan.
● Kapasitas Praktis Penurunan dari kapasitas teoritis menjadi
kapasitas praktis berkisar dari 15% - 25%.
● Kapasitas Aktual yg Diperkirakan Jumlah output yang
diperkirakan akan diproduksi selama periode tersebut.
● Kapasitas Normal Aktivitas rata-rata selama suatu periode
waktu yg cukup lama untuk meratakan fluktuasi
Dampak Kapasitas pada Tarif Overhead Pabrik
Kapasitas Kapasitas Aktual Kapasitas Kapasitas
Item
Normal yg diperkirakan Praktis Teoritis
Persentase Kapasitas Teoritis 75% 80% 85% 100%
Jam Mesin 7.500 jam 8.000 jam 8.500 jam 10.000 jam
Biaya Overhead 8000
Overhead Pabrik yang dianggarkan
Tetap 12.000 12.000 12.000 12.000
Variabel 6.000 6.400 6.800 8.000
Total 18.000 18.400 18.800 20.000
Tarif Overhead Pabrik tetap per jam mesin 1,6 1,5 1,41 1,2
Tarif Overhead Pabrik Variabel per Jam Mesin 0,8 0,8 0,8 0,8
Total tarif Overhead pabrik variabel per jam mesin 2,4 2,3 2,3 2
Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya
Overhead Tetap
● Perhitungan Biaya Penyerapan Penuh (full absorption cost)
disebut juga Perhitungan Biaya Konvensional atau Perhitungan
Biaya Penuh.
● Perhitungan Biaya Langsung (direct costing) atau Perhitungan
Biaya Variabel (variable costing)
Perhitungan Tarif Biaya Overhead
Beban Tetap Variabel Tot al
Penyelia 70.000 70.000
Tenaga Kerja Tidak Langsung 9.000 66.000 75.000
Premium Lembur 9.000 9.000
Perlengkapan Pabrik 4.000 9.000 23.000
Perbaikan dan Pemeliharaan 3.000 19.000 22.000
List rik 2.000 18.000 20.000
Bahan Bakar 1.000 5.000 6.000
Air 500 500 1.000
Tunjangan Tenaga Kerja 10.500 48.500 59.000
Penyusut an - Bangunan 5.000 5.000
Penyusut an - Peralat an 13.000 13.000
Pajak Propert y 4.000 4.000
Asuransi ( Kebakaran) 3.000 3.000
Tot al 125.000 175.000 31 0.000
300.000
283.500
283.500
Lanjutan
• Overhead pabrik dibebankan ditutup ke akun pengendali overhead
di akhir tahun:
• Overhead Dibebankan 283.500
• Pengendali Overhead Pabrik 283.500
•
Pengendali Overhead Pabrik Overhead Pabrik dibebankan
Debit Kredit
Jika:
Overhead actual yg Overhead yg
terjadi selama periode dibebankan selama
• Saldo D > K Overhead Pabrik dibebankan
tsb periode tsb terlalu rendah (Underapplied)
• Saldo K > D Overhead Pabrik dibebankan
terlalu tinggi (Overapplied)
Disposisi Jumlah Pembebanan yan terlalu Tinggi
atau terlalu Rendah
• Jika jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah
tidak signifikan, maka jumlah tersebut sebaiknya ditutup langsung ke Iktisar
Laba Rugi atau Harga Pokok Penjualan sebagai biaya periodic.
• Jurnal:
• Iktisar Laba Rugi 8.500
• Pengendali Overhead Pabrik 8.500
• Atau
• Harga Pokok Penjualan 8.500
• Pengendali Overhead Pabrik 8.500
Laporan Harga Pokok Penjualan
• Jurnal :
• Barang dalam proses (10% x 4.000) 400
• Barang Jadi (18% x4.000) 720
• Harga Pokok Penjualan (72% x 4.000) 2.880
• Pengendalian Overhead Pabrik 4.000
Lanjutan